Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Bebas
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Biaju Kecil

Indeks Biaju Kecil

'''Biaju Kecil''' 150px Peta Zuid en Ooster Afdeeling van Borneo tahun 1862, wilayah negeri Biaju Kecil no. XIX Biaju Kecil adalah provinsi Kesultanan Banjar, yang secara geografis sekarang merupakan wilayah Kabupaten Kapuas di Kalimantan Tengah.

16 hubungan: Banjar Kulan, Biaju, Biaju Besar, Dayak Kecil, Distrik Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Tengah, Kerajaan Sambas, Kerajaan Tanah Bumbu, Melayu Banjar, Oloh Masih, Sebangau Kuala, Pulang Pisau, Suku Dayak, Suku Dayak Ngaju, Sunan Nata Alam, Tanah Biaju.

Banjar Kulan

Banjar Kulan atau Karasikan adalah pangkalan atau koloni pedagang suku Banjar yang pada zaman dahulu yang terdapat pada suatu tempat di Kepulauan Sulu pada masa pra-Kesultanan Sulu.

Baru!!: Biaju Kecil dan Banjar Kulan · Lihat lebih »

Biaju

Tidak ada deskripsi.

Baru!!: Biaju Kecil dan Biaju · Lihat lebih »

Biaju Besar

'''Pulang Pisau''' |'''Kota Palangka Raya''' |'''Gunung Mas''' 150px --- 150px --- 150px "Maka orang piadak ampat puluh hari ampat puluh malam, makan dan minum.

Baru!!: Biaju Kecil dan Biaju Besar · Lihat lebih »

Dayak Kecil

'''Dayak Kecil''' 150px Peta Zuid en Ooster Afdeeling van Borneo tahun 1862, Distrik Dayak Kecil no. XIX Kleine Dajak atau Distrik Dayak Kecil adalah sebuah distrik di dalam Zuid en Ooster Afdeeling van Borneo.

Baru!!: Biaju Kecil dan Dayak Kecil · Lihat lebih »

Distrik Satui

'''Tanah Laut''' |'''Tanah Bumbu''' 150px --- 150px Distrik Satui adalah bekas distrik (kedemangan) di dalam afdeeling Martapura.

Baru!!: Biaju Kecil dan Distrik Satui · Lihat lebih »

Kabupaten Tanah Bumbu

Tanah Bumbu adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.

Baru!!: Biaju Kecil dan Kabupaten Tanah Bumbu · Lihat lebih »

Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah (disingkat Kalteng) adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan.

Baru!!: Biaju Kecil dan Kalimantan Tengah · Lihat lebih »

Kerajaan Sambas

Kerajaan Sambas kunoadalah negara Sambas kuno yang mula-mula berdiri sekitar abad ke 7 (lihat: Pupuh XII dan XIV) hingga sampai masa Kerajaan Panembahan Sambas yang berakhir sekitar tahun 1675 di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia.

Baru!!: Biaju Kecil dan Kerajaan Sambas · Lihat lebih »

Kerajaan Tanah Bumbu

Kerajaan Tanah Bumbu adalah kerajaan yang pernah berdiri di kabupaten Kotabaru, sebelah timur laut provinsi Kalimantan Selatan.

Baru!!: Biaju Kecil dan Kerajaan Tanah Bumbu · Lihat lebih »

Melayu Banjar

Melayu-Banjar merupakan orang-orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung yang melakukan migrasi ke Kalimantan Selatan sejak abad XV.

Baru!!: Biaju Kecil dan Melayu Banjar · Lihat lebih »

Oloh Masih

Oloh-Masih atau orang Banjar-Masih adalah sebutan untuk orang-orang Kalimantan yang beragama Islam oleh suku Dayak Ngaju (Oloh Ngaju).

Baru!!: Biaju Kecil dan Oloh Masih · Lihat lebih »

Sebangau Kuala, Pulang Pisau

Sebangau Kuala adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Indonesia.

Baru!!: Biaju Kecil dan Sebangau Kuala, Pulang Pisau · Lihat lebih »

Suku Dayak

Suku DayakISBN 0-945971-73-7 (ejaan lama: Dajak atau Dyak) adalah suku bangsa atau kelompok etnik yang mendiami pedalaman Pulau Kalimantan.

Baru!!: Biaju Kecil dan Suku Dayak · Lihat lebih »

Suku Dayak Ngaju

Suku Dayak Ngaju (Biaju) adalah suku asli di Kalimantan Tengah.

Baru!!: Biaju Kecil dan Suku Dayak Ngaju · Lihat lebih »

Sunan Nata Alam

Makam Sultan Tahmidillah di Desa Dalam Pagar, Martapura, Banjar Pangeran Nata Negara atau Nata Dilaga bergelar Sultan Tamhidillah atau Sulthan Tahmidillah (tepatnya Tahhmid Illah II) atau Wira Nata atau Panembahan Ratoe atau Susunan Sultan Sulaiman Saidullah (ke-1) atau Sunan Nata Alam atau Panembahan Batoe adalah mangkubumi dan Wali Sultan Banjar tahun 1761-1801. atau 1778-1808. Pangeran / raja ini menyebut dirinya Soesoehoenan Natahahalam; tetapi telah mendedikasikan pemerintah untuk putra tertuanya, di bawah pengawasannya, dengan nama Sulthan Sleeman Schahidullach. Istana yang dulunya bertempat tinggal di Caijoe-tangie, telah dibubarkan sejak tahun 1771, menjadi Marthapora: tempat kaum Sulthon membangun kota besar dan menggali sungai yang sangat lebar, terbagi menjadi dua bagian: dan juga nama dari Marthapoera di Boemie Kintjana, diubah. Ia kemudian memberi gelar kepada putera sulungnya Pangeran ratu Sultan Soleman menjadi Sulthan Sleeman Schahidullach / Sultan Sulaiman Saidullah (ke-2) dan ia sendiri selanjutnya bergelar sunan yang dianggapnya sebagai gelar yang lebih tinggi sehingga menjadi Sunan Sulaiman Saidullah dan juga menyebut dirinya Sunan Nata Alam. Semula ia menjadi mangkubumi Sultan Muhammad (sepupunya dan iparnya), dengan sebutan Pangeran Nata Mangkubumi. Sejak mangkatnya Sultan Muhammad pada tahun 1761, ia menjadi Wali Sultan dengan gelar Panembahan Kaharoeddin Haliloellah (EYD: Panembahan Kaharuddin Halilullah). Pada tahun 1762 ia naik tahta dengan gelar Sultan Akamuddin Saidullah (mulai Oktober 1762). Ia menggantikan Sultan Muhammad yang mangkat karena sakit paru-paru yang dideritanya sejal awal pemerintahnya (1759) dengan meninggalkan putera-puteri yang masih kecil. Atas perintah Dewan Mahkota tahun 1762 saudaranya yang bernama Pangeran Prabujaya dilantik menjadi mangkubumi (kepala pemerintahan). Sejak tahun 1767 ia melantik puteranya yang masih berusia 6 tahun sebagai Sultan dengan gelar Sultan Sulaiman yang dianggap sebagai pewaris Puteri Lawiyah binti Sultan Tahmidubillah (Muhammadillah). Jadi Sunan Nata Alam atau Tahmidillah 2 merupakan ipar (zwager) Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah. Sultan Sulaiman lahir pada tahun 1761 yang merupakan tahun mangkatnya Sultan Muhammad Aminullah. Ia juga dikenal dengan nama Sultan Tamhidillah atau Tahmidillah II yang merupakan paduan dari kata Tahmid dan Allah, secara harafiah Tahmid berarti keadaan menyampaikan pujian atau rasa syukur berkali-kali (kepada Allah). Sultan Tahmidillah II menikah dengan Puteri Lawiyah, anak Sultan Tahmidubillah/Sultan Muhammadillah. Sebagai legitimasi, maka dalam silsilah raja-raja Banjar menarik garis keturunan pewaris tahta dari Puteri Lawiyah binti Sultan Tahmidubillah/Sultan Muhammad, dan bukan dari garis keturunan Sultan Tamjidillah I. Sultan Tamjidillah I merupakan mangkubumi Sultan Kuning (ayahanda Sultan Muhammad). Sultan Tamjidillah I atau Sultan Tamjidullah I adalah ayahanda Sultan Tamhidillah /Sultan Tahmidillah II Jalur Silsilah Ratu Maemunah Yang Di Peristri Pangeran said Zein ♀ Syarifah Intan anak♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar(RATU SYARIF ABU BAKAR Putri Juriat ♂ Pangeran Sjerief Oemar (PANGERAN SYARIF UMAR).

Baru!!: Biaju Kecil dan Sunan Nata Alam · Lihat lebih »

Tanah Biaju

'''Kapuas''' |'''Pulang Pisau''' |'''Kota Palangka Raya''' |'''Gunung Mas''' 150px --- 150px --- 150px --- 150px Tanah Biaju atau negeri Biaju adalah sebuah nama wilayah historis di Daerah Aliran Sungai Kahayan dan sungai Kapuas Murung di Kalimantan Tengah menurut sejarah Kesultanan Banjar.

Baru!!: Biaju Kecil dan Tanah Biaju · Lihat lebih »

KeluarMasuk
Hei! Kami di Facebook sekarang! »