Kemiripan antara Festival Film Indonesia dan Teguh Karya
Festival Film Indonesia dan Teguh Karya memiliki 24 kesamaan (dalam Unionpedia): Alex Komang, Arifin C. Noer, Cerita Asli Terbaik Festival Film Indonesia, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Di Balik Kelambu, Festival Film Indonesia 1974, Festival Film Indonesia 1977, Festival Film Indonesia 1979, Festival Film Indonesia 1983, Festival Film Indonesia 1986, Festival Film Indonesia 1989, Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia, Ibu, Kota Administrasi Jakarta Pusat, Liputan6.com, Pacar Ketinggalan Kereta, Sinetron, Sjumandjaja, Skenario Terbaik Festival Film Indonesia, Sutradara, Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia, The Jakarta Post, Usmar Ismail, Wim Umboh.
Alex Komang
Saifin Nuha, yang lebih dikenal sebagai Alex Komang, adalah seorang aktor Indonesia.
Alex Komang dan Festival Film Indonesia · Alex Komang dan Teguh Karya ·
Arifin C. Noer
Arifin Chairin Noer, atau lebih dikenal sebagai Arifin C. Noer, adalah sutradara teater dan film asal Indonesia yang beberapa kali memenangkan Piala Citra untuk penghargaan film terbaik, sutradara terbaik, dan penulis skenario terbaik.
Arifin C. Noer dan Festival Film Indonesia · Arifin C. Noer dan Teguh Karya ·
Cerita Asli Terbaik Festival Film Indonesia
Berbeda dengan kategori Film, Aktor/Aktris, dan Sutradara, penghargaan untuk Cerita Asli Terbaik baru mulai diberikan dalam Festival Film Indonesia tahun 1960.
Cerita Asli Terbaik Festival Film Indonesia dan Festival Film Indonesia · Cerita Asli Terbaik Festival Film Indonesia dan Teguh Karya ·
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Jakarta, secara resmi bernama Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau DKI Jakarta adalah ibu kota Indonesia dan sekaligus daerah otonom setingkat provinsi.
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Festival Film Indonesia · Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Teguh Karya ·
Di Balik Kelambu
Di Balik Kelambu adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 1983.
Di Balik Kelambu dan Festival Film Indonesia · Di Balik Kelambu dan Teguh Karya ·
Festival Film Indonesia 1974
Festival Film Indonesia 1974 adalah Festival Film Indonesia yang ke-V.
Festival Film Indonesia dan Festival Film Indonesia 1974 · Festival Film Indonesia 1974 dan Teguh Karya ·
Festival Film Indonesia 1977
Festival Film Indonesia 1977 adalah Festival Film Indonesia yang ke-VIII.
Festival Film Indonesia dan Festival Film Indonesia 1977 · Festival Film Indonesia 1977 dan Teguh Karya ·
Festival Film Indonesia 1979
Festival Film Indonesia 1979 adalah Festival Film Indonesia yang ke-X.
Festival Film Indonesia dan Festival Film Indonesia 1979 · Festival Film Indonesia 1979 dan Teguh Karya ·
Festival Film Indonesia 1983
Festival Film Indonesia 1983 adalah Festival Film Indonesia yang ke-XIV.
Festival Film Indonesia dan Festival Film Indonesia 1983 · Festival Film Indonesia 1983 dan Teguh Karya ·
Festival Film Indonesia 1986
Festival Film Indonesia 1986 adalah Festival Film Indonesia yang ke-XVII.
Festival Film Indonesia dan Festival Film Indonesia 1986 · Festival Film Indonesia 1986 dan Teguh Karya ·
Festival Film Indonesia 1989
Festival Film Indonesia 1989 adalah Festival Film Indonesia yang ke-XX.
Festival Film Indonesia dan Festival Film Indonesia 1989 · Festival Film Indonesia 1989 dan Teguh Karya ·
Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia
Penghargaan FFI untuk Film Cerita Panjang Terbaik (kemudian biasa disebut Film Terbaik saja) diberikan dalam Festival Film Indonesia yang diselenggarakan sejak tahun 1955.
Festival Film Indonesia dan Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia · Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia dan Teguh Karya ·
Ibu
Ibu adalah orang tua perempuan dari seorang anak.
Festival Film Indonesia dan Ibu · Ibu dan Teguh Karya ·
Kota Administrasi Jakarta Pusat
Jakarta Pusat adalah nama sebuah kota administrasi di pusat Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Festival Film Indonesia dan Kota Administrasi Jakarta Pusat · Kota Administrasi Jakarta Pusat dan Teguh Karya ·
Liputan6.com
PT Liputan Enam Dot Com (Liputan6.com) adalah portal berita yang berdiri sejak Agustus 2000 dengan menyajikan beraneka ragam informasi terbaru.
Festival Film Indonesia dan Liputan6.com · Liputan6.com dan Teguh Karya ·
Pacar Ketinggalan Kereta
Pacar Ketinggalan Kereta adalah salah satu film Indonesia yang termasuk terbaik pada masa itu.
Festival Film Indonesia dan Pacar Ketinggalan Kereta · Pacar Ketinggalan Kereta dan Teguh Karya ·
Sinetron
Sinetron (akronim dari sinema elektronik) adalah istilah bahasa Indonesia yang biasanya digunakan untuk acara televisi bergenre fiktif.
Festival Film Indonesia dan Sinetron · Sinetron dan Teguh Karya ·
Sjumandjaja
Sjumandjaja adalah seorang penulis skenario dan sutradara Indonesia.
Festival Film Indonesia dan Sjumandjaja · Sjumandjaja dan Teguh Karya ·
Skenario Terbaik Festival Film Indonesia
Penghargaan untuk Skenario Terbaik diberikan dalam Festival Film Indonesia yang diselenggarakan sejak tahun 1955.
Festival Film Indonesia dan Skenario Terbaik Festival Film Indonesia · Skenario Terbaik Festival Film Indonesia dan Teguh Karya ·
Sutradara
Sutradara atau pembuat film adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film sesuai dengan manuskrip, pembuat film juga digunakan untuk merujuk pada produser film.
Festival Film Indonesia dan Sutradara · Sutradara dan Teguh Karya ·
Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia
Penghargaan Sutradara Terbaik diberikan dalam Festival Film Indonesia yang diselenggarakan sejak tahun 1955.
Festival Film Indonesia dan Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia · Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia dan Teguh Karya ·
The Jakarta Post
The Jakarta Post adalah sebuah surat kabar berbahasa Inggris di Indonesia.
Festival Film Indonesia dan The Jakarta Post · Teguh Karya dan The Jakarta Post ·
Usmar Ismail
Usmar Ismail adalah seorang sutradara film, sastrawan, wartawan, dan pahlawan nasional Indonesia.
Festival Film Indonesia dan Usmar Ismail · Teguh Karya dan Usmar Ismail ·
Wim Umboh
Wim Umboh; setelah masuk Islam pada tahun 1984 dikenal dengan nama Achmad Salim) adalah seorang sutradara film senior Indonesia. Penghargaan yang telah diraihnya kurang lebih berjumlah 27 piala, sebagain besar sebagai sutradara terbaik, khususnya untuk film cinta. Wim Umboh adalah anak bungsu dari 11 bersaudara. Ia sudah yatim piatu sejak berusia delapan tahun. Pada awalnya ia sempat berprofesi sebagai tukang sepatu. Lalu setamat SMA, ia berangkat ke Jakarta dan melamar ke studio Golden Arrow. Dimulai sebagai tukang sapu, lalu akhirnya ia menjadi penerjemah film, dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Indonesia dan akhirnya dipromosikan sebagai editor. Di samping bahasa Tionghoa, ia menguasai pula bahasa Inggris dan bahasa Belanda. Kariernya lalu dimulai dengan film Sepiring Nasi (1955) dan film Istana Hilang. Perkawinannya pertamanya dengan R.O. Unarsih, dikaruniai seorang anak perempuan, Maria. Namun perkawinan ini berakhir dengan perceraian. Perkawinan keduanya adalah setelah mempersunting bintang yang diorbitkannya sendiri, Paula Rumokoy, yang akhirnya juga bercerai. Perkawinan ketiganya adalah dengan Inne Ermina Chomid di Interstudio, Jakarta. Setelah ia menikah ketiga kalinya, ia memeluk Islam yang disaksikan oleh sutradara senior yang lain seperti Sjumandjaja dan Misbach Jusa Biran.
Festival Film Indonesia dan Wim Umboh · Teguh Karya dan Wim Umboh ·
Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
- Dalam apa yang tampaknya Festival Film Indonesia dan Teguh Karya
- Apa yang mereka miliki di Festival Film Indonesia dan Teguh Karya
- Kemiripan antara Festival Film Indonesia dan Teguh Karya
Perbandingan antara Festival Film Indonesia dan Teguh Karya
Festival Film Indonesia memiliki 195 hubungan, sementara Teguh Karya memiliki 89. Ketika mereka memiliki kesamaan 24, indeks Jaccard adalah 8.45% = 24 / (195 + 89).
Referensi
Artikel ini menunjukkan hubungan antara Festival Film Indonesia dan Teguh Karya. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: