Daftar Isi
106 hubungan: Abjad Pegon, Aksara Bali, Aksara Baybayin, Aksara Buda, Aksara Buhid, Aksara Hanunó'o, Aksara Incung, Aksara Jawa, Aksara Khmer, Aksara Komering, Aksara Lontara, Aksara Makassar Kuno, Aksara Nusantara, Aksara Pallawa, Aksara Rejang, Aksara Sasak, Aksara Sunda, Aksara Sunda Kuno, Aksara Tagbanwa, Bahasa Jawa, Bahasa Jawa Kuno, Bahasa Makassar, Bahasa Melayu, Bahasa Melayu Klasik, Bahasa Melayu Malaysia, Bahasa Melayu Modern, Bahasa suku, Bahasa Sunda Kuno, Bahasa Tagalog Kuno, Bahasa Tengger, Bubuksah dan Gagangaking, Candi Gumpung, Candi Kedulan, Candi Sitopayan, Candi Sukuh, Dapunta Selendra, Donggo, Bima, Ga gora, Hanacaraka, Kapitayan, Kejawen, Kerajaan Kadiri, Kerajaan Sunda, Masjid Al-Muqarrabin, Medang, Naskah Wangsakerta, Orang Austronesia, Orang Minangkabau, Pegunungan Dieng, Prasasti Adan-adan, ... Memperluas indeks (56 lebih) »
Abjad Pegon
Abjad Pegon (Bahasa Jawa/Bahasa Sunda: ابجد ڤَيڮَون, Abjad Pégon; Bahasa Madura: أبجٓاد ڤَيک࣭و, Abjâd Pèghu) adalah abjad Arab yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jawa, Madura dan Sunda.
Lihat Aksara Kawi dan Abjad Pegon
Aksara Bali
Aksara Bali, juga dikenal sebagai Hanacaraka, adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berkembang di Pulau Bali.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Bali
Aksara Baybayin
Aksara Baybayin atau Aksara Tagalog adalah salah satu aksara daerah di Filipina.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Baybayin
Aksara Buda
Aksara Buda atau Aksara Gunung adalah sejenis aksara arkais yang berdasarkan bentuknya masih memiliki kedekatan dengan aksara Kawi.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Buda
Aksara Buhid
Buhid (ᝊᝓᝑᝒᝇ), adalah sebuah Aksara Brahmi asli Filipina, berkaitan dengan Aksara Baybayin, dan sekarang digunakan oleh masyarakat Mangyan untuk menulis bahasa mereka, Buhid.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Buhid
Aksara Hanunó'o
Aksara Hanunó'o adalah salah satu aksara asli Filipina dan digunakan oleh orang-orang Mangyan di Mindoro selatan untuk menulis bahasa Hanunó'o.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Hanunó'o
Aksara Incung
Aksara Incung atau Surat Incung (bahasa Kerinci: Suhat Incoung) adalah jenis aksara Abugida yang digunakan untuk menulis oleh Suku Kerinci.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Incung
Aksara Jawa
Aksara Jawa, juga dikenal sebagai Hanacaraka, Carakan, atau Dentawyanjana, adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berkembang di pulau Jawa.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Jawa
Aksara Khmer
Aksara Khmer adalah abugida yang digunakan untuk menulis bahasa Khmer (bahasa resmi Kamboja).
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Khmer
Aksara Komering
Aksara Komering adalah salah satu aksara yang ada di Sumatera Selatan, aksara ini mirip dengan Aksara Lampung dan Aksara Ogan hanya beberapa bentuk huruf saja yang berbeda.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Komering
Aksara Lontara
Aksara Lontara, juga dikenal sebagai aksara Bugis, aksara Bugis-Makassar, atau aksara Lontara Baru adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berkembang di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Lontara
Aksara Makassar Kuno
Aksara Makassar (Ukiri' Jangang-jangang dalam bahasa Makassar) adalah salah satu aksara historis Indonesia yang pernah digunakan di Sulawesi Selatan untuk penulisan bahasa Makassar antar abad 17 M hingga abad 19 M ketika fungsinya tergantikan oleh aksara Lontara Bugis.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Makassar Kuno
Aksara Nusantara
Aksara Nusantara merupakan ragam aksara atau tulisan tradisional yang digunakan di wilayah Nusantara.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Nusantara
Aksara Pallawa
Aksara Pallawa atau kadang kala ditulis sebagai Pallava adalah sebuah aksara yang berasal dari India bagian selatan dengan bahasanya yang bernama bahasa Sanskerta.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Pallawa
Aksara Rejang
Aksara Rejang adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berasal dari wilayah Sumatra bagian selatan dan Bengkulu.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Rejang
Aksara Sasak
Aksara Sasak atau dikenal sebagai Aksara Jejawaan Sasak adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berkembang di Pulau Lombok.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Sasak
Aksara Sunda
Aksara Sunda Baku ialah sistem penulisan yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Sunda kontemporer, ia juga merupakan hasil penyesuaian Aksara Sunda Kuno.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Sunda
Aksara Sunda Kuno
Aksara Sunda Kuno merupakan aksara yang berkembang di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-14 sampai abad ke-18 yang pada awalnya digunakan untuk menuliskan bahasa Sunda Kuno.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Sunda Kuno
Aksara Tagbanwa
Tagbanwa, dikenal juga sebagai Apurahuano, adalah salah satu aksara asli Filipina.
Lihat Aksara Kawi dan Aksara Tagbanwa
Bahasa Jawa
Bahasa Jawa adalah bahasa Austronesia yang utamanya dituturkan oleh penduduk bersuku Jawa di wilayah bagian tengah dan timur pulau Jawa.
Lihat Aksara Kawi dan Bahasa Jawa
Bahasa Jawa Kuno
Bahasa Jawa Kuno atau Bahasa Kawi (Jawa: ꦨꦴꦰꦴꦗꦮ) adalah fase tertua dari bahasa Jawa yang dituturkan di bagian Tengah dan Timur pulau Jawa, termasuk di beberapa daerah di pulau Madura dan Bali.
Lihat Aksara Kawi dan Bahasa Jawa Kuno
Bahasa Makassar
Bahasa Makassar (basa Mangkasaraʼ; Jangang-jangang:; Lontara: ᨅᨔ ᨆᨀᨔᨑ) adalah sebuah bahasa dalam rumpun bahasa Austronesia yang lazimnya dituturkan oleh penduduk bersuku Makassar di sebagian wilayah Sulawesi Selatan, Indonesia.
Lihat Aksara Kawi dan Bahasa Makassar
Bahasa Melayu
Bahasa Melayu (Jawi: بهاس ملايو, Rejang) merupakan sebuah bahasa dalam rumpun bahasa Austronesia yang dituturkan terutama di Asia Tenggara Maritim.
Lihat Aksara Kawi dan Bahasa Melayu
Bahasa Melayu Klasik
Bahasa Melayu Klasik adalah bentuk bahasa Melayu yang dipakai oleh Kesultanan Melaka (abad ke-14), Kesultanan Aceh, dan sejumlah entitas politik lain di sekitarnya, hingga abad ke-18.
Lihat Aksara Kawi dan Bahasa Melayu Klasik
Bahasa Melayu Malaysia
Bahasa Melayu Malaysia atau bahasa Malaysia, biasa disebut bahasa Melayu saja adalah bentuk bahasa Melayu yang dibakukan dan digunakan sebagai bahasa kebangsaan resmi di Malaysia menurut baku yang ditetapkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia.
Lihat Aksara Kawi dan Bahasa Melayu Malaysia
Bahasa Melayu Modern
Bahasa Melayu Modern adalah bahasa yang dituturkan pada abad ke-20 hingga kini, yaitu setelah kedatangan penjajah Eropa seperti Portugis, Belanda, dan Inggris.
Lihat Aksara Kawi dan Bahasa Melayu Modern
Bahasa suku
Bahasa suku bahasa tribal (tribal language) atau bahasa etnis (ethnic language) adalah merupakan sebuah bahasa yang secara khusus dituturkan oleh suatu kelompok etnis atau suku bangsa tertentu.
Lihat Aksara Kawi dan Bahasa suku
Bahasa Sunda Kuno
Bahasa Sunda Kuno adalah tahap pendahulu dari apa yang sekarang dikenal sebagai bahasa Sunda beserta segala variannya yang diketahui pernah dituturkan dan tercatat pada prasasti dan naskah-naskah lontar kuno di wilayah pulau Jawa bagian barat.
Lihat Aksara Kawi dan Bahasa Sunda Kuno
Bahasa Tagalog Kuno
Bahasa Tagalog Kuno (Lumang Tagalog; Baybayin: pra-virama: ᜎᜓᜋ ᜆᜄᜎᜓ, pasca-virama krus kudlit: ᜎᜓᜋᜅ᜔ ᜆᜄᜎᜓᜄ᜔; pasca-virama pamudpod: ᜎᜓᜋᜅ᜴ ᜆᜄᜎᜓᜄ᜴), adalah bentuk paling awal dari bahasa Tagalog yang dituturkan pada zaman Pra-Kolonial.
Lihat Aksara Kawi dan Bahasa Tagalog Kuno
Bahasa Tengger
Bahasa Jawa Tengger adalah suatu bahasa Jawa yang dituturkan oleh masyarakat orang Jawa Tengger, berasal dari wilayah Pegunungan Tengger dan sekitarnya di Jawa Timur.
Lihat Aksara Kawi dan Bahasa Tengger
Bubuksah dan Gagangaking
Bubukṣah dan Gagangaking (variasi nama: Bubhuksah, Bela-belu yang dalam versi lisan Jawa modern terkadang ditambah gelar "syekh", Gagakaking, Dami Aking) adalah suatu cerita rakyat didaktis yang popular dari masa Majapahit, dan hingga sekarang diwariskan turun-temurun, baik secara lisan maupun tertulis (pada helai lontar, khususnya di Bali).
Lihat Aksara Kawi dan Bubuksah dan Gagangaking
Candi Gumpung
Candi Gumpung dikompleks percandian Muaro Jambi Candi Gumpung merupakan salah satu candi yang berada dalam kawasan cagar budaya Muara Jambi, Provinsi Jambi.
Lihat Aksara Kawi dan Candi Gumpung
Candi Kedulan
Candi Kedulan yang masih dalam perbaikan. Candi Kedulan (Candhi Kédhulan) adalah situs purbakala bercorak agama Hindu yang terletak Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lihat Aksara Kawi dan Candi Kedulan
Candi Sitopayan
Candi Sitopayan adalah candi yang terletak di Desa Sitopayan, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Lihat Aksara Kawi dan Candi Sitopayan
Candi Sukuh
Bangunan Utama Candi Sukuh. Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi Hindu yang secara administrasi terletak di wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Lihat Aksara Kawi dan Candi Sukuh
Dapunta Selendra
Prasasti Sojomerto, yaitu prasasti peninggalan Wangsa Sailendra pada akhir abad ke-7 Dapunta Selendra (berasal dari bahasa Sanskerta gabungan kata Śaila dan Indra, yang berarti "Raja Gunung", adalah leluhur dari Wangsa Sailendra yang pernah dianggap sebagai cikal bakal Wangsa Sailendra. Namanya disebut dalam Prasasti Sojomerto (awal abad VII M) beraksara Kawi berbahasa Melayu Kuno yang dikeluarkan oleh Dapunta Selendra pendiri Wangsa Sailendra yang berkuasa di Jawa dan Sumatra.
Lihat Aksara Kawi dan Dapunta Selendra
Donggo, Bima
Warga salah satu desa di daerah Donggo (tahun 1930–an) Donggo adalah sebuah kecamatan di kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Lihat Aksara Kawi dan Donggo, Bima
Ga gora
Ga gora adalah variasi dari aksara Ga dalam aksara Bali, yang melambangkan bunyi yang disusul oleh bunyi di belakangnya.
Lihat Aksara Kawi dan Ga gora
Hanacaraka
Hanacaraka adalah sebutan untuk sejumlah aksara serumpun yang terutama digunakan di pulau Jawa dan Bali.
Lihat Aksara Kawi dan Hanacaraka
Kapitayan
Kapitayan (dari ꦏꦥꦶꦠꦪꦤ꧀) adalah salah satu agama kuno masyarakat pulau Jawa; yaitu terutama bagi mereka yang beretnis Jawa sejak era paleolitik, mesolitik, neolitik dan megalit.
Lihat Aksara Kawi dan Kapitayan
Kejawen
Simbol religius Hyang dalam Aksara Jawa dengan menggunakan cakrabindu artinya simbol yang disucikan. Kejawen (Jawa: Kajawèn; Carakan: ꦏꦗꦮꦺꦤ꧀; Pegon: كَجَوٓينْ) adalah pandangan hidup yang dianut di sebagian Pulau Jawa oleh suku Jawa.
Lihat Aksara Kawi dan Kejawen
Kerajaan Kadiri
Kerajaan Kadiri, Kediri disebut juga dengan Daha atau Panjalu (Pañjalu) adalah sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang terdapat di Jawa Timur, antara tahun 1042–1222.
Lihat Aksara Kawi dan Kerajaan Kadiri
Kerajaan Sunda
Kerajaan Sunda (ᮊ| |Karajaan Sunda) adalah kerajaan yang pernah ada antara tahun 699 masehi dan 1579 Masehi di bagian barat pulau Jawa Sekarang terdiri di wilayah dari provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, sebagian wilayah barat Provinsi Jawa Tengah, serta meliputi sebagian wilayah selatan Pulau Sumatra.
Lihat Aksara Kawi dan Kerajaan Sunda
Masjid Al-Muqarrabin
Masjid Al-Muqarrabin adalah sebuah masjid yang terletak di desa Labala (desa Leworaja), Kabupaten Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Lihat Aksara Kawi dan Masjid Al-Muqarrabin
Medang
Kerajaan Medang (bahasa Jawa Kuno: 75px; kaḍatwan mḍaŋ) atau sering disebut Mataram Kuno adalah kerajaan talasokrasi yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8 M, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10 M, yang didirikan oleh Sanjaya.
Lihat Aksara Kawi dan Medang
Naskah Wangsakerta
Naskah Wangsakerta adalah sekumpulan naskah yang diklaim sebagai disusun oleh sebuah panitia yang dipimpin oleh Pangeran Wangsakerta dari Cirebon.
Lihat Aksara Kawi dan Naskah Wangsakerta
Orang Austronesia
Bangsa Austronesia atau suku-suku penutur bahasa Austronesia adalah sekumpulan etnolinguistik atau gabungan berbagai etnis besar di benua Asia (khususnya Asia Tenggara), sebagian Oseania dan sebagian kecil Afrika yang memakai bahasa-bahasa dari keluarga Austronesia.
Lihat Aksara Kawi dan Orang Austronesia
Orang Minangkabau
Minangkabau atau disingkat Minang (Jawi: ميناڠكاباو) merupakan kelompok etnik pribumi Nusantara yang menghuni Sumatera bagian tengah, Indonesia.
Lihat Aksara Kawi dan Orang Minangkabau
Pegunungan Dieng
Pemandangan pegunungan/perbukitan Dieng, dari atas Gunung Parahu. Pegunungan Dieng (Pagunungan Dièng) adalah kawasan pegunungan yang membentang dari wilayah barat Kabupaten Wonosobo, wilayah timur Kabupaten Banjarnegara, wilayah selatan Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan di Provinsi Jawa Tengah; sekaligus menjadi batas alamiah bagi keempat kabupaten tersebut.
Lihat Aksara Kawi dan Pegunungan Dieng
Prasasti Adan-adan
Prasasti Adan-adan adalah sebutan untuk tujuh belas lempengan prasasti berbahan perunggu yang ditemukan Mayangrejo, Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, pada tanggal 2 Maret 1992.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Adan-adan
Prasasti Ampeldento
Prasasti Ampeldento hanya memuat tiga baris kalimat dalam aksara Kawi.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Ampeldento
Prasasti Babahan
Prasasti Babahan merupakan kumpulan dari beberapa lempeng tembaga, yang ditemukan di Pura Puseh Jambelangu, Desa Adat Bolangan, yaitu di Desa Babahan, Penebel, Tabanan, Bali.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Babahan
Prasasti Batugana I
Prasasti Batugana I. Koleksi Museum Negeri Sumatera Utara. Prasasti Batugana I, atau disebut juga Prasasti Panai, adalah sebuah prasasti yang bertuliskan aksara Kawi dan berbahasa Melayu Kuno, yang ditemukan di sekitar Candi Bahal I, di Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Batugana I
Prasasti Batutulis
Prasasti Batutulis pada tahun 1920-an Prasasti Batutulis pada tahun 1920-an Prasasti Batutulis (Aksara Sunda Baku) terletak di Jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Batutulis
Prasasti Besole
Prasasti Besole adalah prasasti berbahan batu dengan tinggi 157 sentimeter dan lebar terlebar 83 sentimeter.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Besole
Prasasti Bukateja
Prasasti Bukateja (foto diambil tahun 1890, sumber: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde) Prasasti Bukateja adalah sebuah dokumen berbentuk lempengan emas yang ditemukan dalam koleksi pribadi keluarga Tan Oen Dji, yang tinggal di Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Bukateja
Prasasti Camundi
Prasasti Camundi, tertulis pada bagian belakang Arca Dewi Camundi. Koleksi Museum Trowulan, Mojokerto. Prasasti Camundi (juga disebut Prasasti Camunda) adalah sebuah prasasti dari Kerajaan Singhasari, yang ditemukan di desa Ardimulyo, kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Camundi
Prasasti Condrogeni I
Prasasti Condrogeni Prasasti Condrogeni I adalah sebuah prasasti batu yang berangka tahun 1376 Saka atau 1454 Masehi, yaitu pada masa pemerintahan Raja Wikramawardhana.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Condrogeni I
Prasasti Cunggrang
Prasasti Cunggrang (juga ditulis Cungrang atau Cungkrang) merupakan prasasti peninggalan Kerajaan Medang yang berlokasi di Dusun Sukci, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, di lereng timur laut Gunung Penanggungan (Pawitra).
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Cunggrang
Prasasti di Tatar Sunda
Prasasti di Tatar Sunda adalah prasasti yang berasal dari bekas Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh yang meliputi wilayah Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung bagian selatan dan Jawa Tengah bagian barat yang dikenal sebagai daerah Banyumasan.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti di Tatar Sunda
Prasasti Gandasuli
Prasasti Gandasuli merupakan prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ketika dikuasai oleh Wangsa Syailendra.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Gandasuli
Prasasti Huludayeuh
Prasasti Huludayeuh adalah salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Sunda.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Huludayeuh
Prasasti Kayu Ara Hiwang
Prasasti Kayu Ara Hiwang. Koleksi Museum Nasional Indonesia. Prasasti Kayu Ara Hiwang adalah sebuah prasasti batu yang ditemukan di desa Boro Tengah, Purworejo, Jawa Tengah.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Kayu Ara Hiwang
Prasasti Kuti
Prasasti Kuti atau prasasti Gandhakuti adalah prasasti berupa lempeng-lempeng perunggu yang ditemukan di Dusun Joho, Desa Kebonanom, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Kuti
Prasasti Leran
Prasasti Leran (dibaca lé•ran) merupakan prasasti lempeng perunggu yang ditemukan di Desa Leran Wetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Leran
Prasasti Lingga Sukuh
Prasasti Lingga Sukuh dari komplek Candi Sukuh Prasasti Lingga Sukuh adalah prasasti pada batu andesit berbentuk lingga yang ditemukan di Dusun Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Lingga Sukuh
Prasasti Linggasuntan
Prasasti Linggasuntan atau prasasti Lawajati adalah peninggalan sejarah berupa batu bertulis yang ditemukan di Dusun Lowokjati (menurut Brandes "Lawajati"), Desa Baturetno, Singosari, Kabupaten Malang dan sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta, dengan nomor registrasi D-103.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Linggasuntan
Prasasti Luitan
Prasasti Luitan berangka tahun 823 Śaka atau 901 M. Prasasti yang diketemukan pada tahun 1976 di Cilacap ini memuat suatu masalah sosial dari satu kelompok masyarakat, yaitu proses pengenaan pajak atas tanah yang tidak benar. Prasasti Luitan adalah prasasti peninggalan Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung yang diwakili oleh Rakryan Mapatih i Hino Pu Daksa tahun 823 Śaka atau 901 Masehi, ditemukan pada tahun 1976 di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Luitan
Prasasti Manjusrigrha
Prasasti Manjusrigrha (ejaan IAST: Mañjuśrīgrha, dibaca ma·nyju·syrī·grha) adalah prasasti berangka tahun 714 Syaka (792 M), tertulis dalam bahasa Melayu kuno dengan aksara Jawa Kuno.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Manjusrigrha
Prasasti Mataji
Prasasti Mataji adalah sebuah prasasti batu yang ditemukan di Desa Bangle, Lengkong, Nganjuk, Jawa Timur.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Mataji
Prasasti Minye Tujoh
Prasasti Minye Tujoh adalah dua buah prasasti yang dipahat pada sepasang batu nisan yang ditemukan di Gampong Meunye Tujoh, Kecamatan Pirak Timur, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Minye Tujoh
Prasasti Ngadoman
Prasasti Ngadoman Prasasti Ngadoman ditemukan di kampung Ngaduman, desa Tajuk, kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (dekat Salatiga).
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Ngadoman
Prasasti Ngantang
Prasasti Hantang (Hantaŋ) juga disebut dengan Prasasti Ngantang adalah sebuah prasasti batu yang ditemukan di wilayah Ngantang, Malang, Jawa Timur.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Ngantang
Prasasti Padang Roco
Prasasti Padang Roco adalah sebuah prasasti yang ditemukan pada tahun 1911 di hulu sungai Batanghari, kompleks percandian Padangroco, nagari Siguntur, kecamatan Sitiung, kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Padang Roco
Prasasti Pagaruyung II
Prasasti Pagaruyuang II adalah sebuah prasasti peninggalan Raja Adityawarman, tertanggal 1295 Saka atau 1373 Masehi.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Pagaruyung II
Prasasti Palepangan
Prasasti Palepangan, koleksi Museum Nasional Indonesia. Prasasti Palepangan, atau disebut juga prasasti Borobudur, adalah sebuah prasasti lempeng tembaga yang ditemukan daerah Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Palepangan
Prasasti Patakan
Prasasti Patakan adalah batu bersurat yang terbuat dari batu andesit tinggi 104 cm, lebar atas 90 cm, lebar bawah 80 cm, tebal 24 cm, dan menggunakan huruf Jawa Kuno.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Patakan
Prasasti Plumpungan
Prasasti Plumpungan atau Prasasti Hampran adalah objek kepurbakalaan berupa batu bertulis yang berada di Dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Plumpungan
Prasasti Rabwan
Prasasti Rabwan (juga disebut Prasasti Roban) adalah prasasti peninggalan dari kerajaan Medang, ditemukan pada tahun 1952 di Desa Tlogopakis Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Rabwan
Prasasti Rumatak
300x300px Prasasti Rumatak atau Prasasti Geger Hanjuang adalah salah satu dari prasasti peninggalan Kerajaan Galuh.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Rumatak
Prasasti Sangguran
Prasasti Sangguran Landaian di sebelah selatan bukit Minto, daerah di mana terletak tanah milik keluarga Minto di Skotlandia Prasasti Sangguran merupakan prasasti pada batu berangka tahun 850 Syaka (928 Masehi) yang ditemukan di daerah Batu, Malang, dan menyebut nama penguasa daerah pada masa itu, Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah Wawa Sri Wijayalokanamottungga (Dyah Wawa).
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Sangguran
Prasasti Sanghyang Tapak
Prasasti Sanghyang Tapak, juga dikenal sebagai Prasasti Sri Jayabhupati atau Prasasti Cicatih, adalah kumpulan empat prasasti kuno dengan tarikh tahun 952 saka (1030 M), yang terdiri dari 40 baris tulisan yang dituliskan di atas permukaan empat buah batu.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Sanghyang Tapak
Prasasti Sitopayan I
Prasasti Sitopayan I. Koleksi Museum Negeri Sumatera Utara. Prasasti Sitopayan I adalah salah satu prasasti yang ditulis dalam bahasa Melayu Kuno dan bahasa Batak; dan sebagian besar menggunakan aksara Kawi serta beberapa kata memakai aksara Batak Kuno.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Sitopayan I
Prasasti Sitopayan II
Prasasti Sitopayan II adalah salah satu prasasti yang ditulis dalam bahasa Melayu Kuno; dan menggunakan aksara Kawi.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Sitopayan II
Prasasti Sojomerto
Gambar prasasti. Prasasti Sojomerto merupakan batu bertulis peninggalan Wangsa Sailendra yang ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Sojomerto
Prasasti Sri Ranapati
Prasasti Sri Ranapati adalah prasasti yang berasal dari era Kerajaan Mataram Kuno, ditemukan pada tahun 2017 di Dusun Nglarung, Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, berada dekat dengan lereng Gunung Sindoro.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Sri Ranapati
Prasasti Sukabumi
Prasasti Sukabumi atau dikenal sebagai Prasasti Harinjing adalah sebuah prasasti batu yang ditemukan di Perkebunan Sukabumi, di dalam wilayah administrasi Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kediri, Jawa Timur, yang berada di kaki Gunung Kelud.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Sukabumi
Prasasti Tumbu
Prasasti Tumbu adalah suatu prasasti berupa lima lempeng tembaga yang terdapat di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Tumbu
Prasasti Upit
Prasasti Upit atau Yupit adalah prasasti berbentuk batu lingga bersurat yang ditemukan di Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Upit
Prasasti Wadu Tunti
Prasasti Wadu Tunti adalah sebuah prasasti batu yang ditemukan di desa Padede, kecamatan Donggo, kabupaten Bima, di pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Wadu Tunti
Prasasti Wurare
Prasasti Wurare, tampak samping kiri. Prasasti Wurare, tampak belakang. Prasasti Wurare, tampak samping kanan. Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti yang isinya memperingati penobatan arca Mahaksobhya di sebuah tempat bernama Wurare (sehingga prasastinya disebut Prasasti Wurare).
Lihat Aksara Kawi dan Prasasti Wurare
Prasen
''Zodiak-beker'' dari periode Jawa Timur (Majapahit), ditemukan oleh Charles Sayers di Bali. Tropenmuseum Prasen (bahasa Jawa: prasèn; aksara Jawa: ꦥꦿꦱꦺꦤ꧀) adalah artefak berupa cawan air suci yang digunakan para pendeta Hindu zaman kerajaan Majapahit sebagai perlengkapan upacara keagamaan.
Lihat Aksara Kawi dan Prasen
Ratu Shima
Shima adalah ratu penguasa Kerajaan Kalingga yang terletak di Jawa tengah bagian utara sekitar tahun (674-695) M. Beliau merupakan istri Raja Kartikeyasinga yang menjadi raja Kalingga (648 - 674) M. Ketika suaminya, Raja Kartikeyasinga meninggal, Sang Ratu naik tahta Kerajaan Kalingga dengan gelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara.
Lihat Aksara Kawi dan Ratu Shima
Rumpun aksara Brahmi
Rumpun aksara Brahmi adalah rumpun aksara abugida yang diturunkan dari aksara Brahmi dari India Kuno.
Lihat Aksara Kawi dan Rumpun aksara Brahmi
Rumpun bahasa Madura–Kangean
Rumpun bahasa Madura–Kangean adalah sebuah rumpun bahasa yang bercabang dari rumpun bahasa Melayu–Polinesia yang merupakan cabang dari rumpun bahasa Austronesia.
Lihat Aksara Kawi dan Rumpun bahasa Madura–Kangean
Sejarah awal Gowa dan Tallo
Rekonstruksi istana raja Gowa Kerajaan bersuku Makassar di Gowa muncul sekitar tahun 1300 sebagai salah satu dari sekian banyak chiefdom agraris di jazirah Sulawesi Selatan.
Lihat Aksara Kawi dan Sejarah awal Gowa dan Tallo
Sejarah bahasa Sunda
Sunda" dalam beberapa aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Sunda Bahasa Sunda adalah anggota rumpun bahasa Melayu-Polinesia yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia, dengan demikian, bahasa Sunda merupakan salah satu turunan dari bahasa rekonstruksi Proto-Melayu Polinesia yang leluhur reka ulangnya adalah bahasa Proto-Austronesia.
Lihat Aksara Kawi dan Sejarah bahasa Sunda
Sistem penulisan di Asia Tenggara
Asia Tenggara menggunakan beragam sistem penulisan non-Latin.
Lihat Aksara Kawi dan Sistem penulisan di Asia Tenggara
Suku Melayu
Suku Melayu (Orang Melayu, Jawi: أورڠ ملايو) adalah salah satu kelompok etnis di wilayah Austronesia yang menempati wilayah pesisir timur Sumatra, Semenanjung Malaka, dan beberapa wilayah di Kalimantan.
Lihat Aksara Kawi dan Suku Melayu
Suku Tamil
Suku Tamil (bahasa Tamil: தமிழர், thamizhar (tunggal) atau தமிழர்கள், tamilarkal (jamak); kadang disebut juga sebagai Orang Tamil) adalah sebuah kelompok etnis dari Bangsa Dravida yang berasal dari Asia Selatan.
Lihat Aksara Kawi dan Suku Tamil
Sunda
Kata Sunda bisa mengandung berbagai arti yang secara umum berkaitan dengan suku Sunda di bagian barat Nusantara.
Lihat Aksara Kawi dan Sunda
Surat Batak
Surat Batak, disebut juga sebagai Surat na Sampulu Sia (kesembilan belas huruf), Si Sia-sia, atau Aksara Batak, adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berkembang di wilayah masyarakat Batak, Sumatera Utara.
Lihat Aksara Kawi dan Surat Batak
Surat Lampung
Surat Lampung, dikenal juga sebagai Surat Ulu atau Aksara Lampung, adalah sekumpulan aksara tradisional Indonesia yang berkembang di pulau Sumatra bagian selatan.
Lihat Aksara Kawi dan Surat Lampung
Surat Ulu
Surat Ulu atau Aksara Ulu, juga dikenal sebagai Aksara Rencong atau Aksara Kaganga, adalah sebutan untuk rumpun aksara Brahmi yang berkembang di pulau Sumatra bagian selatan.
Lihat Aksara Kawi dan Surat Ulu
Ta latik
Ta latik adalah salah satu aksara wianjana (huruf konsonan) dalam sistem penulisan aksara Bali, yang melambangkan bunyi /ʈ/ dan /ʈʰ/.
Lihat Aksara Kawi dan Ta latik
Unicode
Unicode adalah suatu standar teknis yang dirancang untuk mengizinkan teks dan simbol dari semua sistem tulisan di dunia untuk ditampilkan dan dimanipulasi secara konsisten oleh komputer.
Lihat Aksara Kawi dan Unicode
Juga dikenal sebagai Aksara Jawa Kuna, Aksara Jawa Kuno, Aksara Sukuh, Huruf Kawi.