Kami sedang bekerja untuk memulihkan aplikasi Unionpedia di Google Play Store
🌟Kami menyederhanakan desain kami untuk navigasi yang lebih baik!
Instagram Facebook X LinkedIn

Kelompok Anti-Partai dan Leonid Brezhnev

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara Kelompok Anti-Partai dan Leonid Brezhnev

Kelompok Anti-Partai vs. Leonid Brezhnev

Kelompok Anti-Partai (r) adalah sebuah kelompok dalam kepemimpinan Partai Komunis Uni Soviet yang gagal melengserkan Nikita Khrushchev dari jabatan Sekretaris Tingkat Satu Partai pada Juni 1957. Leonid Ilyich Brezhnev (–10 November 1982) adalah politisi Uni Soviet yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet Kedua (1964–1982) dan Ketua Presidium Majelis Agung (1960–1964, 1977–1982).

Kemiripan antara Kelompok Anti-Partai dan Leonid Brezhnev

Kelompok Anti-Partai dan Leonid Brezhnev memiliki 4 kesamaan (dalam Unionpedia): Georgiy Malenkov, Josef Stalin, Nikita Khrushchev, Partai Komunis Uni Soviet.

Georgiy Malenkov

Georgy Maximilianovich Malenkov (Гео́ргий Максимилиа́нович Маленко́в, Georgij Maksimilianovič Malenkov) adalah seorang politisi Soviet dan pemimpin Partai Komunis.

Georgiy Malenkov dan Kelompok Anti-Partai · Georgiy Malenkov dan Leonid Brezhnev · Lihat lebih »

Josef Stalin

Josef Stalin (lahir dengan nama Ioseb Besarionis dze Jughashvili) adalah tokoh revolusi dan politikus Uni Soviet keturunan Georgia. Ia menjadi kepala negara Uni Soviet sejak pertengahan era 1920-an sampai akhir hayatnya pada tahun 1953, dengan gelar Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet sejak tahun 1922 sampai 1952, dan Kepala Pemerintahan Uni Soviet sejak tahun 1941 sampai 1953. Meskipun mula-mula menjalankan pemerintahan Uni Soviet selaku kepala dari suatu rezim partai tunggal oligarkis yang memerintah dengan suara terbanyak relatif (pluralitas), Stalin akhirnya menjadi diktator de facto Uni Soviet pada era 1930-an. Sebagai pengamal setia gagasan-gagasan hasil tafsir Marxisme menurut teori-teori Leninisme, ia turut berjasa membakukan gagasan-gagasan ini menjadi paham Marxisme–Leninisme, sementara kebijakan-kebijakannya sendiri akhirnya dikenal dengan sebutan Stalinisme. Putra keluarga miskin asal Gori, Kekaisaran Rusia, ini mengawali perjalanan karier revolusionernya dengan menjadi anggota Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia yang berhaluan Marxis pada masa mudanya. Sebagai anggota partai, ia bekerja menyunting surat kabar partai, Pravda, dan menghimpun dana bagi faksi Bolshevik pimpinan Vladimir Lenin dengan cara merampok, melakukan penculikan, dan menjual jasa keamanan. Ia berulang kali ditahan, dan beberapa kali harus menjalani hukuman pengasingan di dalam negeri. Setelah kaum Bolshevik berhasil mengambil alih pemerintahan Rusia melalui Revolusi Oktober 1917, Stalin masuk menjadi anggota Politbiro, badan eksekutif partai komunis. Selaku anggota Politbiro, Stalin turut terlibat dalam proses pembentukan Uni Soviet pada tahun 1922. Setelah Lenin jatuh sakit lalu wafat pada tahun 1924, Stalin tampil menjadi pemimpin baru Uni Soviet. Di bawah rezim Stalin, "Sosialisme dalam Satu Negara" menjadi asas utama dari dogma partai, dan Kebijakan Ekonomi Baru yang dicanangkan oleh Lenin digantikan dengan ekonomi terpimpin yang tersentralisasi. Dengan menggunakan sistem Rencana Lima Tahun, Uni Soviet berusaha melakukan kolektivisasi dan industrialisasi yang berjalan dengan pesat, tetapi tidak mampu menghindari kemelut di bidang produksi pangan yang menimbulkan bencana kelaparan 1932–1933. Guna mengenyahkan pihak-pihak yang dianggap sebagai "musuh-musuh kelas pekerja", Stalin melancarkan gerakan "Pembersihan Besar-Besaran" yang mengakibatkan lebih dari sejuta orang dipenjarakan dan sekurang-kurangnya 700.000 orang dihukum mati antara 1934 sampai 1939. Rezim Stalin berusaha menyebarluaskan paham Marxisme-Leninisme ke luar Rusia melalui organisasi Komunis Internasional, dan mendukung gerakan-gerakan antifasis di seluruh Eropa pada era 1930-an, khususnya gerakan antifasis dalam perang saudara di Spanyol. Pada tahun 1939, rezim Stalin dan Jerman Nazi menandatangani sebuah kesepakatan untuk tidak saling menyerang. Atas dasar kesepakatan ini, Uni Soviet dan Jerman Nazi bersama-sama menginvasi Polandia, tetapi Jerman secara sepihak mengingkari kesepakatan ini dengan menginvasi Uni Soviet pada tahun 1941. Meskipun mula-mula terdesak, Tentara Merah Soviet mampu memukul mundur pasukan Jerman, bahkan berhasil merebut kota Berlin pada tahun 1945, dan mengakhiri Perang Dunia II di Eropa. Uni Soviet menganeksasi negara-negara Baltik dan menyokong pembentukan rezim-rezim pro-Uni Soviet di hampir seluruh kawasan tengah dan timur Eropa, di Tiongkok, dan di Korea Utara. Seusai Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat tampil menjadi dua negara adidaya di tataran dunia. Ketegangan-ketegangan yang timbul di antara kedua negara adidaya ini memuncak menjadi Perang Dingin antara Blok Timur yang didukung Soviet dan Blok Barat yang didukung Amerika Serikat. Stalin memimpin negaranya melewati kurun waktu pembangunan kembali pascaperang, dan pada kurun waktu inilah, tepatnya pada tahun 1949, Uni Soviet berhasil mengembangkan senjata nuklir. Pada tahun-tahun ini pula Uni Soviet sekali lagi mengalami bencana kelaparan dahsyat, dan merebaknya kampanye antisemit yang berpuncak pada kasus persekongkolan para dokter. Stalin wafat pada tahun 1953, dan jabatannya selaku kepala negara Uni Soviet di kemudian hari diduduki oleh Nikita Khrushchev yang justru mengecam pendahulunya itu dan memelopori suatu proses de-Stalinisasi atas segenap lapisan masyarakat Soviet. Sebagai salah seorang tokoh terpenting pada abad ke-20 menurut anggapan banyak orang, Stalin menjadi subjek dari suatu kultus individu yang mewabah dalam gerakan Marxis-Leninis internasional. Bagi para pemujanya, Stalin adalah pahlawan sosialisme dan kelas pekerja. Meskipun Uni Soviet akhirnya bubar pada tahun 1991, masih banyak orang di Rusia dan Georgia yang mengaguminya sebagai seorang pemimpin yang jaya pada masa perang, dan berjasa membangun Uni Soviet menjadi sebuah kekuatan besar di mata dunia. Sebaliknya, banyak pula yang mengutuk rezim totaliternya sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tindakan-tindakan penindasan massal, pembersihan etnik, ratusan ribu penghukuman mati, dan bencana kelaparan yang merenggut jutaan korban jiwa.

Josef Stalin dan Kelompok Anti-Partai · Josef Stalin dan Leonid Brezhnev · Lihat lebih »

Nikita Khrushchev

Nikita Sergeyevich Khrushchev (–11 September 1971) adalah politikus yang pernah memimpin Uni Soviet pada masa-masa awal Perang Dingin.

Kelompok Anti-Partai dan Nikita Khrushchev · Leonid Brezhnev dan Nikita Khrushchev · Lihat lebih »

Partai Komunis Uni Soviet

Partai Komunis Uni Soviet, biasa disingkat PKUS (Коммунистическая партия Советского Союза, Kommunisticheskaya partiya Sovetskogo Soyuza; disingkat КПСС, KPSS) adalah partai politik yang mendirikan dan pernah menguasai Uni Republik Sosialis Soviet.

Kelompok Anti-Partai dan Partai Komunis Uni Soviet · Leonid Brezhnev dan Partai Komunis Uni Soviet · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara Kelompok Anti-Partai dan Leonid Brezhnev

Kelompok Anti-Partai memiliki 5 hubungan, sementara Leonid Brezhnev memiliki 112. Ketika mereka memiliki kesamaan 4, indeks Jaccard adalah 3.42% = 4 / (5 + 112).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara Kelompok Anti-Partai dan Leonid Brezhnev. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: