7 hubungan: Goryeosa, Hangeul, Neo-Konfusianisme, Sejong yang Agung, 1396, 1443, 1478.
Goryeosa
Goryeosa atau Babad Goryeo merupakan catatan sejarah utama yang berisi informasi sejarah Dinasti Goryeo, Korea.
Baru!!: Jeong Inji dan Goryeosa · Lihat lebih »
Hangeul
Hangeul (한글), atau Joseon-geul/Josŏn-gŭl (di Korea Utara) adalah alfabet yang digunakan untuk menulis bahasa Korea. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong yang Agung (1397-1450) pada tahun 1443 masa Dinasti Joseon. Meskipun tulisan Hangeul terlihat seperti tulisan ideografik (tulisan dalam bentuk 'simbol' seperti aksara Tionghoa), Hangeul sebenarnya merupakan abjad fonetik atau alfabet, karena setiap hurufnya merupakan lambang vokal dan konsonan yang berbeda. Alfabet Hangeul terdiri dari 24 huruf (jamo)— 14 huruf mati (konsonan) dan 10 huruf hidup (vokal). Sebenarnya Hangeul masih mempunyai 3 konsonan dan 1 buah huruf vokal, tetapi dihilangkan. Selain untuk menuliskan bahasa Korea, Hangeul juga dipakai untuk Bahasa Cia-Cia, di Sulawesi Tenggara, Indonesia. Setiap tanggal 9 Oktober di Korea Selatan diperingati sebagai Hari Hangeul.
Baru!!: Jeong Inji dan Hangeul · Lihat lebih »
Neo-Konfusianisme
Patung perunggu Zhou Dunyi di White Deer Grotto Academy. Neo-Konfusianisme (sering disingkat dengan 理學) adalah filosofi Tiongkok etika dan metafisikal dipengaruhi oleh Konfusianisme, yang terutama dikembangkan selama Dinasti Song dan Dinasti Ming, tetapi yang dapat ditelusuri kembali ke Han Yu dan Li Ao (772-841) dalam Dinasti Tang.
Baru!!: Jeong Inji dan Neo-Konfusianisme · Lihat lebih »
Sejong yang Agung
Sejong yang Agung adalah seorang raja ke-4 dari Dinasti Joseon yang memerintah Korea.
Baru!!: Jeong Inji dan Sejong yang Agung · Lihat lebih »
1396
Tidak ada deskripsi.
Baru!!: Jeong Inji dan 1396 · Lihat lebih »
1443
Tidak ada deskripsi.
Baru!!: Jeong Inji dan 1443 · Lihat lebih »
1478
Tidak ada deskripsi.
Baru!!: Jeong Inji dan 1478 · Lihat lebih »