Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Bebas
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Suku Bugis Pagatan

Indeks Suku Bugis Pagatan

Bugis Pagatan adalah keturunan diaspora suku Bugis dari Sulawesi Selatan yang mendiami desa Pagatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu dan sekitarnya.

23 hubungan: Diaspora, Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kerajaan Pagatan, Kerajaan Wajo, Kesultanan Banjar, Kesultanan Paser, Kota Banjarmasin, Kota Pagatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu, La Pangewa, Mappanretasi, Nelayan, Puanna Dekke', Suku Bugis, Sulawesi Selatan, Sultan Banjar, Sunan Nata Alam, Tenun Bugis Pagatan, 1734, 1750, 1775, 1908.

Diaspora

Istilah diaspora (bahasa Yunani kuno: διασπορά, "penyebaran atau penaburan benih") digunakan (tanpa huruf besar) untuk merujuk kepada bangsa atau penduduk etnis manapun yang terpaksa atau terdorong untuk meninggalkan tanah air etnis tradisional mereka; penyebaran mereka di berbagai bagian lain dunia, dan perkembangan yang dihasilkan karena penyebaran dan budaya mereka.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Diaspora · Lihat lebih »

Kabupaten Kotabaru

Kabupaten Kotabaru adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Kabupaten Kotabaru · Lihat lebih »

Kabupaten Tanah Bumbu

Tanah Bumbu adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Kabupaten Tanah Bumbu · Lihat lebih »

Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan (disingkat Kalsel) adalah salah satu provinsi yang berada di pulau Kalimantan, Indonesia.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Kalimantan Selatan · Lihat lebih »

Kerajaan Pagatan

Peta Zuid en Ooster Afdeeling van Borneo, Lansdchap Pagatan berbatasan di utara dengan Lansdchap Koesan dan di selatan dengan Landschap Sambamban. Kerajaan Pagatan (warna merah) dan Kusan (warna biru) Kerajaan Pagatan (1775-1908) adalah kerajamudaan sebagai bawahan kerajaan Banjar yang merupakan daerah otonomi bagi imigran suku Bugis di dalam negara Kesultanan Banjar.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Kerajaan Pagatan · Lihat lebih »

Kerajaan Wajo

Wajo, juga dieja Wajoʼ, Wajok, atau Wajoq, merupakan sebuah kerajaan elektif bersuku Bugis yang berkembang di sisi timur semenanjung Sulawesi Selatan.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Kerajaan Wajo · Lihat lebih »

Kesultanan Banjar

Maharaja Pandu Dewata adalah leluhur Raja-raja Banjar menurut Hikayat Sang Bima. Gambar kraton/istana kenegaraan Kesultanan Banjar di Martapura pada tahun 1843. Profil Bangsawan Banjar sekitar tahun 1850 koleksi Museum Lambung Mangkurat. Profil gadis Banjar sekitar tahun 1850 koleksi Museum Lambung Mangkurat. Kesultanan Banjar atau Kesultanan Banjarmasin atau Kerajaan Banjar adalah sebuah kesultanan yang wilayahnya saat ini termasuk ke dalam provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Kesultanan Banjar · Lihat lebih »

Kesultanan Paser

Istana Sultan Paser pada tahun 1910-1925 Kesultanan Paser Darul Aman (sebelumnya bernama Kerajaan Sadurengas) adalah sebuah kerajaan yang berdiri pada tahun 1516 dan dipimpin oleh seorang wanita (Ratu I) yang dinamakan Ratu Aji Petri Botung/Ratu Aji Putri Petong.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Kesultanan Paser · Lihat lebih »

Kota Banjarmasin

Banjarmasin adalah kota terbesar di provinsi Kalimantan Selatan, yang berada di Indonesia.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Kota Banjarmasin · Lihat lebih »

Kota Pagatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu

Untuk kegunaan lain dari Pagatan, lihat Pagatan (disambiguasi) Kota Pagatan (toponim: Pagattan/Pegattan) adalah kelurahan sekaligus ibu kota Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Kota Pagatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu · Lihat lebih »

La Pangewa

La Pangewa adalah Raja Pagatan I yang memerintah tahun 1755-1800 (1761-1838) di Kerajaan Pagatan.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan La Pangewa · Lihat lebih »

Mappanretasi

Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan Mappanretasi (bahasa Bugis Mappanre dan Tasi, memberi makan laut) atau lebih dikenal dengan Pesta Laut atau Pesta Pantai, adalah sebuah festival adat suku Bugis yang diturunkan secara turun-temurun dan dilaksanakan setiap bulan April di Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Indonesia.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Mappanretasi · Lihat lebih »

Nelayan

Perahu nelayan di Pantai Pelabuhan Ratu, Kota Pelabuhan Ratu, Jawa Barat museum nelayan di Johor, Malaysia. Nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang sehari-harinya bekerja menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup di dasar, kolom maupun permukaan perairan.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Nelayan · Lihat lebih »

Puanna Dekke'

Makam Raja-raja Pagatan di Pagatan Puanna Dekke', atau La Dekke' adalah tokoh dan pedagang Bugis asal Wajo, Sulawesi Selatan yang mula-mula datang dan membangun kota Pagatan, Tanah Bumbu yang ada sekarang pada pertengahan abad ke-18 (tahun 1750/1735).

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Puanna Dekke' · Lihat lebih »

Suku Bugis

Suku Bugis (Lontara: ᨈᨚ ᨕᨘᨁᨗ) merupakan kelompok etnik yang berasal dari wilayah Sulawesi Selatan.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Suku Bugis · Lihat lebih »

Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan (disingkat Sulsel, Lontara: ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨔᨛᨒᨈ) adalah sebuah provinsi di semenanjung selatan Sulawesi.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Sulawesi Selatan · Lihat lebih »

Sultan Banjar

Berikut ini adalah daftar figur-figur pemimpin yang memerintah di Kesultanan Banjar yang disebut Paduka Seri Sultan Banjar atau Susuhunan, Panembahan Banjarmasin.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Sultan Banjar · Lihat lebih »

Sunan Nata Alam

Makam Sultan Tahmidillah di Desa Dalam Pagar, Martapura, Banjar Pangeran Nata Negara atau Nata Dilaga bergelar Sultan Tamhidillah atau Sulthan Tahmidillah (tepatnya Tahhmid Illah II) atau Wira Nata atau Panembahan Ratoe atau Susunan Sultan Sulaiman Saidullah (ke-1) atau Sunan Nata Alam atau Panembahan Batoe adalah mangkubumi dan Wali Sultan Banjar tahun 1761-1801. atau 1778-1808. Pangeran / raja ini menyebut dirinya Soesoehoenan Natahahalam; tetapi telah mendedikasikan pemerintah untuk putra tertuanya, di bawah pengawasannya, dengan nama Sulthan Sleeman Schahidullach. Istana yang dulunya bertempat tinggal di Caijoe-tangie, telah dibubarkan sejak tahun 1771, menjadi Marthapora: tempat kaum Sulthon membangun kota besar dan menggali sungai yang sangat lebar, terbagi menjadi dua bagian: dan juga nama dari Marthapoera di Boemie Kintjana, diubah. Ia kemudian memberi gelar kepada putera sulungnya Pangeran ratu Sultan Soleman menjadi Sulthan Sleeman Schahidullach / Sultan Sulaiman Saidullah (ke-2) dan ia sendiri selanjutnya bergelar sunan yang dianggapnya sebagai gelar yang lebih tinggi sehingga menjadi Sunan Sulaiman Saidullah dan juga menyebut dirinya Sunan Nata Alam. Semula ia menjadi mangkubumi Sultan Muhammad (sepupunya dan iparnya), dengan sebutan Pangeran Nata Mangkubumi. Sejak mangkatnya Sultan Muhammad pada tahun 1761, ia menjadi Wali Sultan dengan gelar Panembahan Kaharoeddin Haliloellah (EYD: Panembahan Kaharuddin Halilullah). Pada tahun 1762 ia naik tahta dengan gelar Sultan Akamuddin Saidullah (mulai Oktober 1762). Ia menggantikan Sultan Muhammad yang mangkat karena sakit paru-paru yang dideritanya sejal awal pemerintahnya (1759) dengan meninggalkan putera-puteri yang masih kecil. Atas perintah Dewan Mahkota tahun 1762 saudaranya yang bernama Pangeran Prabujaya dilantik menjadi mangkubumi (kepala pemerintahan). Sejak tahun 1767 ia melantik puteranya yang masih berusia 6 tahun sebagai Sultan dengan gelar Sultan Sulaiman yang dianggap sebagai pewaris Puteri Lawiyah binti Sultan Tahmidubillah (Muhammadillah). Jadi Sunan Nata Alam atau Tahmidillah 2 merupakan ipar (zwager) Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah. Sultan Sulaiman lahir pada tahun 1761 yang merupakan tahun mangkatnya Sultan Muhammad Aminullah. Ia juga dikenal dengan nama Sultan Tamhidillah atau Tahmidillah II yang merupakan paduan dari kata Tahmid dan Allah, secara harafiah Tahmid berarti keadaan menyampaikan pujian atau rasa syukur berkali-kali (kepada Allah). Sultan Tahmidillah II menikah dengan Puteri Lawiyah, anak Sultan Tahmidubillah/Sultan Muhammadillah. Sebagai legitimasi, maka dalam silsilah raja-raja Banjar menarik garis keturunan pewaris tahta dari Puteri Lawiyah binti Sultan Tahmidubillah/Sultan Muhammad, dan bukan dari garis keturunan Sultan Tamjidillah I. Sultan Tamjidillah I merupakan mangkubumi Sultan Kuning (ayahanda Sultan Muhammad). Sultan Tamjidillah I atau Sultan Tamjidullah I adalah ayahanda Sultan Tamhidillah /Sultan Tahmidillah II Jalur Silsilah Ratu Maemunah Yang Di Peristri Pangeran said Zein ♀ Syarifah Intan anak♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar(RATU SYARIF ABU BAKAR Putri Juriat ♂ Pangeran Sjerief Oemar (PANGERAN SYARIF UMAR).

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Sunan Nata Alam · Lihat lebih »

Tenun Bugis Pagatan

Aneka motif dalam kain tenun Pagatan. Tenun Bugis Pagatan (atau Tenun Pagatan) adalah kain tradisional masyarakat Bugis Pagatan, Kalimantan Selatan.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan Tenun Bugis Pagatan · Lihat lebih »

1734

Tidak ada deskripsi.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan 1734 · Lihat lebih »

1750

Tidak ada deskripsi.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan 1750 · Lihat lebih »

1775

Tidak ada deskripsi.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan 1775 · Lihat lebih »

1908

Tidak ada deskripsi.

Baru!!: Suku Bugis Pagatan dan 1908 · Lihat lebih »

Beralih ke halaman ini:

Bugis Pagatan, Bugis pagatan, Orang Bugis Pagatan, Orang bugis pagatan, Ugi Banjara.

KeluarMasuk
Hei! Kami di Facebook sekarang! »