Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Pasang
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

1944 (lagu) dan Jamala

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara 1944 (lagu) dan Jamala

1944 (lagu) vs. Jamala

"1944" adalah sebuah lagu yang dibawakan oleh penyanyi Ukraina, Jamala. Susana Jamaladinova (Սուսաննա Ջամալադինովա; Susana Camaladinova; Сусана Джамаладінова, kelahiran 27 Agustus 1983), yang lebih dikenal dengan nama panggungnya Jamala (Ջամալա, Camala, Джамала), adalah seorang penyanyi dan penulis lagu Ukraina.

Kemiripan antara 1944 (lagu) dan Jamala

1944 (lagu) dan Jamala memiliki 5 kesamaan (dalam Unionpedia): Deportasi Tatar Krimea, Josef Stalin, Kontes Lagu Eurovision 2016, Ukraina, Uni Soviet.

Deportasi Tatar Krimea

Deportasi Tatar Krimea (Tatar Krimea: Qırımtatar halqınıñ sürgünligi; Rusia: Депортация крымскихтатар; Ukraina: Депортація кримськихтатар) adalah pembersihan etnis yang berdampak terhadap setidaknya 191.044 orang Tatar dari Krimea pada tanggal 18-20 Mei 1944. Deportasi ini dilancarkan oleh Lavrentiy Beria, kepala polisi rahasia dan keamanan negara Soviet, yang bertindak atas nama Josef Stalin. Dalam waktu tiga hari, polisi rahasia NKVD menggunakan kereta-kereta ternak untuk mendeportasi orang-orang Tatar Krimea, termasuk wanita, anak-anak, lansia, dan bahkan komunis dan anggota Tentara Merah. Mereka dipindahkan secara paksa ke Uzbekistan yang terletak ribuan kilometer jauhnya. Mereka sendiri merupakan salah satu dari sepuluh suku bangsa yang terkena dampak kebijakan perpindahan populasi di Uni Soviet yang dicanangkan oleh Stalin. Deportasi tersebut dimaksudkan sebagai hukuman kolektif karena terdapat orang-orang Tatar Krimea yang berkolaborasi dengan Jerman Nazi. Sumber-sumber Soviet mendakwa mereka sebagai pengkhianat, tetapi kaum nasionalis Tatar membantahnya dan mengklaim bahwa program deportasi ini adalah bagian dari rencana Soviet untuk mengakses Selat Dardanella dan memperoleh wilayah di Turki yang dihuni oleh kerabat etnis Tatar. Walaupun Nazi awalnya menganggap rendah orang-orang Tatar Krimea, kebijakan mereka berubah akibat perlawanan yang sengit dari Uni Soviet. Banyak tahanan perang Soviet yang direkrut oleh Wehrmacht dan dimasukkan ke dalam satuan-satuan pendukung. Sementara itu, 15.000 hingga 20.000 orang Tatar Krimea berhasil diyakinkan untuk membentuk batalion pertahanan diri untuk melindungi desa-desa Tatar Krimea dari serangan-serangan kelompok partisan Soviet serta untuk memburu mereka, walaupun satuan-satuan tersebut biasanya membela pihak yang terkuat di wilayah tertentu. Selain itu, Komite Muslim juga dibentuk, meskipun komite tersebut memiliki hak yang terbatas dalam memerintah. Tindakan-tindakan ini menguatkan kecurigaan di pihak Soviet bahwa suku bangsa Tatar Krimea adalah suku bangsa pengkhianat, walaupun sebenarnya terdapat lebih banyak orang-orang Tatar Krimea yang bergabung dengan Tentara Merah, dan ribuan masih mengabdi untuk Soviet selama Pertempuran Berlin; selain itu, sejumlah orang Tatar Krimea juga bergabung dengan kelompok-kelompok partisan. Saat Nazi mundur dari wilayah Krimea, kebanyakan hiwi (pemberi bantuan secara sukarela) dan anggota keluarga mereka bersama-sama dengan orang-orang yang terkait dengan Komite Muslim turut dievakuasi. Meskipun banyak pejabat Soviet yang mengakui bahwa para kolaborator Tatar Krimea telah dievakuasi, permintaan untuk menghukum orang-orang Tatar Krimea secara keseluruhan semakin menguat. Sekitar 8.000 orang Tatar Krimea tewas saat dideportasi, sementara puluhan ribu orang hilang akibat kondisi pengasingan yang keras. Selain itu, sekitar 80.000 rumah dan 360.000 hektare lahan di Krimea ditinggalkan. Stalin mencoba menghilangkan semua unsur Tatar Krimea dan pada sensus-sensus berikutnya melarang penyebutan nama suku bangsa Tatar Krimea. Pada tahun 1956, pemimpin Soviet yang baru, Nikita Khrushchev, mengecam kebijakan-kebijakan Stalin, termasuk deportasi berbagai suku bangsa, tetapi tidak mencabut arahan yang melarang kembalinya orang Tatar Krimea. Mereka kemudian terpaksa menetap di Asia Tengah selama beberapa dasawarsa. 260.000 orang Tatar Krimea baru dapat kembali ke tanah air mereka pada masa perestroika pada akhir era 1980-an, setelah larangan kembalinya kelompok-kelompok etnis yang telah dideportasi dinyatakan batal demi hukum pada tahun 1989. Secara keseluruhan, pengasingan mereka berlangsung selama 45 tahun. Pada tahun 2004, jumlah orang Tatar yang ada di Krimea sudah mencapai 12 persen. Namun, pemerintah setempat tidak membantu upaya mereka untuk kembali atau memberikan ganti rugi atas tanah yang telah dirampas. Federasi Rusia sebagai negara penerus Uni Soviet tidak menawarkan pemulihan maupun ganti rugi, dan mereka juga tidak menindak pelaku deportasi secara hukum. Meskipun begitu, pada tanggal 12 Desember 2015, Parlemen Ukraina mengeluarkan sebuah resolusi yang mengakui peristiwa ini sebagai sebuah genosida, dan menetapkan 18 Mei sebagai "Hari Mengenang Para Korban Genosida Tatar Krimea". Deportasi ini sendiri merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Tatar Krimea, dan telah dipandang sebagai lambang penderitaan dan penindasan yang dialami oleh kelompok-kelompok etnis kecil di Uni Soviet.

1944 (lagu) dan Deportasi Tatar Krimea · Deportasi Tatar Krimea dan Jamala · Lihat lebih »

Josef Stalin

Josef Stalin (lahir dengan nama Ioseb Besarionis dze Jughashvili) adalah tokoh revolusi dan politikus Uni Soviet keturunan Georgia. Ia menjadi kepala negara Uni Soviet sejak pertengahan era 1920-an sampai akhir hayatnya pada tahun 1953, dengan gelar Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet sejak tahun 1922 sampai 1952, dan Kepala Pemerintahan Uni Soviet sejak tahun 1941 sampai 1953. Meskipun mula-mula menjalankan pemerintahan Uni Soviet selaku kepala dari suatu rezim partai tunggal oligarkis yang memerintah dengan suara terbanyak relatif (pluralitas), Stalin akhirnya menjadi diktator de facto Uni Soviet pada era 1930-an. Sebagai pengamal setia gagasan-gagasan hasil tafsir Marxisme menurut teori-teori Leninisme, ia turut berjasa membakukan gagasan-gagasan ini menjadi paham Marxisme–Leninisme, sementara kebijakan-kebijakannya sendiri akhirnya dikenal dengan sebutan Stalinisme. Putra keluarga miskin asal Gori, Kekaisaran Rusia, ini mengawali perjalanan karier revolusionernya dengan menjadi anggota Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia yang berhaluan Marxis pada masa mudanya. Sebagai anggota partai, ia bekerja menyunting surat kabar partai, Pravda, dan menghimpun dana bagi faksi Bolshevik pimpinan Vladimir Lenin dengan cara merampok, melakukan penculikan, dan menjual jasa keamanan. Ia berulang kali ditahan, dan beberapa kali harus menjalani hukuman pengasingan di dalam negeri. Setelah kaum Bolshevik berhasil mengambil alih pemerintahan Rusia melalui Revolusi Oktober 1917, Stalin masuk menjadi anggota Politbiro, badan eksekutif partai komunis. Selaku anggota Politbiro, Stalin turut terlibat dalam proses pembentukan Uni Soviet pada tahun 1922. Setelah Lenin jatuh sakit lalu wafat pada tahun 1924, Stalin tampil menjadi pemimpin baru Uni Soviet. Di bawah rezim Stalin, "Sosialisme dalam Satu Negara" menjadi asas utama dari dogma partai, dan Kebijakan Ekonomi Baru yang dicanangkan oleh Lenin digantikan dengan ekonomi terpimpin yang tersentralisasi. Dengan menggunakan sistem Rencana Lima Tahun, Uni Soviet berusaha melakukan kolektivisasi dan industrialisasi yang berjalan dengan pesat, tetapi tidak mampu menghindari kemelut di bidang produksi pangan yang menimbulkan bencana kelaparan 1932–1933. Guna mengenyahkan pihak-pihak yang dianggap sebagai "musuh-musuh kelas pekerja", Stalin melancarkan gerakan "Pembersihan Besar-Besaran" yang mengakibatkan lebih dari sejuta orang dipenjarakan dan sekurang-kurangnya 700.000 orang dihukum mati antara 1934 sampai 1939. Rezim Stalin berusaha menyebarluaskan paham Marxisme-Leninisme ke luar Rusia melalui organisasi Komunis Internasional, dan mendukung gerakan-gerakan antifasis di seluruh Eropa pada era 1930-an, khususnya gerakan antifasis dalam perang saudara di Spanyol. Pada tahun 1939, rezim Stalin dan Jerman Nazi menandatangani sebuah kesepakatan untuk tidak saling menyerang. Atas dasar kesepakatan ini, Uni Soviet dan Jerman Nazi bersama-sama menginvasi Polandia, tetapi Jerman secara sepihak mengingkari kesepakatan ini dengan menginvasi Uni Soviet pada tahun 1941. Meskipun mula-mula terdesak, Tentara Merah Soviet mampu memukul mundur pasukan Jerman, bahkan berhasil merebut kota Berlin pada tahun 1945, dan mengakhiri Perang Dunia II di Eropa. Uni Soviet menganeksasi negara-negara Baltik dan menyokong pembentukan rezim-rezim pro-Uni Soviet di hampir seluruh kawasan tengah dan timur Eropa, di Tiongkok, dan di Korea Utara. Seusai Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat tampil menjadi dua negara adidaya di tataran dunia. Ketegangan-ketegangan yang timbul di antara kedua negara adidaya ini memuncak menjadi Perang Dingin antara Blok Timur yang didukung Soviet dan Blok Barat yang didukung Amerika Serikat. Stalin memimpin negaranya melewati kurun waktu pembangunan kembali pascaperang, dan pada kurun waktu inilah, tepatnya pada tahun 1949, Uni Soviet berhasil mengembangkan senjata nuklir. Pada tahun-tahun ini pula Uni Soviet sekali lagi mengalami bencana kelaparan dahsyat, dan merebaknya kampanye antisemit yang berpuncak pada kasus persekongkolan para dokter. Stalin wafat pada tahun 1953, dan jabatannya selaku kepala negara Uni Soviet di kemudian hari diduduki oleh Nikita Khrushchev yang justru mengecam pendahulunya itu dan memelopori suatu proses de-Stalinisasi atas segenap lapisan masyarakat Soviet. Sebagai salah seorang tokoh terpenting pada abad ke-20 menurut anggapan banyak orang, Stalin menjadi subjek dari suatu kultus individu yang mewabah dalam gerakan Marxis-Leninis internasional. Bagi para pemujanya, Stalin adalah pahlawan sosialisme dan kelas pekerja. Meskipun Uni Soviet akhirnya bubar pada tahun 1991, masih banyak orang di Rusia dan Georgia yang mengaguminya sebagai seorang pemimpin yang jaya pada masa perang, dan berjasa membangun Uni Soviet menjadi sebuah kekuatan besar di mata dunia. Sebaliknya, banyak pula yang mengutuk rezim totaliternya sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tindakan-tindakan penindasan massal, pembersihan etnik, ratusan ribu penghukuman mati, dan bencana kelaparan yang merenggut jutaan korban jiwa.

1944 (lagu) dan Josef Stalin · Jamala dan Josef Stalin · Lihat lebih »

Kontes Lagu Eurovision 2016

Kontes Lagu Eurovision 2016 adalah edisi ke-61 dari Kontes Lagu Eurovision.

1944 (lagu) dan Kontes Lagu Eurovision 2016 · Jamala dan Kontes Lagu Eurovision 2016 · Lihat lebih »

Ukraina

Ukraina (Укpaїнa) adalah sebuah negara di Eropa Timur yang berbatasan dengan Rusia di timur dan timur-laut; Belarus di barat-laut; Polandia dan Slowakia di barat; Hungaria, Rumania, dan Moldova di barat-daya; Laut Hitam di selatan; dan Laut Azov di tenggara.

1944 (lagu) dan Ukraina · Jamala dan Ukraina · Lihat lebih »

Uni Soviet

Uni Soviet (Сове́тский Сою́з, Sovyétskiĭ Soyúz) atau USSR (Union of Soviet Socialist Republics) atau Uni Republik Sosialis Soviet, disingkat URSS (Сою́з Сове́тскихСоциалисти́ческихРеспу́блик, Soyúz Sovyétskikh Sotsialistícheskikh Respúblik; disingkat СССР dalam alfabet Kiril, SSSR dalam alfabet Latin), adalah negara sosialis yang pernah ada antara tahun 1922–1991 di Eurasia.

1944 (lagu) dan Uni Soviet · Jamala dan Uni Soviet · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara 1944 (lagu) dan Jamala

1944 (lagu) memiliki 16 hubungan, sementara Jamala memiliki 21. Ketika mereka memiliki kesamaan 5, indeks Jaccard adalah 13.51% = 5 / (16 + 21).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara 1944 (lagu) dan Jamala. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi:

Hei! Kami di Facebook sekarang! »