Daftar Isi
112 hubungan: Adrenomedulin, Aktivin dan inhibin, Aneurisma aorta, Antigen, AP-1, Arsen, Atrofi, Badan polar, BCAR1, Bilirubin, Bioassay, Biologi perkembangan, CD95, Cengkih, Daftar penerima Nobel Fisiologi atau Kedokteran, Diabetes melitus, Diskodermolida, Dosis penguat, Endotelin, ESCRT, Estrogen, Fagosit, Faktor nekrosis tumor-alfa, Faktor pertumbuhan hepatosit, Faktor pertumbuhan saraf, Fluorourasil, Fosfatidilinositol-3,4,5-trisfosfat 3-fosfatase, Galur sel abadi, Garis besar biologi, Glukokortikoid, Hati, HBx, Hormon, Hormon PDGF, Howard Robert Horvitz, Inflamasom, Inhibitor aktivator plasminogen tipe 1, Interleukin-1, Interleukin-15, Interleukin-2, Interleukin-3, Iskemia, Iskemik, Kalsitriol, Kanker, Kanker paru-paru, Karsinogenesis, Kematian sel terprogram, Kinase DAP, Kortisol, ... Memperluas indeks (62 lebih) »
Adrenomedulin
Adrenomedulin (adrenomedullin, AM) adalah hormon vasoaktif, angiogenik, berupa irisan dari prohormon pre-proadrenomedulin sepanjang 185 AA, dengan panjang 52 AA yang teraktivasi setelah reaksi amidasi pada gugus terminal-C. AM pertama kali ditemukan pada kelenjar adrenal bagian medulla dan jaringan feokromositoma yang berasal dari adrenal medulla, dan dikenali sebagai hormon peptida mirip CGRP dengan panjang 52 AA yang dapat menurunkan tekanan darah, dengan meningkatkan kadar cAMP dalam keping darah.
Lihat Apoptosis dan Adrenomedulin
Aktivin dan inhibin
Aktivin dan inhibin adalah dua kompleks protein yang sangat berkaitan yang nyaris memiliki dampak bioologi yang berlawanan secara langsung.
Lihat Apoptosis dan Aktivin dan inhibin
Aneurisma aorta
Aneurisma aorta adalah suatu kondisi yang ditandai oleh pelebaran pembuluh darah aorta yang dapat terjadi pada aorta di bagian dada, perut, atau keduanya yang disebabkan karena melemahnya otot-otot pada dinding aorta.
Lihat Apoptosis dan Aneurisma aorta
Antigen
fix-attempted.
Lihat Apoptosis dan Antigen
AP-1
Dalam bidang studi genetika, AP-1 (activator protein 1, AP-1) adalah protein di dalam inti sel berbentuk heterodimerik dari kompleks fos, jun dan subgroup ATF, yang merupakan faktor transkripsi yang memiliki peran penting dalam ekspresi genetik seluler seperti transformasi, proliferasi melalui represi ekspresi gen supresor tumor, diferensiasi, apoptosis, migrasi sel; mengendalikan ekspresi dan fungsi regulator siklus sel seperti siklin D1, supresor tumor p53, p21(cip1/waf1), p19(ARF) dan p16; dan peradangan.
Lihat Apoptosis dan AP-1
Arsen
Arsen, arsenik, arsenikum atau warangan adalah sebuah unsur kimia dengan lambang As dan nomor atom 33.
Lihat Apoptosis dan Arsen
Atrofi
Atrofi adalah pembuangan sebagian atau seluruh bagian tubuh.
Lihat Apoptosis dan Atrofi
Badan polar
Badan polar adalah sebuah sel haploid kecil yang terbentuk pada saat yang sama sebagai sel telur pada oogenesis, namun umumnya tak memiliki kemampuan untuk menyuburkan.
Lihat Apoptosis dan Badan polar
BCAR1
BCAR1 (Breast cancer anti-estrogen resistance protein 1) atau p130Cas merupakan protein yang pada manusia disandikan oleh gen BCAR1.
Lihat Apoptosis dan BCAR1
Bilirubin
Struktur kimiawi Bilirubin. Bilirubin (bilirubin, hematoidin) adalah senyawa pigmen berwarna kuning yang merupakan produk katabolisme enzimatik biliverdin oleh biliverdin reduktase.
Lihat Apoptosis dan Bilirubin
Bioassay
ELISA dapat dipakai untuk bioassay Bioassay adalah analisis atau pengukuran dari suatu zat untuk menentukan keberadaan dan dampaknya.
Lihat Apoptosis dan Bioassay
Biologi perkembangan
"Views of a Fetus in the Womb", Leonardo da Vinci, sekitar. 1510-1512. Perkembangan bayi sebelum lahir adalah bagian utama dari biologi perkembangkan. Biologi perkembangan adalah cabang biologi yang mempelajari proses pertumbuhan dan perkembangan organisme pada tahap zigot.
Lihat Apoptosis dan Biologi perkembangan
CD95
CD95 (apo-1, tumor necrosis factor receptor superfamily member 6, TNFRSf6, Fas receptor, FasR)adalah ekspresi pada permukaan sel yang mempunyai daya ikat terhadap ligan dari sitokina keluarga TNF.
Lihat Apoptosis dan CD95
Cengkih
Cengkih adalah kuncup bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae.
Lihat Apoptosis dan Cengkih
Daftar penerima Nobel Fisiologi atau Kedokteran
Bagian depan Medali Nodel Fisiologi atau Kedokteran Nobel Fisiologi atau Kedokteran (Nobelpriset i fysiologi eller medicin) dianugerahi setiap tahun oleh Institut Karolinska Swedia kepada ilmuwan dan dokter yang terlibat dalam penemuan luar biasa di dalam bidang fisiologi atau kedokteran.
Lihat Apoptosis dan Daftar penerima Nobel Fisiologi atau Kedokteran
Diabetes melitus
Diabetes melitus (DM) atau penyakit kencing manis (sering disingkat sebagai diabetes) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama.
Lihat Apoptosis dan Diabetes melitus
Diskodermolida
(+)-Diskodermolida adalah produk alami poliketida yang baru-baru ini ditemukan berpotensi sebagai inhibitor pertumbuhan sel tumor.
Lihat Apoptosis dan Diskodermolida
Dosis penguat
Dalam istilah medis, dosis penguat (booster dose) merupakan pemberian vaksin tambahan setelah dosis vaksin utama (premier).
Lihat Apoptosis dan Dosis penguat
Endotelin
Endotelin, ET adalah protein sepanjang 21 AA hasil sekresi endotelium yang bersifat hormon dengan menyebabkan pengecilan penampang pembuluh darah sehingga meningkatkan tekanan darah, sebagai mekanisme homeostasis vaskular.
Lihat Apoptosis dan Endotelin
ESCRT
Mesin kompleks penyortiran endosom yang diperlukan untuk transportasi (endosomal sorting complexes required for transport, ESCRT) terdiri dari kompleks protein sitosol, yang dikenal sebagai ESCRT-0, ESCRT-I, ESCRT-II, dan ESCRT-III.
Lihat Apoptosis dan ESCRT
Estrogen
Estriol Estradiol Estron Estrogen (atau oestrogen) adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon seks wanita.
Lihat Apoptosis dan Estrogen
Fagosit
menggulung kuman Antraks Basili (oranye). Fagosit (phagocyte) adalah pengolongan dari sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan dengan cara fagositosis/menelan patogen.
Lihat Apoptosis dan Fagosit
Faktor nekrosis tumor-alfa
Faktor nekrosis tumor-α (Tumor necrosis factor alpha, cachexin, cachectin, DIF; TNFA, TNFSF2, TNF-alpha, TNF-α) adalah sitokin yang banyak disekresikan oleh makrofag dan memiliki banyak peran metabolisme seperti proliferasi sel, differensiasi, apoptosis, metabolisme lipid, dan koagulasi.
Lihat Apoptosis dan Faktor nekrosis tumor-alfa
Faktor pertumbuhan hepatosit
Faktor pertumbuhan hepatosit (hepatocyte growth factor, scatter factor, hepapoietin A, SF, HGFB, HPTA, F-TCF, DFNB39, HGF) adalah sitokina hasil sekresi sel mesenkimal yang memiliki multi-fungsi antara lain berperan dalam perkembangan sel, motilitas, morfogenesis pada lintasan tirosina kinase, sehingga mempunyai peran penting dalam angiogenesis, tumorogenesis dan perbaikan jaringan tubuh.
Lihat Apoptosis dan Faktor pertumbuhan hepatosit
Faktor pertumbuhan saraf
Faktor pertumbuhan saraf (nerve growth factor, NGF) merupakan sekresi protein yang berperan dalam proses tumbuh kembang, pemeliharaan dan daya tahan neuron, selain berfungsi sebagai molekul transduksi sinyal seluler, dan sistem kekebalan neuroendokrin.
Lihat Apoptosis dan Faktor pertumbuhan saraf
Fluorourasil
Fluorourasil (5-FU atau f5U) (dijual dengan merek Adrucil, Carac, Efudix, Efudex and Fluoroplex) adalah obat dari analog pirimidina yang digunakan untuk perawatan kanker.
Lihat Apoptosis dan Fluorourasil
Fosfatidilinositol-3,4,5-trisfosfat 3-fosfatase
Fosfatidil inositol 3-fosfatase (Phosphatidylinositol 3,4,5-trisphosphate 3-phosphatase, phosphatidylinositol 3,4,5-trisphosphate 3-phosphohydrolase, 1-phosphatidyl-1D-myo-inositol-3,4,5-trisphosphate 3-phosphohydrolase, phosphoinositide 3-phosphatase, PI3P, EC 3.1.3.67) adalah enzim fosfatase lipid dari golongan protein tyrosine phosphatase dengan panjang 403 AA hasil ekspresi gen PTEN, yang mempercepat reaksi hidrolisis atau defosforilasi gugus fosfat pada residu inositol ke 3, senyawa fosfoinositida seperti: atau: dengan unsur Mg2+ sebagai kofaktor.
Lihat Apoptosis dan Fosfatidilinositol-3,4,5-trisfosfat 3-fosfatase
Galur sel abadi
Galur sel abadi adalah populasi sel dari organisme multiseluler yang biasanya tidak berkembang biak tanpa batas tetapi telah menghindari penuaan seluler normal dan dapat terus mengalami pembelahan karena mengalami mutasi.
Lihat Apoptosis dan Galur sel abadi
Garis besar biologi
Biologi – ilmu alam yang melibatkan studi tentang kehidupan dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, asal, evolusi, distribusi, dan taksonomi mereka.
Lihat Apoptosis dan Garis besar biologi
Glukokortikoid
Struktur kimia kortisol dari golongan glukokortikoid Glukokortikoid (Glucocorticoids, GC) adalah golongan hormon steroid yang memberikan pengaruh terhadap metabolisme nutrisi.
Lihat Apoptosis dan Glukokortikoid
Hati
Hati adalah organ utama yang hanya ditemukan pada verrebrata yang melakukan banyak fungsi biologis detoksifikasi organisme, dan sintesis protein serta biokimia yang diperlukan untuk pencernaan dan pertumbuhan Hati terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.
Lihat Apoptosis dan Hati
HBx
Organisasi genom HBV; gen saling tumpang tindih. ORF X, berwarna kuning, mengodekan HBx. HBx adakah protein virus hepatitis B. Protein ini memiliki panjang 154 asam amino dan mengganggu transkripsi, transduksi sinyal, perkembangan siklus sel, degradasi protein, apoptosis, dan stabilitas kromosom pada sel inang.
Lihat Apoptosis dan HBx
Hormon
Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel.
Lihat Apoptosis dan Hormon
Hormon PDGF
Platelet-derived growth factor B, Human. Hormon PDGF (platelet-derived growth factor, PDGF) adalah senyawa hormon yang diturunkan dari keping darah selain EGF dan TGF.
Lihat Apoptosis dan Hormon PDGF
Howard Robert Horvitz
Prof.
Lihat Apoptosis dan Howard Robert Horvitz
Inflamasom
Inflamasom adalah kompleks protein yang berperan dalam pertahanan tubuh dan inflamasi (peradangan).
Lihat Apoptosis dan Inflamasom
Inhibitor aktivator plasminogen tipe 1
Inhibitor aktivator plasminogen tipe I (Plasminogen activator inhibitor 1 atau PAI-1) adalah protein multifungsi.
Lihat Apoptosis dan Inhibitor aktivator plasminogen tipe 1
Interleukin-1
Interleukin-1 (IL-1) juga dikenal sebagai leukocyte activating factor (LAF), B cell activating factor (BAF), mononuclear cell factor (MCF), leukocyte endogenous mediator (LEM), hemopoeitin-1 dan sejumlah nama lain.
Lihat Apoptosis dan Interleukin-1
Interleukin-15
Interleukin-15, IL-15 (MGC9721) adalah sitokin yang disekresikan oleh beragam sel dan jaringan tubuh yang berperan dalam aktivasi dan proliferasi sel NK dan sel T. IL-15 mempunyai beberapa kemiripan dengan IL-2 dalam hal aktivitas seluler.
Lihat Apoptosis dan Interleukin-15
Interleukin-2
Interleukin-2, IL-2 (T Cell Growth Factor, TCGF, lymphokine) adalah sejenis sitokina yang disebut hormon leukositotropik, yang berperan sebagai stimulan dalam proliferasi sel B dan sel T. IL-2 ditelisik mempunyai fungsi yang serupa dengan IL-15.
Lihat Apoptosis dan Interleukin-2
Interleukin-3
Interleukin-3, IL-3 (multi colony stimulating factor, MULTI-CSF, MCGF, MGC79398, MGC79399) adalah sebuah hormon berjenis sitokina dari kelompok interleukin yang mempunyai potensi untuk memicu proliferasi beragam sel hematopoietik menjadi sel progenitor mieloid, termasuk memicu proliferasi beragam sel mieloid seperti eritrosit, megakariosit, granulosit, monosit dan sel dendritik.
Lihat Apoptosis dan Interleukin-3
Iskemia
Iskemia vaskuler pada jari - jari kaki dengan karakteristik cyanosis. Iskemia adalah simtoma berkurangnya aliran darah yang dapat menyebabkan perubahan fungsional pada sel normal.
Lihat Apoptosis dan Iskemia
Iskemik
Vascular iskemia jari-jari kaki dengan karakteristik sianosis. Dalam ilmu medis, iskemik, juga dieja sebagai iskemia atau iskemia, (dari ισχαιμία bahasa Yunani, ischaimía, isch-akar yang menunjukkan pembatasan atau penipisan atau untuk membuat atau tumbuh tipis / ramping, Haema darah) adalah pembatasan dalam suplai darah ke jaringan, menyebabkan kekurangan oksigen dan glukosa yang diperlukan untuk metabolisme sel (untuk menjaga agar jaringan tetap hidup).
Lihat Apoptosis dan Iskemik
Kalsitriol
Kalsitriol (1,25-dihydroxycholecalciferol, 1,25-dihydroxyvitamin D3, 1,25-(OH)2D3) adalah hormon pleitrofik yang merupakan bentuk aktif vitamin D setelah proses konversi oleh ginjal, terhadap kalsidiol yang disekresi oleh hati, dengan katalis berupa enzim sitokrom P450 hidroksilase 1-alfa.
Lihat Apoptosis dan Kalsitriol
Kanker
Kanker juga selalu disebut sebagai Neoplasma ganas atau Tumor ganas (cancer, malignant neoplasm, malignant tumor) adalah tumor, sifat-sifatnya yang paling sering (berbeda dengan sifat-sifat Tumor jinak) membuatnya sangat mengancam jiwa organisme, yang memberi alasan untuk menyebutnya "ganas".
Lihat Apoptosis dan Kanker
Kanker paru-paru
Kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru.
Lihat Apoptosis dan Kanker paru-paru
Karsinogenesis
Kanker dan tumor diakibatkan oleh serangkaian mutasi. Setiap mutasi mengubah perilaku sel. Karsinogenesis, juga disebut onkogenesis atau tumorigenesis, adalah proses pembentukan kanker.
Lihat Apoptosis dan Karsinogenesis
Kematian sel terprogram
Kematian sel terprogram (bahasa Inggris: programmed cell death, disingkat PCD) adalah kematian sel sebagai akibat dari kejadian di dalam sel, seperti apoptosis atau autofagi.
Lihat Apoptosis dan Kematian sel terprogram
Kinase DAP
Kinase DAP (death-associated protein kinase, DAP kinase) adalah sejenis enzim serina kinase/threonina kinase yang berperan dalam apoptosis yang diinduksi oleh interferon-γ, TNF-α dan ligan Fas.
Lihat Apoptosis dan Kinase DAP
Kortisol
Kortisol (cortisol, hydrocortisone, 11beta,17alpha,21-trihydroxy-4-pregnene-3,20-dione) adalah hormon steroid dari golongan glukokortikoid yang diproduksi oleh sel di dalam zona fasikulata pada kelenjar adrenal sebagai respon terhadap stimulasi hormon ACTH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis, juga merupakan hasil reaksi organik hidrogenasi pada gugus 11-keto molekul hormon kortison yang dikatalis oleh enzim 11β-hidroksisteroid dehidrogenase tipe 1 yang umumnya disekresi oleh jaringan adiposa.
Lihat Apoptosis dan Kortisol
Kromosom
Kromatid — salah satu dari dua bagian identik dari kromosom setelah fase S. (2) Sentromer — titik dua kromatid bersentuhan. (3) Lengan pendek (p). (4) Lengan panjang (q). Kromosom adalah sebuah molekul DNA panjang yang mengandung sebagian atau seluruh materi genetik suatu organisme.
Lihat Apoptosis dan Kromosom
Lactobacillus reuteri
Lactobacillus reuteri adalah bakteri asam laktat yang ditemukan di berbagai lingkungan alami, termasuk saluran pencernaan manusia khususnya di usus dan hewan lainnya.
Lihat Apoptosis dan Lactobacillus reuteri
Lempuyang
Lempuyang atau lempuyang wangi (Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm., sin. Z. aromaticum Valeton) adalah sejenis rempah-rempah yang berkhasiat obat.
Lihat Apoptosis dan Lempuyang
Lipida dwilapis
Penampang cairan lipid dwilapis sepenuhnya terdiri dari fosfatidil kolina. Lipid dwilapis (atau fosfolipid dwilapis) adalah lapisan membran bermuatan tipis yang terdiri dari dua lapisan molekul lipid.
Lihat Apoptosis dan Lipida dwilapis
Lisosom
Lisosom adalah organel bermembran yang ditemukan pada banyak sel hewan.
Lihat Apoptosis dan Lisosom
Luteolin
Luteolin merupakan salah satu senyawa kimia yang termasuk golongan flavonoid.
Lihat Apoptosis dan Luteolin
Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak adalah radang pada membran yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuan disebut meningen.
Lihat Apoptosis dan Meningitis
Metaloproteinase matriks
Metaloproteinase matriks (MMP) juga dikenal sebagai matriksin, adalah endopeptidase mengandung seng tergantung kalsium; anggota keluarga lainnya adalah adamalisin, serralisin, dan astacin.
Lihat Apoptosis dan Metaloproteinase matriks
Mitokondria
Mitokondria (bahasa Inggris: mitochondrion, jamak: mitochondria) adalah organel dengan membran ganda yang ditemukan pada sebagian besar organisme eukariotik.
Lihat Apoptosis dan Mitokondria
Nature Reviews Molecular Cell Biology
Nature Reviews Molecular Cell Biology adalah jurnal tinjauan bulanan terdepan yang diterbitkan oleh Nature Publishing Group.
Lihat Apoptosis dan Nature Reviews Molecular Cell Biology
Nefropati
Nefropati adalah istilah kedokteran yang berarti kerusakan atau penyakit pada ginjal.
Lihat Apoptosis dan Nefropati
Nekroptosis
Jalur sinyal nekroptosis Nekroptosis adalah salah satu bentuk nekrosis atau kematian sel inflamasi.
Lihat Apoptosis dan Nekroptosis
Nekrosis
Perubahan struktural sel yang mengalami nekrosis dan apoptosis Nekrosis (dari bahasa yunani νέκρωσις "kematian, tahap kematian, tindak pembunuhan" dari νεκρός "mati") adalah bentuk cedera sel yang mengakibatkan kematian prematur sel-sel pada jaringan hidup dengan autolisis.
Lihat Apoptosis dan Nekrosis
Neurotrofin
Tampilan monomer dari Neurotrofin Neurotropin adalah keluarga protein yang menginduksi kelangsungan hidup, perkembangan, dan fungsi neuron.
Lihat Apoptosis dan Neurotrofin
Nitrogen monoksida
Nitrogen monoksida (nitric oxide, endothelial-derived relaxing factor, nitrogen monoxide, NO) adalah senyawa dengan rumus kimia berupa NO yang berfungsi sebagai molekul sinyal intraselular pada mamalia termasuk manusia dengan modulasi berupa aliran darah, trombosis dan aktivitas neural.
Lihat Apoptosis dan Nitrogen monoksida
Obat imunosupresif
Prednison Deksametason Obat imunosupresif atau agen imunosupresif atau obat antipenolakan adalah obat yang menghambat atau mencegah aktivitas sistem imun.
Lihat Apoptosis dan Obat imunosupresif
Onkogen
Onkogen (oncogene) adalah gen yang termodifikasi sehingga meningkatkan keganasan sel tumor.
Lihat Apoptosis dan Onkogen
Osteoblas
Osteoblas (dari Bahasa Yunani yang merujuk kepada "tulang" dan "janin" atau embrio) adalah sel yang berasal dari jaringan penunjang sel induk dari stroma sumsum tulang.
Lihat Apoptosis dan Osteoblas
P53
Tumor suppressor p53 trimer + DNA fragment, Human. p53 (protein 53, p53) adalah faktor transkripsi yang mendapat julukan dalam bahasa Inggris sebagai "the guardian of the genome", atau "guardian angel gene", dan "master watchman" karena peran protein tersebut dalam menjaga sel dari mutasi genetik akibat kerusakan DNA.
Lihat Apoptosis dan P53
Penekan tumor
Gen penekan tumor, atau antionkogen, adalah gen seluler yang secara normal berfungsi untuk mencegah perkembangan tumor.
Lihat Apoptosis dan Penekan tumor
Pengantar tentang virus
Ilustrasi sebuah virion SARS-CoV-2, penyebab pandemi koronavirus 2019–2020. Virus adalah agen infeksi berukuran kecil yang bereproduksi di dalam sel inang yang hidup.
Lihat Apoptosis dan Pengantar tentang virus
Penolakan transplantasi
Penolakan transplantasi terjadi ketika jaringan yang ditransplantasi ditolak oleh sistem imun penerimanya, sehingga jaringan yang ditransplantasi pun rusak.
Lihat Apoptosis dan Penolakan transplantasi
Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah penyakit degeneratif progresif pada otak yang umumnya menyerang orang tua serta dikaitkan dengan perkembangan plak-plak beta amiloid pada otak.
Lihat Apoptosis dan Penyakit Alzheimer
Penyakit autoimun kulit
Penyakit Autoimun Kulit adalah penyakit yang disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan (sistem imun) tubuh pada kulit dimana sel darah putih atau antibodi tubuh yang terlalu kuat sehingga melawan jaringan tubuh sendiri atau protein ekstraselular.
Lihat Apoptosis dan Penyakit autoimun kulit
Perbaikan DNA
DNA yang rusak, menyebabkan banyaknya kromosom yang terputus Perbaikan DNA (atau pembenahan DNA, Ingg. DNA repair) merujuk pada sekumpulan proses mengenali dan memperbaiki kerusakan pada molekul DNA yang berlangsung dalam sel.
Lihat Apoptosis dan Perbaikan DNA
Piroptosis
Piroptosis adalah kematian sel terprogram yang diproinflasi oleh lisis sel diikuti oleh aktivasi agresif inflamasi caspase-1 dan IL-1β.
Lihat Apoptosis dan Piroptosis
Potensial membran
Ilustrasi cara perbedaan konsentrasi pada sisi yang berbeda dari suatu membran sel menghasilkan perbedaan tegangan. Potensial membran (membrane potential, ΔΨ) adalah beda potensial elektrik antara dinding sebelah luar dan sebelah dalam dari suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa di dalam sel bersifat negatif dibandingkan dengan di luarnya).
Lihat Apoptosis dan Potensial membran
Proteasom
Proteasom adalah kompleks protein yang mendegradasi suatu protein yang tidak dibutuhkan atau rusak dengan cara proteolisis (reaksi kimia yang memutuskan ikatan peptida).
Lihat Apoptosis dan Proteasom
Protein FLICE-i
Protein FLICE-i (FLICE-inhibitory protein, CASP8 and FADD-like apoptosis regulator, FADD-like IL-1beta-converting enzyme inhibitory protein, FLIP) adalah faktor transkripsi dengan berkas genetik CFLAR pada kromosom 2 lokasi 2q33-q34, yang banyak terdapat pada jaringan otot dan jaringan limfoid, sebagai regulator apoptosis.
Lihat Apoptosis dan Protein FLICE-i
Protein membran
Struktur kristal saluran kalium Kv1.2/2.1 Chimera. Perkiraan batas hidrokarbon lipid dwilapis diindikasikan dengan garis merah dan biru. Protein membran adalah protein yang berinteraksi dengan, atau bagian dari, membran biologis.
Lihat Apoptosis dan Protein membran
Remisi spontan
Remisi spontan, disebut juga penyembuhan spontan atau regresi spontan, adalah perbaikan atau penyembuhan yang tidak terduga dari penyakit yang biasanya berkembang.
Lihat Apoptosis dan Remisi spontan
Respiratory syncytial virus
Respiratory syncytial virus (RSV), juga disebut human respiratory syncytial virus (hrSV) ataupun human orthopneumovirus merupakan virus menular umum yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan.
Lihat Apoptosis dan Respiratory syncytial virus
Rhodopsin
Rhodopsin Rhodopsin adalah pigmen yang ada di sel fotoreseptor dari organ retina yang bertanggung jawab terhadap persepsi cahaya.
Lihat Apoptosis dan Rhodopsin
Ribosomal s6 kinase
Kinase ribosomal s6 (ribosomal s6 kinase, A-kinase; AP50 kinase; ATP-protein transphosphorylase; calcium-dependent protein kinase C; calcium/phospholipid-dependent protein kinase; cAMP-dependent protein kinase; cAMP-dependent protein kinase A; casein kinase; casein kinase (phosphorylating); casein kinase 2; casein kinase I; casein kinase II; cGMP-dependent protein kinase; CK-2; CKI; CKII; cyclic AMP-dependent protein kinase; cyclic AMP-dependent protein kinase A; cyclic monophosphate-dependent protein kinase; cyclic nucleotide-dependent protein kinase; cyclin-dependent kinase; cytidine 3',5'-cyclic monophosphate-responsive protein kinase; dsk1; glycogen synthase a kinase; glycogen synthase kinase; HIPK2; Hpr kinase; hydroxyalkyl-protein kinase; hydroxyalkyl-protein kinase; M phase-specific cdc2 kinase; mitogen-activated S6 kinase; p82 kinase; phosphorylase b kinase kinase; PKA; protein glutamyl kinase; protein kinase (phosphorylating); protein kinase A; protein kinase CK2; protein kinase p58; protein phosphokinase; protein serine kinase; protein serine-threonine kinase; Serine/threonine-protein kinase B-raf, proto-oncogene B-Raf, p94, v-Raf murine sarcoma viral oncogene homolog B1, protein-aspartyl kinase; protein-cysteine kinase; protein-serine kinase; Prp4 protein kinase; Raf kinase; Raf-1; ribosomal protein S6 kinase II; ribosomal S6 protein kinase; serine kinase; serine protein kinase; serine-specific protein kinase; serine(threonine) protein kinase; serine/threonine protein kinase; STK32; T-antigen kinase; threonine-specific protein kinase; twitchin kinase; type-2 casein kinase; βIIPKC; ε PKC; Wee 1-like kinase; Wee-kinase; WEE1Hu, Rsk, EC 2.7.11.1) adalah kinase protein yang mempercepat reaksi fosforilasi pada residu serina/treonina dan teraktivasi melalui lintasan MAPK/ERK.
Lihat Apoptosis dan Ribosomal s6 kinase
RNA Duta dengan nukleosida yang termodifikasi
RNA Duta dengan nukleosida yang termodifikasi (modRNA) adalah RNA Duta sintetik yang nukleosidanya diganti dengan nukleosida lain yang ada secara alamiah maupun yang dibuat secara sintetik dengan analog nukleosidanya.
Lihat Apoptosis dan RNA Duta dengan nukleosida yang termodifikasi
Sel (biologi)
Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup.
Lihat Apoptosis dan Sel (biologi)
Sel dendritik
Sel dendritik Sel dendritik (dendritic cell, DC) adalah monosit yang terdiferensiasi oleh stimulasi GM-CSF dan IL-4, dan menjadi bagian sistem kekebalan mamalia.
Lihat Apoptosis dan Sel dendritik
Sel pembunuh alami
Sel NK (natural killer cell, NK cell) adalah turunan limfosit yang mempunyai andil sangat besar dalam sistem imun bawaan.
Lihat Apoptosis dan Sel pembunuh alami
Sel T pembunuh
Sel T CD8+ atau sel T sitotoksik (T-Killer cell, cytolytic T cell, CD8+ T cell, TC, CTL) adalah limfosit yang mempunyai kapasitas untuk menginduksi kerusakan pada sel yang terinfeksi atau sel tumor.
Lihat Apoptosis dan Sel T pembunuh
Seng
Seng, zinkum (zincum), zink (zink), atau timah sari adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Zn dan nomor atom 30.
Lihat Apoptosis dan Seng
Sfingolipid
440x440px Sfingolipid adalah sebuah kelompok lipid yang banyak ditemukan di membran eukariot.
Lihat Apoptosis dan Sfingolipid
Sfingosina
Sfingosina (2-amino-4-trans-octadecene-1,3-diol) adalah senyawa yang terdiri dari gugus kepala alkanolamina dengan dua hidroksil yang menempel pada 18 rantai hidrokarbon tak jenuh.
Lihat Apoptosis dan Sfingosina
Siklus sel
Siklus sel Siklus sel adalah fungsi sel yang paling mendasar berupa duplikasi akurat sejumlah besar DNA di dalam kromosom, dan kemudian memisahkan hasil duplikasi tersebut hingga terjadi dua sel baru yang identik.
Lihat Apoptosis dan Siklus sel
Sindaktili
Sindaktili (dari Bahasa Yunani συν - yang berarti "bersama" dan δακτυλος yang berarti "jari") adalah suatu kondisi di mana dua atau lebih jari menyatu satu sama lain.
Lihat Apoptosis dan Sindaktili
Sindrom Char
Sindrom Char adalah penyakit bawaan dominan autosom yang disebabkan oleh mutasi pada gen TFAP2B yang mempengaruhi perkembangan tulang-tulang wajah serta jantung dan anggota badan.
Lihat Apoptosis dan Sindrom Char
Sisplatin
Sisplatin adalah agen kemoterapi.
Lihat Apoptosis dan Sisplatin
Sistem imun
antraks (jingga) Sistem imun, sistem kekebalan, atau sistem pertahanan tubuh adalah sel-sel dan banyak struktur biologis lainnya yang bertanggung jawab atas imunitas, yaitu pertahanan pada organisme untuk melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh patogen.
Lihat Apoptosis dan Sistem imun
Sistem imun bawaan
Neutrofil (kuning) yang sedang menelan bakteri antraks (jingga). Proses fagositosis ini dilihat dengan mikroskop elektron. Sistem imun bawaan (innate immune system, genetic immunity, native immunity, natural immunity, inherent immunity) adalah mekanisme suatu organisme mempertahankan diri dari infeksi organisme lain, yang dapat segera dipicu beberapa saat setelah terpapar hampir semua jenis patogen.
Lihat Apoptosis dan Sistem imun bawaan
Sistem komplemen
Sistem komplemen adalah protein dalam serum darah yang bereaksi berjenjang sebagai enzim untuk membantu sistem kekebalan seluler dan sistem kekebalan humoral untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Lihat Apoptosis dan Sistem komplemen
Sitotoksisitas
Sitotoksisitas adalah tingkat merusaknya suatu zat pada sel.
Lihat Apoptosis dan Sitotoksisitas
STAT-1
STAT-1 adalah faktor transkripsi dari keluarga STAT yang merespon stimulasi sitokina interferon.
Lihat Apoptosis dan STAT-1
STAT-6
STAT-6 (STAT6 signal transducer and activator of transcription 6, STAT6B; STAT6C; D12S1644; IL-4-STAT; STAT6) adalah salah satu faktor transkripsi dari keluarga STAT.
Lihat Apoptosis dan STAT-6
Strok
Hasil otopsi otak yang mengalami strok. Strok atau angin ahmar adalah kondisi medis akibat buruknya aliran darah ke otak sehingga terjadi kematian sel.
Lihat Apoptosis dan Strok
Tanaman transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluk hidup lainnya.
Lihat Apoptosis dan Tanaman transgenik
Tasuku Honjo
adalah seorang ahli imunologi Jepang dan pemenang Hadiah Nobel yang terkenal karena risetnya dalam mengidentifikasi protein kematian sel terprogram (PD-1).
Lihat Apoptosis dan Tasuku Honjo
Telomer
Telomer (telomere) adalah bagian paling ujung dari DNA linear yang selalu berulang-ulang.
Lihat Apoptosis dan Telomer
Teratologi
Teratologi (bahasa Inggris: Teratology) adalah ilmu yang mempelajari tentang kelainan perkembangan fisiologis, yang sering juga disebut sebagai studi tentang kelainan kongenital pada manusia.
Lihat Apoptosis dan Teratologi
Tukak Buruli
Tukak Buruli atau Buruli ulcer (juga dikenal dengan nama Bairnsdale ulcer, Searls ulcer, atau Daintree ulcer) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium ulcerans.
Lihat Apoptosis dan Tukak Buruli
Tumor
Tumor atau barah (tumor, tumour) adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh yang tidak semestinya, yang mirip dengan simtoma bengkak.
Lihat Apoptosis dan Tumor
Tumor jinak
Tumor jinak atau Neoplasma jinak (benign neoplasm, benign tumor) adalah massa Sel (Tumor) yang tidak memiliki kemampuan untuk menyerang Jaringan tetangga atau bermetastasis.
Lihat Apoptosis dan Tumor jinak
Zidovudin
Zidovudin (ZDV), yang juga dikenal dengan nama azidotimidin (AZT), merupakan obat antiretroviral yang digunakan untuk mencegah dan mengobati HIV/AIDS.
Lihat Apoptosis dan Zidovudin
11beta hidroksisteroid dehidrogenase
11-beta hidroksisteroid dehidrogenase (11beta-hydroxysteroid dehydrogenase, corticosteroid 11β-dehydrogenase, β-hydroxysteroid dehydrogenase, 11β-hydroxy steroid dehydrogenase, corticosteroid 11-reductase, dehydrogenase, 11β-hydroxy steroid, 11β-hydroxysteroid:NADP+ 11-oxidoreductase, 11betaHSD, EC 1.1.1.146) adalah enzim dengan 2 isoform yang masing-masing mempercepat reaksi inter-konversi antara hormon kortisol dan hormon kortison.
Lihat Apoptosis dan 11beta hidroksisteroid dehidrogenase