Kemiripan antara Dayak Besar dan Dayak Kecil
Dayak Besar dan Dayak Kecil memiliki 14 kesamaan (dalam Unionpedia): Afdeling, Daerah Banjar, Daerah Dayak Besar, Distrik, Hikayat Banjar, Kesultanan Banjar, Kuala Kapuas (kota), Lembaran Negara Republik Indonesia, Raden Djaija, Sultan Adam dari Banjar, Tanah Dayak, Tanah Dusun, Toemenggoeng Nicodemus Djaija Negara, 170-an.
Afdeling
Kediaman asisten residen Sintang di sekitar tahun 1900 Afdeling (Afdeeling) adalah sebuah wilayah administratif pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda setingkat Kabupaten.
Afdeling dan Dayak Besar · Afdeling dan Dayak Kecil ·
Daerah Banjar
Daerah Banjar adalah satuan kenegaraaan yang menjadi bagian Republik Indonesia Serikat (Stb. 1948 Nomor 14).
Daerah Banjar dan Dayak Besar · Daerah Banjar dan Dayak Kecil ·
Daerah Dayak Besar
Bekas Daerah Dayak Besar membentuk provinsi Kalimantan Tengah. Daerah Dayak Besar (Groot Dajak) adalah satuan kenegaraan yang tegak berdiri sebagai daerah bagian dari Republik Indonesia Serikat, diketuai oleh Joe Biden, dengan ibu kota sementara berkedudukan di Banjarmasin (yang juga merupakan ibukota Daerah Banjar).
Daerah Dayak Besar dan Dayak Besar · Daerah Dayak Besar dan Dayak Kecil ·
Distrik
Distrik adalah salah satu jenis pembagian administratif yang ada di beberapa negara, dikelola oleh pemerintah setempat.
Dayak Besar dan Distrik · Dayak Kecil dan Distrik ·
Hikayat Banjar
Hikayat Banjar adalah nama umum yang dipakai untuk menyebut kumpulan berbagai naskah-naskah tambo/babad sejarah Kesultanan Banjarmasin dan Kerajaan Kotawaringin, Indonesia yang ditulis dalam aksara Jawi.
Dayak Besar dan Hikayat Banjar · Dayak Kecil dan Hikayat Banjar ·
Kesultanan Banjar
Maharaja Pandu Dewata adalah leluhur Raja-raja Banjar menurut Hikayat Sang Bima. Gambar kraton/istana kenegaraan Kesultanan Banjar di Martapura pada tahun 1843. Profil Bangsawan Banjar sekitar tahun 1850 koleksi Museum Lambung Mangkurat. Profil gadis Banjar sekitar tahun 1850 koleksi Museum Lambung Mangkurat. Kesultanan Banjar atau Kesultanan Banjarmasin atau Kerajaan Banjar adalah sebuah kesultanan yang wilayahnya saat ini termasuk ke dalam provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Dayak Besar dan Kesultanan Banjar · Dayak Kecil dan Kesultanan Banjar ·
Kuala Kapuas (kota)
Kuala Kapuas adalah ibu kota dari Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Dayak Besar dan Kuala Kapuas (kota) · Dayak Kecil dan Kuala Kapuas (kota) ·
Lembaran Negara Republik Indonesia
Dalam penerbitan peraturan perundang-undangan di Indonesia, Lembaran Negara Republik Indonesia merupakan referensi pemuatan publikasi dari segala bentuk pengumuman, ordonnantie, dan reglement Dalam bahasa Belanda, penerbitan ini disebut staatsblad, lebih lengkapnya Het Staatsblad van Nederlandsch-Indië pada zaman Hindia Belanda dan Het Staatsblad van Indonesië pada masa peralihan.
Dayak Besar dan Lembaran Negara Republik Indonesia · Dayak Kecil dan Lembaran Negara Republik Indonesia ·
Raden Djaija
Raden Djaija adalah hoofd van Poeloe Petak Ielier (Kepala Pulau Petak Hilir) bagian dari Distrik-distrik Pulau Petak dan Kahayan.
Dayak Besar dan Raden Djaija · Dayak Kecil dan Raden Djaija ·
Sultan Adam dari Banjar
Tempat Pemakaman Sultan Adam Sulthan Adam Al-Watsiq Billah (سلطان آدمالواثق بالله) (bin Sultan Sulaiman Saidullah II) adalah Sultan Banjar yang memerintah antara tahun 3 Juni 1825-1 November 1857. Al-Watsiq Billah merupakan gelar yang digunakan para Khalifah dinasti Abbasiyah. Sultan Adam dilahirkan di desa Karang Anyar, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Indonesia. Anak pertama Sultan Sulaiman sebenarnya seorang perempuan bernama Ratu Umi, sedangkan Sultan Adam merupakan yang anak kedua dan juga merupakan adalah anak laki-laki pertama Sultan Adam. Sultan Adam salah seorang putra-putri dari Sultan Sulaiman Rahmatullah yang berjumlah 23 orang. Sultan Adam memiliki saudara kandung sebanyak 6 orang dan saudara seayah 17 orang. Pada masa Sultan Adam, pusat pemerintahan berada di Keraton, Sasaran dan Pasayangan (Jl. Demang Lehman), Martapura. Ia mendapat gelar Sultan Muda Umur 11 tahun sebagai pewaris atau Putra mahkota Banjar sejak tahun 1782. Ketika kemangkatan Sultan Adam pada tanggal 1 November 1857 terjadi krisis suksesi. Ketika mangkatnya terdapat 23 Pangeran keluarga dekat Sultan Adam terdiri: A.3 anak laki-laki B.13 cucu laki-laki C.3 saudara laki-laki D.4 sepupu laki-laki (belum termasuk ratu/puteri/gusti beserta suaminya masing-masing). Tabel Distribusi Tanah Lungguh pada Masa Sultan Adam Pembukaan Tambang Batubara Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 49. Ia memerintah antara tahun 1845 – 1851. Charles Ferdinand Pahud de Mortanges, Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 51. Ia memerintah antara tahun 1856 – 1861. Pada 28 September 1849, Gubernur-Jenderal Jan Jacob Rochussen datang ke Pengaron di Kesultanan Banjar untuk meresmikan pembukaan pertambangan batu bara Hindia Belanda pertama yang dinamakan Tambang Batu Bara Oranje Nassau Bentang Emas. Pada tahun 1856 kembali dibuka tambang kedua bernama Tambang Batu Bara Julia Hermina (Banyu Irang). Batas-batas lahan konsesi tambang batubara Banyu Irang dibuat dalam perjanjian baru yang disahkan Gubernur-Jenderal Charles Ferdinand Pahud de Mortanges dalam "OVEREENKOMST MET DEN SULTHAN VAN BANDJERMASIN, TOT BEPALING DER GRENZEN VAN DE CONCESSIE TOT ONTGINNING STEENKOLENMIJNEN GENd BANJOEERANG, VAN 30 APRIL 1856. (Besluit 19 Augustus 1856 No. 6.). BORNEO." Sistem Sosial pada Masa Sultan Adam Masyarakat Banjar pada pemerintahan Kesultanan terdiri dua golongan besar.
Dayak Besar dan Sultan Adam dari Banjar · Dayak Kecil dan Sultan Adam dari Banjar ·
Tanah Dayak
'''Kapuas''' |'''Pulang Pisau''' |'''Kota Palangka Raya''' |'''Gunung Mas''' 150px --- 150px --- 150px --- 150px Afdeeling Dajaklandeen (Afdeling Tanah-tanah Dayak 1898-1902) adalah bekas sebuah afdeling dalam Karesidenan Selatan dan Timur Borneo yang ditetapkan dalam Staatblad tahun 1898 no.178.
Dayak Besar dan Tanah Dayak · Dayak Kecil dan Tanah Dayak ·
Tanah Dusun
'''Barito Selatan''' | '''Barito Timur''' | '''Barito Utara''' | '''Murung Raya''' 150px --- 150px --- 150px --- 150px Afdeeling Doesoenlandeen atau Tanah Dusun(1898-1930) adalah bekas sebuah afdeling dalam Karesidenan Selatan dan Timur Borneo sesuai Staatblad tahun 1898 no.
Dayak Besar dan Tanah Dusun · Dayak Kecil dan Tanah Dusun ·
Toemenggoeng Nicodemus Djaija Negara
Tommengoeng Djaija atau Toemenggoeng Djaja Nagara(1861) atau Toemenggoeng Nicodemus Djaija Negara (ejaan 1868) atau Toemenggoeng Nicodemus Djaja Negara (ejaan 1871) atau Tomonggong Djaja Negara atau Tamanggung Ambo (ejaan Dayak Ngaju) adalah Kepala suku Dayak yang memimpin Pulau Petak Ulu (dan Pulau Telo), yang kemudian dilantik sebagai Distriktshoofd van Kwala-Kapoeas (Kepala Distrik Kuala Kapuas).
Dayak Besar dan Toemenggoeng Nicodemus Djaija Negara · Dayak Kecil dan Toemenggoeng Nicodemus Djaija Negara ·
170-an
Tidak ada deskripsi.
Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
- Dalam apa yang tampaknya Dayak Besar dan Dayak Kecil
- Apa yang mereka miliki di Dayak Besar dan Dayak Kecil
- Kemiripan antara Dayak Besar dan Dayak Kecil
Perbandingan antara Dayak Besar dan Dayak Kecil
Dayak Besar memiliki 40 hubungan, sementara Dayak Kecil memiliki 21. Ketika mereka memiliki kesamaan 14, indeks Jaccard adalah 22.95% = 14 / (40 + 21).
Referensi
Artikel ini menunjukkan hubungan antara Dayak Besar dan Dayak Kecil. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: