Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Bebas
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Luwungbata, Tanjung, Brebes

Indeks Luwungbata, Tanjung, Brebes

Desa Luwung Bata (Aksara Sunda: ᮜᮥᮝᮥᮀ ᮘᮒ) adalah desa yang terletak di Kecamatan Tanjung, Brebes, Jawa Tengah.

11 hubungan: Aksara Sunda, Batu bata, Diponegoro, Hektare, Kabupaten Brebes, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Luragung, Kuningan, Perang Jawa (1741–1743), Perjanjian Giyanti, Tanjung, Brebes.

Aksara Sunda

Aksara Sunda Baku ialah sistem penulisan yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Sunda kontemporer, ia juga merupakan hasil penyesuaian Aksara Sunda Kuno.

Baru!!: Luwungbata, Tanjung, Brebes dan Aksara Sunda · Lihat lebih »

Batu bata

Sebuah dinding dari batu bata Pembuatan batako Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan konstruksi.

Baru!!: Luwungbata, Tanjung, Brebes dan Batu bata · Lihat lebih »

Diponegoro

Bendara Raden Mas Mustahar (atau biasa dikenal dengan nama Pangeran Diponegoro), nama yang berkaitan dengan "fajar" dalam istilah Jawa, sehingga berarti "Sang Bangsawan yang lahir pada Fajarnya" lahir di Kaputren, Keraton Yogyakarta, pada pukul 3.30-4.00, 11 November 1785, tepat menjelang fajar, saat sahur pada 8 Muharam 1200 H. Dalam tarikh Jawa, hari kelahirannya itu sangat bertuah karena jatuh pada bulan Sura, bulan pertama dalam tahun Jawa, ketika secara tradisional, kerajaan baru didirikan dan gelombang sejarah baru dimulai.

Baru!!: Luwungbata, Tanjung, Brebes dan Diponegoro · Lihat lebih »

Hektare

Hektare (Disingkat ha) merupakan satuan luas yang umum dipakai untuk menyatakan luas tanah yang setara dengan 10.000 m² (meter persegi) atau 100 are.

Baru!!: Luwungbata, Tanjung, Brebes dan Hektare · Lihat lebih »

Kabupaten Brebes

Kabupaten Brebes adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Baru!!: Luwungbata, Tanjung, Brebes dan Kabupaten Brebes · Lihat lebih »

Kabupaten Cirebon

Kabupaten Cirebon (Aksara Sunda: ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪ ᮎᮤᮛᮨᮘᮧᮔ᮪) adalah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Baru!!: Luwungbata, Tanjung, Brebes dan Kabupaten Cirebon · Lihat lebih »

Kabupaten Kuningan

Kabupaten Kuningan (aksara Sunda:ᮊᮥᮔᮤᮍᮔ᮪) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Baru!!: Luwungbata, Tanjung, Brebes dan Kabupaten Kuningan · Lihat lebih »

Luragung, Kuningan

Luragung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Baru!!: Luwungbata, Tanjung, Brebes dan Luragung, Kuningan · Lihat lebih »

Perang Jawa (1741–1743)

Perang Jawa atau Perang Tionghoa)--> dari tahun 1741 hingga 1743 adalah konflik bersenjata antara gabungan tentara Tionghoa dengan Jawa melawan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang meletus di Jawa tengah dan timur. Setelah tentara Belanda membantai 10.000 orang Tionghoa di Batavia (sekarang Jakarta), mereka yang selamat melarikan diri ke Semarang di bawah kepemimpinan Khe Pandjang. Meskipun telah diperingatkan bahwa pemberontakan akan segera meletus, kepala militer VOC Bartholomeus Visscher mengabaikan peringatan tersebut dan tidak menyiapkan bala bantuan. Seiring perkembangan situasi, Sunan Mataram memilih mendukung para pemberontak Tionghoa sambil berpura-pura membantu Belanda. Setelah korban pertama berjatuhan pada 1 Februari 1741 di Pati, para pemberontak Tionghoa menyebar ke seluruh Jawa bagian tengah. Orang Jawa turut membantu orang Tionghoa sembari berpura-pura bertempur melawan mereka agar orang Belanda mengira didukung orang Jawa. Tipu daya ini menjadi semakin jelas dan tentara Tionghoa terus mendekati Semarang, alhasil Visscher menjadi tidak stabil secara mental. Sesudah merebut Rembang, Tanjung, dan Jepara, tentara gabungan Tionghoa dan Jawa mengepung Semarang pada Juni 1741. Pangeran Cakraningrat IV dari Madura menawarkan bantuan kepada Belanda, dan dari Madura ke arah barat ia membantai semua orang Tionghoa yang dapat ia temui dan memadamkan pemberontakan di Jawa bagian timur. Pada akhir tahun 1741, pengepungan Semarang berhasil dipatahkan setelah tentara Pakubuwono II melarikan diri karena tentara Belanda, dengan bala bantuan mereka, memiliki senjata api yang lebih unggul. Setelah Belanda melancarkan kampanye militer pada tahun 1742, Pakubuwono II memutuskan untuk menyerah dan beralih membantu Belanda. Namun, beberapa pangeran Jawa ingin meneruskan perang, sehingga pada 6 April Pakubuwono II tidak diakui oleh para pemberontak. Keponakan Pakubuwono II, Raden Mas Garendi, kemudian dipilih oleh para pemberontak sebagai penggantinya. Begitu Belanda berhasil merebut kembali semua kota di pantai utara Jawa, para pemberontak menyerang ibu kota Pakubuwono II di Kartosuro, sehingga dia terpaksa melarikan diri bersama keluarganya. Cakraningrat IV merebut kembali kota tersebut pada Desember 1742, dan pada awal 1743 pemberontak Tionghoa terakhir telah menyerah. Setelah perang ini berakhir, Belanda semakin menancapkan kekuasaannya di Jawa melalui perjanjian dengan Pakubuwono II.

Baru!!: Luwungbata, Tanjung, Brebes dan Perang Jawa (1741–1743) · Lihat lebih »

Perjanjian Giyanti

Perjanjian Giyanti (Prajanjèn ing Janti, Verdrag van Gijanti, "Perjanjian di Janti") adalah sebuah perjanjian antara VOC dengan Pangeran Mangkubumi.

Baru!!: Luwungbata, Tanjung, Brebes dan Perjanjian Giyanti · Lihat lebih »

Tanjung, Brebes

Tanjung adalah sebuah kecamatan asal brebes di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Indonesia.

Baru!!: Luwungbata, Tanjung, Brebes dan Tanjung, Brebes · Lihat lebih »

Beralih ke halaman ini:

Luwungbata, tanjung, brebes.

KeluarMasuk
Hei! Kami di Facebook sekarang! »