Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Bebas
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Daftar Gubernur Sumatera Tengah dan Demonstrasi Nasi Bungkus

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara Daftar Gubernur Sumatera Tengah dan Demonstrasi Nasi Bungkus

Daftar Gubernur Sumatera Tengah vs. Demonstrasi Nasi Bungkus

Gubernur Sumatra Tengah merupakan bekas jabatan politik di Indonesia. Kondisi pertokoan di Bukittinggi pada 22 Desember 1948. Toko-toko kosong ditinggalkan para pemiliknya yang mengungsi keluar kota setelah Agresi Militer Belanda II. Belanda mengimbau penduduk kembali bekerja seperti biasa; banyak toko dirampas dari pemiliknya sehingga kelak memicu Demonstrasi Nasi Bungkus. Demonstrasi Nasi Bungkus adalah aksi protes sekitar 10.000 penduduk Kota Bukittinggi dan nagari sekitarnya terhadap pemerintah setempat pada awal tahun 1950.

Kemiripan antara Daftar Gubernur Sumatera Tengah dan Demonstrasi Nasi Bungkus

Daftar Gubernur Sumatera Tengah dan Demonstrasi Nasi Bungkus memiliki 2 kesamaan (dalam Unionpedia): Agresi Militer Belanda II, Kota Bukittinggi.

Agresi Militer Belanda II

Agresi Militer Belanda II atau Operasi Gagak (bahasa Belanda: Operatie Kraai) terjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya.

Agresi Militer Belanda II dan Daftar Gubernur Sumatera Tengah · Agresi Militer Belanda II dan Demonstrasi Nasi Bungkus · Lihat lebih »

Kota Bukittinggi

Bukittinggi (Bukiktinggi; Jawi, بوكيق تيڠڬي) adalah kota dengan perekonomian terbesar kedua di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Sebagai enklave dari Kabupaten Agam, kota ini pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Kota ini juga pernah menjadi ibu kota Provinsi Sumatra dan Provinsi Sumatra Tengah. Kota ini pada zaman kolonial Belanda disebut dengan Fort de Kock dan mendapat julukan sebagai Parijs van Sumatra. Bukittinggi dikenal sebagai kota perjuangan bangsa dan merupakan tempat kelahiran beberapa tokoh pendiri Republik Indonesia, di antaranya adalah Mohammad Hatta dan Assaat yang masing-masing merupakan proklamator dan pejabat presiden Republik Indonesia. Kota Bukittinggi terletak pada rangkaian Pegunungan Bukit Barisan atau sekitar 90 km arah utara dari Kota Padang. Kota ini berada di tepi Ngarai Sianok dan dikelilingi oleh dua gunung yaitu Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Lokasinya pada ketinggian 909–941 mdpl menjadikan Bukittinggi kota berhawa sejuk dengan suhu berkisar antara 16.1–24.9 °C. Luas Bukittinggi secara de jure adalah 145,29 km², mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 84 tahun 1999. Namun, karena penolakan sebagian masyarakat Kabupaten Agam, luas wilayah secara de facto saat ini adalah 25,24 km², yang menjadikan Bukittinggi sebagai salah satu kota dengan wilayah tersempit di Indonesia. Kota Bukittinggi merupakan salah satu pusat perdagangan grosir terbesar di Pulau Sumatra. Pusat perdagangan utamanya terdapat di Pasar Ateh, Pasar Bawah, dan Pasar Aur Kuning. Dari sektor perekonomian, Bukittinggi merupakan kota dengan PDRB terbesar kedua di Sumatera Barat, setelah Kota Padang. Tempat wisata yang ramai dikunjungi adalah Jam Gadang, yaitu sebuah menara jam yang terletak di jantung kota sekaligus menjadi simbol bagi Bukittinggi.

Daftar Gubernur Sumatera Tengah dan Kota Bukittinggi · Demonstrasi Nasi Bungkus dan Kota Bukittinggi · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara Daftar Gubernur Sumatera Tengah dan Demonstrasi Nasi Bungkus

Daftar Gubernur Sumatera Tengah memiliki 13 hubungan, sementara Demonstrasi Nasi Bungkus memiliki 10. Ketika mereka memiliki kesamaan 2, indeks Jaccard adalah 8.70% = 2 / (13 + 10).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara Daftar Gubernur Sumatera Tengah dan Demonstrasi Nasi Bungkus. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi:

Hei! Kami di Facebook sekarang! »