Kemiripan antara Kabinet Hatta II dan Soesanto Tirtoprodjo
Kabinet Hatta II dan Soesanto Tirtoprodjo memiliki 9 kesamaan (dalam Unionpedia): Agresi Militer Belanda II, Belanda, Daerah Istimewa Yogyakarta, Daftar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, Mohammad Hatta, Partai Nasional Indonesia, Soekarno, Syafruddin Prawiranegara, Wongsonegoro.
Agresi Militer Belanda II
Agresi Militer Belanda II atau Operasi Gagak (bahasa Belanda: Operatie Kraai) terjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya.
Agresi Militer Belanda II dan Kabinet Hatta II · Agresi Militer Belanda II dan Soesanto Tirtoprodjo ·
Belanda
Belanda (Nederland, "tanah rendah") adalah sebuah negara yang sebagian besar terletak di Benua Eropa.
Belanda dan Kabinet Hatta II · Belanda dan Soesanto Tirtoprodjo ·
Daerah Istimewa Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta (disingkat DIY, ęŚęŚęŚŤęŚęŚęŚąę§ęŚ ꌜꌊꌺꌎꌪꌺꌴęŚęŚžęŚęŚęŚ ,, pelafalan tidak resmi: Jogja/Jogjakarta) adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan dari Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman.
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabinet Hatta II · Daerah Istimewa Yogyakarta dan Soesanto Tirtoprodjo ·
Daftar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
Berikut adalah daftar orang yang pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Daftar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia dan Kabinet Hatta II · Daftar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia dan Soesanto Tirtoprodjo ·
Mohammad Hatta
Dr. (H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta adalah seorang tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, negarawan, dan ekonom Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama.
Kabinet Hatta II dan Mohammad Hatta · Mohammad Hatta dan Soesanto Tirtoprodjo ·
Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia (PNI) adalah partai politik nasionalis di Indonesia yang didirikan pada tahun 1927.
Kabinet Hatta II dan Partai Nasional Indonesia · Partai Nasional Indonesia dan Soesanto Tirtoprodjo ·
Soekarno
Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarnocat. (Ejaan Republik: Sukarno, ꌯꌸęŚęŚęŚ) adalah seorang politikus yang berperan penting dalam Revolusi Nasional Indonesia dan menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pertama sejak 1945 hingga 1967.
Kabinet Hatta II dan Soekarno · Soekarno dan Soesanto Tirtoprodjo ·
Syafruddin Prawiranegara
Mr. Sjafruddin Prawiranegara (EYD: Syafruddin Prawiranegara)) adalah seorang negarawan dan ekonom Indonesia. Ia memimpin Indonesia sebagai Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Selama masa Demokrasi Liberal, ia menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia pertama. Syafruddin lahir di Banten, dengan campuran darah Minangkabau–Sunda Banten. Meskipun semula apolitis selama studinya di Rechtshoogeschool (Sekolah Tinggi Hukum), ia mulai aktif dalam pergerakan nasional Indonesia setelah ia bekerja. Menyusul pecahnya perang kemerdekaan, Syafruddin mulai terlibat dalam pemerintah sebagai Menteri Keuangan; kebijakannya yakni mencetuskan dan mendistribusikan Oeang Republik Indonesia. Pada 1948, Syafruddin ditugaskan oleh Wakil Presiden dan Menteri Pertahanan Mohammad Hatta ke Bukittinggi dan setelah pemimpin Republik Indonesia ditawan Belanda dalam Agresi Militer Belanda II, ia membentuk PDRI pada 22 Desember 1948. Kiprahnya bergerilya selama tujuh bulan di Sumatra memungkinkan adanya keberlangsungan pemerintahan di tengah perang kemerdekaan sehingga memaksa Belanda untuk kembali bernegosiasi. Setelah mengembalikan mandatnya kepada Sukarno pada 14 Juli 1949, Syafruddin sempat menjadi Wakil Perdana Menteri sebelum ia ditunjuk kembali menjadi Menteri Keuangan. Sebagai salah seorang tokoh partai Masyumi yang menganut paham ekonomi sosialisme religius, Syafruddin turut membentuk kebijakan ekonomi Indonesia pada awal 1950-an, dengan kebijakan moneter yang konservatif dan program sertifikat devisa. Kebijakannya yang paling terkenal, Gunting Syafruddin, bertujuan memangkas pasokan uang dengan memerintahkan pengguntingan uang terbitan Belanda. Selanjutnya, ia menjadi Gubernur Bank Indonesia, tetapi karena mendukung investasi asing dan menentang kebijakan nasionalisasi, ia berseberangan dengan kebijakan Sukarno selama akhir masa Demokrasi Liberal. Perbedaan pandangan ekonomi ini dan pergeseran sistem pemerintahan ke Demokrasi Terpimpin membuat Syafruddin turut serta dalam pemerintah tandingan PRRI di Sumatera Barat pada 1958 sebagai Perdana Menteri. Selama tiga tahun, pemerintah pusat melancarkan operasi militer menumpas PRRI. Ia menyerahkan diri pada 1961, tetapi belakangan dipenjarakan. Setelah dibebaskan oleh pemerintah Suharto pada 1966, ia hengkang dari jabatan pemerintahan. Ia aktif dalam organisasi-organisasi keagamaan dan mengkritik pemerintah. Secara khusus, Syafruddin menentang penggunaan Pancasila sebagai alat politik oleh pemerintah Orde Baru. Ia meninggal pada 1989 dan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 2011.
Kabinet Hatta II dan Syafruddin Prawiranegara · Soesanto Tirtoprodjo dan Syafruddin Prawiranegara ·
Wongsonegoro
Mr. Wongsonegoro adalah Wakil Perdana Menteri Indonesia Kabinet Ali Sastroamidjojo I pada tahun 1953 hingga tahun 1955 dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1951 hingga tahun 1952.
Kabinet Hatta II dan Wongsonegoro · Soesanto Tirtoprodjo dan Wongsonegoro ·
Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
- Dalam apa yang tampaknya Kabinet Hatta II dan Soesanto Tirtoprodjo
- Apa yang mereka miliki di Kabinet Hatta II dan Soesanto Tirtoprodjo
- Kemiripan antara Kabinet Hatta II dan Soesanto Tirtoprodjo
Perbandingan antara Kabinet Hatta II dan Soesanto Tirtoprodjo
Kabinet Hatta II memiliki 48 hubungan, sementara Soesanto Tirtoprodjo memiliki 60. Ketika mereka memiliki kesamaan 9, indeks Jaccard adalah 8.33% = 9 / (48 + 60).
Referensi
Artikel ini menunjukkan hubungan antara Kabinet Hatta II dan Soesanto Tirtoprodjo. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: