27 hubungan: Adi Parashakti, Aditya, Agama Hindu, Bahasa Sanskerta, Bhagawan, Brahmana, Daksa (mitologi), Detya, Dewa (Hindu), Diti, Indra, Kadru, Kasyapa, Mahabali, Mahabharata, Matahari, Purana, Ramayana, Regweda, Resi, Rudra, Sakti, Swaha, Varuna, Wamana, Wasu, Wisnu.
Adi Parashakti
Menurut mitologi Hindu, Adi Parashakti adalah seorang dewi yang tertinggi dan diakui sebagai Ibu alam semesta. Ia dikenal juga sebagai Adyashakti Mahamaya. Devi Bhagwata Mahapurana menunjukkan bahwa Adi Parashakti adalah pengamat dan pemelihara seluruh alam semesta. Pada saat ini ilmuwan menyebutnya sebagai Kecerdasan Tertinggi atau Energi Suci, dan ia dikenal umum di seluruh dunia hanya sebagai Mahadevi. Dimana dia yang memelihara segala sesuatu yang ada di alam semesta.
Baru!!: Aditi dan Adi Parashakti · Lihat lebih »
Aditya
Dalam ajaran agama Hindu, Aditya adalah kelompok dewa matahari yang merupakan anak-anak dari Dewi Aditi dan manusia Kasyapa.
Baru!!: Aditi dan Aditya · Lihat lebih »
Agama Hindu
Sungai Indus di Pakistan, yang merupakan asal dari kata ''Hindu''. Hinduisme merupakan kepercayaan dominan di Asia Selatan, terutama di India dan Nepal, yang mengandung beraneka ragam tradisi.
Baru!!: Aditi dan Agama Hindu · Lihat lebih »
Bahasa Sanskerta
Bahasa Sanskerta (ejaan tidak baku: Sansekerta, Sangsekerta, Sanskrit, aksara Dewanagari: संस्कृतम्, saṃskṛtam) adalah bahasa kuno Asia Selatan yang merupakan cabang Indo-Arya dari rumpun bahasa Indo-Eropa.
Baru!!: Aditi dan Bahasa Sanskerta · Lihat lebih »
Bhagawan
Bhagawan Kresna bersama Radharani. Bhagawan, juga ditulis Bhagwan atau Bhagawat, secara harfiah berarti "memiliki keberuntungan, terberkati, sejahtera" (dari kata benda, berarti "nasib baik, kekayaan", berkaitan dengan rumpun bahasa Slavia bog 'Tuhan', bahasa Rusia богач 'kaya').
Baru!!: Aditi dan Bhagawan · Lihat lebih »
Brahmana
Brahmana adalah salah satu golongan karya atau warna dalam agama Hindu.
Baru!!: Aditi dan Brahmana · Lihat lebih »
Daksa (mitologi)
Dalam ajaran agama Hindu, Daksa (Sanskerta: दक्ष; Daksha) adalah nama salah satu Dewa pencipta, termasuk juga salah satu Prajapati (putera Dewa Brahma), Resi dan Aditya.
Baru!!: Aditi dan Daksa (mitologi) · Lihat lebih »
Detya
Detya adalah kata dalam bahasa Sanskerta yang secara harfiah berarti "keturunan Diti." Menurut kitab-kitab Purana, Detya merupakan keturunan Kasyapa dan Diti.
Baru!!: Aditi dan Detya · Lihat lebih »
Dewa (Hindu)
Dewa (adalah kata dari bahasa Sanskerta yang berarti "terang", "mulia", "makhluk surgawi", "makhluk ilahi", "hal yang cemerlang", dan dapat mengacu kepada suatu golongan makhluk gaib dalam agama Hindu.Monier Monier-Williams, A Sanskrit-English Dictionary” Etymologically and Philologically Arranged to cognate Indo-European Languages, Motilal Banarsidass, page 492 Dewa merupakan istilah maskulin; padanan feminin untuk istilah tersebut ialah Dewi. Kata tersebut sepadan dengan istilah Latin "Deus" dan Yunani "Zeus". Dalam sastra Weda Kuno, seluruh makhluk gaib dapat disebut "dewa"George Williams (2008), A Handbook of Hindu Mythology, Oxford University Press,, pages 90, 112 dan asura. Konsep tersebut akhirnya mengalami perkembangan dalam kesusastraan India Kuno, dan pada akhir periode Weda, makhluk gaib yang baik disebut Dewa-asura. Dalam sastra Hindu pasca-periode Weda, seperti Purana dan Itihasa, para dewa merupakan makhluk baik, sedangkan asura makhluk jahat. Dalam sejumlah karya sastra India Abad Pertengahan, para dewa juga disebut sebagai "sura", dan sifatnya bertolak belakang dengan saudara tiri mereka yang sama-sama sakti, yang disebut sebagai "asura". Para dewa, demikian pula para asura, yaksa (roh penunggu alam), dan raksasa (monster, setan), merupakan bagian dari mitologi India. Para dewa muncul dalam berbagai kisah-kisah kosmologis dalam agama Hindu. Dalam tradisi Hindu umumnya seperti Adwaita wedanta dan Agama Hindu Dharma, Dewa dipandang sebagai manifestasi Brahman dan enggan dipuja sebagai Tuhan tersendiri dan para dewa setara derajatnya dengan dewa lain. Namun dalam filsafat Hindu Dwaita, para dewa tertentu memiliki sekte tertentu pula yang memujanya sebagai Dewa tertinggi. Dalam hal ini, beberapa sekte memiliki paham monoteisme terhadap Dewa tertentu (lihat: Waisnawa).
Baru!!: Aditi dan Dewa (Hindu) · Lihat lebih »
Diti
Diti (Sanskerta: दिती; Ditī) adalah nama salah satu putri Daksa dalam mitologi Hindu.
Baru!!: Aditi dan Diti · Lihat lebih »
Indra
Dalam ajaran agama Hindu, Indra (Sanskerta: इन्द्र atau इंद्र, Indra) adalah dewa petir, cuaca, dan raja kahyangan.
Baru!!: Aditi dan Indra · Lihat lebih »
Kadru
Dalam mitologi Hindu, Kadru (Sanskerta: कद्र; Kadrū) merupakan salah satu puteri Daksa yang menikahi seorang resi bernama Kasyapa.
Baru!!: Aditi dan Kadru · Lihat lebih »
Kasyapa
Kashyapa patung di Andhra Pradesh Dalam kitab-kitab Purana dan mitologi Hindu, Kasyapa (Sanskerta: कश्यप; kaśyapa) adalah nama seorang resi, putera Marici, cucu Brahma.
Baru!!: Aditi dan Kasyapa · Lihat lebih »
Mahabali
Mahabali atau Raksasa Bali adalah nama seorang raja detya (keluarga asura atau raksasa) dalam mitologi Hindu, putra Wirocana, cucu Prahlada.
Baru!!: Aditi dan Mahabali · Lihat lebih »
Mahabharata
Mahabharata adalah salah satu dari dua wiracarita besar India Kuno yang ditulis dalam bahasa Sanskerta, yang satunya lagi adalah Ramayana.
Baru!!: Aditi dan Mahabharata · Lihat lebih »
Matahari
Matahari atau Surya adalah bintang di pusat tata surya.
Baru!!: Aditi dan Matahari · Lihat lebih »
Purana
Purana (Sanskerta: पुराण; purāṇa, berarti "cerita zaman dulu") adalah bagian dari kesusastraan Hindu yang memuat mitologi, legenda, dan kisah-kisah zaman dulu.
Baru!!: Aditi dan Purana · Lihat lebih »
Ramayana
Lukisan bergaya Thailand yang menggambarkan suasana pertempuran antara Rama dengan Rawana Rāmāyana (रामायणम्,, Rāmâyaṇa; yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti "Perjalanan Rama") adalah sebuah cerita/kisah kepahlawanan dari India yang digubah oleh Walmiki (Valmiki) atau Balmiki dari cerita Dewi Sita.
Baru!!: Aditi dan Ramayana · Lihat lebih »
Regweda
Regweda (IAST:, dari "(nyanyian) pujian" dan "pengetahuan") adalah satu dari kitab suci (śruti) agama Hindu yang empat, ditulis dalam bahasa Weda.
Baru!!: Aditi dan Regweda · Lihat lebih »
Resi
Patung Resi Byasa di Naimisharanya. Resi adalah orang suci atau penyair yang mendapat wahyu dalam agama Hindu.
Baru!!: Aditi dan Resi · Lihat lebih »
Rudra
Rudra ((Sanskrit: रुद्र, Devanagari: रुद्र) adalah salah satu dewa dari Rigveda yang diasosiasikan sebagai dewa angin atau badai, Vayu. Ia merupakan unsur hidup dan kehidupan yang disebut sebagai Rudra prana. Kesebelas Rudra yang mengatur alam semesta (buana agung dan buana alit) di antaranya adalah: Kapali, Pingala, Bima, Virupaksha, Vilohita, Shasta, Ajapada, Abhirbudhnya, Shambu, Chanda dan Bhava. Upacara "Bhuta Yadnya" paling besar yang ditujukan kepada kesebelas "Rudra" dilaksanakan setiap seratus tahun sekali di Pura Besakih yaitu upacara Eka Dasa Rudra. Bhagavata Purana 2.7.39 menyatakan, "Ante tu adharma hara manyu vasasuradya", pada masa-masa sebelum peleburan alam semesta (masa-masa sebelum Brahma wafat), yang dominan ada di alam semesta adalah adharma, Hara (Siva), para Asura dan makhluk-makhluk jahat lainnya. Pada masa terakhir sebelum Brahma wafat, kegiatan adharma merajalela di seluruh alam semesta, sebab hampir semua penduduk telah menjadi Asura dan berkegiatan jahat, kotor atau berdosa. Melihat beraneka macam kegiatan jahat, kotor, merusak dan menjijikkan dilakukan oleh para Asura, sang Naga Ananta (yang juga disebut Sankarsana dan menopang seluruh alam semesta di kepalanya), menjadi jengkel dan marah. Dia ingin menghancurkan (melebur) seluruh alam semesta material. Diliputi kemarahan, kemudian dari antara kedua kening sang Naga muncul keluar personifikasi kemarahan yaitu Rudra (Siva) bermata tiga dengan senjata Trisula di tangan dan dikenal dengan nama Sankarsana. Dia adalah perwujudan 11 Rudra yang merupakan penjelmaan Siva (Bhagavata Purana 5.25.3). Ini berarti Sankarsana adalah Siva sendiri. Dengan demikian Siva melaksanakan fungsinya sebagai pelebur alam fana dengan ke-11 perbanyakannya yang disebut Eka Dasa Rudra. Dengan senjata Trisula, para Rudra menyerang dan membunuh semua penguasa dan penduduk setiap planet. Mereka memporak-porandakan semua bukit, gunung dan segala sesuatu yang lain yang ada di permukaan setiap planet di alam semesta material. Dengan kobaran api yang memancar dari matanya yang ketiga (yang ada di dahi), para Rudra ini mengeringkan danau, telaga, laut dan samudra. Membakar dan menghanguskan seluruh susunan planet di alam semesta beserta penghuni dan penduduknya menjadi abu. Siva yang dikenal sebagai Nataraja, Raja segala penari, menari-nari dalam kesukacitaan bersama ke-11 perbanyakannya yaitu para Rudra. Tetapi tarian mereka adalah tari maut. Setiap gerak tariannya adalah gerakan menghancurkan. Setiap pandangan dan kerlingan matanya adalah pandangan dan kerlingan membinasakan. Setiap teriakan suka-citanya adalah teriakan kematian bagi segala makhluk. Setiap injakan kakinya yang melompat-lompat keriangan adalah injakan yang melumatkan. Dan setiap hembusan nafasnya adalah hembusan yang memporandakan segala sesuatu. Siva melaksanakan fungsinya melebur alam semesta material dengan menarikan tariannya yang termasyur yaitu tari pralaya, tari yang membinasakan dan melenyapkan segala sesuatu, dan mengembalikan ke asalnya semula yaitu Garbhodakasayi Visnu. Bhagavata Purana 2.10.43 menyatakan bahwa Siva melebur planet-planet tempat tinggal berbagai makhluk di alam semesta dengan sangat mudah, bagaikan angin melenyapkan kumpulan-kumpulan awan di langit dengan tiupannya nan keras.
Baru!!: Aditi dan Rudra · Lihat lebih »
Sakti
Shakti (Devanagari: शक्ति, IAST: Śakti; lit. "Energi, skill, usaha, kekuatan, kemampuan" adalah sebuah konsep agama Hindu atau perwujudan dari aspek kewanitaan Tuhan, kadang kala dianggap sebagai 'Ibu surgawi'. Sakti melambangkan keaktifan, asas dinamis dari kekuatan feminim. Dalam Shaktisme, Sakti dipuja sebagai Dewi yang utama, tetapi, dalam tradisi Hindu lainnya, Sakti penjelmaan dari energi aktif atau kekuatan dari seorang Dewa (Purusha), seperti misalnya Wisnu dalam Waisnawa atau Siwa dalam Saiwisme. Saktinya Dewa Wisnu disebut Laksmi, dan Parwati merupakan saktinya Dewa Siwa. Dalam beberapa aliran, Sakti berasal dari Dewi Gayatri. Sakti sering merujuk pada istri Siwa. Beberapa nama umum untuk Shakti adalah Mulaprakriti, yang berarti substansi akar, dan Mahamaya.
Baru!!: Aditi dan Sakti · Lihat lebih »
Swaha
Lukisan Agni bersama Swaha. Dalam agama Hindu dan Buddha, kata swaha adalah suatu kata dari bahasa Sanskerta, suatu kata seruan (interjeksi) yang mengindikasikan akhir dari suatu mantra.
Baru!!: Aditi dan Swaha · Lihat lebih »
Varuna
* Baruna, seorang dewa agama Hindu.
Baru!!: Aditi dan Varuna · Lihat lebih »
Wamana
Dalam agama Hindu, Wamana adalah awatara Wisnu yang kelima, turun pada masa Tretayuga, sebagai putra Aditi dan Kasyapa, seorang Brahmana.
Baru!!: Aditi dan Wamana · Lihat lebih »
Wasu
Menurut kitab Mahabharata ada delapan Wasu.
Baru!!: Aditi dan Wasu · Lihat lebih »
Wisnu
Dalam ajaran agama Hindu, Wisnu (Dewanagari: विष्णु; Viṣṇu) (atau Nārāyana) adalah Dewa yang bergelar sebagai shtiti (pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).
Baru!!: Aditi dan Wisnu · Lihat lebih »