Distrik Bakumpai dan Sultan Adam dari Banjar
Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.
Perbedaan antara Distrik Bakumpai dan Sultan Adam dari Banjar
Distrik Bakumpai vs. Sultan Adam dari Banjar
'''Barito Kuala''' 150px Peta Zuid en Ooster Afdeeling van Borneo, Distrik Bakumpai no. XIV Peta Distrik Bekompaij dan sekitarnya Peta Distrik Bekompaij dan sebagian Distrik Banjarmasin. Distrik Bakumpai (District Bakoempai atau ejaan yang lebih lama Becompaij) adalah bekas distrik (kedemangan) yang merupakan bagian dari wilayah administratif Onderafdeeling Bakoempai pada zaman kolonial Hindia Belanda dahulu. Tempat Pemakaman Sultan Adam Sulthan Adam Al-Watsiq Billah (سلطان آدمالواثق بالله) (bin Sultan Sulaiman Saidullah II) adalah Sultan Banjar yang memerintah antara tahun 3 Juni 1825-1 November 1857. Al-Watsiq Billah merupakan gelar yang digunakan para Khalifah dinasti Abbasiyah. Sultan Adam dilahirkan di desa Karang Anyar, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Indonesia. Anak pertama Sultan Sulaiman sebenarnya seorang perempuan bernama Ratu Umi, sedangkan Sultan Adam merupakan yang anak kedua dan juga merupakan adalah anak laki-laki pertama Sultan Adam. Sultan Adam salah seorang putra-putri dari Sultan Sulaiman Rahmatullah yang berjumlah 23 orang. Sultan Adam memiliki saudara kandung sebanyak 6 orang dan saudara seayah 17 orang. Pada masa Sultan Adam, pusat pemerintahan berada di Keraton, Sasaran dan Pasayangan (Jl. Demang Lehman), Martapura. Ia mendapat gelar Sultan Muda Umur 11 tahun sebagai pewaris atau Putra mahkota Banjar sejak tahun 1782. Ketika kemangkatan Sultan Adam pada tanggal 1 November 1857 terjadi krisis suksesi. Ketika mangkatnya terdapat 23 Pangeran keluarga dekat Sultan Adam terdiri: A.3 anak laki-laki B.13 cucu laki-laki C.3 saudara laki-laki D.4 sepupu laki-laki (belum termasuk ratu/puteri/gusti beserta suaminya masing-masing). Tabel Distribusi Tanah Lungguh pada Masa Sultan Adam Pembukaan Tambang Batubara Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 49. Ia memerintah antara tahun 1845 – 1851. Charles Ferdinand Pahud de Mortanges, Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 51. Ia memerintah antara tahun 1856 – 1861. Pada 28 September 1849, Gubernur-Jenderal Jan Jacob Rochussen datang ke Pengaron di Kesultanan Banjar untuk meresmikan pembukaan pertambangan batu bara Hindia Belanda pertama yang dinamakan Tambang Batu Bara Oranje Nassau Bentang Emas. Pada tahun 1856 kembali dibuka tambang kedua bernama Tambang Batu Bara Julia Hermina (Banyu Irang). Batas-batas lahan konsesi tambang batubara Banyu Irang dibuat dalam perjanjian baru yang disahkan Gubernur-Jenderal Charles Ferdinand Pahud de Mortanges dalam "OVEREENKOMST MET DEN SULTHAN VAN BANDJERMASIN, TOT BEPALING DER GRENZEN VAN DE CONCESSIE TOT ONTGINNING STEENKOLENMIJNEN GENd BANJOEERANG, VAN 30 APRIL 1856. (Besluit 19 Augustus 1856 No. 6.). BORNEO." Sistem Sosial pada Masa Sultan Adam Masyarakat Banjar pada pemerintahan Kesultanan terdiri dua golongan besar.
Kemiripan antara Distrik Bakumpai dan Sultan Adam dari Banjar
Distrik Bakumpai dan Sultan Adam dari Banjar memiliki 3 kesamaan (dalam Unionpedia): Hindia Belanda, Sungai Barito, Tanah Dusun.
Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
- Dalam apa yang tampaknya Distrik Bakumpai dan Sultan Adam dari Banjar
- Apa yang mereka miliki di Distrik Bakumpai dan Sultan Adam dari Banjar
- Kemiripan antara Distrik Bakumpai dan Sultan Adam dari Banjar
Perbandingan antara Distrik Bakumpai dan Sultan Adam dari Banjar
Distrik Bakumpai memiliki 17 hubungan, sementara Sultan Adam dari Banjar memiliki 103. Ketika mereka memiliki kesamaan 3, indeks Jaccard adalah 2.50% = 3 / (17 + 103).
Referensi
Artikel ini menunjukkan hubungan antara Distrik Bakumpai dan Sultan Adam dari Banjar. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: