Kami sedang bekerja untuk memulihkan aplikasi Unionpedia di Google Play Store
🌟Kami menyederhanakan desain kami untuk navigasi yang lebih baik!
Instagram Facebook X LinkedIn

Baruna dan Tarakasura

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara Baruna dan Tarakasura

Baruna vs. Tarakasura

Dalam ajaran agama Hindu, Baruna atau Waruna (Devanagari: वरुण; Latin: Varuna) adalah manifestasi Brahman yang bergelar sebagai dewa air, penguasa lautan dan samudra. Asura Taraka (Sanskerta: तारकासुर; Tārakāsura) adalah nama seorang raja asura (raksasa) dalam mitologi Hindu, putra Bajrangga dan Waranggi.

Kemiripan antara Baruna dan Tarakasura

Baruna dan Tarakasura memiliki 3 kesamaan (dalam Unionpedia): Asura, Bahasa Sanskerta, Dewa (Hindu).

Asura

Relief asura dwarapala (penjaga gerbang) diapit oleh dua apsara, terdapat di Candi Borobudur. Asura dalam mitologi agama Hindu dan Buddha merupakan makhluk yang memiliki kesaktian dan menguasai ilmu gaib tertentu, mirip dengan dewa atau Sura.

Asura dan Baruna · Asura dan Tarakasura · Lihat lebih »

Bahasa Sanskerta

Bahasa Sanskerta (ejaan tidak baku: Sansekerta, Sangsekerta, Sanskrit, aksara Dewanagari: संस्कृतम्, saṃskṛtam) adalah bahasa kuno Asia Selatan yang merupakan cabang Indo-Arya dari rumpun bahasa Indo-Eropa.

Bahasa Sanskerta dan Baruna · Bahasa Sanskerta dan Tarakasura · Lihat lebih »

Dewa (Hindu)

Dewa (adalah kata dari bahasa Sanskerta yang berarti "terang", "mulia", "makhluk surgawi", "makhluk ilahi", "hal yang cemerlang", dan dapat mengacu kepada suatu golongan makhluk gaib dalam agama Hindu.Monier Monier-Williams, A Sanskrit-English Dictionary” Etymologically and Philologically Arranged to cognate Indo-European Languages, Motilal Banarsidass, page 492 Dewa merupakan istilah maskulin; padanan feminin untuk istilah tersebut ialah Dewi. Kata tersebut sepadan dengan istilah Latin "Deus" dan Yunani "Zeus". Dalam sastra Weda Kuno, seluruh makhluk gaib dapat disebut "dewa"George Williams (2008), A Handbook of Hindu Mythology, Oxford University Press,, pages 90, 112 dan asura. Konsep tersebut akhirnya mengalami perkembangan dalam kesusastraan India Kuno, dan pada akhir periode Weda, makhluk gaib yang baik disebut Dewa-asura. Dalam sastra Hindu pasca-periode Weda, seperti Purana dan Itihasa, para dewa merupakan makhluk baik, sedangkan asura makhluk jahat. Dalam sejumlah karya sastra India Abad Pertengahan, para dewa juga disebut sebagai "sura", dan sifatnya bertolak belakang dengan saudara tiri mereka yang sama-sama sakti, yang disebut sebagai "asura". Para dewa, demikian pula para asura, yaksa (roh penunggu alam), dan raksasa (monster, setan), merupakan bagian dari mitologi India. Para dewa muncul dalam berbagai kisah-kisah kosmologis dalam agama Hindu. Dalam tradisi Hindu umumnya seperti Adwaita wedanta dan Agama Hindu Dharma, Dewa dipandang sebagai manifestasi Brahman dan enggan dipuja sebagai Tuhan tersendiri dan para dewa setara derajatnya dengan dewa lain. Namun dalam filsafat Hindu Dwaita, para dewa tertentu memiliki sekte tertentu pula yang memujanya sebagai Dewa tertinggi. Dalam hal ini, beberapa sekte memiliki paham monoteisme terhadap Dewa tertentu (lihat: Waisnawa).

Baruna dan Dewa (Hindu) · Dewa (Hindu) dan Tarakasura · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara Baruna dan Tarakasura

Baruna memiliki 15 hubungan, sementara Tarakasura memiliki 26. Ketika mereka memiliki kesamaan 3, indeks Jaccard adalah 7.32% = 3 / (15 + 26).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara Baruna dan Tarakasura. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: