Kemiripan antara Perang Polandia-Soviet dan Pertempuran Warsawa (1920)
Perang Polandia-Soviet dan Pertempuran Warsawa (1920) memiliki 8 kesamaan (dalam Unionpedia): Edward Rydz-Śmigły, Józef Piłsudski, Josef Stalin, Leon Trotski, Mikhail Tukhachevsky, Republik Kedua Polandia, Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia, Semyon Budyonny.
Edward Rydz-Śmigły
Marsekal Edward Rydz-Śmigły (11 Maret 1886 – 2 Desember 1941;nom de guerre Śmigły, Tarłowski, Adam Zawisza), juga disebut Edward Śmigły-Rydz, adalah seorang politikus Polandia Marsekal Polandia dan Panglima Angkatan Bersenjata Polandia, sebagai serta seorang pelukis dan penyair.
Edward Rydz-Śmigły dan Perang Polandia-Soviet · Edward Rydz-Śmigły dan Pertempuran Warsawa (1920) ·
Józef Piłsudski
Józef Piłsudski Józef Klemens Piłsudski (lahir di Zułów, 5 Desember 1867 – meninggal di Warsawa, Polandia, 12 Mei 1935 pada umur 68 tahun) adalah tokoh revolusi dan negarawan Polandia, panglima tertinggi, kepala negara (1918 - 1922) dan diktator (1926 - 1935) dari Republik Polandia Kedua serta pendiri angkatan bersenjata republik tersebut.
Józef Piłsudski dan Perang Polandia-Soviet · Józef Piłsudski dan Pertempuran Warsawa (1920) ·
Josef Stalin
Josef Stalin (lahir dengan nama Ioseb Besarionis dze Jughashvili) adalah tokoh revolusi dan politikus Uni Soviet keturunan Georgia. Ia menjadi kepala negara Uni Soviet sejak pertengahan era 1920-an sampai akhir hayatnya pada tahun 1953, dengan gelar Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet sejak tahun 1922 sampai 1952, dan Kepala Pemerintahan Uni Soviet sejak tahun 1941 sampai 1953. Meskipun mula-mula menjalankan pemerintahan Uni Soviet selaku kepala dari suatu rezim partai tunggal oligarkis yang memerintah dengan suara terbanyak relatif (pluralitas), Stalin akhirnya menjadi diktator de facto Uni Soviet pada era 1930-an. Sebagai pengamal setia gagasan-gagasan hasil tafsir Marxisme menurut teori-teori Leninisme, ia turut berjasa membakukan gagasan-gagasan ini menjadi paham Marxisme–Leninisme, sementara kebijakan-kebijakannya sendiri akhirnya dikenal dengan sebutan Stalinisme. Putra keluarga miskin asal Gori, Kekaisaran Rusia, ini mengawali perjalanan karier revolusionernya dengan menjadi anggota Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia yang berhaluan Marxis pada masa mudanya. Sebagai anggota partai, ia bekerja menyunting surat kabar partai, Pravda, dan menghimpun dana bagi faksi Bolshevik pimpinan Vladimir Lenin dengan cara merampok, melakukan penculikan, dan menjual jasa keamanan. Ia berulang kali ditahan, dan beberapa kali harus menjalani hukuman pengasingan di dalam negeri. Setelah kaum Bolshevik berhasil mengambil alih pemerintahan Rusia melalui Revolusi Oktober 1917, Stalin masuk menjadi anggota Politbiro, badan eksekutif partai komunis. Selaku anggota Politbiro, Stalin turut terlibat dalam proses pembentukan Uni Soviet pada tahun 1922. Setelah Lenin jatuh sakit lalu wafat pada tahun 1924, Stalin tampil menjadi pemimpin baru Uni Soviet. Di bawah rezim Stalin, "Sosialisme dalam Satu Negara" menjadi asas utama dari dogma partai, dan Kebijakan Ekonomi Baru yang dicanangkan oleh Lenin digantikan dengan ekonomi terpimpin yang tersentralisasi. Dengan menggunakan sistem Rencana Lima Tahun, Uni Soviet berusaha melakukan kolektivisasi dan industrialisasi yang berjalan dengan pesat, tetapi tidak mampu menghindari kemelut di bidang produksi pangan yang menimbulkan bencana kelaparan 1932–1933. Guna mengenyahkan pihak-pihak yang dianggap sebagai "musuh-musuh kelas pekerja", Stalin melancarkan gerakan "Pembersihan Besar-Besaran" yang mengakibatkan lebih dari sejuta orang dipenjarakan dan sekurang-kurangnya 700.000 orang dihukum mati antara 1934 sampai 1939. Rezim Stalin berusaha menyebarluaskan paham Marxisme-Leninisme ke luar Rusia melalui organisasi Komunis Internasional, dan mendukung gerakan-gerakan antifasis di seluruh Eropa pada era 1930-an, khususnya gerakan antifasis dalam perang saudara di Spanyol. Pada tahun 1939, rezim Stalin dan Jerman Nazi menandatangani sebuah kesepakatan untuk tidak saling menyerang. Atas dasar kesepakatan ini, Uni Soviet dan Jerman Nazi bersama-sama menginvasi Polandia, tetapi Jerman secara sepihak mengingkari kesepakatan ini dengan menginvasi Uni Soviet pada tahun 1941. Meskipun mula-mula terdesak, Tentara Merah Soviet mampu memukul mundur pasukan Jerman, bahkan berhasil merebut kota Berlin pada tahun 1945, dan mengakhiri Perang Dunia II di Eropa. Uni Soviet menganeksasi negara-negara Baltik dan menyokong pembentukan rezim-rezim pro-Uni Soviet di hampir seluruh kawasan tengah dan timur Eropa, di Tiongkok, dan di Korea Utara. Seusai Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat tampil menjadi dua negara adidaya di tataran dunia. Ketegangan-ketegangan yang timbul di antara kedua negara adidaya ini memuncak menjadi Perang Dingin antara Blok Timur yang didukung Soviet dan Blok Barat yang didukung Amerika Serikat. Stalin memimpin negaranya melewati kurun waktu pembangunan kembali pascaperang, dan pada kurun waktu inilah, tepatnya pada tahun 1949, Uni Soviet berhasil mengembangkan senjata nuklir. Pada tahun-tahun ini pula Uni Soviet sekali lagi mengalami bencana kelaparan dahsyat, dan merebaknya kampanye antisemit yang berpuncak pada kasus persekongkolan para dokter. Stalin wafat pada tahun 1953, dan jabatannya selaku kepala negara Uni Soviet di kemudian hari diduduki oleh Nikita Khrushchev yang justru mengecam pendahulunya itu dan memelopori suatu proses de-Stalinisasi atas segenap lapisan masyarakat Soviet. Sebagai salah seorang tokoh terpenting pada abad ke-20 menurut anggapan banyak orang, Stalin menjadi subjek dari suatu kultus individu yang mewabah dalam gerakan Marxis-Leninis internasional. Bagi para pemujanya, Stalin adalah pahlawan sosialisme dan kelas pekerja. Meskipun Uni Soviet akhirnya bubar pada tahun 1991, masih banyak orang di Rusia dan Georgia yang mengaguminya sebagai seorang pemimpin yang jaya pada masa perang, dan berjasa membangun Uni Soviet menjadi sebuah kekuatan besar di mata dunia. Sebaliknya, banyak pula yang mengutuk rezim totaliternya sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tindakan-tindakan penindasan massal, pembersihan etnik, ratusan ribu penghukuman mati, dan bencana kelaparan yang merenggut jutaan korban jiwa.
Josef Stalin dan Perang Polandia-Soviet · Josef Stalin dan Pertempuran Warsawa (1920) ·
Leon Trotski
Leon Trotsky (lahir dengan nama Lev Davidovich Bronstein; – 21 Agustus 1940) adalah revolusioner Rusia, Marxis, teoretikus, dan politisi Uni Soviet yang memiliki aliran khusus dari pemikiran Marxis yang dikenal sebagai Trotskyisme.
Leon Trotski dan Perang Polandia-Soviet · Leon Trotski dan Pertempuran Warsawa (1920) ·
Mikhail Tukhachevsky
Mikhail Tukhachevsky Mikhail Nikolayevich Tukhachevsky (Михаи́л Никола́евич Тухаче́вский) adalah tokoh militer Uni Soviet, pimpinan Tentara Merah antara tahun 1925-1928.
Mikhail Tukhachevsky dan Perang Polandia-Soviet · Mikhail Tukhachevsky dan Pertempuran Warsawa (1920) ·
Republik Kedua Polandia
Republik Kedua Polandia atau Persemakmuran Kedua Polandia (Polandia: Druga Rzeczpospolita Polska) merujuk pada negara Polandia pada periode antar perang, dari didirikannya negara Polandia merdeka setelah Perang Dunia I, hingga invasi Polandia tahun 1939 oleh Jerman Nazi, Uni Soviet dan Republik Slowakia, yang menandai dimulainya Perang Dunia II.
Perang Polandia-Soviet dan Republik Kedua Polandia · Pertempuran Warsawa (1920) dan Republik Kedua Polandia ·
Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia
Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia atau disingkat RSFS Rusia (Росси́йская Сове́тская Федерати́вная Социалисти́ческая Респу́блика, Rossiiskaya Sovetskaya Federativnaya Sotsialisticheskaya Respublika; disingkat РСФСР, RSFSR), sering pula disebut Soviet Rusia, merupakan republik anggota Uni Soviet dengan luas wilayah terbesar dan jumlah penduduk terbanyak.
Perang Polandia-Soviet dan Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia · Pertempuran Warsawa (1920) dan Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia ·
Semyon Budyonny
Semyon Mikhailovich Budyonny (a; – 26 Oktober 1973) adalah seorang tentara kavaleri asal Rusia, komandan militer pada Perang Saudara Rusia dan Perang Dunia II, dan sekutu politik dekat dari pemimpin Soviet Joseph Stalin.
Perang Polandia-Soviet dan Semyon Budyonny · Pertempuran Warsawa (1920) dan Semyon Budyonny ·
Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
- Dalam apa yang tampaknya Perang Polandia-Soviet dan Pertempuran Warsawa (1920)
- Apa yang mereka miliki di Perang Polandia-Soviet dan Pertempuran Warsawa (1920)
- Kemiripan antara Perang Polandia-Soviet dan Pertempuran Warsawa (1920)
Perbandingan antara Perang Polandia-Soviet dan Pertempuran Warsawa (1920)
Perang Polandia-Soviet memiliki 26 hubungan, sementara Pertempuran Warsawa (1920) memiliki 22. Ketika mereka memiliki kesamaan 8, indeks Jaccard adalah 16.67% = 8 / (26 + 22).
Referensi
Artikel ini menunjukkan hubungan antara Perang Polandia-Soviet dan Pertempuran Warsawa (1920). Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi: