7 hubungan: Angkatan Darat Kekaisaran Jepang, De facto, Faksi politik, Hukuman mati, Insiden 26 Februari, Kōdōha, Militerisme Jepang.
Angkatan Darat Kekaisaran Jepang
Angkatan Darat Kekaisaran Jepang (Kyūjitai: 大日本帝國陸軍, Shinjitai: 大日本帝国陸軍, Romaji: Dai-Nippon Teikoku Rikugun) adalah angkatan darat Kekaisaran Jepang dari tahun 1867 sampai 1945 di bawah kendali dan, yang kedua-duanya berada di bawah Kaisar Jepang sebagai panglima tertinggi angkatan darat dan angkatan laut.
Baru!!: Tōseiha dan Angkatan Darat Kekaisaran Jepang · Lihat lebih »
De facto
De facto dalam bahasa Latin adalah ungkapan yang berarti "pada kenyataannya (fakta)" atau "pada praktiknya".
Baru!!: Tōseiha dan De facto · Lihat lebih »
Faksi politik
Sebuah faksi politik adalah sekelompok individu yang berbagi tujuan politik yang sama tetapi berbeda dalam beberapa hal ke seluruh entitas.
Baru!!: Tōseiha dan Faksi politik · Lihat lebih »
Hukuman mati
Hukuman mati atau pidana mati adalah yakni praktik yang dilakukan suatu Negara (pemerintahan) untuk membunuh seseorang sebagai hukuman atas suatu kejahatan bagaikan Hukuman mati di Indonesia.
Baru!!: Tōseiha dan Hukuman mati · Lihat lebih »
Insiden 26 Februari
, juga dikenal sebagai Insiden 2-26, adalah sebuah upaya kudeta di Kekaisaran Jepang pada 26 Februari 1936.
Baru!!: Tōseiha dan Insiden 26 Februari · Lihat lebih »
Kōdōha
Jenderal Sadao Araki dianggap sebagai pemimpin dan filsuf utama ''Kōdōha''. Kōdōha (皇道派) adalah sebuah faksi politik dalam Angkatan Darat Kekaisaran Jepang yang aktif pada 1920an dan 1930an.
Baru!!: Tōseiha dan Kōdōha · Lihat lebih »
Militerisme Jepang
mengacu pada ideologi di Kekaisaran Jepang yang menegaskan doktrin bahwa militerisme dan prinsip-prinsip militer harus mendominasi kehidupan politik dan sosial bangsa, dan bahwa kekuatan militer sama dengan kekuatan suatu bangsa, disertai dengan kepentingan untuk mengedepankan kekuatan militer demi membangun Negara-Kekaisaran yang Kuat dan Makmur.
Baru!!: Tōseiha dan Militerisme Jepang · Lihat lebih »