Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Ambil
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Sirkus Barock

Indeks Sirkus Barock

Sirkus Barock dibentuk oleh Sawung Jabo pada tahun 1976 dengan nama Barock.

7 hubungan: Australia, Daerah Istimewa Yogyakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Mira, Rudra, Sawung Jabo, Wiwik.

Australia

Australia, resminya Persemakmuran Australia (Commonwealth of Australia), adalah sebuah negara di belahan selatan yang terdiri dari daratan utama benua Australia, Pulau Tasmania, dan berbagai pulau kecil di Samudra Hindia, dan Samudra Pasifik.

Baru!!: Sirkus Barock dan Australia · Lihat lebih »

Daerah Istimewa Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta (disingkat DIY, ꦝꦌꦫꦃꦆꦱ꧀ꦠꦶꦩꦺꦮꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ,, pelafalan tidak resmi: Jogja/Jogjakarta) adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan dari Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman.

Baru!!: Sirkus Barock dan Daerah Istimewa Yogyakarta · Lihat lebih »

Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Jakarta, secara resmi bernama Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau DKI Jakarta adalah ibu kota Indonesia dan sekaligus daerah otonom setingkat provinsi.

Baru!!: Sirkus Barock dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta · Lihat lebih »

Mira

Mira,, yang juga dikenal dengan Omicron Ceti (or ο Ceti / ο Cet), adalah bintang raksasa merah yang berada pada jarak 418 tahun cahaya pada rasi Cetus.

Baru!!: Sirkus Barock dan Mira · Lihat lebih »

Rudra

Rudra ((Sanskrit: रुद्र, Devanagari: रुद्र) adalah salah satu dewa dari Rigveda yang diasosiasikan sebagai dewa angin atau badai, Vayu. Ia merupakan unsur hidup dan kehidupan yang disebut sebagai Rudra prana. Kesebelas Rudra yang mengatur alam semesta (buana agung dan buana alit) di antaranya adalah: Kapali, Pingala, Bima, Virupaksha, Vilohita, Shasta, Ajapada, Abhirbudhnya, Shambu, Chanda dan Bhava. Upacara "Bhuta Yadnya" paling besar yang ditujukan kepada kesebelas "Rudra" dilaksanakan setiap seratus tahun sekali di Pura Besakih yaitu upacara Eka Dasa Rudra. Bhagavata Purana 2.7.39 menyatakan, "Ante tu adharma hara manyu vasasuradya", pada masa-masa sebelum peleburan alam semesta (masa-masa sebelum Brahma wafat), yang dominan ada di alam semesta adalah adharma, Hara (Siva), para Asura dan makhluk-makhluk jahat lainnya. Pada masa terakhir sebelum Brahma wafat, kegiatan adharma merajalela di seluruh alam semesta, sebab hampir semua penduduk telah menjadi Asura dan berkegiatan jahat, kotor atau berdosa. Melihat beraneka macam kegiatan jahat, kotor, merusak dan menjijikkan dilakukan oleh para Asura, sang Naga Ananta (yang juga disebut Sankarsana dan menopang seluruh alam semesta di kepalanya), menjadi jengkel dan marah. Dia ingin menghancurkan (melebur) seluruh alam semesta material. Diliputi kemarahan, kemudian dari antara kedua kening sang Naga muncul keluar personifikasi kemarahan yaitu Rudra (Siva) bermata tiga dengan senjata Trisula di tangan dan dikenal dengan nama Sankarsana. Dia adalah perwujudan 11 Rudra yang merupakan penjelmaan Siva (Bhagavata Purana 5.25.3). Ini berarti Sankarsana adalah Siva sendiri. Dengan demikian Siva melaksanakan fungsinya sebagai pelebur alam fana dengan ke-11 perbanyakannya yang disebut Eka Dasa Rudra. Dengan senjata Trisula, para Rudra menyerang dan membunuh semua penguasa dan penduduk setiap planet. Mereka memporak-porandakan semua bukit, gunung dan segala sesuatu yang lain yang ada di permukaan setiap planet di alam semesta material. Dengan kobaran api yang memancar dari matanya yang ketiga (yang ada di dahi), para Rudra ini mengeringkan danau, telaga, laut dan samudra. Membakar dan menghanguskan seluruh susunan planet di alam semesta beserta penghuni dan penduduknya menjadi abu. Siva yang dikenal sebagai Nataraja, Raja segala penari, menari-nari dalam kesukacitaan bersama ke-11 perbanyakannya yaitu para Rudra. Tetapi tarian mereka adalah tari maut. Setiap gerak tariannya adalah gerakan menghancurkan. Setiap pandangan dan kerlingan matanya adalah pandangan dan kerlingan membinasakan. Setiap teriakan suka-citanya adalah teriakan kematian bagi segala makhluk. Setiap injakan kakinya yang melompat-lompat keriangan adalah injakan yang melumatkan. Dan setiap hembusan nafasnya adalah hembusan yang memporandakan segala sesuatu. Siva melaksanakan fungsinya melebur alam semesta material dengan menarikan tariannya yang termasyur yaitu tari pralaya, tari yang membinasakan dan melenyapkan segala sesuatu, dan mengembalikan ke asalnya semula yaitu Garbhodakasayi Visnu. Bhagavata Purana 2.10.43 menyatakan bahwa Siva melebur planet-planet tempat tinggal berbagai makhluk di alam semesta dengan sangat mudah, bagaikan angin melenyapkan kumpulan-kumpulan awan di langit dengan tiupannya nan keras.

Baru!!: Sirkus Barock dan Rudra · Lihat lebih »

Sawung Jabo

Sawung Jabo, terlahir dengan nama Mochamad Djohansyah, adalah seniman dan musisi kondang Indonesia yang dikenal dengan keterlibatannya dalam hampir segala bentuk kesenian baik itu bermusik, teater, melukis, dan juga tari.

Baru!!: Sirkus Barock dan Sawung Jabo · Lihat lebih »

Wiwik

Cacomantis atau burung Wiwik adalah genus burung kukuk dalam keluarga Cuculidae.

Baru!!: Sirkus Barock dan Wiwik · Lihat lebih »

Beralih ke halaman ini:

Sirkus barock.

KeluarMasuk
Hei! Kami di Facebook sekarang! »