Kemiripan antara Islam di Indonesia dan Kejawen
Islam di Indonesia dan Kejawen memiliki 9 kesamaan (dalam Unionpedia): Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hindia Belanda, Islam, Jawa, Kejawen, Sinkretisme, Suku Jawa.
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan resmi di seluruh wilayah Indonesia.
Bahasa Indonesia dan Islam di Indonesia · Bahasa Indonesia dan Kejawen ·
Bahasa Jawa
Bahasa Jawa adalah bahasa Austronesia yang utamanya dituturkan oleh penduduk bersuku Jawa di wilayah bagian tengah dan timur pulau Jawa.
Bahasa Jawa dan Islam di Indonesia · Bahasa Jawa dan Kejawen ·
Daerah Istimewa Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta (disingkat DIY, ꦝꦌꦫꦃꦆꦱ꧀ꦠꦶꦩꦺꦮꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ,, pelafalan tidak resmi: Jogja/Jogjakarta) adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan dari Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman.
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Islam di Indonesia · Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kejawen ·
Hindia Belanda
Hindia Belanda atau Hindia Timur Belanda (Nederlands(ch)-Indië) adalah sebuah daerah pendudukan Belanda yang wilayahnya saat ini dikenal dengan nama Republik Indonesia.
Hindia Belanda dan Islam di Indonesia · Hindia Belanda dan Kejawen ·
Islam
Islam (al-’Islām) adalah sebuah agama (font) monoteisme Abrahamik yang berpusat terutama di sekitar Al-Qur'an, sebuah teks agama yang diimani oleh umat Muslim sebagai kitab suci dan firman langsung dari Tuhan (muslim menyebutnya sebagai Allāh) seperti yang diwahyukan kepada Muhammad, nabi Islam yang utama dan terakhir.
Islam dan Islam di Indonesia · Islam dan Kejawen ·
Jawa
Pulau Jawa dalam citra satelit Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia yang terletak di kepulauan Sunda Besar dan merupakan pulau terluas ke-13 di dunia.
Islam di Indonesia dan Jawa · Jawa dan Kejawen ·
Kejawen
Simbol religius Hyang dalam Aksara Jawa dengan menggunakan cakrabindu artinya simbol yang disucikan. Kejawen (Jawa: Kajawèn; Carakan: ꦏꦗꦮꦺꦤ꧀; Pegon: كَجَوٓينْ) adalah pandangan hidup yang dianut di sebagian Pulau Jawa oleh suku Jawa.
Islam di Indonesia dan Kejawen · Kejawen dan Kejawen ·
Sinkretisme
Sinkretisme adalah suatu proses perpaduan yang sangat beragam dari beberapa pemahaman kepercayaan atau aliran-aliran agama.
Islam di Indonesia dan Sinkretisme · Kejawen dan Sinkretisme ·
Suku Jawa
Suku Jawa (Tiyang Jawi (krama); Wong Jawa (ngoko) adalah suku bangsa Austronesia terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 2010, setidaknya 40,22% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. Selain itu, suku Jawa ada pula yang berada di negara Kaledonia Baru dan Suriname, karena pada masa kolonial Belanda suku ini dibawa ke sana sebagai pekerja. Saat ini, suku Jawa di Suriname menjadi salah satu minoritas di sana dan dikenal sebagai Jawa Suriname. Ada juga sejumlah besar suku Jawa di sebagian besar provinsi di Indonesia, Malaysia, Singapura, Arab Saudi, dan Belanda. Mayoritas orang Jawa adalah umat Islam, dengan beberapa minoritas yaitu Kristen, Kejawen, Hindu, dan Buddha. Meskipun demikian, peradaban orang Jawa telah dipengaruhi oleh lebih dari seribu tahun interaksi antara budaya Kejawen dan Hindu-Buddha, dan pengaruh ini masih terlihat dalam sejarah, budaya, tradisi, dan bentuk kesenian Jawa. Dengan populasi global yang cukup besar, suku Jawa menjadi kelompok etnis terbesar keempat di antara umat Islam di seluruh dunia, setelah bangsa Arab, Bengali, dan Punjab. Suku Jawa memiliki beberapa sub-suku, yakni Banyumasan, Cirebon, Osing, Samin, Tengger, Jawa Merauke, dan Jawa Suriname.
Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
- Dalam apa yang tampaknya Islam di Indonesia dan Kejawen
- Apa yang mereka miliki di Islam di Indonesia dan Kejawen
- Kemiripan antara Islam di Indonesia dan Kejawen
Perbandingan antara Islam di Indonesia dan Kejawen
Islam di Indonesia memiliki 181 hubungan, sementara Kejawen memiliki 41. Ketika mereka memiliki kesamaan 9, indeks Jaccard adalah 4.05% = 9 / (181 + 41).
Referensi
Artikel ini menunjukkan hubungan antara Islam di Indonesia dan Kejawen. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: