Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Ambil
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Shijing

Indeks Shijing

Puisi tulisan tangan di kitab Shijing, karya Kaisar Qianlong dari Dinasti Qing Shijing (詩經; pinyin: Shījīng; Shih-ching; Wade-Giles: Shih Ching), diterjemahkan beragam antara lain: Kitab Lagu, Kitab Ode atau hanya Ode atau Puisi saja, adalah koleksi puisi Tiongkok tertua yang masih ada, terdiri dari 305 karya yang berasal dari abad ke-11 hingga abad ke-7 SM.

17 hubungan: Dinasti Han, Dinasti Qing, Dinasti Song, Dinasti Zhou, Empat Kitab dan Lima Klasik, Hanyu Pinyin, Kitab Ritus Zhou, Konghucu (filsuf), Nio Joe Lan, Ode, Orang Tionghoa Indonesia, Peribahasa Tionghoa, Puisi Tionghoa, Sastra Tiongkok, Untaian Lima Sutra, Wade–Giles, Yu yang Agung.

Dinasti Han

Peta pengaruh Dinasti Han. Dinasti Han adalah dinasti kekaisaran Tiongkok (206 SM–220 M) yang kedua, berkuasa setelah Dinasti Qin (221–206 SM) dan sebelum Zaman Tiga Negara (220–280 M). Dinasti ini bertahan selama lebih dari empat abad, dan periode selama dinasti ini berkuasa dianggap sebagai zaman keemasan dalam sejarah Tiongkok. Hingga saat ini, kelompok etnis mayoritas Tiongkok menyebut diri mereka "suku Han" dan aksara Tionghoa disebut "aksara Han". Dinasti ini didirikan oleh pemimpin pemberontak Liu Bang, yang dikenal secara anumerta dengan nama Kaisar Gaozu. Sejarah dinasti ini sempat diselingi oleh Dinasti Xin (9—23 M) yang didirikan oleh seorang mantan wali penguasa, Wang Mang. Periode selingan ini membagi Dinasti Han menjadi dua periode: Han Barat atau Han Awal (206 SM—9 M) dan Han Timur atau Han Akhir (25—220 M). Kaisar berada di puncak masyarakat Han. Ia tidak hanya memegang tampuk pemerintahan Dinasti Han, tetapi juga berbagi kekuasaan dengan bangsawan Tiongkok dan para menteri pilihannya yang sebagian besar berasal dari golongan elit terpelajar. Kekaisaran Han dibagi menjadi daerah-daerah yang secara langsung dikendalikan oleh pemerintah pusat (yang disebut ''jun''), serta sejumlah kerajaan semiotonom. Kerajaan-kerajaan ini secara bertahap kehilangan kemerdekaannya yang masih tersisa, khususnya setelah Pemberontakan Tujuh Negara. Sementara itu, dari masa pemerintahan Kaisar Wu (berkuasa 141–87 SM), pemerintah Tiongkok secara resmi mendukung ajaran Kong Hu Cu sebagai ideologi pendidikan dan politik, yang digabungkan dengan kosmologi yang dicetuskan oleh para cendekiawan seperti Dong Zhongshu. Kebijakan ini bertahan sampai jatuhnya Dinasti Qing pada tahun 1911 M. Dinasti Han menikmati kemakmuran ekonomi dan pertumbuhan pesat ekonomi uang yang sebelumnya diperkenalkan pada masa Dinasti Zhou (sekitar tahun 1050–256 SM). Koin yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat pada tahun 119 SM tetap menjadi koin standar Tiongkok sampai masa Dinasti Tang (618–907 M). Untuk membiayai perang dan permukiman di wilayah perbatasan yang baru ditaklukkan, pemerintah Han menasionalisasi industri garam dan besi pada tahun 117 SM, tetapi monopoli pemerintah ini dicabut pada masa Dinasti Han Timur. Dinasti Han juga mencatat kemajuan yang signifikan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Contohnya adalah dalam pembuatan kertas, pemakaian kemudi di kapal, penggunaan bilangan negatif dalam matematika, serta penemuan peta timbul, bola dunia armiler bertenaga hidrolik untuk keperluan astronomi, dan seismometer dengan bandul terbalik yang dapat digunakan untuk mengetahui tempat terjadinya gempa bumi berdasarkan arah mata angin. Konfederasi suku nomaden yang disebut Xiongnu berhasil mengalahkan Han pada tahun 200 SM dan memaksa mereka untuk membayar upeti, tetapi Xiongnu tetap melanjutkan serangan militer mereka di perbatasan Han. Kaisar Wu melancarkan sejumlah perang melawan mereka. Kemenangan besar Han dalam perang ini akhirnya memaksa Xiongnu untuk menerima status sebagai negara pembayar upeti. Peperangan ini memperluas wilayah Han hingga ke Cekungan Tarim di Asia Tengah, membagi Xiongnu menjadi dua konfederasi terpisah, dan turut andil dalam membangun jaringan perdagangan luas yang dikenal dengan sebutan Jalur Sutra, yang menjangkau hingga kawasan Laut Tengah. Wilayah utara perbatasan Han kemudian diserbu oleh konfederasi nomaden Xianbei. Kaisar Wu juga memperluas wilayah ke Kawasan Selatan Tiongkok dan menaklukkan Nanyue pada 111 SM dan Dian pada 109 SM. Selain itu, ia juga melancarkan ekspedisi militer ke Semenanjung Korea dan mendirikan ''Jun'' Xuantu dan Lelang di wilayah tersebut pada 108 SM. Setelah tahun 92 M, para kasim semakin terlibat dalam panggung perpolitikan istana. Mereka turut campur dalam perebutan kekuasaan antara klan berbagai maharani (permaisuri) dan ibu suri, dan hal inilah yang mengakibatkan kejatuhan Han. Wewenang kekaisaran juga ditantang oleh perkumpulan keagamaan Taoisme yang mengobarkan Pemberontakan Serban Kuning dan Pemberontakan Wu Dou Mi Dao. Sesudah kematian Kaisar Ling (berkuasa 168–189 M), para kasim dibantai oleh para panglima militer. Kemudian, para ningrat dan gubernur militer menjadi panglima perang dan membagi-bagi wilayah kekaisaran. Dinasti Han secara resmi bubar setelah Cao Pi, Raja Wei, merebut takhta dari Kaisar Xian pada tahun 220 M.

Baru!!: Shijing dan Dinasti Han · Lihat lebih »

Dinasti Qing

Dinasti Qing (Hanzi: 清朝; Hanyu Pinyin: Qīng Chao, 1636-1912/1917M) juga dikenal sebagai Dinasti Manchu Atau Kekaisaran Qing adalah salah satu dari dua dinasti asing yang memerintah di Tiongkok setelah Dinasti Yuan Mongol dan juga merupakan dinasti yang terakhir berkuasa di Tiongkok.

Baru!!: Shijing dan Dinasti Qing · Lihat lebih »

Dinasti Song

Dinasti Song (Min Hokien: 宋國, PŌJ: Sòng-kok; p; W-G: Sung-ch'ao) adalah salah satu dinasti yang memerintah di Tiongkok antara tahun 960 sampai dengan tahun 1279 sebelum Tiongkok diinvasi oleh bangsa Mongol.

Baru!!: Shijing dan Dinasti Song · Lihat lebih »

Dinasti Zhou

Dinasti Zhou (Hanzi: 周, Pinyin: Zhōu, Bahasa Tionghoa Kuno (B&S): *tiw) adalah dinasti kerajaan Tiongkok (1046 – 256 SM) setelah Dinasti Shang.

Baru!!: Shijing dan Dinasti Zhou · Lihat lebih »

Empat Kitab dan Lima Klasik

Empat Kitab dan Lima Klasik adalah kitab-kitab resmi Konfusianisme yang ditulis sebelum 300 SM.

Baru!!: Shijing dan Empat Kitab dan Lima Klasik · Lihat lebih »

Hanyu Pinyin

Hànyǔ Pīnyīn (汉语拼音, arti kaidah: "ejaan bunyi bahasa Han") ataupun sering disingkat Pīnyīn (拼音, arti harfiah: "ejaan bunyi") dalam bahasa Mandarin adalah sistem romanisasi (notasi fonetype dan alih aksara ke aksara Latin) untuk bahasa Mandarin yang digunakan di Republik Rakyat Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Baru!!: Shijing dan Hanyu Pinyin · Lihat lebih »

Kitab Ritus Zhou

labels.

Baru!!: Shijing dan Kitab Ritus Zhou · Lihat lebih »

Konghucu (filsuf)

Patung Kong Hu Cu di Kuil Konfusius, Beijing, Tiongkok. Kong Hu Cu (Confusius; Kǒng Fūzǐ, 551 SM-479 SM) adalah seorang guru atau cendekiawan yang terkenal dan juga filsuf sosial Tiongkok.

Baru!!: Shijing dan Konghucu (filsuf) · Lihat lebih »

Nio Joe Lan

Nio Joe Lan (EYD: Nio Yu Lan; juga dikenal dengan nama Indonesia Junus Nur Arif; 29 Desember 1904 – 13 Februari 1973) adalah penulis, jurnalis, dan guru sejarah Tionghoa Indonesia.

Baru!!: Shijing dan Nio Joe Lan · Lihat lebih »

Ode

Ode (dari) adalah jenis sajak lira.

Baru!!: Shijing dan Ode · Lihat lebih »

Orang Tionghoa Indonesia

Orang Tionghoa-IndonesiaBiasanya juga disebut sebagai Tenglang (Hokkien: Tn̂g-lâng), Tengnang (Tiochiu), Thong ngin (Hakka), Tonning (Fuqing), Tòhng yàn (bahasa Kantonis).

Baru!!: Shijing dan Orang Tionghoa Indonesia · Lihat lebih »

Peribahasa Tionghoa

''Chengyu'' ditulis dalam Hanzi. Peribahasa Tionghoa dalam bahasa asalnya disebut sebagai chengyu (Hanzi: 成語), mempunyai sejarah sangat tua seiring dengan sejarah peradaban Cina dan perkembangan bahasa Tionghoa.

Baru!!: Shijing dan Peribahasa Tionghoa · Lihat lebih »

Puisi Tionghoa

Kaisar Gaozong Puisi Tionghoa adalah puisi yang ditulis, dibacakan, atau dinyanyikan dalam bahasa Tionghoa.

Baru!!: Shijing dan Puisi Tionghoa · Lihat lebih »

Sastra Tiongkok

Sastra Tionghoa atau Sastra Tiongkok telah berumur lebih dari 3400 tahun dimulai sejak peninggalan tertulis di Tiongkok ditemukan pada zaman Dinasti Shang.

Baru!!: Shijing dan Sastra Tiongkok · Lihat lebih »

Untaian Lima Sutra

Wu Jing atau Untaian Lima Sutra adalah salah satu kumpulan dari kitab suci agama Konghucu.

Baru!!: Shijing dan Untaian Lima Sutra · Lihat lebih »

Wade–Giles

Tabel Wade-Giles. Wade–Giles; p; Wade–Giles: Wei2-Shi4 P'in1-yin1) kadang-kala disingkat Wade, merupakan penulisan Latin (notasi fonetik dan sistem transliterasi) untuk bahasa Tionghoa berdasarkan bahasa Mandarin. Dikembangkan dari sistem yang dihasilkan oleh Thomas Wade pada pertengahan abad ke 19, dan mencapai bentuk kekal oleh kamus Herbert Giles bahasa Tionghoa-bahasa Inggris pada tahun 1912. Merupakan sistem transliterasi utama dalam dunia bahasa Inggris pada sebagian besar abad ke-20. Ia menggantikan sistem berbasis romanisasi Nanjing yang telah umum sampai akhir abad ke-19. Sepenuhnya telah diganti dengan sistem penulisan pinyin di Cina daratan. Di luar daratan Cina, sebagian besar sistem penulisan telah digantikan oleh sistem pinyin (dikembangkan oleh pemerintah Cina dan disetujui pada 1958), tetapi tetap umum dalam penulisan tentang sejarah dan kerajaan Cina. Selain itu, warisan dapat dirasakan dalam nama Inggris umum dari individu-individu tertentu dan lokasi (misalnya Mao Tse-tung, Peiking).

Baru!!: Shijing dan Wade–Giles · Lihat lebih »

Yu yang Agung

Yu yang Agung (Han Kuno: *lˤa-s ʷ(r)aʔ, skt. 2200 – 2100 SM) merupakan seorang penguasa legendaris di Tiongkok Kuno yang terkenal karena pengenalannya tentang Pengendalian banjir, yang meresmikan pemerintahan dinasti di Tiongkok dengan mendirikan Dinasti Xia, dan untuk sifatnya yang bermoral tinggi.

Baru!!: Shijing dan Yu yang Agung · Lihat lebih »

Beralih ke halaman ini:

Kitab Nyanyian, Shi Jing, Shi jing.

KeluarMasuk
Hei! Kami di Facebook sekarang! »