Kami sedang bekerja untuk memulihkan aplikasi Unionpedia di Google Play Store
🌟Kami menyederhanakan desain kami untuk navigasi yang lebih baik!
Instagram Facebook X LinkedIn

Gereja Ortodoks Rusia dan Nekropolis Tembok Kremlin

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara Gereja Ortodoks Rusia dan Nekropolis Tembok Kremlin

Gereja Ortodoks Rusia vs. Nekropolis Tembok Kremlin

Gereja Ortodoks Rusia atau Patriark Moskwa (Russian: Русская православная церковь (Russkaya pravoslavnaya tserkov), atau Московский патриархат (Moskovskiy patriarkhat) (kemudian mengarah ke nama resmi lainnya), Поместная российская православная церковь (Pomestnaya rossiyskaya pravoslavnaya tserkov) sebelum pembentukan institusi baru pada 1943, juga dikenal sebagai Gereja Kristen Ortodoks Rusia, adalah lembaga Kekristenan yang merupakan otokefali Gereja Ortodoks di bawah yurisdiksi patriark Moskow, dalam komuni bersama Gereja Ortodoks Timur lainnya. Gereja Ortodoks Rusia saat ini mengklaim yurisdiksi eksklusif atas orang-orang Kristen Ortodoks Timur, terlepas dari latar belakang etnis mereka, yang tinggal di bekas republik anggota Uni Soviet, tidak termasuk Georgia. Gereja Ortodoks Rusia juga menciptakan otokefali Gereja Ortodoks Jepang dan Gereja Ortodoks Tiongkok. Keuskupan Gereja Ortodoks Rusia di Belarus dan Latvia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1990-an menikmati berbagai tingkat pemerintahan sendiri, meskipun statusnya kurang dari otonomi gerejawi formal. Brezhnev di depan tembok Kremlin. Makam-makam di Nekropolis Tembok Kremlin di Moskwa dimulai pada November 1917, saat 240 korban pro-Bolshevik dari Revolusi Oktober dikebumikan di pemakaman massal di Lapangan Merah.

Kemiripan antara Gereja Ortodoks Rusia dan Nekropolis Tembok Kremlin

Gereja Ortodoks Rusia dan Nekropolis Tembok Kremlin memiliki 4 kesamaan (dalam Unionpedia): Bolshevik, Josef Stalin, Leonid Brezhnev, Revolusi Oktober.

Bolshevik

Pertemuan Partai Bolshevik. Lenin terlihat di samping kanan gambar. Bolshevik (Большевики; Bol'sheviki) adalah semacam fraksi pecahan dari Partai Sosial Demokrat Rusia yang muncul dalam konferensi di Brussel pada tahun 1903.

Bolshevik dan Gereja Ortodoks Rusia · Bolshevik dan Nekropolis Tembok Kremlin · Lihat lebih »

Josef Stalin

Josef Stalin (lahir dengan nama Ioseb Besarionis dze Jughashvili) adalah tokoh revolusi dan politikus Uni Soviet keturunan Georgia. Ia menjadi kepala negara Uni Soviet sejak pertengahan era 1920-an sampai akhir hayatnya pada tahun 1953, dengan gelar Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet sejak tahun 1922 sampai 1952, dan Kepala Pemerintahan Uni Soviet sejak tahun 1941 sampai 1953. Meskipun mula-mula menjalankan pemerintahan Uni Soviet selaku kepala dari suatu rezim partai tunggal oligarkis yang memerintah dengan suara terbanyak relatif (pluralitas), Stalin akhirnya menjadi diktator de facto Uni Soviet pada era 1930-an. Sebagai pengamal setia gagasan-gagasan hasil tafsir Marxisme menurut teori-teori Leninisme, ia turut berjasa membakukan gagasan-gagasan ini menjadi paham Marxisme–Leninisme, sementara kebijakan-kebijakannya sendiri akhirnya dikenal dengan sebutan Stalinisme. Putra keluarga miskin asal Gori, Kekaisaran Rusia, ini mengawali perjalanan karier revolusionernya dengan menjadi anggota Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia yang berhaluan Marxis pada masa mudanya. Sebagai anggota partai, ia bekerja menyunting surat kabar partai, Pravda, dan menghimpun dana bagi faksi Bolshevik pimpinan Vladimir Lenin dengan cara merampok, melakukan penculikan, dan menjual jasa keamanan. Ia berulang kali ditahan, dan beberapa kali harus menjalani hukuman pengasingan di dalam negeri. Setelah kaum Bolshevik berhasil mengambil alih pemerintahan Rusia melalui Revolusi Oktober 1917, Stalin masuk menjadi anggota Politbiro, badan eksekutif partai komunis. Selaku anggota Politbiro, Stalin turut terlibat dalam proses pembentukan Uni Soviet pada tahun 1922. Setelah Lenin jatuh sakit lalu wafat pada tahun 1924, Stalin tampil menjadi pemimpin baru Uni Soviet. Di bawah rezim Stalin, "Sosialisme dalam Satu Negara" menjadi asas utama dari dogma partai, dan Kebijakan Ekonomi Baru yang dicanangkan oleh Lenin digantikan dengan ekonomi terpimpin yang tersentralisasi. Dengan menggunakan sistem Rencana Lima Tahun, Uni Soviet berusaha melakukan kolektivisasi dan industrialisasi yang berjalan dengan pesat, tetapi tidak mampu menghindari kemelut di bidang produksi pangan yang menimbulkan bencana kelaparan 1932–1933. Guna mengenyahkan pihak-pihak yang dianggap sebagai "musuh-musuh kelas pekerja", Stalin melancarkan gerakan "Pembersihan Besar-Besaran" yang mengakibatkan lebih dari sejuta orang dipenjarakan dan sekurang-kurangnya 700.000 orang dihukum mati antara 1934 sampai 1939. Rezim Stalin berusaha menyebarluaskan paham Marxisme-Leninisme ke luar Rusia melalui organisasi Komunis Internasional, dan mendukung gerakan-gerakan antifasis di seluruh Eropa pada era 1930-an, khususnya gerakan antifasis dalam perang saudara di Spanyol. Pada tahun 1939, rezim Stalin dan Jerman Nazi menandatangani sebuah kesepakatan untuk tidak saling menyerang. Atas dasar kesepakatan ini, Uni Soviet dan Jerman Nazi bersama-sama menginvasi Polandia, tetapi Jerman secara sepihak mengingkari kesepakatan ini dengan menginvasi Uni Soviet pada tahun 1941. Meskipun mula-mula terdesak, Tentara Merah Soviet mampu memukul mundur pasukan Jerman, bahkan berhasil merebut kota Berlin pada tahun 1945, dan mengakhiri Perang Dunia II di Eropa. Uni Soviet menganeksasi negara-negara Baltik dan menyokong pembentukan rezim-rezim pro-Uni Soviet di hampir seluruh kawasan tengah dan timur Eropa, di Tiongkok, dan di Korea Utara. Seusai Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat tampil menjadi dua negara adidaya di tataran dunia. Ketegangan-ketegangan yang timbul di antara kedua negara adidaya ini memuncak menjadi Perang Dingin antara Blok Timur yang didukung Soviet dan Blok Barat yang didukung Amerika Serikat. Stalin memimpin negaranya melewati kurun waktu pembangunan kembali pascaperang, dan pada kurun waktu inilah, tepatnya pada tahun 1949, Uni Soviet berhasil mengembangkan senjata nuklir. Pada tahun-tahun ini pula Uni Soviet sekali lagi mengalami bencana kelaparan dahsyat, dan merebaknya kampanye antisemit yang berpuncak pada kasus persekongkolan para dokter. Stalin wafat pada tahun 1953, dan jabatannya selaku kepala negara Uni Soviet di kemudian hari diduduki oleh Nikita Khrushchev yang justru mengecam pendahulunya itu dan memelopori suatu proses de-Stalinisasi atas segenap lapisan masyarakat Soviet. Sebagai salah seorang tokoh terpenting pada abad ke-20 menurut anggapan banyak orang, Stalin menjadi subjek dari suatu kultus individu yang mewabah dalam gerakan Marxis-Leninis internasional. Bagi para pemujanya, Stalin adalah pahlawan sosialisme dan kelas pekerja. Meskipun Uni Soviet akhirnya bubar pada tahun 1991, masih banyak orang di Rusia dan Georgia yang mengaguminya sebagai seorang pemimpin yang jaya pada masa perang, dan berjasa membangun Uni Soviet menjadi sebuah kekuatan besar di mata dunia. Sebaliknya, banyak pula yang mengutuk rezim totaliternya sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tindakan-tindakan penindasan massal, pembersihan etnik, ratusan ribu penghukuman mati, dan bencana kelaparan yang merenggut jutaan korban jiwa.

Gereja Ortodoks Rusia dan Josef Stalin · Josef Stalin dan Nekropolis Tembok Kremlin · Lihat lebih »

Leonid Brezhnev

Leonid Ilyich Brezhnev (–10 November 1982) adalah politisi Uni Soviet yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet Kedua (1964–1982) dan Ketua Presidium Majelis Agung (1960–1964, 1977–1982).

Gereja Ortodoks Rusia dan Leonid Brezhnev · Leonid Brezhnev dan Nekropolis Tembok Kremlin · Lihat lebih »

Revolusi Oktober

Revolusi Bolshevik (Большевистская революция; Bol'shevistskaya revolyutsiya) atau dikenal juga dengan Revolusi Oktober (Октябрьская революция; Oktyabr'skaya revolyutsiya) atau pada zaman Uni Soviet dikenal sebagai Revolusi Sosialis Oktober Besar (Великая Октябрьская Социалистическая Революция; Velikaya Oktyabr'skaya Sotsialisticheskaya Revolyutsiya) adalah revolusi yang dilakukan oleh pihak komunis Partai Bolshevik di Rusia di bawah pimpinan Vladimir Lenin.

Gereja Ortodoks Rusia dan Revolusi Oktober · Nekropolis Tembok Kremlin dan Revolusi Oktober · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara Gereja Ortodoks Rusia dan Nekropolis Tembok Kremlin

Gereja Ortodoks Rusia memiliki 86 hubungan, sementara Nekropolis Tembok Kremlin memiliki 18. Ketika mereka memiliki kesamaan 4, indeks Jaccard adalah 3.85% = 4 / (86 + 18).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara Gereja Ortodoks Rusia dan Nekropolis Tembok Kremlin. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: