Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Bebas
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Samguk Sagi

Indeks Samguk Sagi

Samguk Sagi adalah sebuah catatan sejarah kuno mengenai Tiga Kerajaan Korea: Goguryeo, Baekje dan Silla.

17 hubungan: Baekje, Bahasa Goguryeo, Bahasa Japonik Semenanjung, Bahasa Tionghoa Klasik, Dinasti Goryeo, Dinasti Han, Dinasti Qin, Goguryeo, Injong dari Goryeo, Kim Bu-sik, Korea, Rumpun bahasa Koreanik, Rumpun bahasa Tungus, Sejarah Korea, Silla, Tiga Kerajaan Korea, Universitas Nasional Seoul.

Baekje

Baekje adalah salah satu negara di Periode Tiga Kerajaan Korea.

Baru!!: Samguk Sagi dan Baekje · Lihat lebih »

Bahasa Goguryeo

Bahasa Goguryeo, atau Koguryo, ialah bahasa kerajaan kuno Goguryeo (37 SM – 668 M), salah satu dari Tiga Kerajaan Korea.

Baru!!: Samguk Sagi dan Bahasa Goguryeo · Lihat lebih »

Bahasa Japonik Semenanjung

Bahasa Japonik Semenanjung atau bahasa Japonik Korea adalah suatu atau beberapa bahasa Japonik yang telah punah dan diyakini pernah dituturkan di bagian selatan dan tengah Semenanjung Korea.

Baru!!: Samguk Sagi dan Bahasa Japonik Semenanjung · Lihat lebih »

Bahasa Tionghoa Klasik

Bahasa Tionghoa Klasik (Hanzi: 文言文, pinyin: wenyan wen) atau Bahasa Tionghoa Sastra adalah sebuah gaya tradisional dari bahasa Tionghoa Tertulis yang didasarkan pada tatabahasa dan kosakata bahasa Tionghoa Kuno, sehingga membuatnya berbeda dari semua bentuk bahasa Tionghoa lisan.

Baru!!: Samguk Sagi dan Bahasa Tionghoa Klasik · Lihat lebih »

Dinasti Goryeo

Dinasti Goryeo adalah dinasti yang didirikan oleh Wang Geon di Songdo, (Kaesong pada saat ini).

Baru!!: Samguk Sagi dan Dinasti Goryeo · Lihat lebih »

Dinasti Han

Peta pengaruh Dinasti Han. Dinasti Han adalah dinasti kekaisaran Tiongkok (206 SM–220 M) yang kedua, berkuasa setelah Dinasti Qin (221–206 SM) dan sebelum Zaman Tiga Negara (220–280 M). Dinasti ini bertahan selama lebih dari empat abad, dan periode selama dinasti ini berkuasa dianggap sebagai zaman keemasan dalam sejarah Tiongkok. Hingga saat ini, kelompok etnis mayoritas Tiongkok menyebut diri mereka "suku Han" dan aksara Tionghoa disebut "aksara Han". Dinasti ini didirikan oleh pemimpin pemberontak Liu Bang, yang dikenal secara anumerta dengan nama Kaisar Gaozu. Sejarah dinasti ini sempat diselingi oleh Dinasti Xin (9—23 M) yang didirikan oleh seorang mantan wali penguasa, Wang Mang. Periode selingan ini membagi Dinasti Han menjadi dua periode: Han Barat atau Han Awal (206 SM—9 M) dan Han Timur atau Han Akhir (25—220 M). Kaisar berada di puncak masyarakat Han. Ia tidak hanya memegang tampuk pemerintahan Dinasti Han, tetapi juga berbagi kekuasaan dengan bangsawan Tiongkok dan para menteri pilihannya yang sebagian besar berasal dari golongan elit terpelajar. Kekaisaran Han dibagi menjadi daerah-daerah yang secara langsung dikendalikan oleh pemerintah pusat (yang disebut ''jun''), serta sejumlah kerajaan semiotonom. Kerajaan-kerajaan ini secara bertahap kehilangan kemerdekaannya yang masih tersisa, khususnya setelah Pemberontakan Tujuh Negara. Sementara itu, dari masa pemerintahan Kaisar Wu (berkuasa 141–87 SM), pemerintah Tiongkok secara resmi mendukung ajaran Kong Hu Cu sebagai ideologi pendidikan dan politik, yang digabungkan dengan kosmologi yang dicetuskan oleh para cendekiawan seperti Dong Zhongshu. Kebijakan ini bertahan sampai jatuhnya Dinasti Qing pada tahun 1911 M. Dinasti Han menikmati kemakmuran ekonomi dan pertumbuhan pesat ekonomi uang yang sebelumnya diperkenalkan pada masa Dinasti Zhou (sekitar tahun 1050–256 SM). Koin yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat pada tahun 119 SM tetap menjadi koin standar Tiongkok sampai masa Dinasti Tang (618–907 M). Untuk membiayai perang dan permukiman di wilayah perbatasan yang baru ditaklukkan, pemerintah Han menasionalisasi industri garam dan besi pada tahun 117 SM, tetapi monopoli pemerintah ini dicabut pada masa Dinasti Han Timur. Dinasti Han juga mencatat kemajuan yang signifikan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Contohnya adalah dalam pembuatan kertas, pemakaian kemudi di kapal, penggunaan bilangan negatif dalam matematika, serta penemuan peta timbul, bola dunia armiler bertenaga hidrolik untuk keperluan astronomi, dan seismometer dengan bandul terbalik yang dapat digunakan untuk mengetahui tempat terjadinya gempa bumi berdasarkan arah mata angin. Konfederasi suku nomaden yang disebut Xiongnu berhasil mengalahkan Han pada tahun 200 SM dan memaksa mereka untuk membayar upeti, tetapi Xiongnu tetap melanjutkan serangan militer mereka di perbatasan Han. Kaisar Wu melancarkan sejumlah perang melawan mereka. Kemenangan besar Han dalam perang ini akhirnya memaksa Xiongnu untuk menerima status sebagai negara pembayar upeti. Peperangan ini memperluas wilayah Han hingga ke Cekungan Tarim di Asia Tengah, membagi Xiongnu menjadi dua konfederasi terpisah, dan turut andil dalam membangun jaringan perdagangan luas yang dikenal dengan sebutan Jalur Sutra, yang menjangkau hingga kawasan Laut Tengah. Wilayah utara perbatasan Han kemudian diserbu oleh konfederasi nomaden Xianbei. Kaisar Wu juga memperluas wilayah ke Kawasan Selatan Tiongkok dan menaklukkan Nanyue pada 111 SM dan Dian pada 109 SM. Selain itu, ia juga melancarkan ekspedisi militer ke Semenanjung Korea dan mendirikan ''Jun'' Xuantu dan Lelang di wilayah tersebut pada 108 SM. Setelah tahun 92 M, para kasim semakin terlibat dalam panggung perpolitikan istana. Mereka turut campur dalam perebutan kekuasaan antara klan berbagai maharani (permaisuri) dan ibu suri, dan hal inilah yang mengakibatkan kejatuhan Han. Wewenang kekaisaran juga ditantang oleh perkumpulan keagamaan Taoisme yang mengobarkan Pemberontakan Serban Kuning dan Pemberontakan Wu Dou Mi Dao. Sesudah kematian Kaisar Ling (berkuasa 168–189 M), para kasim dibantai oleh para panglima militer. Kemudian, para ningrat dan gubernur militer menjadi panglima perang dan membagi-bagi wilayah kekaisaran. Dinasti Han secara resmi bubar setelah Cao Pi, Raja Wei, merebut takhta dari Kaisar Xian pada tahun 220 M.

Baru!!: Samguk Sagi dan Dinasti Han · Lihat lebih »

Dinasti Qin

Dinasti Qin (Hanzi: 秦朝, hanyu pinyin: Qin Chao) (221 SM - 206 SM) adalah satu dari tiga dinasti yang paling berpengaruh di Tiongkok sepanjang sejarahnya.

Baru!!: Samguk Sagi dan Dinasti Qin · Lihat lebih »

Goguryeo

Goguryeo adalah sebuah kerajaan kuno yang menduduki wilayah Manchuria dan sebelah utara Semenanjung Korea.

Baru!!: Samguk Sagi dan Goguryeo · Lihat lebih »

Injong dari Goryeo

Injong dari Goryeo (1109–1146) (bertakhta 1122–1146) merupakan raja ke-17 Goryeo.

Baru!!: Samguk Sagi dan Injong dari Goryeo · Lihat lebih »

Kim Bu-sik

Kim Busik (1075–1151) merupakan seorang sarjana dan ilmuwan dari zaman Dinasti Goryeo, Korea.

Baru!!: Samguk Sagi dan Kim Bu-sik · Lihat lebih »

Korea

Korea adalah sebuah semenanjung yang terletak di Asia Timur (di antara Tiongkok dan Jepang).

Baru!!: Samguk Sagi dan Korea · Lihat lebih »

Rumpun bahasa Koreanik

Rumpun bahasa Koreanik adalah rumpun bahasa yang terdiri dari bahasa Korea dan bahasa di Pulau Jeju.

Baru!!: Samguk Sagi dan Rumpun bahasa Koreanik · Lihat lebih »

Rumpun bahasa Tungus

260px Rumpun bahasa Tungus (juga dikenal sebagai Manchu-Tungus) dipakai oleh bangsa Tungus di Siberia Timur dan Manchuria.

Baru!!: Samguk Sagi dan Rumpun bahasa Tungus · Lihat lebih »

Sejarah Korea

Seoul dengan latarSungnyemun pada tahun 1904 Sejarah Korea bermula dari zaman Paleolitik Awal sampai dengan sekarang.

Baru!!: Samguk Sagi dan Sejarah Korea · Lihat lebih »

Silla

Silla (tahun 57 Sebelum Masehi - 935 Masehi), sering kali diucapkan Shilla, adalah salah satu dari Tiga Kerajaan Korea.

Baru!!: Samguk Sagi dan Silla · Lihat lebih »

Tiga Kerajaan Korea

Tiga Kerajaan Korea (Bahasa Korea: 삼국시대; Hanja: 三國時代) mengacu pada tiga kerajaan Baekje (백제, 百濟), Silla (신라, 新羅) dan Goguryeo (고구려, 高句麗).

Baru!!: Samguk Sagi dan Tiga Kerajaan Korea · Lihat lebih »

Universitas Nasional Seoul

Universitas Nasional Seoul adalah sebuah universitas terkemuka di Korea Selatan.

Baru!!: Samguk Sagi dan Universitas Nasional Seoul · Lihat lebih »

Beralih ke halaman ini:

Samguk sagi.

KeluarMasuk
Hei! Kami di Facebook sekarang! »