Kami sedang bekerja untuk memulihkan aplikasi Unionpedia di Google Play Store
🌟Kami menyederhanakan desain kami untuk navigasi yang lebih baik!
Instagram Facebook X LinkedIn

Festival Film Indonesia dan Festival Film Indonesia 1977

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara Festival Film Indonesia dan Festival Film Indonesia 1977

Festival Film Indonesia vs. Festival Film Indonesia 1977

Festival Film Indonesia (FFI) adalah festival film yang dipelopori oleh dua tokoh perfilman, yaitu Usmar Ismail dan Djamaluddin Malik. Festival Film Indonesia 1977 adalah Festival Film Indonesia yang ke-VIII.

Kemiripan antara Festival Film Indonesia dan Festival Film Indonesia 1977

Festival Film Indonesia dan Festival Film Indonesia 1977 memiliki 4 kesamaan (dalam Unionpedia): Sesuatu yang Indah, Si Doel Anak Modern, Sjumandjaja, Wim Umboh.

Sesuatu yang Indah

Sesuatu yang Indah adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 1976 dengan disutradarai oleh Wim Umboh.

Festival Film Indonesia dan Sesuatu yang Indah · Festival Film Indonesia 1977 dan Sesuatu yang Indah · Lihat lebih »

Si Doel Anak Modern

Si Doel Anak Modern adalah film drama keluarga Indonesia sekuel dari Si Doel Anak Betawi, diproduksi pada tahun 1976 dan disutradarai oleh Sjuman Djaja.

Festival Film Indonesia dan Si Doel Anak Modern · Festival Film Indonesia 1977 dan Si Doel Anak Modern · Lihat lebih »

Sjumandjaja

Sjumandjaja adalah seorang penulis skenario dan sutradara Indonesia.

Festival Film Indonesia dan Sjumandjaja · Festival Film Indonesia 1977 dan Sjumandjaja · Lihat lebih »

Wim Umboh

Wim Umboh; setelah masuk Islam pada tahun 1984 dikenal dengan nama Achmad Salim) adalah seorang sutradara film senior Indonesia. Penghargaan yang telah diraihnya kurang lebih berjumlah 27 piala, sebagain besar sebagai sutradara terbaik, khususnya untuk film cinta. Wim Umboh adalah anak bungsu dari 11 bersaudara. Ia sudah yatim piatu sejak berusia delapan tahun. Pada awalnya ia sempat berprofesi sebagai tukang sepatu. Lalu setamat SMA, ia berangkat ke Jakarta dan melamar ke studio Golden Arrow. Dimulai sebagai tukang sapu, lalu akhirnya ia menjadi penerjemah film, dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Indonesia dan akhirnya dipromosikan sebagai editor. Di samping bahasa Tionghoa, ia menguasai pula bahasa Inggris dan bahasa Belanda. Kariernya lalu dimulai dengan film Sepiring Nasi (1955) dan film Istana Hilang. Perkawinannya pertamanya dengan R.O. Unarsih, dikaruniai seorang anak perempuan, Maria. Namun perkawinan ini berakhir dengan perceraian. Perkawinan keduanya adalah setelah mempersunting bintang yang diorbitkannya sendiri, Paula Rumokoy, yang akhirnya juga bercerai. Perkawinan ketiganya adalah dengan Inne Ermina Chomid di Interstudio, Jakarta. Setelah ia menikah ketiga kalinya, ia memeluk Islam yang disaksikan oleh sutradara senior yang lain seperti Sjumandjaja dan Misbach Jusa Biran.

Festival Film Indonesia dan Wim Umboh · Festival Film Indonesia 1977 dan Wim Umboh · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara Festival Film Indonesia dan Festival Film Indonesia 1977

Festival Film Indonesia memiliki 195 hubungan, sementara Festival Film Indonesia 1977 memiliki 15. Ketika mereka memiliki kesamaan 4, indeks Jaccard adalah 1.90% = 4 / (195 + 15).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara Festival Film Indonesia dan Festival Film Indonesia 1977. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: