Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Bebas
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana

Pangeran Mangkoe Boemi Nata vs. Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana

Pangeran Husin bergelar Pangeran Mangkoe Boemi Nata atau Pangeran Mangkoe Boemi atau Pangerang Mangkoe Boemie atau Pangeran Mangkubumi Nata Kasuma (bin Sultan Sulaiman) adalah mangkubumi Kesultanan Banjar yang dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Rаtое Anoem Mangkoe Boemie Kantjana (ejaan Banjar) atau Ratoe Anom Mangkoe Boemie Kentjana (ejaan Melayu) atau Pangeran Perabu Anum Mangkubumi Kencana adalah mangkubumi (Rijksbestierder, kepala administrasi pemerintahan) negara dependensi Kesultanan Banjar yang dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk menggantikan Pangeran Mangkoe Boemi Nata telah wafat pada tahun 1843.

Kemiripan antara Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana

Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana memiliki 15 kesamaan (dalam Unionpedia): Amir Hasan Kiai Bondan, Hindia Belanda, Islam, Kamala Sari, Kesultanan Banjar, Mangkubumi, Martapura (disambiguasi), Pangeran Mangkubumi, Pangeran Ratu, Putra mahkota, Sulaiman dari Banjar, Sultan Adam dari Banjar, Sunan Nata Alam, Sunni, Tamjidillah I.

Amir Hasan Kiai Bondan

Potret Amir Hasan Kiai Bondan Kiai Amir Hasan bin Kiai Bondan Kejawan (lahir di Marabahan, 10 Februari 1882 – tanggal meninggal belum diketahui) adalah pemerhati sejarah dan penulis buku-buku sejarah Kalimantan.

Amir Hasan Kiai Bondan dan Pangeran Mangkoe Boemi Nata · Amir Hasan Kiai Bondan dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana · Lihat lebih »

Hindia Belanda

Hindia Belanda atau Hindia Timur Belanda (Nederlands(ch)-Indië) adalah sebuah daerah pendudukan Belanda yang wilayahnya saat ini dikenal dengan nama Republik Indonesia.

Hindia Belanda dan Pangeran Mangkoe Boemi Nata · Hindia Belanda dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana · Lihat lebih »

Islam

Islam (al-’Islām) adalah sebuah agama (font) monoteisme Abrahamik yang berpusat terutama di sekitar Al-Qur'an, sebuah teks agama yang diimani oleh umat Muslim sebagai kitab suci dan firman langsung dari Tuhan (muslim menyebutnya sebagai Allāh) seperti yang diwahyukan kepada Muhammad, nabi Islam yang utama dan terakhir.

Islam dan Pangeran Mangkoe Boemi Nata · Islam dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana · Lihat lebih »

Kamala Sari

Litografi kompleks keraton Banjar di Martapura pada tahun 1843 Njahi Ratoe Kamala Sarie atau Njahi Ratoe Koemala Sarie adalah permaisuri raja Banjar Sultan Adam al-Watsiq Billah.

Kamala Sari dan Pangeran Mangkoe Boemi Nata · Kamala Sari dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana · Lihat lebih »

Kesultanan Banjar

Maharaja Pandu Dewata adalah leluhur Raja-raja Banjar menurut Hikayat Sang Bima. Gambar kraton/istana kenegaraan Kesultanan Banjar di Martapura pada tahun 1843. Profil Bangsawan Banjar sekitar tahun 1850 koleksi Museum Lambung Mangkurat. Profil gadis Banjar sekitar tahun 1850 koleksi Museum Lambung Mangkurat. Kesultanan Banjar atau Kesultanan Banjarmasin atau Kerajaan Banjar adalah sebuah kesultanan yang wilayahnya saat ini termasuk ke dalam provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.

Kesultanan Banjar dan Pangeran Mangkoe Boemi Nata · Kesultanan Banjar dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana · Lihat lebih »

Mangkubumi

Mangkubumi (juga disebut sebagai Rijksbestierder dalam bahasa Belanda, Bendahara, Pepatih Dalem, Perdipati, Pabbicara Butta, Tuan Bicara, Raja Bicara, atau Tomarilaleng) adalah sebutan untuk perdana menteri yang pernah dipakai pada kerajaan-kerajaan di Jawa, Sumatra dan Kalimantan.

Mangkubumi dan Pangeran Mangkoe Boemi Nata · Mangkubumi dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana · Lihat lebih »

Martapura (disambiguasi)

Tidak ada deskripsi.

Martapura (disambiguasi) dan Pangeran Mangkoe Boemi Nata · Martapura (disambiguasi) dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana · Lihat lebih »

Pangeran Mangkubumi

" Sebab perkara sepuluh, sebelas dan duabelas dari kontrak lama ada salah sedikit dari pada nama didalam dia punja Melaju maka diatur sekarang jang tersebut dibawah ini adanja.

Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Pangeran Mangkubumi · Pangeran Mangkubumi dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana · Lihat lebih »

Pangeran Ratu

" Sebab perkara sepuluh, sebelas dan duabelas dari kontrak lama ada salah sedikit dari pada nama didalam dia punja Melaju maka diatur sekarang jang tersebut dibawah ini adanja.

Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Pangeran Ratu · Pangeran Ratu dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana · Lihat lebih »

Putra mahkota

Putra mahkota atau putri mahkota adalah calon pewaris tahta pada suatu monarki.

Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Putra mahkota · Putra mahkota dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana · Lihat lebih »

Sulaiman dari Banjar

Sulaiman Saidullah II atau yang lebih dikenal dengan nama regnalnya Sultan Sulaiman al-Mu'tamidullah (1761 – 1825) adalah Sultan Banjar ke-11 yang memerintah antara tahun 1801 hingga tahun 1825.

Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Sulaiman dari Banjar · Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana dan Sulaiman dari Banjar · Lihat lebih »

Sultan Adam dari Banjar

Tempat Pemakaman Sultan Adam Sulthan Adam Al-Watsiq Billah (سلطان آدمالواثق بالله) (bin Sultan Sulaiman Saidullah II) adalah Sultan Banjar yang memerintah antara tahun 3 Juni 1825-1 November 1857. Al-Watsiq Billah merupakan gelar yang digunakan para Khalifah dinasti Abbasiyah. Sultan Adam dilahirkan di desa Karang Anyar, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Indonesia. Anak pertama Sultan Sulaiman sebenarnya seorang perempuan bernama Ratu Umi, sedangkan Sultan Adam merupakan yang anak kedua dan juga merupakan adalah anak laki-laki pertama Sultan Adam. Sultan Adam salah seorang putra-putri dari Sultan Sulaiman Rahmatullah yang berjumlah 23 orang. Sultan Adam memiliki saudara kandung sebanyak 6 orang dan saudara seayah 17 orang. Pada masa Sultan Adam, pusat pemerintahan berada di Keraton, Sasaran dan Pasayangan (Jl. Demang Lehman), Martapura. Ia mendapat gelar Sultan Muda Umur 11 tahun sebagai pewaris atau Putra mahkota Banjar sejak tahun 1782. Ketika kemangkatan Sultan Adam pada tanggal 1 November 1857 terjadi krisis suksesi. Ketika mangkatnya terdapat 23 Pangeran keluarga dekat Sultan Adam terdiri: A.3 anak laki-laki B.13 cucu laki-laki C.3 saudara laki-laki D.4 sepupu laki-laki (belum termasuk ratu/puteri/gusti beserta suaminya masing-masing). Tabel Distribusi Tanah Lungguh pada Masa Sultan Adam Pembukaan Tambang Batubara Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 49. Ia memerintah antara tahun 1845 – 1851. Charles Ferdinand Pahud de Mortanges, Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 51. Ia memerintah antara tahun 1856 – 1861. Pada 28 September 1849, Gubernur-Jenderal Jan Jacob Rochussen datang ke Pengaron di Kesultanan Banjar untuk meresmikan pembukaan pertambangan batu bara Hindia Belanda pertama yang dinamakan Tambang Batu Bara Oranje Nassau Bentang Emas. Pada tahun 1856 kembali dibuka tambang kedua bernama Tambang Batu Bara Julia Hermina (Banyu Irang). Batas-batas lahan konsesi tambang batubara Banyu Irang dibuat dalam perjanjian baru yang disahkan Gubernur-Jenderal Charles Ferdinand Pahud de Mortanges dalam "OVEREENKOMST MET DEN SULTHAN VAN BANDJERMASIN, TOT BEPALING DER GRENZEN VAN DE CONCESSIE TOT ONTGINNING STEENKOLENMIJNEN GENd BANJOEERANG, VAN 30 APRIL 1856. (Besluit 19 Augustus 1856 No. 6.). BORNEO." Sistem Sosial pada Masa Sultan Adam Masyarakat Banjar pada pemerintahan Kesultanan terdiri dua golongan besar.

Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Sultan Adam dari Banjar · Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana dan Sultan Adam dari Banjar · Lihat lebih »

Sunan Nata Alam

Makam Sultan Tahmidillah di Desa Dalam Pagar, Martapura, Banjar Pangeran Nata Negara atau Nata Dilaga bergelar Sultan Tamhidillah atau Sulthan Tahmidillah (tepatnya Tahhmid Illah II) atau Wira Nata atau Panembahan Ratoe atau Susunan Sultan Sulaiman Saidullah (ke-1) atau Sunan Nata Alam atau Panembahan Batoe adalah mangkubumi dan Wali Sultan Banjar tahun 1761-1801. atau 1778-1808. Pangeran / raja ini menyebut dirinya Soesoehoenan Natahahalam; tetapi telah mendedikasikan pemerintah untuk putra tertuanya, di bawah pengawasannya, dengan nama Sulthan Sleeman Schahidullach. Istana yang dulunya bertempat tinggal di Caijoe-tangie, telah dibubarkan sejak tahun 1771, menjadi Marthapora: tempat kaum Sulthon membangun kota besar dan menggali sungai yang sangat lebar, terbagi menjadi dua bagian: dan juga nama dari Marthapoera di Boemie Kintjana, diubah. Ia kemudian memberi gelar kepada putera sulungnya Pangeran ratu Sultan Soleman menjadi Sulthan Sleeman Schahidullach / Sultan Sulaiman Saidullah (ke-2) dan ia sendiri selanjutnya bergelar sunan yang dianggapnya sebagai gelar yang lebih tinggi sehingga menjadi Sunan Sulaiman Saidullah dan juga menyebut dirinya Sunan Nata Alam. Semula ia menjadi mangkubumi Sultan Muhammad (sepupunya dan iparnya), dengan sebutan Pangeran Nata Mangkubumi. Sejak mangkatnya Sultan Muhammad pada tahun 1761, ia menjadi Wali Sultan dengan gelar Panembahan Kaharoeddin Haliloellah (EYD: Panembahan Kaharuddin Halilullah). Pada tahun 1762 ia naik tahta dengan gelar Sultan Akamuddin Saidullah (mulai Oktober 1762). Ia menggantikan Sultan Muhammad yang mangkat karena sakit paru-paru yang dideritanya sejal awal pemerintahnya (1759) dengan meninggalkan putera-puteri yang masih kecil. Atas perintah Dewan Mahkota tahun 1762 saudaranya yang bernama Pangeran Prabujaya dilantik menjadi mangkubumi (kepala pemerintahan). Sejak tahun 1767 ia melantik puteranya yang masih berusia 6 tahun sebagai Sultan dengan gelar Sultan Sulaiman yang dianggap sebagai pewaris Puteri Lawiyah binti Sultan Tahmidubillah (Muhammadillah). Jadi Sunan Nata Alam atau Tahmidillah 2 merupakan ipar (zwager) Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah. Sultan Sulaiman lahir pada tahun 1761 yang merupakan tahun mangkatnya Sultan Muhammad Aminullah. Ia juga dikenal dengan nama Sultan Tamhidillah atau Tahmidillah II yang merupakan paduan dari kata Tahmid dan Allah, secara harafiah Tahmid berarti keadaan menyampaikan pujian atau rasa syukur berkali-kali (kepada Allah). Sultan Tahmidillah II menikah dengan Puteri Lawiyah, anak Sultan Tahmidubillah/Sultan Muhammadillah. Sebagai legitimasi, maka dalam silsilah raja-raja Banjar menarik garis keturunan pewaris tahta dari Puteri Lawiyah binti Sultan Tahmidubillah/Sultan Muhammad, dan bukan dari garis keturunan Sultan Tamjidillah I. Sultan Tamjidillah I merupakan mangkubumi Sultan Kuning (ayahanda Sultan Muhammad). Sultan Tamjidillah I atau Sultan Tamjidullah I adalah ayahanda Sultan Tamhidillah /Sultan Tahmidillah II Jalur Silsilah Ratu Maemunah Yang Di Peristri Pangeran said Zein ♀ Syarifah Intan anak♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar(RATU SYARIF ABU BAKAR Putri Juriat ♂ Pangeran Sjerief Oemar (PANGERAN SYARIF UMAR).

Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Sunan Nata Alam · Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana dan Sunan Nata Alam · Lihat lebih »

Sunni

Sunni (KBBI: Suni) adalah cabang (firkah) terbesar Islam, yang dianut 85–90% populasi penduduk Muslim.

Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Sunni · Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana dan Sunni · Lihat lebih »

Tamjidillah I

Panembahan Badarul Alam atau Panembahan Sepuh/Sultan Tamdjidoellah 1 (bin Sulthan Tahmid Illah I/Panembahan Tengah/Tahliloellah bin Sulthan Tahirullah/Amarullah Bagus Kasuma) adalah Wali Sultan Banjar antara tahun 1734-1759http://britishlibrary.typepad.co.uk/asian-and-african/2015/08/early-malay-trading-permits-from-borneo.html atau 1752-1765.

Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Tamjidillah I · Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana dan Tamjidillah I · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana

Pangeran Mangkoe Boemi Nata memiliki 52 hubungan, sementara Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana memiliki 45. Ketika mereka memiliki kesamaan 15, indeks Jaccard adalah 15.46% = 15 / (52 + 45).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara Pangeran Mangkoe Boemi Nata dan Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi:

Hei! Kami di Facebook sekarang! »