Kami sedang bekerja untuk memulihkan aplikasi Unionpedia di Google Play Store
🌟Kami menyederhanakan desain kami untuk navigasi yang lebih baik!
Instagram Facebook X LinkedIn

Injil Matius dan Teks Alexandria

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara Injil Matius dan Teks Alexandria

Injil Matius vs. Teks Alexandria

Injil Matius adalah salah satu dari empat yang terletak dalam Kanon Alkitab Kristen, selain Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Bagian akhir Kisah Para Rasul dan permulaan Surat Yakobus pada Codex Alexandrinus (folio 76r), yang kebanyakan berjenis teks Bizantin pada kitab-kitab Injil dan sebagian besar berjenis teks Alexandria pada kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya. Teks Alexandria (atau Teks Aleksandria; Alexandrian text-type, juga disebut jenis teks Neutral atau Egyptian), berkaitan dengan salah satu pusat Kekristenan kuno, kota Aleksandria di Mesir, adalah salah satu jenis teks dari naskah-naskah kuno Perjanjian Baru menurut kritisisme tekstual.

Kemiripan antara Injil Matius dan Teks Alexandria

Injil Matius dan Teks Alexandria memiliki 11 kesamaan (dalam Unionpedia): Bapa Gereja, Doa Bapa Kami, Injil, Injil Lukas, Injil Markus, Injil Yohanes, Origenes, Papirus Magdalen, Penyaliban dan kematian Yesus, Perjanjian Baru, Yesus.

Bapa Gereja

Bapa Gereja adalah sebutan bagi teolog-teolog dan pujangga-pujangga Kristen peletak landasan intelektual dan doktrinal Kekristenan.

Bapa Gereja dan Injil Matius · Bapa Gereja dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Doa Bapa Kami

Lukisan James Tissot: ''The Lord's Prayer'' ("Doa Bapa Kami") (1886-1896) Doa Bapa Kami (Pater Noster; Páter Hēmôn), yang terkadang disebut juga Doa Tuhan (Oratio Dominica; Kuriakḗ Proseukhḗ), adalah doa yang paling umum dan utama dalam Kekristenan.

Doa Bapa Kami dan Injil Matius · Doa Bapa Kami dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Injil

Al-Injil atau Kitab Injil (translit; lit Gospel) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam Alkitab Perjanjian Baru menurut Kekristenan.

Injil dan Injil Matius · Injil dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Injil Lukas

Injil Lukas adalah salah satu dari empat tulisan yang mengawali Perjanjian Baru.

Injil Lukas dan Injil Matius · Injil Lukas dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Injil Markus

Injil Markus adalah Injil kedua di bagian Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen.

Injil Markus dan Injil Matius · Injil Markus dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Injil Yohanes

Injil Yohanes adalah salah satu kitab yang terdapat di Perjanjian Baru.

Injil Matius dan Injil Yohanes · Injil Yohanes dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Origenes

