Daftar Isi
15 hubungan: Agitprop, Cuci otak, Estetisasi, Indoktrinasi, Manipulasi, Modifikasi perilaku, Pendidikan untuk rekrut, Peperangan psikologis, Politisasi agama, Propaganda, Propaganda dengan perbuatan, Rekayasa politik, Sosialisasi, Subversi, Teori Penentuan Agenda.
Agitprop
Contoh Agitprop Agitprop (Rusia: агитпроп) adalah akronim dari "agitasi dan propaganda".
Lihat Migrasi politik dan Agitprop
Cuci otak
Penggambaran cuci otak yang menyindir Masyarakat Hong Kong mengenakan alat peragaan pencucian otak. Cuci otak adalah sebuah upaya pembentukan ulang tata berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu menjadi sebuah tata nilai baru, praktik ini biasanya merupakan hasil dari tindakan indoktrinasi, dalam psikopolitik diperkenalkan dengan bantuan penggunaan obat-obatan, hipnosis/bius dan sebagainya.
Lihat Migrasi politik dan Cuci otak
Estetisasi
Estetisasi adalah politisasi estetika (cabang studi filosofi yang sifat nilai keindahan seni dan moral) dalam metode propaganda berupa upaya pemaksaan penyimbolan (estetis) sebagai strategi dalam melakukan suatu proses manipulatif dalam kognisi konstruksi paradigma sosial seseorang untuk mempersepsikan, merumuskan, atau mencari alternatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi tujuan-tujuan lain yaitu memengaruhi wacana dengan menawarkan alternatif berguna untuk penghilangan antisipasi hingga dapat diterima dengan tidak memperpedulikan apakah sesuai dengan moral atau etika.
Lihat Migrasi politik dan Estetisasi
Indoktrinasi
Anggota Pemuda Hitler melakukan salut Nazi pada rapat umum di Lustgarten di Berlin, 1933 Gadis memegang kutipan Ketua Mao (1968) Indoktrinasi adalah sebuah proses yang dilakukan berdasarkan satu sistem nilai untuk menanamkan gagasan, sikap, sistem berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu.
Lihat Migrasi politik dan Indoktrinasi
Manipulasi
Manipulasi adalah sebuah proses rekayasa yang secara disengaja dengan melakukan penambahan, penyembunyian, penghilangan atau pengkaburan terhadap bagian atau keseluruhan sebuah sumber informasi, subtansi, realitas, kenyataan, fakta-fakta, data ataupun sejarah yang dibuat berdasarkan sistem perancangan yang bisa dilakukan secara individu, kelompok atau sebuah tata sistem nilai, manipulasi adalah bagian penting dari suatu tujuan tertentu dalam hal tindakan penanaman gagasan, dogma, doktrinisme, sikap, sistem berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu.
Lihat Migrasi politik dan Manipulasi
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilaku menunjuk kepada teknik mengubah perilaku, seperti mengubah perilaku dan reaksi seseorang terhadap suatu stimulus melalui penguatan perilaku adaptif dan/atau penghilangan perilaku maladaptif melalui hukuman.
Lihat Migrasi politik dan Modifikasi perilaku
Pendidikan untuk rekrut
Pendidikan untuk rekrut adalah pemberian indoktrinasi awal bagi calon personel atau anggota baru yang akan direkrut yang pada umumnya para calon personel atau anggota dipilih dan berdasarkan kompetensi ketrampilannya yang sudah dimiliki oleh para calon personel atau anggota yaitu berupa keahlian atau ketrampilan tertentu, seperti ahli kimia, ahli permesinan kemudian baru diberikan pelatihan tambahan yang bersifat ketrampilan dalam ilmu yang bersifat militeris, Pada umumnya calon personel atau anggota yang akan mendapatkan pendidikan sudah ditempatkan pada sebuah daftar urutan untuk direkrut, yang bisa didahului dengan sebuah propaganda atau mengikuti pelatihan merekrut secara umum.
Lihat Migrasi politik dan Pendidikan untuk rekrut
Peperangan psikologis
Peperangan psikologis atau perang urat saraf adalah suatu bentuk propaganda ofensif yang dilancarkan dua atau lebih pihak yang saling bertentangan pendapat.
Lihat Migrasi politik dan Peperangan psikologis
Politisasi agama
Politisasi agama adalah politik manipulasi mengenai pemahaman dan pengetahuan keagamaan/kepercayaan dengan menggunakan cara propaganda, Indoktrinasi, kampanye, disebarluaskan, sosialisasi dalam wilayah publik dilaporkan atau diinterpretasikan agar terjadi migrasi pemahaman, permasalahan dan menjadikannya seolah-olah merupakan pengetahuan keagamaan/kepercayaan, kemudian, dilakukan tekanan untuk memengaruhi konsensus keagamaan/kepercayaan dalam upaya memasukan kepentingan sesuatu kedalam sebuah agenda politik pemanipulasian masyarakat atau kebijakan publik.
Lihat Migrasi politik dan Politisasi agama
Propaganda
Angkatan Bersenjata Amerika tentang Jepang yang diasosiasikan sebagai tikus (binatang yang merugikan) mendekati perangkap yang diberi tanda "Angkatan Laut, Angkatan Darat, Sipil", sebagai latar belakang peta negara bagian AlaskaPropaganda (dalam bahasa Latin modern: "propagare" diartikan "mengembangkan" atau "memekarkan") merupakan serangkaian pesan dengan tujuan agar dapat memengaruhi pendapat seseorang, tindakan masyarakat atau sekelompok orang.
Lihat Migrasi politik dan Propaganda
Propaganda dengan perbuatan
Propaganda dengan perbuatan (atau propaganda aksi, b. Inggris: propaganda by the deed, b. Prancis: propagande par le fait) adalah sebuah konsep tradisional anarkis, yang berkembang diera akhir abad ke-19, yang mempromosikan tindakan kekerasan secara fisik melawan musuh-musuh politik dan dilakukan baik oleh individu maupun kelompok, sebagai cara untuk memberikan inspirasi terhadap massa dan mendorong terjadinya revolusi.
Lihat Migrasi politik dan Propaganda dengan perbuatan
Rekayasa politik
Rekayasa politik adalah sebuah konsep dalam ilmu politik yang berkaitan dengan upaya untuk merancang lembaga-lembaga politik dalam suatu masyarakat.
Lihat Migrasi politik dan Rekayasa politik
Sosialisasi
Sosialisasi adalah usaha memasukkan nilai-nilai kebudayaan terhadap individu sehingga individu tersebut menjadi bagian masyarakat.
Lihat Migrasi politik dan Sosialisasi
Subversi
Subversi merujuk kepada salah satu upaya pemberontakan dalam merobohkan struktur kekuasaan termasuk negara.
Lihat Migrasi politik dan Subversi
Teori Penentuan Agenda
Teori Penentuan Agenda (bahasa Inggris: Agenda Setting Theory) adalah teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa.