Kemiripan antara Gabungan Partai Sarawak dan Perdana Menteri Malaysia
Gabungan Partai Sarawak dan Perdana Menteri Malaysia memiliki 8 kesamaan (dalam Unionpedia): Barisan Nasional (Malaysia), Dewan Negara Malaysia, Dewan Rakyat Malaysia, Malaysia, Pakatan Harapan, Partai Perikatan (Malaysia), Pemilihan umum Malaysia 2018, Pemilihan umum Malaysia 2022.
Barisan Nasional (Malaysia)
Barisan Nasional (diakronimkan menjadi BN, National Front) adalah koalisi yang dibentuk oleh beberapa partai politik yang mewakili masing-masing etnis Melayu, Tionghoa, India, Bumiputera, dan lainnya di Malaysia.
Barisan Nasional (Malaysia) dan Gabungan Partai Sarawak · Barisan Nasional (Malaysia) dan Perdana Menteri Malaysia ·
Dewan Negara Malaysia
Dewan Negara (Senat Malaysia) adalah majelis tinggi dari Parlemen Malaysia.
Dewan Negara Malaysia dan Gabungan Partai Sarawak · Dewan Negara Malaysia dan Perdana Menteri Malaysia ·
Dewan Rakyat Malaysia
Dewan Rakyat adalah nama majelis rendah di parlemen Malaysia.
Dewan Rakyat Malaysia dan Gabungan Partai Sarawak · Dewan Rakyat Malaysia dan Perdana Menteri Malaysia ·
Malaysia
Malaysia (Jawi: مليسيا) adalah sebuah negara federal yang terdiri dari tiga belas negeri (negara bagian) dan tiga wilayah federal di Asia Tenggara dengan luas 330.803km persegi.
Gabungan Partai Sarawak dan Malaysia · Malaysia dan Perdana Menteri Malaysia ·
Pakatan Harapan
Pakatan Harapan (Koalisi Harapan) atau lebih dikenal dengan akronim PH adalah koalisi partai politik di Malaysia.
Gabungan Partai Sarawak dan Pakatan Harapan · Pakatan Harapan dan Perdana Menteri Malaysia ·
Partai Perikatan (Malaysia)
Perikatan (Alliance Party; akronim: AP) adalah koalisi partai politik di Malaysia.
Gabungan Partai Sarawak dan Partai Perikatan (Malaysia) · Partai Perikatan (Malaysia) dan Perdana Menteri Malaysia ·
Pemilihan umum Malaysia 2018
Simbol pemilihan umum Malaysia Pemilihan umum Malaysia ke-14 (dalam, disingkat PRU14) adalah pemilihan umum yang diselenggarakan pada 9 Mei 2018 untuk memilih para anggota Parlemen Malaysia ke-14.
Gabungan Partai Sarawak dan Pemilihan umum Malaysia 2018 · Pemilihan umum Malaysia 2018 dan Perdana Menteri Malaysia ·
Pemilihan umum Malaysia 2022
Pemilihan umum legislatif Malaysia, secara resmi disebut sebagai pemilihan umum ke-15 atau dengan singkatan PRU-15 adalah pemilihan umum untuk menentukan lembaga legislatif dan eksekutif dalam membentuk suatu pemerintahan di Malaysia yang digelar setiap lima tahun sekali. Para pemilih dapat memilih seorang calon legislatif di masing-masing daerah pemilihan, mengingat sistem pemilihan yang digunakan adalah pemenang undi terbanyak. Parlemen Malaysia menganut sistem dua kamar yang memungkinkan terdapat dua lembaga legislatif, yakni Dewan Negara dan Dewan Rakyat. Pada pemilihan umum, calon legislatif mencalonkan dirinya sebagai anggota Dewan Rakyat, sedangkan Dewan Negara dianggotai oleh senator. Krisis politik di Malaysia bermula ketika Perdana Menteri petahana Mahathir Mohamad mundur daru jabatannya dan menjadikan Pakatan Harapan (PH) jatuh. Setelahnya, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU) keluar dari koalisi PH dan diikuti mundurnya beberapa politisi dari Partai Keadilan Rakyat (PKR). Kemudian, terbentuklah koalisi Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin oleh Muhyiddin Yassin. Namun, ketidakstabilan politik masih terus berlangsung, bahkan di tingkat negara bagian sekalipun. Anggota parlemen pun banyak yang berpindah partai, seperti Mustapa Mohamed dan Hamzah Zainudin yang sebelumnya merupakan anggota Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO), lalu keluar dari partai dan menyertai Partai Pribumi Bersatu Malaysia yang notabenenya adalah partai pro-pemerintah saat itu. Tumpuk kepemimpinan di Malaysia mencetak rekor baru, yaitu terdapat tiga perdana menteri menjabat dalam satu periode dan menyaksikan sejarah baru kembalinya Barisan Nasional (BN) sebagai koalisi pemerintah. Selain itu, terpecahnya koalisi dan pembentukan partai politik baru, seperti Gabungan Partai Sarawak (GPS), Perikatan Nasional (PN), hingga Gerakan Tanah Air (GTA) yang mulanya merupakan serpihan dari koalisi BN maupun PH. Parlemen Malaysia seharusnya dibubarkan pada 16 Juli 2023, tepat lima tahun setelah sidang paripurna pertama Parlemen ke-14 dilakukan. Namun, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengajukan permohononan pembubaran parlemen lebih awal kepada Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah pada 10 Oktober 2022. Menurut hukum yang berlaku, pemilihan umum seharusnya digelar dalam 60 hari pasca pembubaran parlemen.
Gabungan Partai Sarawak dan Pemilihan umum Malaysia 2022 · Pemilihan umum Malaysia 2022 dan Perdana Menteri Malaysia ·
Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
- Dalam apa yang tampaknya Gabungan Partai Sarawak dan Perdana Menteri Malaysia
- Apa yang mereka miliki di Gabungan Partai Sarawak dan Perdana Menteri Malaysia
- Kemiripan antara Gabungan Partai Sarawak dan Perdana Menteri Malaysia
Perbandingan antara Gabungan Partai Sarawak dan Perdana Menteri Malaysia
Gabungan Partai Sarawak memiliki 30 hubungan, sementara Perdana Menteri Malaysia memiliki 49. Ketika mereka memiliki kesamaan 8, indeks Jaccard adalah 10.13% = 8 / (30 + 49).
Referensi
Artikel ini menunjukkan hubungan antara Gabungan Partai Sarawak dan Perdana Menteri Malaysia. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: