Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Bebas
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri

Indeks Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri

Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dalah sistem hubungan antar negara dalam lingkup budaya Tionghoa.

13 hubungan: Bangsawan Tiongkok, Daftar Kaisar Dinasti Han, Dinasti Han, Kaisar, Kaisar Gaozu dari Han, Lü Zhi, Lingkungan kebudayaan Asia Timur, Majesty, Nanyue, Raja (disambiguasi), Sima Qian, Yang Mulia (kerajaan), Zhao Tuo.

Bangsawan Tiongkok

Huangdi, yang berarti Kaisar. "Bangsawan Tiongkok" adalah figur penting dari struktur sosial tradisional sistem kekaisaran Tiongkok.

Baru!!: Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dan Bangsawan Tiongkok · Lihat lebih »

Daftar Kaisar Dinasti Han

Kaisar Pertama Qin. Figurin miniatur yang lebih kecil, rata-rata setinggi 60 sentimeter (24 inci), juga ditemukan di berbagai makam kerajaan Han dimana mereka ditempatkan untuk menjaga almarhum dari makam tersebut pada kehidupan setelah kematian mereka.Paludan (1998), 34–36. Para kaisar dinasti Han adalah kepala pemerintahan tertinggi pada dinasti kekaisaran Tiongkok kedua; dinasti Han (202 SM – 220 M) menyusul dinasti Qin (221–206 SM) dan mendahului Tiga Kerajaan (220–265 Masehi).

Baru!!: Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dan Daftar Kaisar Dinasti Han · Lihat lebih »

Dinasti Han

Peta pengaruh Dinasti Han. Dinasti Han adalah dinasti kekaisaran Tiongkok (206 SM–220 M) yang kedua, berkuasa setelah Dinasti Qin (221–206 SM) dan sebelum Zaman Tiga Negara (220–280 M). Dinasti ini bertahan selama lebih dari empat abad, dan periode selama dinasti ini berkuasa dianggap sebagai zaman keemasan dalam sejarah Tiongkok. Hingga saat ini, kelompok etnis mayoritas Tiongkok menyebut diri mereka "suku Han" dan aksara Tionghoa disebut "aksara Han". Dinasti ini didirikan oleh pemimpin pemberontak Liu Bang, yang dikenal secara anumerta dengan nama Kaisar Gaozu. Sejarah dinasti ini sempat diselingi oleh Dinasti Xin (9—23 M) yang didirikan oleh seorang mantan wali penguasa, Wang Mang. Periode selingan ini membagi Dinasti Han menjadi dua periode: Han Barat atau Han Awal (206 SM—9 M) dan Han Timur atau Han Akhir (25—220 M). Kaisar berada di puncak masyarakat Han. Ia tidak hanya memegang tampuk pemerintahan Dinasti Han, tetapi juga berbagi kekuasaan dengan bangsawan Tiongkok dan para menteri pilihannya yang sebagian besar berasal dari golongan elit terpelajar. Kekaisaran Han dibagi menjadi daerah-daerah yang secara langsung dikendalikan oleh pemerintah pusat (yang disebut ''jun''), serta sejumlah kerajaan semiotonom. Kerajaan-kerajaan ini secara bertahap kehilangan kemerdekaannya yang masih tersisa, khususnya setelah Pemberontakan Tujuh Negara. Sementara itu, dari masa pemerintahan Kaisar Wu (berkuasa 141–87 SM), pemerintah Tiongkok secara resmi mendukung ajaran Kong Hu Cu sebagai ideologi pendidikan dan politik, yang digabungkan dengan kosmologi yang dicetuskan oleh para cendekiawan seperti Dong Zhongshu. Kebijakan ini bertahan sampai jatuhnya Dinasti Qing pada tahun 1911 M. Dinasti Han menikmati kemakmuran ekonomi dan pertumbuhan pesat ekonomi uang yang sebelumnya diperkenalkan pada masa Dinasti Zhou (sekitar tahun 1050–256 SM). Koin yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat pada tahun 119 SM tetap menjadi koin standar Tiongkok sampai masa Dinasti Tang (618–907 M). Untuk membiayai perang dan permukiman di wilayah perbatasan yang baru ditaklukkan, pemerintah Han menasionalisasi industri garam dan besi pada tahun 117 SM, tetapi monopoli pemerintah ini dicabut pada masa Dinasti Han Timur. Dinasti Han juga mencatat kemajuan yang signifikan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Contohnya adalah dalam pembuatan kertas, pemakaian kemudi di kapal, penggunaan bilangan negatif dalam matematika, serta penemuan peta timbul, bola dunia armiler bertenaga hidrolik untuk keperluan astronomi, dan seismometer dengan bandul terbalik yang dapat digunakan untuk mengetahui tempat terjadinya gempa bumi berdasarkan arah mata angin. Konfederasi suku nomaden yang disebut Xiongnu berhasil mengalahkan Han pada tahun 200 SM dan memaksa mereka untuk membayar upeti, tetapi Xiongnu tetap melanjutkan serangan militer mereka di perbatasan Han. Kaisar Wu melancarkan sejumlah perang melawan mereka. Kemenangan besar Han dalam perang ini akhirnya memaksa Xiongnu untuk menerima status sebagai negara pembayar upeti. Peperangan ini memperluas wilayah Han hingga ke Cekungan Tarim di Asia Tengah, membagi Xiongnu menjadi dua konfederasi terpisah, dan turut andil dalam membangun jaringan perdagangan luas yang dikenal dengan sebutan Jalur Sutra, yang menjangkau hingga kawasan Laut Tengah. Wilayah utara perbatasan Han kemudian diserbu oleh konfederasi nomaden Xianbei. Kaisar Wu juga memperluas wilayah ke Kawasan Selatan Tiongkok dan menaklukkan Nanyue pada 111 SM dan Dian pada 109 SM. Selain itu, ia juga melancarkan ekspedisi militer ke Semenanjung Korea dan mendirikan ''Jun'' Xuantu dan Lelang di wilayah tersebut pada 108 SM. Setelah tahun 92 M, para kasim semakin terlibat dalam panggung perpolitikan istana. Mereka turut campur dalam perebutan kekuasaan antara klan berbagai maharani (permaisuri) dan ibu suri, dan hal inilah yang mengakibatkan kejatuhan Han. Wewenang kekaisaran juga ditantang oleh perkumpulan keagamaan Taoisme yang mengobarkan Pemberontakan Serban Kuning dan Pemberontakan Wu Dou Mi Dao. Sesudah kematian Kaisar Ling (berkuasa 168–189 M), para kasim dibantai oleh para panglima militer. Kemudian, para ningrat dan gubernur militer menjadi panglima perang dan membagi-bagi wilayah kekaisaran. Dinasti Han secara resmi bubar setelah Cao Pi, Raja Wei, merebut takhta dari Kaisar Xian pada tahun 220 M.

Baru!!: Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dan Dinasti Han · Lihat lebih »

Kaisar

ke-126 Kaisar adalah salah satu gelar penguasa monarki dalam bahasa Indonesia.

Baru!!: Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dan Kaisar · Lihat lebih »

Kaisar Gaozu dari Han

Liu Bang (Hanzi: 劉邦; Han Kuno: *m·ru *proːŋ (Zhengzhang); *mə-ru *pˤroŋ (Baxter-Sagart)).

Baru!!: Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dan Kaisar Gaozu dari Han · Lihat lebih »

Lü Zhi

Lü Zhi (241–180 SM), nama kehormatan Exu, biasanya dikenal sebagai Permaisuri Lü dan Janda permaisuri Lü, atau resminya Permaisuri Gao dari Han, merupakan istri Kaisar Gaozu, pendiri dan penguasa pertama Dinasti Han.

Baru!!: Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dan Lü Zhi · Lihat lebih »

Lingkungan kebudayaan Asia Timur

Lingkungan kebudayaan Asia Timur atau Sinosfer merujuk kepada pengelompokan negara-negara dan wilayah-wilayah yang dalam sejarah dipengaruhi oleh budaya China.

Baru!!: Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dan Lingkungan kebudayaan Asia Timur · Lihat lebih »

Majesty

Majesty adalah sebuah kata bahasa Inggris yang berasal dari kata Latin maiestas, yang artinya agung, dan digunakan sebagai sebutan dari beberapa penguasa monarki, biasanya raja atau kaisar.

Baru!!: Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dan Majesty · Lihat lebih »

Nanyue

Nanyue (Nam Việt) adalah kerajaan kuno yang meliputi sebagian provinsi Guangdong, Guangxi, dan Yunnan di Tiongkok modern serta Vietnam utara modern. Nanyue didirikan pada tahun 204 SM, pada akhir keruntuhan Dinasti Qin, oleh Zhao Tuo, yang awalnya merupakan komandan militer dalam Komando Nanhai pada masa itu, dan pada awalnya Nanyue meliputi Komando Nanhai, Guilin, dan Xiang. Pada tahun 196 SM, Zhao Tuo mengirimkan upeti penghormatan kepada Kaisar Gaozu dari Han sehingga Nanyue oleh para pemimpin Han disebut sebagai "abdi asing", sebuah sinekdoke untuk negara bawahan. Sekitar tahun 183 SM, hubungan antara Nanyue dan Dinasti Han lama-kelamaan memburuk, sehingga Zhao Tuo pun mulai menggelari dirinya sendiri sebagai kaisar, sekaligus menunjukkan kedaulatan Nanyue. Kerajaan Minyue, Yelang, Ouluo dan Tongshi menyatakan ketundukan mereka kepada kekuasaan Nanyue, yang dengan demikian memperluas wilayah dan kendali Nanyue. Pada tahun 179 SM, hubungan antara Dinasti Han dan Nanyue membaik, dan Zhao Tuo sekali lagi menyatakan ketundukan, kali ini kepada Kaisar Wen dari Han sebagai negara bawahan. Penyerahan diri ini entah bagaimana dibuat-buat, karena Nanyue tampaknya memperoleh kembali otonomi dari Han, dan Zhao Tuo dipanggil sebagai "Kaisar" di seluruh Nanyue selama sisa hidupnya. Pada tahun 113 SM, pemimpin generasi keempat Zhao Xing menginginkan agar Nanyue secara formal menjadi bagian dari Kekaisaran Han. Perdana menterinya Lü Jia amat keberatan dan kemudian membunuh Zhao Xing, mengangkat kakak lelakinya Zhao Jiande sebagai kaisar dan memaksa dilancarkannya konfrontasi melawan Dinasti Han. Setahun kemudian, Kaisar Wu dari Han mengirimkan pasukan sebanyak 100.000 tentara untuk berperang melawan Nanyue. Pada akhir tahun tersebut dan awal tahun 111 SM, pasukan itu telah berhasil menghancurkan Nanyue. Kerajaan Nanyue bertahan selama 93 tahun dan memiliki lima generasi raja. Pendirian Kerajaan Nanyue menjaga tata masyarakat dan stabilitas daerah Lingnan selama kekacauan yang menyelimuti runtuhnya Dinasti Qin, dan memungkinkan daerah selatan untuk menghindari banyak penderitaan yang dialami daerah utara, terutama daerah-daerah Tiongkok Han. Kerajaan ini didirikan oleh para pemimpin yang berasal dari wilayah pusat Tiongkok, dan berperan dalam membawa birokrasi Tiongkok serta teknik pertanian dan kerajinan tangan yang lebih maju kepada para penghuni daerah selatan, serta pengetahuan mengenai bahasa Tionghoa dan sistem tulisan Tionghoa. Para pemimpin Nanyue menyebarkan kebijakan "Menyelaraskan dan Mengumpulkan Seratus Suku Yue", dan mendorong sesama rakyat Tionghoa Han untuk bermigrasi dari tanah air mereka di dekat Sungai kuning menuju selatan. Mereka mendukung asimilasi bersama untuk dua kebudayaan dan bangsa berbeda di sana, serta menyebarkan bahasa Tionghoa ke seluruh kawasan itu, meskipun banyak unsur asli kebudayaan Yue tetap terpelihara. Di Vietnam, para penguasa Nanyue disebut sebagai Dinasti Triệu. Sejarah rinci mengenai Nanyue terdapat dalam Catatan Sejarawan Agung karya sejarawan Dinasti Han Sima Qian, dan sebagian besar terdapat pada bagian (juan) 113, (Tawarikh Tertata Nanyue). Dari catatan ini didapat sebagian besar informasi mengenai Nanyue dari masa Zhao Tuo hingga Zhao Jiande dan kemunduran Nanyue.

Baru!!: Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dan Nanyue · Lihat lebih »

Raja (disambiguasi)

Raja dapat mengacu pada hal-hal berikut.

Baru!!: Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dan Raja (disambiguasi) · Lihat lebih »

Sima Qian

Sima Qian Sima Qian (SM) adalah seorang sejarawan dan negarawan pada zaman Dinasti Han.

Baru!!: Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dan Sima Qian · Lihat lebih »

Yang Mulia (kerajaan)

Highness, sering digunakan dengan kata depan kepunyaan (His/Her/Your Highness, kedua yang pertama disingkat HH) atau Yang Mulia adalah atribut yang merujuk pada gelar dinasti, seperti Royal Highness, Imperial Highness.

Baru!!: Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dan Yang Mulia (kerajaan) · Lihat lebih »

Zhao Tuo

Sumur yang digali Zhao Tuo ketika menjabat sebagai bupati Longchuan, sumur ini dinamai Sumur Raja Yue (越王井) Zhao Tuo (Hanzi: 赵佗,, 230 SM – 137 SM) atau Triệu Đà dalam ejaan Vietnam adalah seorang jenderal Dinasti Qin yang kelak mendirikan kerajaan Nan Yue (Hanzi: 南越, bahasa Viet: Nam Việt) yang merupakan sebuah kerajaan kuno, terletak di perbatasan antara Tiongkok selatan dan Vietnam utara.

Baru!!: Kaisar di dalam negeri, raja di luar negeri dan Zhao Tuo · Lihat lebih »

KeluarMasuk
Hei! Kami di Facebook sekarang! »