Kami sedang bekerja untuk memulihkan aplikasi Unionpedia di Google Play Store
🌟Kami menyederhanakan desain kami untuk navigasi yang lebih baik!
Instagram Facebook X LinkedIn

Perang Chu-Han dan Zhang Liang (Han Barat)

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara Perang Chu-Han dan Zhang Liang (Han Barat)

Perang Chu-Han vs. Zhang Liang (Han Barat)

Perang Chu-Han (Hanzi: 楚汉相争, Chu Han Xiang Zheng) adalah sebuah zaman di Tiongkok dimana pada saat itu terjadi perseteruan antara 2 negara besar yaitu Han dengan pemimpinnya Liu Bang dan Chu dengan pemimpinnya Xiang Yu yang dibesarkan oleh pamannya Xiang Liang yang merupakan keturunan Jendral Chu, Xiang Yan. Zhang Liang (skt. abad ke-3 SM – 186 SM), nama kehormatan Zifang, merupakan seorang ahli strategi dan negarawan yang hidup di awal Dinasti Han Barat.

Kemiripan antara Perang Chu-Han dan Zhang Liang (Han Barat)

Perang Chu-Han dan Zhang Liang (Han Barat) memiliki 7 kesamaan (dalam Unionpedia): Dinasti Han, Han Xin, Kaisar Gaozu dari Han, Pertempuran Gaixia, Qín Shǐ Huáng, Xiang Yu, Xiao He.

Dinasti Han

Peta pengaruh Dinasti Han. Dinasti Han adalah dinasti kekaisaran Tiongkok (206 SM–220 M) yang kedua, berkuasa setelah Dinasti Qin (221–206 SM) dan sebelum Zaman Tiga Negara (220–280 M). Dinasti ini bertahan selama lebih dari empat abad, dan periode selama dinasti ini berkuasa dianggap sebagai zaman keemasan dalam sejarah Tiongkok. Hingga saat ini, kelompok etnis mayoritas Tiongkok menyebut diri mereka "suku Han" dan aksara Tionghoa disebut "aksara Han". Dinasti ini didirikan oleh pemimpin pemberontak Liu Bang, yang dikenal secara anumerta dengan nama Kaisar Gaozu. Sejarah dinasti ini sempat diselingi oleh Dinasti Xin (9—23 M) yang didirikan oleh seorang mantan wali penguasa, Wang Mang. Periode selingan ini membagi Dinasti Han menjadi dua periode: Han Barat atau Han Awal (206 SM—9 M) dan Han Timur atau Han Akhir (25—220 M). Kaisar berada di puncak masyarakat Han. Ia tidak hanya memegang tampuk pemerintahan Dinasti Han, tetapi juga berbagi kekuasaan dengan bangsawan Tiongkok dan para menteri pilihannya yang sebagian besar berasal dari golongan elit terpelajar. Kekaisaran Han dibagi menjadi daerah-daerah yang secara langsung dikendalikan oleh pemerintah pusat (yang disebut ''jun''), serta sejumlah kerajaan semiotonom. Kerajaan-kerajaan ini secara bertahap kehilangan kemerdekaannya yang masih tersisa, khususnya setelah Pemberontakan Tujuh Negara. Sementara itu, dari masa pemerintahan Kaisar Wu (berkuasa 141–87 SM), pemerintah Tiongkok secara resmi mendukung ajaran Kong Hu Cu sebagai ideologi pendidikan dan politik, yang digabungkan dengan kosmologi yang dicetuskan oleh para cendekiawan seperti Dong Zhongshu. Kebijakan ini bertahan sampai jatuhnya Dinasti Qing pada tahun 1911 M. Dinasti Han menikmati kemakmuran ekonomi dan pertumbuhan pesat ekonomi uang yang sebelumnya diperkenalkan pada masa Dinasti Zhou (sekitar tahun 1050–256 SM). Koin yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat pada tahun 119 SM tetap menjadi koin standar Tiongkok sampai masa Dinasti Tang (618–907 M). Untuk membiayai perang dan permukiman di wilayah perbatasan yang baru ditaklukkan, pemerintah Han menasionalisasi industri garam dan besi pada tahun 117 SM, tetapi monopoli pemerintah ini dicabut pada masa Dinasti Han Timur. Dinasti Han juga mencatat kemajuan yang signifikan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Contohnya adalah dalam pembuatan kertas, pemakaian kemudi di kapal, penggunaan bilangan negatif dalam matematika, serta penemuan peta timbul, bola dunia armiler bertenaga hidrolik untuk keperluan astronomi, dan seismometer dengan bandul terbalik yang dapat digunakan untuk mengetahui tempat terjadinya gempa bumi berdasarkan arah mata angin. Konfederasi suku nomaden yang disebut Xiongnu berhasil mengalahkan Han pada tahun 200 SM dan memaksa mereka untuk membayar upeti, tetapi Xiongnu tetap melanjutkan serangan militer mereka di perbatasan Han. Kaisar Wu melancarkan sejumlah perang melawan mereka. Kemenangan besar Han dalam perang ini akhirnya memaksa Xiongnu untuk menerima status sebagai negara pembayar upeti. Peperangan ini memperluas wilayah Han hingga ke Cekungan Tarim di Asia Tengah, membagi Xiongnu menjadi dua konfederasi terpisah, dan turut andil dalam membangun jaringan perdagangan luas yang dikenal dengan sebutan Jalur Sutra, yang menjangkau hingga kawasan Laut Tengah. Wilayah utara perbatasan Han kemudian diserbu oleh konfederasi nomaden Xianbei. Kaisar Wu juga memperluas wilayah ke Kawasan Selatan Tiongkok dan menaklukkan Nanyue pada 111 SM dan Dian pada 109 SM. Selain itu, ia juga melancarkan ekspedisi militer ke Semenanjung Korea dan mendirikan ''Jun'' Xuantu dan Lelang di wilayah tersebut pada 108 SM. Setelah tahun 92 M, para kasim semakin terlibat dalam panggung perpolitikan istana. Mereka turut campur dalam perebutan kekuasaan antara klan berbagai maharani (permaisuri) dan ibu suri, dan hal inilah yang mengakibatkan kejatuhan Han. Wewenang kekaisaran juga ditantang oleh perkumpulan keagamaan Taoisme yang mengobarkan Pemberontakan Serban Kuning dan Pemberontakan Wu Dou Mi Dao. Sesudah kematian Kaisar Ling (berkuasa 168–189 M), para kasim dibantai oleh para panglima militer. Kemudian, para ningrat dan gubernur militer menjadi panglima perang dan membagi-bagi wilayah kekaisaran. Dinasti Han secara resmi bubar setelah Cao Pi, Raja Wei, merebut takhta dari Kaisar Xian pada tahun 220 M.

Dinasti Han dan Perang Chu-Han · Dinasti Han dan Zhang Liang (Han Barat) · Lihat lebih »

Han Xin

Han Xin (†196 SM) merupakan seorang jenderal militer yang melayani Liu Bang selama Perang Chu–Han dan berjasa besar terhadap pendirian Dinasti Han.

Han Xin dan Perang Chu-Han · Han Xin dan Zhang Liang (Han Barat) · Lihat lebih »

Kaisar Gaozu dari Han

Liu Bang (Hanzi: 劉邦; Han Kuno: *m·ru *proːŋ (Zhengzhang); *mə-ru *pˤroŋ (Baxter-Sagart)).

Kaisar Gaozu dari Han dan Perang Chu-Han · Kaisar Gaozu dari Han dan Zhang Liang (Han Barat) · Lihat lebih »

Pertempuran Gaixia

Pertempuran Gaixia (垓下之戰) berlangsung pada tahun 202 SM pada penghujung Perang Chu-Han antara pasukan Liu Bang melawan Xiang Yu.

Perang Chu-Han dan Pertempuran Gaixia · Pertempuran Gaixia dan Zhang Liang (Han Barat) · Lihat lebih »

Qín Shǐ Huáng

Qin Shi Huang (Hanzi: 秦始皇; Han Kuno: *i *l̥əʔ *ʷˤaŋ (Baxter-Sagart); *zin *hljɯʔ *ɡʷaːŋ (Zhengzhang Shangfang)).

Perang Chu-Han dan Qín Shǐ Huáng · Qín Shǐ Huáng dan Zhang Liang (Han Barat) · Lihat lebih »

Xiang Yu

Xiang Yu (项羽) (Hanzi: 项羽; pinyin: Xiàngyǔ; Han Kuno: *ˤroŋʔ *ʷ(r)aʔ (Baxter-Sagart); *ɡroːŋʔ *ɢʷaʔ (Zhengzhang Shangfang)).

Perang Chu-Han dan Xiang Yu · Xiang Yu dan Zhang Liang (Han Barat) · Lihat lebih »

Xiao He

Xiao He (萧何, lahir 257 SM - wafat 193 SM) adalah seorang negarawan Tiongkok pada zaman dinasti Han Barat.

Perang Chu-Han dan Xiao He · Xiao He dan Zhang Liang (Han Barat) · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara Perang Chu-Han dan Zhang Liang (Han Barat)

Perang Chu-Han memiliki 22 hubungan, sementara Zhang Liang (Han Barat) memiliki 54. Ketika mereka memiliki kesamaan 7, indeks Jaccard adalah 9.21% = 7 / (22 + 54).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara Perang Chu-Han dan Zhang Liang (Han Barat). Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: