Kemiripan antara Kurma (awatara) dan Siwa
Kurma (awatara) dan Siwa memiliki 6 kesamaan (dalam Unionpedia): Agama Hindu, Bahasa Sanskerta, Dewa, Dewa (Hindu), Dewi, Wisnu.
Agama Hindu
Sungai Indus di Pakistan, yang merupakan asal dari kata ''Hindu''. Hinduisme merupakan kepercayaan dominan di Asia Selatan, terutama di India dan Nepal, yang mengandung beraneka ragam tradisi.
Agama Hindu dan Kurma (awatara) · Agama Hindu dan Siwa ·
Bahasa Sanskerta
Bahasa Sanskerta (ejaan tidak baku: Sansekerta, Sangsekerta, Sanskrit, aksara Dewanagari: संस्कृतम्, saṃskṛtam) adalah bahasa kuno Asia Selatan yang merupakan cabang Indo-Arya dari rumpun bahasa Indo-Eropa.
Bahasa Sanskerta dan Kurma (awatara) · Bahasa Sanskerta dan Siwa ·
Dewa
agama Romawi kuno Dewa (maskulin) dan Dewi (feminin) adalah entitas supranatural yang menguasai unsur-unsur alam atau aspek-aspek tertentu dalam kehidupan manusia.
Dewa dan Kurma (awatara) · Dewa dan Siwa ·
Dewa (Hindu)
Dewa (adalah kata dari bahasa Sanskerta yang berarti "terang", "mulia", "makhluk surgawi", "makhluk ilahi", "hal yang cemerlang", dan dapat mengacu kepada suatu golongan makhluk gaib dalam agama Hindu.Monier Monier-Williams, A Sanskrit-English Dictionary” Etymologically and Philologically Arranged to cognate Indo-European Languages, Motilal Banarsidass, page 492 Dewa merupakan istilah maskulin; padanan feminin untuk istilah tersebut ialah Dewi. Kata tersebut sepadan dengan istilah Latin "Deus" dan Yunani "Zeus". Dalam sastra Weda Kuno, seluruh makhluk gaib dapat disebut "dewa"George Williams (2008), A Handbook of Hindu Mythology, Oxford University Press,, pages 90, 112 dan asura. Konsep tersebut akhirnya mengalami perkembangan dalam kesusastraan India Kuno, dan pada akhir periode Weda, makhluk gaib yang baik disebut Dewa-asura. Dalam sastra Hindu pasca-periode Weda, seperti Purana dan Itihasa, para dewa merupakan makhluk baik, sedangkan asura makhluk jahat. Dalam sejumlah karya sastra India Abad Pertengahan, para dewa juga disebut sebagai "sura", dan sifatnya bertolak belakang dengan saudara tiri mereka yang sama-sama sakti, yang disebut sebagai "asura". Para dewa, demikian pula para asura, yaksa (roh penunggu alam), dan raksasa (monster, setan), merupakan bagian dari mitologi India. Para dewa muncul dalam berbagai kisah-kisah kosmologis dalam agama Hindu. Dalam tradisi Hindu umumnya seperti Adwaita wedanta dan Agama Hindu Dharma, Dewa dipandang sebagai manifestasi Brahman dan enggan dipuja sebagai Tuhan tersendiri dan para dewa setara derajatnya dengan dewa lain. Namun dalam filsafat Hindu Dwaita, para dewa tertentu memiliki sekte tertentu pula yang memujanya sebagai Dewa tertinggi. Dalam hal ini, beberapa sekte memiliki paham monoteisme terhadap Dewa tertentu (lihat: Waisnawa).
Dewa (Hindu) dan Kurma (awatara) · Dewa (Hindu) dan Siwa ·
Dewi
Patung marmer Dewi Isis era Hadrian Romawi, Museum Capitolini. Dewi adalah sosok perempuan yang memiliki kekuatan adikodrati atau bersifat ilahiah.
Dewi dan Kurma (awatara) · Dewi dan Siwa ·
Wisnu
Dalam ajaran agama Hindu, Wisnu (Dewanagari: विष्णु; Viṣṇu) (atau Nārāyana) adalah Dewa yang bergelar sebagai shtiti (pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).
Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
- Dalam apa yang tampaknya Kurma (awatara) dan Siwa
- Apa yang mereka miliki di Kurma (awatara) dan Siwa
- Kemiripan antara Kurma (awatara) dan Siwa
Perbandingan antara Kurma (awatara) dan Siwa
Kurma (awatara) memiliki 49 hubungan, sementara Siwa memiliki 32. Ketika mereka memiliki kesamaan 6, indeks Jaccard adalah 7.41% = 6 / (49 + 32).
Referensi
Artikel ini menunjukkan hubungan antara Kurma (awatara) dan Siwa. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: