Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Bebas
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Abdur Rahman dari Banjar dan Inayatullah dari Banjar

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara Abdur Rahman dari Banjar dan Inayatullah dari Banjar

Abdur Rahman dari Banjar vs. Inayatullah dari Banjar

Makam Sultan Muda Abdurrahman di Martapura,Kabupaten Banjar Pangeran Ratu Anum Sultan Muda Abdul Rahman atau Sulthan Moeda Abdoel Rachman (EBI: Sultan Muda Abdul Rahman), nama sebelumnya Pangeran Ratoe (1861) adalah Sultan Muda Kesultanan Banjar yang sedianya akan menggantikan ayahandanya Sultan Adam kelak sebagai Sultan Banjar, akan tetapi Pangeran Abdur-Rahman sendiri lebih dulu mangkat pada 5 Maret 1852. Makam Sultan Inayatullah Pangeran Dipati Tuha (ke-1) dengan nama pemasyuran Ratu AgungISBN 983-62-1240-X atau Ratu Lama atau nama di dalam khubah sholat Sultan Inayatullah atau Ahzal Allah atau Sultan Indallah adalah Sultan Banjar antara tahun 1636/1642-1645.

Kemiripan antara Abdur Rahman dari Banjar dan Inayatullah dari Banjar

Abdur Rahman dari Banjar dan Inayatullah dari Banjar memiliki 15 kesamaan (dalam Unionpedia): Inayatullah dari Banjar, Kesultanan Banjar, Mustain Billah dari Banjar, Panembahan di Darat, Pangeran Mangkubumi, Pangeran Martasari, Pangeran Ratu, Pergundikan, Permaisuri, Putra mahkota, Rakyatullah dari Banjar, Ratu Bagawan dari Kotawaringin, Saidullah dari Banjar, Sultan Agung dari Banjar, Sultan Banjar.

Inayatullah dari Banjar

Makam Sultan Inayatullah Pangeran Dipati Tuha (ke-1) dengan nama pemasyuran Ratu AgungISBN 983-62-1240-X atau Ratu Lama atau nama di dalam khubah sholat Sultan Inayatullah atau Ahzal Allah atau Sultan Indallah adalah Sultan Banjar antara tahun 1636/1642-1645.

Abdur Rahman dari Banjar dan Inayatullah dari Banjar · Inayatullah dari Banjar dan Inayatullah dari Banjar · Lihat lebih »

Kesultanan Banjar

Maharaja Pandu Dewata adalah leluhur Raja-raja Banjar menurut Hikayat Sang Bima. Gambar kraton/istana kenegaraan Kesultanan Banjar di Martapura pada tahun 1843. Profil Bangsawan Banjar sekitar tahun 1850 koleksi Museum Lambung Mangkurat. Profil gadis Banjar sekitar tahun 1850 koleksi Museum Lambung Mangkurat. Kesultanan Banjar atau Kesultanan Banjarmasin atau Kerajaan Banjar adalah sebuah kesultanan yang wilayahnya saat ini termasuk ke dalam provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.

Abdur Rahman dari Banjar dan Kesultanan Banjar · Inayatullah dari Banjar dan Kesultanan Banjar · Lihat lebih »

Mustain Billah dari Banjar

Pangeran Senapati bergelar Sultan Musta'ainu-Billah (Arab: سلطان المستعين بالله) atau Soeltan Moesta'in Allah atau Moestakim Billah adalah Sultan Banjar IV yang memerintah antara 1595-1642. Ia menggantikan ayahnya Sultan Hidayatullah (Sultan Banjar III). Nama Sultan Banjar ini mendapat inspirasi dari khalifah Abbasiyah bernama Al-Musta'in. Ia mencapai usia yang panjang. Dalam Hikayat Banjar, ia digambarkan pandai berenang dan menyelam serta memiliki fisik yang kuat. Menurut laporan Belanda, pada masa tuanya ia menjadi tidak waras (pikun) sehingga menyerahkan putera-puteranya untuk menjalankan pemerintahan. Sultan Mustain Billah merupakan Raja Banjar yang berdarah Biaju dan pendiri Kota Martapura. Suku Dayak Ngaju menyebut masa pemerintahan Sultan ini dengan sebutan zaman Raja Helu Maruhum Usang.

Abdur Rahman dari Banjar dan Mustain Billah dari Banjar · Inayatullah dari Banjar dan Mustain Billah dari Banjar · Lihat lebih »

Panembahan di Darat

Pangeran Dipati Anom (ke-1) (Pangoran De Patty Anom atau radja de Patty Anom) bergelar mangkubumi Pangeran di Darat terakhir bergelar Panembahan di Darat (bin Sultan Mustain Billah) adalah mangkubumi (kepala pemerintahan) Kesultanan Banjar sekitar tahun 1642-1652.

Abdur Rahman dari Banjar dan Panembahan di Darat · Inayatullah dari Banjar dan Panembahan di Darat · Lihat lebih »

Pangeran Mangkubumi

" Sebab perkara sepuluh, sebelas dan duabelas dari kontrak lama ada salah sedikit dari pada nama didalam dia punja Melaju maka diatur sekarang jang tersebut dibawah ini adanja.

Abdur Rahman dari Banjar dan Pangeran Mangkubumi · Inayatullah dari Banjar dan Pangeran Mangkubumi · Lihat lebih »

Pangeran Martasari

Raden Timbakal bergelar Pangeran Dipati Marta Sari atau Raja Martasahary (bin Pangeran Mangkunagara/Raden Subamanggala) atau menurut ejaan Belanda pangeran Kiai Adepatty Marta Sahary adalah seorang Adipati senior di Kesultanan Banjar.

Abdur Rahman dari Banjar dan Pangeran Martasari · Inayatullah dari Banjar dan Pangeran Martasari · Lihat lebih »

Pangeran Ratu

" Sebab perkara sepuluh, sebelas dan duabelas dari kontrak lama ada salah sedikit dari pada nama didalam dia punja Melaju maka diatur sekarang jang tersebut dibawah ini adanja.

Abdur Rahman dari Banjar dan Pangeran Ratu · Inayatullah dari Banjar dan Pangeran Ratu · Lihat lebih »

Pergundikan

Sebuah lukisan bangsa Eropa yang menggambarkan seorang Kaisar Tiongkok bersama gundiknya. Pergundikan adalah suatu praktik di masyarakat yang berupa ikatan hubungan di luar perkawinan antara seorang perempuan (disebut gundik) dan seorang laki-laki dengan alasan tertentu.

Abdur Rahman dari Banjar dan Pergundikan · Inayatullah dari Banjar dan Pergundikan · Lihat lebih »

Permaisuri

Permaisuri adalah gelar bagi istri dari penguasa monarki pria (raja, maharaja, sultan, atau kaisar).

Abdur Rahman dari Banjar dan Permaisuri · Inayatullah dari Banjar dan Permaisuri · Lihat lebih »

Putra mahkota

Putra mahkota atau putri mahkota adalah calon pewaris tahta pada suatu monarki.

Abdur Rahman dari Banjar dan Putra mahkota · Inayatullah dari Banjar dan Putra mahkota · Lihat lebih »

Rakyatullah dari Banjar

Sultan Rakyatullah (Ri'ayatullahISBN 983-62-1240-X) atau Sulthan Achmat-ollah VI (EYD: Sultan Ahmatullah VI) adalah Penjabat Sultan Banjar antara tahun 1660 sampai tahun 1663, ia menjadi temporary king sebagai badal atau pelaksana tugas sebagai pengganti Raden Bagus, Putra Mahkota (anak Sultan Ratu Anom) yang belum dewasa.

Abdur Rahman dari Banjar dan Rakyatullah dari Banjar · Inayatullah dari Banjar dan Rakyatullah dari Banjar · Lihat lebih »

Ratu Bagawan dari Kotawaringin

Pangeran Dipati Anta-Kasuma bergelar pangeran Ratu Kota Waringin (ke-1), terakhir bergelar mangkubumi Ratu Bagawan (ke-1) adalah raja pertama kerajaan Kotawaringin antara tahun 1637-1657.

Abdur Rahman dari Banjar dan Ratu Bagawan dari Kotawaringin · Inayatullah dari Banjar dan Ratu Bagawan dari Kotawaringin · Lihat lebih »

Saidullah dari Banjar

Sultan Sa'idullahISBN 983-62-1240-X (Sultan Sa'idillah Mohamad Idwar Saleh; Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1986)) alias Ratu Anom atau Sultan Ratu ISBN 978-0-521-53135-1 adalah Sultan Banjar tahun 1647-1660. Sultan Saidullah merupakan gelar yang dipakai dalam khutbah, sedangkan gelar yang dimasyhurkan/dipopulerkan adalah Ratu Anom. Sesuai gelarnya Ratu Anom yang bermakna raja yang masih muda, maka dalam menjalankan kekuasaannya dia sangat tergantung dengan pamannya Panembahan di Darat yang menjabat mangkubumi semenjak almarhum Sultan Inayatullah (ayahandanya). Setelah menjabat mangkubumi selama lima tahun Panembahan di Darat mangkat, kemudian digantikan oleh Ratu Bagawan (Raja Kotawaringin I). Ratu Bagawan ini semula menjadi raja muda di Kotawaringin, kemudian ia menyerahkan tahta kotawaringin kepada puteranya yang bernama Ratu Amas. Ratu Bagawan menjabat mangkubumi di pusat Kesultanan Banjar selama lima tahun kemudian mengundurkan diri karena alasan uzur maka kemudian jabatan mangkubumi diserahkannya kepada Pangeran Dipati Tapesana yang bergelar Pangeran Dipati Mangkubumi. Ketiga orang tersebut merupakan paman Ratu Anom. Masa kekuasaan Ratu Anom selama lima belas tahun (1645-1660). Jarak waktu antara mangkatnya Sultan Inayatullah hingga dia ditabalkan sebagai Sultan Banjar adalah hampir sekitar satu tahun. Selama masa tersebut kekuasaan "dipegang" oleh mangkubumi. Menurut tradisi suksesi kesultanan yang berjalan normal, di antara putera-putera dari seorang Sultan yang sedang berkuasa, salah seorang puteranya kelak akan dilantik sebagai Sultan dan seorang yang lainnya akan dilantik sebagai mangkubumi (Pangeran Mangkubumi) menggantikan mangkubumi sebelumnya yang meninggal dunia. Dalam suksesi yang berjalan wajar semestinya pengganti Panembahan di Darat (Pangeran Dipati Anom ke-1) sebagai mangkubumi adalah saudara Sultan Saidullah yaitu Pangeran Kasuma Lalana/Pangeran Dipati Anom (ke-2), tetapi hal tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kelak pada tahun 1663 Pangeran Dipati Anom (ke-2) mengambil alih dengan paksa jabatan Pangeran Dipati Mangkubumi/Pangeran Dipati Tapesana yang saat itu menjadi Penjabat Sultan Banjar bergelar Sultan Rakyatullah (1660-1663).

Abdur Rahman dari Banjar dan Saidullah dari Banjar · Inayatullah dari Banjar dan Saidullah dari Banjar · Lihat lebih »

Sultan Agung dari Banjar

Raden Kasuma Lalana, Pangeran Dipati Anom (ke-2) bergelar Sultan Dipati Anom alias Sultan Agung atau Pangeran Suria Nata (ke-2) adalah Pemangku Sultan Banjar yang memerintah antara 1663-1679.

Abdur Rahman dari Banjar dan Sultan Agung dari Banjar · Inayatullah dari Banjar dan Sultan Agung dari Banjar · Lihat lebih »

Sultan Banjar

Berikut ini adalah daftar figur-figur pemimpin yang memerintah di Kesultanan Banjar yang disebut Paduka Seri Sultan Banjar atau Susuhunan, Panembahan Banjarmasin.

Abdur Rahman dari Banjar dan Sultan Banjar · Inayatullah dari Banjar dan Sultan Banjar · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara Abdur Rahman dari Banjar dan Inayatullah dari Banjar

Abdur Rahman dari Banjar memiliki 70 hubungan, sementara Inayatullah dari Banjar memiliki 68. Ketika mereka memiliki kesamaan 15, indeks Jaccard adalah 10.87% = 15 / (70 + 68).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara Abdur Rahman dari Banjar dan Inayatullah dari Banjar. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi:

Hei! Kami di Facebook sekarang! »