Kemiripan antara Kabinet Hatta II dan Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia
Kabinet Hatta II dan Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia memiliki 7 kesamaan (dalam Unionpedia): Daftar Menteri Agama Indonesia, Partai Kristen Indonesia, Partai Nasional Indonesia, Partai Persatuan Indonesia Raya, Soekarno, Soekiman Wirjosandjojo, Syafruddin Prawiranegara.
Daftar Menteri Agama Indonesia
Berikut adalah daftar orang yang pernah menduduki jabatan sebagai Menteri Agama Republik Indonesia.
Daftar Menteri Agama Indonesia dan Kabinet Hatta II · Daftar Menteri Agama Indonesia dan Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia ·
Partai Kristen Indonesia
Partai Kristen Indonesia (disingkat Parkindo) adalah Partai Politik Indonesia pada 1950 - 1973.
Kabinet Hatta II dan Partai Kristen Indonesia · Partai Kristen Indonesia dan Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia ·
Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia (PNI) adalah partai politik nasionalis di Indonesia yang didirikan pada tahun 1927.
Kabinet Hatta II dan Partai Nasional Indonesia · Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia dan Partai Nasional Indonesia ·
Partai Persatuan Indonesia Raya
Partai Persatuan Indonesia Raya atau PIR adalah Partai Politik di Indonesia.
Kabinet Hatta II dan Partai Persatuan Indonesia Raya · Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia dan Partai Persatuan Indonesia Raya ·
Soekarno
Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarnocat. (Ejaan Republik: Sukarno, ꦯꦸꦑꦂꦟ) adalah seorang politikus yang berperan penting dalam Revolusi Nasional Indonesia dan menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pertama sejak 1945 hingga 1967.
Kabinet Hatta II dan Soekarno · Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia dan Soekarno ·
Soekiman Wirjosandjojo
Soekiman Wirjosandjojo (ejaan baru: Sukiman Wiryosanjoyo) merupakan tokoh politik Indonesia yang menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia ke-6 antara 27 April 1951 hingga 3 April 1952 di bawah Kabinet Sukiman-Suwirjo.
Kabinet Hatta II dan Soekiman Wirjosandjojo · Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia dan Soekiman Wirjosandjojo ·
Syafruddin Prawiranegara
Mr. Sjafruddin Prawiranegara (EYD: Syafruddin Prawiranegara)) adalah seorang negarawan dan ekonom Indonesia. Ia memimpin Indonesia sebagai Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Selama masa Demokrasi Liberal, ia menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia pertama. Syafruddin lahir di Banten, dengan campuran darah Minangkabau–Sunda Banten. Meskipun semula apolitis selama studinya di Rechtshoogeschool (Sekolah Tinggi Hukum), ia mulai aktif dalam pergerakan nasional Indonesia setelah ia bekerja. Menyusul pecahnya perang kemerdekaan, Syafruddin mulai terlibat dalam pemerintah sebagai Menteri Keuangan; kebijakannya yakni mencetuskan dan mendistribusikan Oeang Republik Indonesia. Pada 1948, Syafruddin ditugaskan oleh Wakil Presiden dan Menteri Pertahanan Mohammad Hatta ke Bukittinggi dan setelah pemimpin Republik Indonesia ditawan Belanda dalam Agresi Militer Belanda II, ia membentuk PDRI pada 22 Desember 1948. Kiprahnya bergerilya selama tujuh bulan di Sumatra memungkinkan adanya keberlangsungan pemerintahan di tengah perang kemerdekaan sehingga memaksa Belanda untuk kembali bernegosiasi. Setelah mengembalikan mandatnya kepada Sukarno pada 14 Juli 1949, Syafruddin sempat menjadi Wakil Perdana Menteri sebelum ia ditunjuk kembali menjadi Menteri Keuangan. Sebagai salah seorang tokoh partai Masyumi yang menganut paham ekonomi sosialisme religius, Syafruddin turut membentuk kebijakan ekonomi Indonesia pada awal 1950-an, dengan kebijakan moneter yang konservatif dan program sertifikat devisa. Kebijakannya yang paling terkenal, Gunting Syafruddin, bertujuan memangkas pasokan uang dengan memerintahkan pengguntingan uang terbitan Belanda. Selanjutnya, ia menjadi Gubernur Bank Indonesia, tetapi karena mendukung investasi asing dan menentang kebijakan nasionalisasi, ia berseberangan dengan kebijakan Sukarno selama akhir masa Demokrasi Liberal. Perbedaan pandangan ekonomi ini dan pergeseran sistem pemerintahan ke Demokrasi Terpimpin membuat Syafruddin turut serta dalam pemerintah tandingan PRRI di Sumatera Barat pada 1958 sebagai Perdana Menteri. Selama tiga tahun, pemerintah pusat melancarkan operasi militer menumpas PRRI. Ia menyerahkan diri pada 1961, tetapi belakangan dipenjarakan. Setelah dibebaskan oleh pemerintah Suharto pada 1966, ia hengkang dari jabatan pemerintahan. Ia aktif dalam organisasi-organisasi keagamaan dan mengkritik pemerintah. Secara khusus, Syafruddin menentang penggunaan Pancasila sebagai alat politik oleh pemerintah Orde Baru. Ia meninggal pada 1989 dan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 2011.
Kabinet Hatta II dan Syafruddin Prawiranegara · Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia dan Syafruddin Prawiranegara ·
Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
- Dalam apa yang tampaknya Kabinet Hatta II dan Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia
- Apa yang mereka miliki di Kabinet Hatta II dan Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia
- Kemiripan antara Kabinet Hatta II dan Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia
Perbandingan antara Kabinet Hatta II dan Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia
Kabinet Hatta II memiliki 48 hubungan, sementara Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia memiliki 99. Ketika mereka memiliki kesamaan 7, indeks Jaccard adalah 4.76% = 7 / (48 + 99).
Referensi
Artikel ini menunjukkan hubungan antara Kabinet Hatta II dan Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: