Kemiripan antara Khairul Saleh dan Tamjidillah II
Khairul Saleh dan Tamjidillah II memiliki 8 kesamaan (dalam Unionpedia): Al-Mu'tashim Billah, Kesultanan Banjar, Pangeran Antasari, Pangeran Mangkoe Boemi Nata, Sulaiman dari Banjar, Sultan, Sultan Adam dari Banjar, Sultan Banjar.
Al-Mu'tashim Billah
Abu Ishaq al-Mu'tasim bin Harun (أبو إسحاق المعتصمبن هارون ʾAbū ʾIsḥāq al-Muʿtaṣim ibn Hārūn, 794 – 5 Januari 842) ialah Khalifah Bani Abbasiyah (833 - 842).
Al-Mu'tashim Billah dan Khairul Saleh · Al-Mu'tashim Billah dan Tamjidillah II ·
Kesultanan Banjar
Maharaja Pandu Dewata adalah leluhur Raja-raja Banjar menurut Hikayat Sang Bima. Gambar kraton/istana kenegaraan Kesultanan Banjar di Martapura pada tahun 1843. Profil Bangsawan Banjar sekitar tahun 1850 koleksi Museum Lambung Mangkurat. Profil gadis Banjar sekitar tahun 1850 koleksi Museum Lambung Mangkurat. Kesultanan Banjar atau Kesultanan Banjarmasin atau Kerajaan Banjar adalah sebuah kesultanan yang wilayahnya saat ini termasuk ke dalam provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Kesultanan Banjar dan Khairul Saleh · Kesultanan Banjar dan Tamjidillah II ·
Pangeran Antasari
Pangeran Antasari (lahir di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar, 1797 ISBN 978-602-8620-10-9 atau 1809 ISBN 978-979-746-713-5 ISBN 978-979-759-716-0Helius Sjamsuddin; Antasari, Balai Pustaka, 1982 ISBN 978-979-752-682-5 – meninggal di Bayan Begok, Hindia Belanda, 11 Oktober 1862 pada umur 53 tahun) adalah seorang pemimpin dan tokoh penting dalam Perang Banjar.
Khairul Saleh dan Pangeran Antasari · Pangeran Antasari dan Tamjidillah II ·
Pangeran Mangkoe Boemi Nata
Pangeran Husin bergelar Pangeran Mangkoe Boemi Nata atau Pangeran Mangkoe Boemi atau Pangerang Mangkoe Boemie atau Pangeran Mangkubumi Nata Kasuma (bin Sultan Sulaiman) adalah mangkubumi Kesultanan Banjar yang dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Khairul Saleh dan Pangeran Mangkoe Boemi Nata · Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Tamjidillah II ·
Sulaiman dari Banjar
Sulaiman Saidullah II atau yang lebih dikenal dengan nama regnalnya Sultan Sulaiman al-Mu'tamidullah (1761 – 1825) adalah Sultan Banjar ke-11 yang memerintah antara tahun 1801 hingga tahun 1825.
Khairul Saleh dan Sulaiman dari Banjar · Sulaiman dari Banjar dan Tamjidillah II ·
Sultan
Mehmed II, Sultan Utsmaniyah. Juga dikenal dengan Muhammad Al-Fatih. Dilukis oleh Gentile Bellini (1429–1507). Sultan (bahasa Arab: سلطان, sulṭān) adalah gelar dalam dunia Muslim yang digunakan untuk merujuk berbagai kedudukan yang beragam dalam sepanjang sejarah penggunaannya.
Khairul Saleh dan Sultan · Sultan dan Tamjidillah II ·
Sultan Adam dari Banjar
Tempat Pemakaman Sultan Adam Sulthan Adam Al-Watsiq Billah (سلطان آدمالواثق بالله) (bin Sultan Sulaiman Saidullah II) adalah Sultan Banjar yang memerintah antara tahun 3 Juni 1825-1 November 1857. Al-Watsiq Billah merupakan gelar yang digunakan para Khalifah dinasti Abbasiyah. Sultan Adam dilahirkan di desa Karang Anyar, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Indonesia. Anak pertama Sultan Sulaiman sebenarnya seorang perempuan bernama Ratu Umi, sedangkan Sultan Adam merupakan yang anak kedua dan juga merupakan adalah anak laki-laki pertama Sultan Adam. Sultan Adam salah seorang putra-putri dari Sultan Sulaiman Rahmatullah yang berjumlah 23 orang. Sultan Adam memiliki saudara kandung sebanyak 6 orang dan saudara seayah 17 orang. Pada masa Sultan Adam, pusat pemerintahan berada di Keraton, Sasaran dan Pasayangan (Jl. Demang Lehman), Martapura. Ia mendapat gelar Sultan Muda Umur 11 tahun sebagai pewaris atau Putra mahkota Banjar sejak tahun 1782. Ketika kemangkatan Sultan Adam pada tanggal 1 November 1857 terjadi krisis suksesi. Ketika mangkatnya terdapat 23 Pangeran keluarga dekat Sultan Adam terdiri: A.3 anak laki-laki B.13 cucu laki-laki C.3 saudara laki-laki D.4 sepupu laki-laki (belum termasuk ratu/puteri/gusti beserta suaminya masing-masing). Tabel Distribusi Tanah Lungguh pada Masa Sultan Adam Pembukaan Tambang Batubara Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 49. Ia memerintah antara tahun 1845 – 1851. Charles Ferdinand Pahud de Mortanges, Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 51. Ia memerintah antara tahun 1856 – 1861. Pada 28 September 1849, Gubernur-Jenderal Jan Jacob Rochussen datang ke Pengaron di Kesultanan Banjar untuk meresmikan pembukaan pertambangan batu bara Hindia Belanda pertama yang dinamakan Tambang Batu Bara Oranje Nassau Bentang Emas. Pada tahun 1856 kembali dibuka tambang kedua bernama Tambang Batu Bara Julia Hermina (Banyu Irang). Batas-batas lahan konsesi tambang batubara Banyu Irang dibuat dalam perjanjian baru yang disahkan Gubernur-Jenderal Charles Ferdinand Pahud de Mortanges dalam "OVEREENKOMST MET DEN SULTHAN VAN BANDJERMASIN, TOT BEPALING DER GRENZEN VAN DE CONCESSIE TOT ONTGINNING STEENKOLENMIJNEN GENd BANJOEERANG, VAN 30 APRIL 1856. (Besluit 19 Augustus 1856 No. 6.). BORNEO." Sistem Sosial pada Masa Sultan Adam Masyarakat Banjar pada pemerintahan Kesultanan terdiri dua golongan besar.
Khairul Saleh dan Sultan Adam dari Banjar · Sultan Adam dari Banjar dan Tamjidillah II ·
Sultan Banjar
Berikut ini adalah daftar figur-figur pemimpin yang memerintah di Kesultanan Banjar yang disebut Paduka Seri Sultan Banjar atau Susuhunan, Panembahan Banjarmasin.
Khairul Saleh dan Sultan Banjar · Sultan Banjar dan Tamjidillah II ·
Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
- Dalam apa yang tampaknya Khairul Saleh dan Tamjidillah II
- Apa yang mereka miliki di Khairul Saleh dan Tamjidillah II
- Kemiripan antara Khairul Saleh dan Tamjidillah II
Perbandingan antara Khairul Saleh dan Tamjidillah II
Khairul Saleh memiliki 87 hubungan, sementara Tamjidillah II memiliki 95. Ketika mereka memiliki kesamaan 8, indeks Jaccard adalah 4.40% = 8 / (87 + 95).
Referensi
Artikel ini menunjukkan hubungan antara Khairul Saleh dan Tamjidillah II. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: