Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Ambil
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Codex Alexandrinus dan Kitab Yesus bin Sirakh

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara Codex Alexandrinus dan Kitab Yesus bin Sirakh

Codex Alexandrinus vs. Kitab Yesus bin Sirakh

Codex Alexandrinus (London, British Library, MS Royal 1. D. V-VIII; Gregory-Aland no. A or 02, Von Soden δ 4) adalah naskah Alkitab bahasa Yunani dari abad ke-5 M,Alkitab Yunani di sini dalam konteks "Greek Vulgate" yang digunakan oleh orang Kristen berbahasa Yunani yang tinggal di Mesir dan tempat lain pada zaman permulaan Kekristenan. Kitab Yesus bin Sirakh (disingkat Kitab Sirakh atau Sirakh; akronim Sir.) merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kelompok kitab-kitab hikmat dan menjadi bagian dari golongan Deuterokanonika pada Perjanjian Lama bagi kanon Kitab Suci Katolik.

Kemiripan antara Codex Alexandrinus dan Kitab Yesus bin Sirakh

Codex Alexandrinus dan Kitab Yesus bin Sirakh memiliki 12 kesamaan (dalam Unionpedia): Aleksandria, Mesir, Alkitab, Alkitab Ibrani, Apokrifa Alkitab, Bahasa Yunani Koine, Deuterokanonika, Gereja Ortodoks Timur, Origenes, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Septuaginta, Taurat.

Aleksandria, Mesir

Aleksandria (Al-Iskandariyyah; Alexándreia; Rakotə) adalah pelabuhan utama di Mesir, dan kota terbesar kedua di negara tersebut, dan juga ibu kota pemerintahan Kegubernuran Aleksandria yang terletak di pantai Laut Tengah.

Aleksandria, Mesir dan Codex Alexandrinus · Aleksandria, Mesir dan Kitab Yesus bin Sirakh · Lihat lebih »

Alkitab

Alkitab Gutenberg, cetakan Alkitab Kristen yang. Alkitab teks bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari Bible, merupakan kitab-kitab agama Yahudi dan Kristen yang ditulis pada waktu-waktu yang berlainan dan oleh para nabi dan rasul israel yang berbeda di lokasi-lokasi yang berbeda.

Alkitab dan Codex Alexandrinus · Alkitab dan Kitab Yesus bin Sirakh · Lihat lebih »

Alkitab Ibrani

jmpl Manuskrip Alkitab Ibrani abad ke-11 dengan Targum berbahasa Aram Alkitab Ibrani atau Kitab Suci Ibrani (Biblia Hebraica) adalah istilah yang digunakan oleh para akademisi alkitab untuk merujuk pada Tanakh (תנ"ך), yakni kumpulan teks-teks Yahudi kanonikal, yang mana merupakan sumber tekstual umum beberapa edisi kanonik dari Perjanjian Lama Kristen.

Alkitab Ibrani dan Codex Alexandrinus · Alkitab Ibrani dan Kitab Yesus bin Sirakh · Lihat lebih »

Apokrifa Alkitab

Apokrif (atau dalam bahasa Inggris Apocrypha) berasal dari kata apokryphos dalam bahasa Yunani, artinya rahasia, tersembunyi atau tidak kanonik.

Apokrifa Alkitab dan Codex Alexandrinus · Apokrifa Alkitab dan Kitab Yesus bin Sirakh · Lihat lebih »

Bahasa Yunani Koine

Bahasa Yunani Koine merujuk kepada bentuk-bentuk bahasa Yunani yang dipakai pada masa pasca-klasik (kurang lebih dari 300 SM – 300 M).

Bahasa Yunani Koine dan Codex Alexandrinus · Bahasa Yunani Koine dan Kitab Yesus bin Sirakh · Lihat lebih »

Deuterokanonika

Deuterokanonika adalah istilah yang dipakai Gereja Katolik dan Gereja-Gereja Kristen Timur sejak abad ke-16 sebagai sebutan bagi kitab-kitab dan bagian-bagian tertentu dari Kitab Suci (Alkitab) Perjanjian Lama Kristen yang tidak menjadi bagian dari Alkitab Ibrani saat ini.

Codex Alexandrinus dan Deuterokanonika · Deuterokanonika dan Kitab Yesus bin Sirakh · Lihat lebih »

Gereja Ortodoks Timur

Liturgi Ilahi Ortodoks Katedral Santo Basil di Moskwa, sebuah contoh gereja berarsitektur Ortodoks. Katedral Alexander Nevski di Sofia Patriark Konstantinopel sebagai ''Primus Inter Pares'' Ortodoks Timur Gereja Ortodoks Timur, yang disebut juga Gereja Ortodoks serta bernama resmi Gereja Timur, adalah Gereja Kristen terbesar kedua di dunia, dengan perkiraan jumlah umat sekitar 225–300 juta orang.

Codex Alexandrinus dan Gereja Ortodoks Timur · Gereja Ortodoks Timur dan Kitab Yesus bin Sirakh · Lihat lebih »

Origenes

Origenes dari Aleksandria alias Origenes Adamantios adalah cendekiawan, zahid, dan teolog Gereja Perdana yang lahir dan mula-mula berkiprah di Aleksandria. Origenes adalah pujangga yang rajin berkarya. Ada kurang lebih 2.000 karya tulis yang ia hasilkan dalam berbagai cabang ilmu teologi, antara lain ilmu kritik naskah, eksegesis, hermeneutika, homiletika, dan ilmu kerohanian. Origenes adalah salah seorang ahli teologi, ahli hujah, dan ahli zuhud Gereja Perdana yang paling berpengaruh. Ia juga disebut-sebut sebagai "genius terbesar yang pernah dilahirkan Gereja Perdana". Ketika masih remaja, Origenes berniat gugur sebagai martir bersama-sama ayahnya, tetapi dicegah menyerahkan diri kepada pemerintah oleh ibunya. Saat berumur delapan belas tahun, Origenes menjadi seorang katekis di Perguruan Katekese Aleksandria. Ia tekun memperdalam ilmu, dan mengamalkan cara hidup zuhud, dengan berpantang makan daging dan minum khamar. Ia berselisih dengan Demetrius, Uskup Aleksandria, pada tahun 231, sesudah ditahbiskan menjadi presbiter oleh sahabatnya, Uskup Kaisarea, saat singgah di Palestina dalam perjalanannya menuju Athena. Demetrius melaknatnya sebagai pembangkang atasan, menuduhnya telah mengebiri diri sendiri dan mengajarkan bahwa setan pun pada akhirnya akan mencapai keselamatan, yang mati-matian disangkal oleh Origenes. Ia mendirikan Perguruan Agama Kristen Kaisarea, tempatnya mengajar ilmu logika, kosmologi, sejarah alam, dan teologi, sehingga dihormati sebagai begawan teologi oleh Gereja-Gereja di Palestina dan Arab. Ia turut disiksa karena kedapatan beragama Kristen ketika berlangsung aksi aniaya besar-besaran terhadap umat Kristen atas titah Kaisar Decius pada tahun 250, dan wafat tiga atau empat tahun kemudian lantaran cedera yang dideritanya. Origenes dapat menghasilkan begitu banyak karya tulis berkat sokongan sahabat karibnya, Ambrosius, yang mengerahkan seregu setia usaha untuk menyalin karya-karya tulisnya, sehingga menjadikannya pujangga yang paling giat berkarya sepanjang Abad Kuno. Dalam karya tulisnya yang berjudul Perihal Asas-Asas, Origenes secara sistematis menjabarkan asas-asas teologi Kristen. Karya tulis ini melandasi karya-karya tulis Origenes selanjutnya di bidang teologi. Ia juga menulis Melawan Kelsos (Contra Celsum; Κατὰ Κέλσου, Kata Kelsou), risalah hujah Kristen perdana yang paling berpengaruh, berisi jawaban-jawabannya atas tuduhan-tuduhan terhadap agama Kristen yang dilontarkan oleh Kelsos, filsuf pemeluk agama leluhur yang merupakan salah seorang pengecam terawal agama Kristen yang paling sengit. Origenes menghasilkan Enam Bagian, yakni edisi kritis Alkitab Ibrani yang pertama, berisi rangkaian ayat Alkitab dalam enam kolom sejajar, satu kolom berisi ayat-ayat Alkitab dalam bahasa dan aksara Ibrani, satu kolom berisi hasil alih aksaranya ke dalam aksara Yunani, sementara empat kolom selebihnya memuat empat versi terjemahannya dalam bahasa dan aksara Yunani. Ia menulis ratusan khotbah yang membahas hampir seluruh isi Alkitab, dan menafsirkan hikmah yang tersirat dalam banyak ayat. Origenes mengajarkan bahwa sebelum jagat raya indrawi diciptakan, Allah telah menciptakan jiwa-jiwa segala makhluk yang berakal budi. Jiwa-jiwa ini mula-mula berkhidmat sepenuhnya kepada Allah, tetapi kemudian menjauh dari Allah, dan dianugerahi jasad oleh Allah. Origenes adalah orang yang pertama kali mengemukakan teori pampas penebusan dalam bentuk yang sudah paripurna, dan kendati mungkin sekali menganut paham subordinasianisme, ia banyak bersumbangsih bagi perkembangan konsep ketritunggalan Allah. Origenes berharap seluruh umat manusia pada akhirnya akan mencapai keselamatan, tetapi senantiasa bersikap hati-hati dengan menegaskan bahwa pandangannya yang satu ini hanya spekulasi belaka. Ia membela ajaran tentang kehendak bebas dan menganjurkan paham ahimsa Kristen. Origenes adalah salah seorang Bapa Gereja, dan dihargai banyak pihak sebagai salah seorang teolog Kristen terpenting sepanjang masa. Ajaran-ajarannya sangat berpengaruh di Gereja Timur, mengingat Atanasius dari Aleksandria dan ketiga Bapa Kapadokia adalah pengikut-pengikut setianya. Perdebatan seputar sesat tidaknya ajaran-ajaran Origenes menyulut Krisis Pengikut Origenes yang pertama pada penghujung abad ke-4, manakala kesahihan ajaran-ajaran Origenes digugat oleh Epifanius dari Salamis dan Hieronimus, tetapi dibela oleh Tiranius Rufinus dan Yohanes dari Yerusalem. Pada tahun 543, Kaisar Yustinianus I melaknatnya sebagai ahli bidah dan memerintahkan pembakaran karya-karya tulisnya. Konsili Konstantinopel II pada tahun 553 membidahkan Origenes, atau mungkin sekadar membidahkan ajaran-ajaran tertentu yang dianggap bersumber dari Origenes. Ajaran-ajarannya tentang prawujud jiwa ditolak oleh Gereja.

Codex Alexandrinus dan Origenes · Kitab Yesus bin Sirakh dan Origenes · Lihat lebih »

Perjanjian Baru

Perjanjian Baru (bahasa Yunani Koine: Ἡ Καινὴ Διαθήκη, Hē Kainḕ Diathḗkē), atau biasa disingkat PB, merupakan bagian utama kedua kanon Alkitab Kristen, yang bagian pertamanya adalah Perjanjian Lama (PL) yang utamanya didasarkan pada Alkitab Ibrani.

Codex Alexandrinus dan Perjanjian Baru · Kitab Yesus bin Sirakh dan Perjanjian Baru · Lihat lebih »

Perjanjian Lama

Perjanjian Lama adalah bagian pertama dari Alkitab Kristen, yang utamanya berdasarkan pada Alkitab Ibrani, berisikan suatu kumpulan tulisan keagamaan karya bangsa Israel kuno.

Codex Alexandrinus dan Perjanjian Lama · Kitab Yesus bin Sirakh dan Perjanjian Lama · Lihat lebih »

Septuaginta

M), yang menjadi dasar terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris dan edisi Yunani karya Sir Lancelot Charles Lee Brenton. Septuaginta (kata Latin yang berarti "tujuh puluh") adalah sebuah terjemahan Alkitab Ibrani dan beberapa teks terkait ke dalam bahasa Yunani Koine.

Codex Alexandrinus dan Septuaginta · Kitab Yesus bin Sirakh dan Septuaginta · Lihat lebih »

Taurat

Rekonstruksi ''Sefer Torah'' ("Gulungan kitab Taurat") di sinagoge tua ''Glockengasse'', Cologne, Jerman Taurat (serapan dari التوراة|translit.

Codex Alexandrinus dan Taurat · Kitab Yesus bin Sirakh dan Taurat · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara Codex Alexandrinus dan Kitab Yesus bin Sirakh

Codex Alexandrinus memiliki 112 hubungan, sementara Kitab Yesus bin Sirakh memiliki 113. Ketika mereka memiliki kesamaan 12, indeks Jaccard adalah 5.33% = 12 / (112 + 113).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara Codex Alexandrinus dan Kitab Yesus bin Sirakh. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi:

Hei! Kami di Facebook sekarang! »