Kami sedang bekerja untuk memulihkan aplikasi Unionpedia di Google Play Store
🌟Kami menyederhanakan desain kami untuk navigasi yang lebih baik!
Instagram Facebook X LinkedIn

Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 dan Rumah adat Aceh

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 dan Rumah adat Aceh

Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 vs. Rumah adat Aceh

Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 atau lebih dikenal sebagai (Gempa bumi dan tsunami Aceh) terjadi pada pukul 07:58:53 WIB hari Minggu, 26 Desember 2004. Episentrumnya terletak di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia. Guncangan Gempa tersebut berskala 9.1–9.3 dalam Skala kekuatan momen dan IX (Hebat) dalam Skala intensitas Mercalli. Gempa bumi Megathrust gempa bumi bawah laut terjadi ketika Lempeng Hindia didorong ke bawah oleh Lempeng Burma dan memicu serangkaian Tsunami mematikan di sepanjang pesisir daratan yang berbatasan dengan Samudra Hindia. Gelombang Tsunami yang tingginya mencapai 30 m menewaskan 230.000 – 280.000 jiwa di 14 negara dan menenggelamkan sejumlah permukiman pesisir. Gempa dan tsunami ini merupakan salah satu Bencana Alam paling mematikan sepanjang sejarah. Indonesia adalah negara yang dampaknya paling parah selain Sri Lanka, India, dan Thailand. Ini adalah Gempa bumi terbesar ketiga yang pernah tercatat di Seismograf setelah Gempa bumi Valdivia 1960 dan Gempa bumi Alaska 1964 dengan durasi patahan terpanjang sepanjang sejarah (antara 8,3 dan 10 menit). Gempa ini menyebabkan seluruh planet Bumi bergetar dan memicu aktivitas gempa di berbagai wilayah, termasuk Alaska. Episentrumnya terletak antara Pulau Simeulue dan Sumatra. Penderitaan masyarakat dan negara terdampak mendorong berbagai negara untuk memberi bantuan kemanusiaan. Masyarakat Internasional secara keseluruhan menyumbangkan lebih dari US$14 miliar (2004) dalam bentuk bantuan kemanusiaan. Peristiwa ini dikenal di kalangan peneliti sebagai Gempa bumi Sumatra–Andaman. Tsunami yang terjadi sesudahnya mendapat berbagai julukan, termasuk Tsunami Samudra Hindia 2004, Tsunami Asia Selatan, Tsunami Aceh, Tsunami Indonesia, Tsunami Natal, dan Tsunami Hari Boxing. Rumoh Aceh milik bangsawan Aceh, Cut Nyak Dhien di Gampong Lampisang, Kabupaten Aceh Besar. Rumoh Acèh merupakan rumah adat khas suku Aceh.

Kemiripan antara Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 dan Rumah adat Aceh

Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 dan Rumah adat Aceh memiliki 1 kesamaan (dalam Unionpedia): Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004.

Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004

Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 atau lebih dikenal sebagai (Gempa bumi dan tsunami Aceh) terjadi pada pukul 07:58:53 WIB hari Minggu, 26 Desember 2004. Episentrumnya terletak di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia. Guncangan Gempa tersebut berskala 9.1–9.3 dalam Skala kekuatan momen dan IX (Hebat) dalam Skala intensitas Mercalli. Gempa bumi Megathrust gempa bumi bawah laut terjadi ketika Lempeng Hindia didorong ke bawah oleh Lempeng Burma dan memicu serangkaian Tsunami mematikan di sepanjang pesisir daratan yang berbatasan dengan Samudra Hindia. Gelombang Tsunami yang tingginya mencapai 30 m menewaskan 230.000 – 280.000 jiwa di 14 negara dan menenggelamkan sejumlah permukiman pesisir. Gempa dan tsunami ini merupakan salah satu Bencana Alam paling mematikan sepanjang sejarah. Indonesia adalah negara yang dampaknya paling parah selain Sri Lanka, India, dan Thailand. Ini adalah Gempa bumi terbesar ketiga yang pernah tercatat di Seismograf setelah Gempa bumi Valdivia 1960 dan Gempa bumi Alaska 1964 dengan durasi patahan terpanjang sepanjang sejarah (antara 8,3 dan 10 menit). Gempa ini menyebabkan seluruh planet Bumi bergetar dan memicu aktivitas gempa di berbagai wilayah, termasuk Alaska. Episentrumnya terletak antara Pulau Simeulue dan Sumatra. Penderitaan masyarakat dan negara terdampak mendorong berbagai negara untuk memberi bantuan kemanusiaan. Masyarakat Internasional secara keseluruhan menyumbangkan lebih dari US$14 miliar (2004) dalam bentuk bantuan kemanusiaan. Peristiwa ini dikenal di kalangan peneliti sebagai Gempa bumi Sumatra–Andaman. Tsunami yang terjadi sesudahnya mendapat berbagai julukan, termasuk Tsunami Samudra Hindia 2004, Tsunami Asia Selatan, Tsunami Aceh, Tsunami Indonesia, Tsunami Natal, dan Tsunami Hari Boxing.

Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 dan Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 · Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 dan Rumah adat Aceh · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 dan Rumah adat Aceh

Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 memiliki 295 hubungan, sementara Rumah adat Aceh memiliki 14. Ketika mereka memiliki kesamaan 1, indeks Jaccard adalah 0.32% = 1 / (295 + 14).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 dan Rumah adat Aceh. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: