15 hubungan: Aṣṭādhyāyī, Ablaut, Bahasa Het, Bahasa Jerman Tinggi Kuno, Bahasa Proto-Indo-Eropa, Bahasa Sanskerta, Konsonan bibir, Konsonan gigi, Konsonan langit-langit, Konsonan tarik-belakang, Latin, Morfofonologi, Nominalisasi, Pāṇini, Rumpun bahasa Indo-Eropa.
Aṣṭādhyāyī
Ashtadhyayi (Aṣṭādhyāyī, dari bahasa Sanskerta yang artinya adalah "delapan bab") adalah buku tata bahasa pertama bahasa Sanskerta yang dikenal dan merupakan salah satu karya awal mengenai linguistik deskriptif, linguistik generatif atau bahkan linguistik secara umum.
Baru!!: Wṛddhi dan Aṣṭādhyāyī · Lihat lebih »
Ablaut
Ablaut, adalah perubahan vokal untuk menandai berbagai fungsi gramatikal dalam linguistik.
Baru!!: Wṛddhi dan Ablaut · Lihat lebih »
Bahasa Het
Silsilah keluarga Indo-Eropa dalam urutan bagan pertama. Orang Het termasuk dalam keluarga bahasa Anatolia dan merupakan bahasa tertulis Indo-Eropa tertua. Bahasa Het adalah sebuah bahasa mati yang pernah dipertuturkan oleh orang Het, sebuah bangsa yang pernah memiliki sebuah kerajaan besar di Hattusa kuno (sekarang Boğazköy) di sebelah utara Turki.
Baru!!: Wṛddhi dan Bahasa Het · Lihat lebih »
Bahasa Jerman Tinggi Kuno
950. Bahasa Jerman Hulu Kuno (Bahasa Jerman: Althochdeutsch, disingkat Ahd.) merujuk pada tahap awal bahasa Jerman dan dituturkan selama periode tahun 500 hingga 1050.
Baru!!: Wṛddhi dan Bahasa Jerman Tinggi Kuno · Lihat lebih »
Bahasa Proto-Indo-Eropa
Bahasa Purwa-Indo-Eropa (disingkat PIE) adalah rekonstruksi bahasa dari leluhur rumpun bahasa Indo-Eropa, rumpun bahasa yang paling banyak dituturkan di dunia.
Baru!!: Wṛddhi dan Bahasa Proto-Indo-Eropa · Lihat lebih »
Bahasa Sanskerta
Bahasa Sanskerta (ejaan tidak baku: Sansekerta, Sangsekerta, Sanskrit, aksara Dewanagari: संस्कृतम्, saṃskṛtam) adalah bahasa kuno Asia Selatan yang merupakan cabang Indo-Arya dari rumpun bahasa Indo-Eropa.
Baru!!: Wṛddhi dan Bahasa Sanskerta · Lihat lebih »
Konsonan bibir
Konsonan bibir adalah konsonan yang dihasilkan dengan bibir menjadi artikulator aktif.
Baru!!: Wṛddhi dan Konsonan bibir · Lihat lebih »
Konsonan gigi
Konsonan gigi adalah konsonan yang diartikulasikan dengan lidah menyentuh gigi atas, misalnya konsonan dan.
Baru!!: Wṛddhi dan Konsonan gigi · Lihat lebih »
Konsonan langit-langit
Konsonan langit-langit atau konsonan palatal adalah konsonan di mana anggota lidah dinaikkan ke langit-langit keras (bagian pusat langit-langit mulut).
Baru!!: Wṛddhi dan Konsonan langit-langit · Lihat lebih »
Konsonan tarik-belakang
Konsonan tarik belakang atau retrofleks dalam ilmu fonetika adalah suara yang digunakan di dalam beberapa bahasa.
Baru!!: Wṛddhi dan Konsonan tarik-belakang · Lihat lebih »
Latin
* Alfabet Latin.
Baru!!: Wṛddhi dan Latin · Lihat lebih »
Morfofonologi
Morfofonologi atau morfonologi adalah cabang linguistik yang menelaah perubahan fonem akibat pertemuan atau hubungan morfem dengan morfem lainnya.
Baru!!: Wṛddhi dan Morfofonologi · Lihat lebih »
Nominalisasi
Nominalisasi, dalam linguistika, adalah penggunaan verba (kata kerja) atau adjektiva (kata sifat) sebagai nomina (kata benda), dengan atau tanpa perubahan morfologis, sehingga kata tersebut dapat bertindak sebagai kepala dari suatu frasa nomina.
Baru!!: Wṛddhi dan Nominalisasi · Lihat lebih »
Pāṇini
Pāṇini (aksara Dewanagari: पाणिन; IPA pɑːɳɪn̪ɪ) adalah seorang ahli bahasa dari Gandhara yang diperkirakan hidup antara abad ke-7 SM sampai abad ke-3 SM.
Baru!!: Wṛddhi dan Pāṇini · Lihat lebih »
Rumpun bahasa Indo-Eropa
Rumpun bahasa Indo-Eropa atau India-Eropa adalah kelompok bahasa-bahasa berkerabat dengan jumlah penutur terbesar di seluruh dunia. Ada ratusan bahasa yang masih dituturkan yang termasuk dalam rumpun bahasa ini. Banyak bahasa anggota rumpun ini yang memiliki sejarah tertulis sangat panjang (kedua tertua setelah rumpun bahasa Afroasiatik) sehingga kajiannya relatif eksak dan perbandingan bahasa dapat dilakukan lebih cermat. Kurang lebih separuh dari 6 miliar jiwa penduduk bumi berbahasa ibu dari salah satu rumpun bahasa ini. Bahasa-bahasa Indo-Eropa mencakup delapan subrumpun yang mudah ditilik perbedaan maupun kemiripannya. Mereka adalah subrumpun Indo-Iran, Armenia, Helenik, Albania, Italik, Keltik, Germanik, dan Balto-Slavik. Selain itu terdapat sub rumpun bahasa Anatolia, Tokharia, dan bahasa Proto-Indo-Eropa (hipotetik) yang telah punah. Dari 20 bahasa masa kini yang terbesar menurut jumlah penuturnya menurut Ethnologue SIL, dua belas di antaranya adalah Indo-Eropa: bahasa Spanyol, bahasa Inggris, bahasa Hindi, bahasa Portugis, bahasa Bengali, bahasa Rusia, bahasa Jerman, bahasa Marathi, bahasa Prancis, bahasa Italia, bahasa Punjabi, dan bahasa Urdu. Penutur asli kedua belas bahasa ini mencakup lebih dari 1,7 miliar jiwa. Sejumlah bahasa Indo-Eropa telah menyumbang banyak kosakata ke dalam bahasa Indonesia, seperti bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Portugis, bahasa Belanda, dan bahasa Inggris.
Baru!!: Wṛddhi dan Rumpun bahasa Indo-Eropa · Lihat lebih »