Kemiripan antara Kiai Tumenggung Raksanagara dan Sultan Banjar
Kiai Tumenggung Raksanagara dan Sultan Banjar memiliki 6 kesamaan (dalam Unionpedia): Hikayat Banjar, Islam, Kesultanan Banjar, Mangkubumi, Mustain Billah dari Banjar, Panembahan di Darat.
Hikayat Banjar
Hikayat Banjar adalah nama umum yang dipakai untuk menyebut kumpulan berbagai naskah-naskah tambo/babad sejarah Kesultanan Banjarmasin dan Kerajaan Kotawaringin, Indonesia yang ditulis dalam aksara Jawi.
Hikayat Banjar dan Kiai Tumenggung Raksanagara · Hikayat Banjar dan Sultan Banjar ·
Islam
Islam (al-’Islām) adalah sebuah agama (font) monoteisme Abrahamik yang berpusat terutama di sekitar Al-Qur'an, sebuah teks agama yang diimani oleh umat Muslim sebagai kitab suci dan firman langsung dari Tuhan (muslim menyebutnya sebagai Allāh) seperti yang diwahyukan kepada Muhammad, nabi Islam yang utama dan terakhir.
Islam dan Kiai Tumenggung Raksanagara · Islam dan Sultan Banjar ·
Kesultanan Banjar
Maharaja Pandu Dewata adalah leluhur Raja-raja Banjar menurut Hikayat Sang Bima. Gambar kraton/istana kenegaraan Kesultanan Banjar di Martapura pada tahun 1843. Profil Bangsawan Banjar sekitar tahun 1850 koleksi Museum Lambung Mangkurat. Profil gadis Banjar sekitar tahun 1850 koleksi Museum Lambung Mangkurat. Kesultanan Banjar atau Kesultanan Banjarmasin atau Kerajaan Banjar adalah sebuah kesultanan yang wilayahnya saat ini termasuk ke dalam provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Kesultanan Banjar dan Kiai Tumenggung Raksanagara · Kesultanan Banjar dan Sultan Banjar ·
Mangkubumi
Mangkubumi (juga disebut sebagai Rijksbestierder dalam bahasa Belanda, Bendahara, Pepatih Dalem, Perdipati, Pabbicara Butta, Tuan Bicara, Raja Bicara, atau Tomarilaleng) adalah sebutan untuk perdana menteri yang pernah dipakai pada kerajaan-kerajaan di Jawa, Sumatra dan Kalimantan.
Kiai Tumenggung Raksanagara dan Mangkubumi · Mangkubumi dan Sultan Banjar ·
Mustain Billah dari Banjar
Pangeran Senapati bergelar Sultan Musta'ainu-Billah (Arab: سلطان المستعين بالله) atau Soeltan Moesta'in Allah atau Moestakim Billah adalah Sultan Banjar IV yang memerintah antara 1595-1642. Ia menggantikan ayahnya Sultan Hidayatullah (Sultan Banjar III). Nama Sultan Banjar ini mendapat inspirasi dari khalifah Abbasiyah bernama Al-Musta'in. Ia mencapai usia yang panjang. Dalam Hikayat Banjar, ia digambarkan pandai berenang dan menyelam serta memiliki fisik yang kuat. Menurut laporan Belanda, pada masa tuanya ia menjadi tidak waras (pikun) sehingga menyerahkan putera-puteranya untuk menjalankan pemerintahan. Sultan Mustain Billah merupakan Raja Banjar yang berdarah Biaju dan pendiri Kota Martapura. Suku Dayak Ngaju menyebut masa pemerintahan Sultan ini dengan sebutan zaman Raja Helu Maruhum Usang.
Kiai Tumenggung Raksanagara dan Mustain Billah dari Banjar · Mustain Billah dari Banjar dan Sultan Banjar ·
Panembahan di Darat
Pangeran Dipati Anom (ke-1) (Pangoran De Patty Anom atau radja de Patty Anom) bergelar mangkubumi Pangeran di Darat terakhir bergelar Panembahan di Darat (bin Sultan Mustain Billah) adalah mangkubumi (kepala pemerintahan) Kesultanan Banjar sekitar tahun 1642-1652.
Kiai Tumenggung Raksanagara dan Panembahan di Darat · Panembahan di Darat dan Sultan Banjar ·
Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
- Dalam apa yang tampaknya Kiai Tumenggung Raksanagara dan Sultan Banjar
- Apa yang mereka miliki di Kiai Tumenggung Raksanagara dan Sultan Banjar
- Kemiripan antara Kiai Tumenggung Raksanagara dan Sultan Banjar
Perbandingan antara Kiai Tumenggung Raksanagara dan Sultan Banjar
Kiai Tumenggung Raksanagara memiliki 14 hubungan, sementara Sultan Banjar memiliki 154. Ketika mereka memiliki kesamaan 6, indeks Jaccard adalah 3.57% = 6 / (14 + 154).
Referensi
Artikel ini menunjukkan hubungan antara Kiai Tumenggung Raksanagara dan Sultan Banjar. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: