Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Pasang
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Didymus Si Buta dan Teks Alexandria

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara Didymus Si Buta dan Teks Alexandria

Didymus Si Buta vs. Teks Alexandria

Didymus Si Buta (juga dieja Dedimus atau Didymous) (~ 313 – 398) adalah seorang penulis spiritual Kristen, teolog, dan penafsir Alkitab asal Aleksandria, Mesir. Bagian akhir Kisah Para Rasul dan permulaan Surat Yakobus pada Codex Alexandrinus (folio 76r), yang kebanyakan berjenis teks Bizantin pada kitab-kitab Injil dan sebagian besar berjenis teks Alexandria pada kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya. Teks Alexandria (atau Teks Aleksandria; Alexandrian text-type, juga disebut jenis teks Neutral atau Egyptian), berkaitan dengan salah satu pusat Kekristenan kuno, kota Aleksandria di Mesir, adalah salah satu jenis teks dari naskah-naskah kuno Perjanjian Baru menurut kritisisme tekstual.

Kemiripan antara Didymus Si Buta dan Teks Alexandria

Didymus Si Buta dan Teks Alexandria memiliki 11 kesamaan (dalam Unionpedia): Aleksandria, Mesir, Arianisme, Bahasa Latin, Injil Matius, Injil Yohanes, Kekristenan, Mesir, Origenes, Papirus, Yesus dan perempuan yang berzina, Yunani.

Aleksandria, Mesir

Aleksandria (Al-Iskandariyyah; Alexándreia; Rakotə) adalah pelabuhan utama di Mesir, dan kota terbesar kedua di negara tersebut, dan juga ibu kota pemerintahan Kegubernuran Aleksandria yang terletak di pantai Laut Tengah.

Aleksandria, Mesir dan Didymus Si Buta · Aleksandria, Mesir dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Arianisme

Arianisme adalah doktrin Kristologi nontrinitarian yang berpendirian bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah, yang diperanakkan Allah Bapa, dan berbeda dari Allah Bapa sehingga lebih rendah daripada Allah, dan bahwa Putra Allah juga adalah Allah Putra tetapi tidak sama kekalnya dengan Allah Bapa.

Arianisme dan Didymus Si Buta · Arianisme dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Bahasa Latin

--> |catatan.

Bahasa Latin dan Didymus Si Buta · Bahasa Latin dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Injil Matius

Injil Matius adalah salah satu dari empat yang terletak dalam Kanon Alkitab Kristen, selain Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes.

Didymus Si Buta dan Injil Matius · Injil Matius dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Injil Yohanes

Injil Yohanes adalah salah satu kitab yang terdapat di Perjanjian Baru.

Didymus Si Buta dan Injil Yohanes · Injil Yohanes dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Kekristenan

KekristenanDari kata bahasa Yunani Kuno Χριστός, (dilatinkan menjadi Kristus), terjemahan dari kata Ibrani מָשִׁיחַ, Māšîăḥ, yang berarti "orang yang diurapi", diimbuhi akhiran Latin -ian dan -itas.

Didymus Si Buta dan Kekristenan · Kekristenan dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Mesir

Mesir, nama resmi Republik Arab Mesir, adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara.

Didymus Si Buta dan Mesir · Mesir dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Origenes

Origenes dari Aleksandria alias Origenes Adamantios adalah cendekiawan, zahid, dan teolog Gereja Perdana yang lahir dan mula-mula berkiprah di Aleksandria. Origenes adalah pujangga yang rajin berkarya. Ada kurang lebih 2.000 karya tulis yang ia hasilkan dalam berbagai cabang ilmu teologi, antara lain ilmu kritik naskah, eksegesis, hermeneutika, homiletika, dan ilmu kerohanian. Origenes adalah salah seorang ahli teologi, ahli hujah, dan ahli zuhud Gereja Perdana yang paling berpengaruh. Ia juga disebut-sebut sebagai "genius terbesar yang pernah dilahirkan Gereja Perdana". Ketika masih remaja, Origenes berniat gugur sebagai martir bersama-sama ayahnya, tetapi dicegah menyerahkan diri kepada pemerintah oleh ibunya. Saat berumur delapan belas tahun, Origenes menjadi seorang katekis di Perguruan Katekese Aleksandria. Ia tekun memperdalam ilmu, dan mengamalkan cara hidup zuhud, dengan berpantang makan daging dan minum khamar. Ia berselisih dengan Demetrius, Uskup Aleksandria, pada tahun 231, sesudah ditahbiskan menjadi presbiter oleh sahabatnya, Uskup Kaisarea, saat singgah di Palestina dalam perjalanannya menuju Athena. Demetrius melaknatnya sebagai pembangkang atasan, menuduhnya telah mengebiri diri sendiri dan mengajarkan bahwa setan pun pada akhirnya akan mencapai keselamatan, yang mati-matian disangkal oleh Origenes. Ia mendirikan Perguruan Agama Kristen Kaisarea, tempatnya mengajar ilmu logika, kosmologi, sejarah alam, dan teologi, sehingga dihormati sebagai begawan teologi oleh Gereja-Gereja di Palestina dan Arab. Ia turut disiksa karena kedapatan beragama Kristen ketika berlangsung aksi aniaya besar-besaran terhadap umat Kristen atas titah Kaisar Decius pada tahun 250, dan wafat tiga atau empat tahun kemudian lantaran cedera yang dideritanya. Origenes dapat menghasilkan begitu banyak karya tulis berkat sokongan sahabat karibnya, Ambrosius, yang mengerahkan seregu setia usaha untuk menyalin karya-karya tulisnya, sehingga menjadikannya pujangga yang paling giat berkarya sepanjang Abad Kuno. Dalam karya tulisnya yang berjudul Perihal Asas-Asas, Origenes secara sistematis menjabarkan asas-asas teologi Kristen. Karya tulis ini melandasi karya-karya tulis Origenes selanjutnya di bidang teologi. Ia juga menulis Melawan Kelsos (Contra Celsum; Κατὰ Κέλσου, Kata Kelsou), risalah hujah Kristen perdana yang paling berpengaruh, berisi jawaban-jawabannya atas tuduhan-tuduhan terhadap agama Kristen yang dilontarkan oleh Kelsos, filsuf pemeluk agama leluhur yang merupakan salah seorang pengecam terawal agama Kristen yang paling sengit. Origenes menghasilkan Enam Bagian, yakni edisi kritis Alkitab Ibrani yang pertama, berisi rangkaian ayat Alkitab dalam enam kolom sejajar, satu kolom berisi ayat-ayat Alkitab dalam bahasa dan aksara Ibrani, satu kolom berisi hasil alih aksaranya ke dalam aksara Yunani, sementara empat kolom selebihnya memuat empat versi terjemahannya dalam bahasa dan aksara Yunani. Ia menulis ratusan khotbah yang membahas hampir seluruh isi Alkitab, dan menafsirkan hikmah yang tersirat dalam banyak ayat. Origenes mengajarkan bahwa sebelum jagat raya indrawi diciptakan, Allah telah menciptakan jiwa-jiwa segala makhluk yang berakal budi. Jiwa-jiwa ini mula-mula berkhidmat sepenuhnya kepada Allah, tetapi kemudian menjauh dari Allah, dan dianugerahi jasad oleh Allah. Origenes adalah orang yang pertama kali mengemukakan teori pampas penebusan dalam bentuk yang sudah paripurna, dan kendati mungkin sekali menganut paham subordinasianisme, ia banyak bersumbangsih bagi perkembangan konsep ketritunggalan Allah. Origenes berharap seluruh umat manusia pada akhirnya akan mencapai keselamatan, tetapi senantiasa bersikap hati-hati dengan menegaskan bahwa pandangannya yang satu ini hanya spekulasi belaka. Ia membela ajaran tentang kehendak bebas dan menganjurkan paham ahimsa Kristen. Origenes adalah salah seorang Bapa Gereja, dan dihargai banyak pihak sebagai salah seorang teolog Kristen terpenting sepanjang masa. Ajaran-ajarannya sangat berpengaruh di Gereja Timur, mengingat Atanasius dari Aleksandria dan ketiga Bapa Kapadokia adalah pengikut-pengikut setianya. Perdebatan seputar sesat tidaknya ajaran-ajaran Origenes menyulut Krisis Pengikut Origenes yang pertama pada penghujung abad ke-4, manakala kesahihan ajaran-ajaran Origenes digugat oleh Epifanius dari Salamis dan Hieronimus, tetapi dibela oleh Tiranius Rufinus dan Yohanes dari Yerusalem. Pada tahun 543, Kaisar Yustinianus I melaknatnya sebagai ahli bidah dan memerintahkan pembakaran karya-karya tulisnya. Konsili Konstantinopel II pada tahun 553 membidahkan Origenes, atau mungkin sekadar membidahkan ajaran-ajaran tertentu yang dianggap bersumber dari Origenes. Ajaran-ajarannya tentang prawujud jiwa ditolak oleh Gereja.

Didymus Si Buta dan Origenes · Origenes dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Papirus

Surat resmi yang ditulis dengan papirus, abad ketiga SM. Papirus adalah bahan menyerupai kertas tebal yang digunakan pada zaman dahulu sebagai tempat menulis.

Didymus Si Buta dan Papirus · Papirus dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Yesus dan perempuan yang berzina

Guercino, tahun 1621, koleksi Dulwich Picture Gallery Pieter Bruegel, tahun 1565, cat minyak pada panel, 24cm x 34cm Yesus dan perempuan yang kedapatan berzina (atau Pericope Adulterae) adalah perikop di dalam Injil Yohanes yang sudah sering dibahas para sarjana.

Didymus Si Buta dan Yesus dan perempuan yang berzina · Teks Alexandria dan Yesus dan perempuan yang berzina · Lihat lebih »

Yunani

Yunani (Ελλάδα), secara resmi bernama Republik Yunani, dikenal pada zaman purba sebagai Hellas, adalah sebuah negara tempat lahirnya budaya Dunia Barat yang berada di Eropa bagian tenggara, terletak di ujung selatan Semenanjung Balkan, di bagian timur Laut Tengah (Mediterania).

Didymus Si Buta dan Yunani · Teks Alexandria dan Yunani · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara Didymus Si Buta dan Teks Alexandria

Didymus Si Buta memiliki 35 hubungan, sementara Teks Alexandria memiliki 173. Ketika mereka memiliki kesamaan 11, indeks Jaccard adalah 5.29% = 11 / (35 + 173).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara Didymus Si Buta dan Teks Alexandria. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi:

Hei! Kami di Facebook sekarang! »