Origenes dari Aleksandria alias Origenes Adamantios adalah cendekiawan, zahid, dan teolog Gereja Perdana yang lahir dan mula-mula berkiprah di Aleksandria. Origenes adalah pujangga yang rajin berkarya. Ada kurang lebih 2.000 karya tulis yang ia hasilkan dalam berbagai cabang ilmu teologi, antara lain ilmu kritik naskah, eksegesis, hermeneutika, homiletika, dan ilmu kerohanian. Origenes adalah salah seorang ahli teologi, ahli hujah, dan ahli zuhud Gereja Perdana yang paling berpengaruh. Ia juga disebut-sebut sebagai "genius terbesar yang pernah dilahirkan Gereja Perdana". Ketika masih remaja, Origenes berniat gugur sebagai martir bersama-sama ayahnya, tetapi dicegah menyerahkan diri kepada pemerintah oleh ibunya. Saat berumur delapan belas tahun, Origenes menjadi seorang katekis di Perguruan Katekese Aleksandria. Ia tekun memperdalam ilmu, dan mengamalkan cara hidup zuhud, dengan berpantang makan daging dan minum khamar. Ia berselisih dengan Demetrius, Uskup Aleksandria, pada tahun 231, sesudah ditahbiskan menjadi presbiter oleh sahabatnya, Uskup Kaisarea, saat singgah di Palestina dalam perjalanannya menuju Athena. Demetrius melaknatnya sebagai pembangkang atasan, menuduhnya telah mengebiri diri sendiri dan mengajarkan bahwa setan pun pada akhirnya akan mencapai keselamatan, yang mati-matian disangkal oleh Origenes. Ia mendirikan Perguruan Agama Kristen Kaisarea, tempatnya mengajar ilmu logika, kosmologi, sejarah alam, dan teologi, sehingga dihormati sebagai begawan teologi oleh Gereja-Gereja di Palestina dan Arab. Ia turut disiksa karena kedapatan beragama Kristen ketika berlangsung aksi aniaya besar-besaran terhadap umat Kristen atas titah Kaisar Decius pada tahun 250, dan wafat tiga atau empat tahun kemudian lantaran cedera yang dideritanya. Origenes dapat menghasilkan begitu banyak karya tulis berkat sokongan sahabat karibnya, Ambrosius, yang mengerahkan seregu setia usaha untuk menyalin karya-karya tulisnya, sehingga menjadikannya pujangga yang paling giat berkarya sepanjang Abad Kuno. Dalam karya tulisnya yang berjudul Perihal Asas-Asas, Origenes secara sistematis menjabarkan asas-asas teologi Kristen. Karya tulis ini melandasi karya-karya tulis Origenes selanjutnya di bidang teologi. Ia juga menulis Melawan Kelsos (Contra Celsum; Κατὰ Κέλσου, Kata Kelsou), risalah hujah Kristen perdana yang paling berpengaruh, berisi jawaban-jawabannya atas tuduhan-tuduhan terhadap agama Kristen yang dilontarkan oleh Kelsos, filsuf pemeluk agama leluhur yang merupakan salah seorang pengecam terawal agama Kristen yang paling sengit. Origenes menghasilkan Enam Bagian, yakni edisi kritis Alkitab Ibrani yang pertama, berisi rangkaian ayat Alkitab dalam enam kolom sejajar, satu kolom berisi ayat-ayat Alkitab dalam bahasa dan aksara Ibrani, satu kolom berisi hasil alih aksaranya ke dalam aksara Yunani, sementara empat kolom selebihnya memuat empat versi terjemahannya dalam bahasa dan aksara Yunani. Ia menulis ratusan khotbah yang membahas hampir seluruh isi Alkitab, dan menafsirkan hikmah yang tersirat dalam banyak ayat. Origenes mengajarkan bahwa sebelum jagat raya indrawi diciptakan, Allah telah menciptakan jiwa-jiwa segala makhluk yang berakal budi. Jiwa-jiwa ini mula-mula berkhidmat sepenuhnya kepada Allah, tetapi kemudian menjauh dari Allah, dan dianugerahi jasad oleh Allah. Origenes adalah orang yang pertama kali mengemukakan teori pampas penebusan dalam bentuk yang sudah paripurna, dan kendati mungkin sekali menganut paham subordinasianisme, ia banyak bersumbangsih bagi perkembangan konsep ketritunggalan Allah. Origenes berharap seluruh umat manusia pada akhirnya akan mencapai keselamatan, tetapi senantiasa bersikap hati-hati dengan menegaskan bahwa pandangannya yang satu ini hanya spekulasi belaka. Ia membela ajaran tentang kehendak bebas dan menganjurkan paham ahimsa Kristen. Origenes adalah salah seorang Bapa Gereja, dan dihargai banyak pihak sebagai salah seorang teolog Kristen terpenting sepanjang masa. Ajaran-ajarannya sangat berpengaruh di Gereja Timur, mengingat Atanasius dari Aleksandria dan ketiga Bapa Kapadokia adalah pengikut-pengikut setianya. Perdebatan seputar sesat tidaknya ajaran-ajaran Origenes menyulut Krisis Pengikut Origenes yang pertama pada penghujung abad ke-4, manakala kesahihan ajaran-ajaran Origenes digugat oleh Epifanius dari Salamis dan Hieronimus, tetapi dibela oleh Tiranius Rufinus dan Yohanes dari Yerusalem. Pada tahun 543, Kaisar Yustinianus I melaknatnya sebagai ahli bidah dan memerintahkan pembakaran karya-karya tulisnya. Konsili Konstantinopel II pada tahun 553 membidahkan Origenes, atau mungkin sekadar membidahkan ajaran-ajaran tertentu yang dianggap bersumber dari Origenes. Ajaran-ajarannya tentang prawujud jiwa ditolak oleh Gereja.

Injil Matius dan Origenes · Origenes dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Papirus Magdalen

Papirus Magdalen ("Magdalen" papyrus, Oxford papyrus) dibeli di Luxor, Mesir pada tahun 1901 oleh Reverend Charles Bousfield Huleatt (1863–1908), yang mengidentifikasi potongan bertulisan Yunani sebagai bagian dari Injil Matius dan memberikannya kepada Magdalen College, Oxford, yang kemudian dimasukkan katalog dengan kode P. Magdalen Greek 17 (Gregory-Aland \mathfrak64); nama inilah yang terus dipakai.

Injil Matius dan Papirus Magdalen · Papirus Magdalen dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Penyaliban dan kematian Yesus

Vouet, 1622, Genoa Kematian Yesus Kristus Sang Juru Selamat Manusia terjadi pada abad ke-1 Masehi, diperkirakan antara tahun 30-33 M. Menurut penanggalan Yahudi, Ia mati tergantung di atas salib, tanggal 14 Nisan, beberapa jam sebelum hari Paskah Yahudi dirayakan (tanggal 15 Nisan, dimulai pada sekitar pk. 18:00 saat matahari terbenam).

Injil Matius dan Penyaliban dan kematian Yesus · Penyaliban dan kematian Yesus dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Perjanjian Baru

Perjanjian Baru (bahasa Yunani Koine: Ἡ Καινὴ Διαθήκη, Hē Kainḕ Diathḗkē), atau biasa disingkat PB, merupakan bagian utama kedua kanon Alkitab Kristen, yang bagian pertamanya adalah Perjanjian Lama (PL) yang utamanya didasarkan pada Alkitab Ibrani.

Injil Matius dan Perjanjian Baru · Perjanjian Baru dan Teks Alexandria · Lihat lebih »

Yesus

Yesus (Ἰησοῦς,; 4 SM sampai 30–33 M), juga disebut sebagai Yesus dari Nazaret atau Yesus Kristus, adalah tokoh sentral Kekristenan.

Injil Matius dan Yesus · Teks Alexandria dan Yesus · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara Injil Matius dan Teks Alexandria

Injil Matius memiliki 191 hubungan, sementara Teks Alexandria memiliki 173. Ketika mereka memiliki kesamaan 11, indeks Jaccard adalah 3.02% = 11 / (191 + 173).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara Injil Matius dan Teks Alexandria. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: