Daftar Isi
14 hubungan: Agil, Artileri, Cetbang, Daftar penemuan dan penciptaan Indonesia, Djong (kapal), Invasi Kesultanan Demak ke Melaka Portugis, Kimbul, Kotta mara, Lancang, Lela, Meriam pivot, Pati Unus, Penjajap, Samudra Raksa.
Agil
Galiung Belanda, lepas pantai Mauritius, memiliki agil (kiri) dan kimbul (kanan). Agil atau Akil adalah sebutan untuk bangunan di atas geladak utama kapal layar di depan tiang topang.
Lihat Apilan dan kota mara dan Agil
Artileri
Meriam artileri klasik M-115 Howitzer Artileri KNIL di Peunayong di Kutaraja (kini Banda Aceh) tahun 1875 pada awal Perang Aceh Artileri secara umum untuk bentuk persenjataan alat berat.
Lihat Apilan dan kota mara dan Artileri
Cetbang
Cetbang berjenis meriam tangan dari perunggu, ditemukan di sungai Brantas, desa Sumberagung, Jombang, Jawa Timur. Mulut meriam ada di bagian kanan, sedangkan bagian kiri adalah tempat menancapkan galah. Cetbang (awalnya disebut sebagai bedil, juga dikenal sebagai warastra atau meriam coak) merupakan senjata jenis meriam yang diproduksi dan digunakan pada masa kerajaan Majapahit (1293–1527 M) dan kerajaan-kerajaan di Nusantara setelahnya.
Lihat Apilan dan kota mara dan Cetbang
Daftar penemuan dan penciptaan Indonesia
Bangsa Indonesia telah mengembangkan tradisi panjang teknik fermentasi, di antaranya adalah tempe, oncom, tuak, brem, dan tapai. Layar tanja, sebuah penemuan Indonesia yang berpengaruh global, karena memungkinkan kapal untuk berlayar melawan angin. Daftar penemuan dan penciptaan Indonesia ini memerinci kesenian dan teknik pribumi, kreasi budaya, penemuan ilmiah, produk-produk karya anak bangsa, dan sumbangsih rakyat di kepulauan Indonesia — baik negara kuno dan modern Indonesia.
Lihat Apilan dan kota mara dan Daftar penemuan dan penciptaan Indonesia
Djong (kapal)
Jong jawa bertiang tiga di Banten, 1610. Djong (juga disebut jong, jung atau junk) adalah jenis kapal layar kuno yang berasal dari Jawa, dan digunakan secara umum oleh pelaut Jawa dan Sunda; dan pada abad-abad setelahnya, juga oleh pelaut Pegu (suku Mon) dan Melayu.
Lihat Apilan dan kota mara dan Djong (kapal)
Invasi Kesultanan Demak ke Melaka Portugis
Sejak Melaka jatuh ke tangan Portugal pada 1511, Sultan Malaka Mahmud Syah yang mengungsi di Pulau Bintan meminta bantuan kepada Dinasti Ming dan beberapa kerajaan Islam di Nusantara untuk merebut kembali Malaka.
Lihat Apilan dan kota mara dan Invasi Kesultanan Demak ke Melaka Portugis
Kimbul
Kimbul adalah geladak yang berdinding tipis selebar kapal di atas geladak utama yang berada di bagian buritan (bagian belakang kapal).
Lihat Apilan dan kota mara dan Kimbul
Kotta mara
300x300px Kotta mara adalah jenis baterai terapung atau rakit yang dibentengi dari Kalimantan.
Lihat Apilan dan kota mara dan Kotta mara
Lancang
Lancang (juga ditulis sebagai lanchang atau lancha) adalah jenis kapal layar dari kepulauan Melayu.
Lihat Apilan dan kota mara dan Lancang
Lela
Lela abad ke-19 dari Pahang. Spesimen ini memiliki dua lumba-lumba dan sebuah ''cagak'' (garpu putar). Lela atau lila adalah jenis meriam Melayu, digunakan secara luas di kepulauan Nusantara.
Lihat Apilan dan kota mara dan Lela
Meriam pivot
AL Amerika Serikat di akhir abad ke-19 Meriam pivot adalah jenis meriam yang dipasang pada emplasemen pusat tetap yang memungkinkannya untuk dipindahkan melalui sudut horizontal yang lebar.
Lihat Apilan dan kota mara dan Meriam pivot
Pati Unus
Pati Unus alias Yat Sun (Jawa: ê¦¥ê¦ ê¦¶ê¦ªê¦¸ê¦¤ê¦¸ê¦±ê§€, Hanzi: 逸新, Pinyin: Yat Sun) dikenal sebagai Pangeran Sabrang Lor (1488–1521) adalah Sultan Demak kedua yang memerintah dari tahun 1518–1521.
Lihat Apilan dan kota mara dan Pati Unus
Penjajap
Sebuah ''pindjajap'' (kanan) di selat MelakaPenjajap (sebutan bahasa Portugis: Pangajava) adalah sejenis perahu yang digunakan untuk pertempuran di laut.
Lihat Apilan dan kota mara dan Penjajap
Samudra Raksa
Samudra Raksa (Bahasa Jawa kuno: Pelindung samudra) adalah kapal yang dibuat pada tahun 2003 yang dibuat berdasarkan relief kapal di candi Borobudur.
Lihat Apilan dan kota mara dan Samudra Raksa
Juga dikenal sebagai Apilan, Kota mara.