Kemiripan antara Indra dan Kasyapa
Indra dan Kasyapa memiliki 8 kesamaan (dalam Unionpedia): Aditya, Bahasa Sanskerta, Brahma, Detya, Mitologi Hindu, Purana, Resi, Rudra.
Aditya
Dalam ajaran agama Hindu, Aditya adalah kelompok dewa matahari yang merupakan anak-anak dari Dewi Aditi dan manusia Kasyapa.
Aditya dan Indra · Aditya dan Kasyapa ·
Bahasa Sanskerta
Bahasa Sanskerta (ejaan tidak baku: Sansekerta, Sangsekerta, Sanskrit, aksara Dewanagari: संस्कृतम्, saṃskṛtam) adalah bahasa kuno Asia Selatan yang merupakan cabang Indo-Arya dari rumpun bahasa Indo-Eropa.
Bahasa Sanskerta dan Indra · Bahasa Sanskerta dan Kasyapa ·
Brahma
Menurut ajaran agama Hindu, Brahma adalah Dewa pencipta.
Brahma dan Indra · Brahma dan Kasyapa ·
Detya
Detya adalah kata dalam bahasa Sanskerta yang secara harfiah berarti "keturunan Diti." Menurut kitab-kitab Purana, Detya merupakan keturunan Kasyapa dan Diti.
Detya dan Indra · Detya dan Kasyapa ·
Mitologi Hindu
Ilustrasi dalam kitab Purana, salah satu sumber mitologi Hindu. Mitologi Hindu adalah suatu istilah yang digunakan oleh para sarjana masa kini kepada kesusastraan Hindu yang luas, yang menjabarkan dan menceritakan tentang kehidupan tokoh-tokoh legendaris, Dewa-Dewi, makhluk supernatural, dan inkarnasi Tuhan yang dijelaskan dengan panjang lebar dalam aliran filsafat dan ilmu akhlak.
Indra dan Mitologi Hindu · Kasyapa dan Mitologi Hindu ·
Purana
Purana (Sanskerta: पुराण; purāṇa, berarti "cerita zaman dulu") adalah bagian dari kesusastraan Hindu yang memuat mitologi, legenda, dan kisah-kisah zaman dulu.
Indra dan Purana · Kasyapa dan Purana ·
Resi
Patung Resi Byasa di Naimisharanya. Resi adalah orang suci atau penyair yang mendapat wahyu dalam agama Hindu.
Indra dan Resi · Kasyapa dan Resi ·
Rudra
Rudra ((Sanskrit: रुद्र, Devanagari: रुद्र) adalah salah satu dewa dari Rigveda yang diasosiasikan sebagai dewa angin atau badai, Vayu. Ia merupakan unsur hidup dan kehidupan yang disebut sebagai Rudra prana. Kesebelas Rudra yang mengatur alam semesta (buana agung dan buana alit) di antaranya adalah: Kapali, Pingala, Bima, Virupaksha, Vilohita, Shasta, Ajapada, Abhirbudhnya, Shambu, Chanda dan Bhava. Upacara "Bhuta Yadnya" paling besar yang ditujukan kepada kesebelas "Rudra" dilaksanakan setiap seratus tahun sekali di Pura Besakih yaitu upacara Eka Dasa Rudra. Bhagavata Purana 2.7.39 menyatakan, "Ante tu adharma hara manyu vasasuradya", pada masa-masa sebelum peleburan alam semesta (masa-masa sebelum Brahma wafat), yang dominan ada di alam semesta adalah adharma, Hara (Siva), para Asura dan makhluk-makhluk jahat lainnya. Pada masa terakhir sebelum Brahma wafat, kegiatan adharma merajalela di seluruh alam semesta, sebab hampir semua penduduk telah menjadi Asura dan berkegiatan jahat, kotor atau berdosa. Melihat beraneka macam kegiatan jahat, kotor, merusak dan menjijikkan dilakukan oleh para Asura, sang Naga Ananta (yang juga disebut Sankarsana dan menopang seluruh alam semesta di kepalanya), menjadi jengkel dan marah. Dia ingin menghancurkan (melebur) seluruh alam semesta material. Diliputi kemarahan, kemudian dari antara kedua kening sang Naga muncul keluar personifikasi kemarahan yaitu Rudra (Siva) bermata tiga dengan senjata Trisula di tangan dan dikenal dengan nama Sankarsana. Dia adalah perwujudan 11 Rudra yang merupakan penjelmaan Siva (Bhagavata Purana 5.25.3). Ini berarti Sankarsana adalah Siva sendiri. Dengan demikian Siva melaksanakan fungsinya sebagai pelebur alam fana dengan ke-11 perbanyakannya yang disebut Eka Dasa Rudra. Dengan senjata Trisula, para Rudra menyerang dan membunuh semua penguasa dan penduduk setiap planet. Mereka memporak-porandakan semua bukit, gunung dan segala sesuatu yang lain yang ada di permukaan setiap planet di alam semesta material. Dengan kobaran api yang memancar dari matanya yang ketiga (yang ada di dahi), para Rudra ini mengeringkan danau, telaga, laut dan samudra. Membakar dan menghanguskan seluruh susunan planet di alam semesta beserta penghuni dan penduduknya menjadi abu. Siva yang dikenal sebagai Nataraja, Raja segala penari, menari-nari dalam kesukacitaan bersama ke-11 perbanyakannya yaitu para Rudra. Tetapi tarian mereka adalah tari maut. Setiap gerak tariannya adalah gerakan menghancurkan. Setiap pandangan dan kerlingan matanya adalah pandangan dan kerlingan membinasakan. Setiap teriakan suka-citanya adalah teriakan kematian bagi segala makhluk. Setiap injakan kakinya yang melompat-lompat keriangan adalah injakan yang melumatkan. Dan setiap hembusan nafasnya adalah hembusan yang memporandakan segala sesuatu. Siva melaksanakan fungsinya melebur alam semesta material dengan menarikan tariannya yang termasyur yaitu tari pralaya, tari yang membinasakan dan melenyapkan segala sesuatu, dan mengembalikan ke asalnya semula yaitu Garbhodakasayi Visnu. Bhagavata Purana 2.10.43 menyatakan bahwa Siva melebur planet-planet tempat tinggal berbagai makhluk di alam semesta dengan sangat mudah, bagaikan angin melenyapkan kumpulan-kumpulan awan di langit dengan tiupannya nan keras.
Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
- Dalam apa yang tampaknya Indra dan Kasyapa
- Apa yang mereka miliki di Indra dan Kasyapa
- Kemiripan antara Indra dan Kasyapa
Perbandingan antara Indra dan Kasyapa
Indra memiliki 83 hubungan, sementara Kasyapa memiliki 22. Ketika mereka memiliki kesamaan 8, indeks Jaccard adalah 7.62% = 8 / (83 + 22).
Referensi
Artikel ini menunjukkan hubungan antara Indra dan Kasyapa. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: