Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Ambil
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Historiografi Tionghoa

Indeks Historiografi Tionghoa

Historiografi Tionghoa adalah kajian terhadap teknik dan sumber yang dipakai sejarawan untuk menilik sejarah Tiongkok.

11 hubungan: Daftar Kekuatan Besar abad pertengahan, Dinasti Han, Dinasti Tang, Discovering History in China, Enam Dinasti, Hubungan Romawi dengan Tiongkok, Kekaisaran Partia, Revolusi Xinhai di Xinjiang, Saat dua harimau bertarung, Tuyuhun, Wu Han (sejarawan).

Daftar Kekuatan Besar abad pertengahan

Istilah "Kekuatan Besar" hanya digunakan dalam historiografi dan ilmu politik sejak Kongres Wina pada tahun 1815.

Baru!!: Historiografi Tionghoa dan Daftar Kekuatan Besar abad pertengahan · Lihat lebih »

Dinasti Han

Peta pengaruh Dinasti Han. Dinasti Han adalah dinasti kekaisaran Tiongkok (206 SM–220 M) yang kedua, berkuasa setelah Dinasti Qin (221–206 SM) dan sebelum Zaman Tiga Negara (220–280 M). Dinasti ini bertahan selama lebih dari empat abad, dan periode selama dinasti ini berkuasa dianggap sebagai zaman keemasan dalam sejarah Tiongkok. Hingga saat ini, kelompok etnis mayoritas Tiongkok menyebut diri mereka "suku Han" dan aksara Tionghoa disebut "aksara Han". Dinasti ini didirikan oleh pemimpin pemberontak Liu Bang, yang dikenal secara anumerta dengan nama Kaisar Gaozu. Sejarah dinasti ini sempat diselingi oleh Dinasti Xin (9—23 M) yang didirikan oleh seorang mantan wali penguasa, Wang Mang. Periode selingan ini membagi Dinasti Han menjadi dua periode: Han Barat atau Han Awal (206 SM—9 M) dan Han Timur atau Han Akhir (25—220 M). Kaisar berada di puncak masyarakat Han. Ia tidak hanya memegang tampuk pemerintahan Dinasti Han, tetapi juga berbagi kekuasaan dengan bangsawan Tiongkok dan para menteri pilihannya yang sebagian besar berasal dari golongan elit terpelajar. Kekaisaran Han dibagi menjadi daerah-daerah yang secara langsung dikendalikan oleh pemerintah pusat (yang disebut ''jun''), serta sejumlah kerajaan semiotonom. Kerajaan-kerajaan ini secara bertahap kehilangan kemerdekaannya yang masih tersisa, khususnya setelah Pemberontakan Tujuh Negara. Sementara itu, dari masa pemerintahan Kaisar Wu (berkuasa 141–87 SM), pemerintah Tiongkok secara resmi mendukung ajaran Kong Hu Cu sebagai ideologi pendidikan dan politik, yang digabungkan dengan kosmologi yang dicetuskan oleh para cendekiawan seperti Dong Zhongshu. Kebijakan ini bertahan sampai jatuhnya Dinasti Qing pada tahun 1911 M. Dinasti Han menikmati kemakmuran ekonomi dan pertumbuhan pesat ekonomi uang yang sebelumnya diperkenalkan pada masa Dinasti Zhou (sekitar tahun 1050–256 SM). Koin yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat pada tahun 119 SM tetap menjadi koin standar Tiongkok sampai masa Dinasti Tang (618–907 M). Untuk membiayai perang dan permukiman di wilayah perbatasan yang baru ditaklukkan, pemerintah Han menasionalisasi industri garam dan besi pada tahun 117 SM, tetapi monopoli pemerintah ini dicabut pada masa Dinasti Han Timur. Dinasti Han juga mencatat kemajuan yang signifikan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Contohnya adalah dalam pembuatan kertas, pemakaian kemudi di kapal, penggunaan bilangan negatif dalam matematika, serta penemuan peta timbul, bola dunia armiler bertenaga hidrolik untuk keperluan astronomi, dan seismometer dengan bandul terbalik yang dapat digunakan untuk mengetahui tempat terjadinya gempa bumi berdasarkan arah mata angin. Konfederasi suku nomaden yang disebut Xiongnu berhasil mengalahkan Han pada tahun 200 SM dan memaksa mereka untuk membayar upeti, tetapi Xiongnu tetap melanjutkan serangan militer mereka di perbatasan Han. Kaisar Wu melancarkan sejumlah perang melawan mereka. Kemenangan besar Han dalam perang ini akhirnya memaksa Xiongnu untuk menerima status sebagai negara pembayar upeti. Peperangan ini memperluas wilayah Han hingga ke Cekungan Tarim di Asia Tengah, membagi Xiongnu menjadi dua konfederasi terpisah, dan turut andil dalam membangun jaringan perdagangan luas yang dikenal dengan sebutan Jalur Sutra, yang menjangkau hingga kawasan Laut Tengah. Wilayah utara perbatasan Han kemudian diserbu oleh konfederasi nomaden Xianbei. Kaisar Wu juga memperluas wilayah ke Kawasan Selatan Tiongkok dan menaklukkan Nanyue pada 111 SM dan Dian pada 109 SM. Selain itu, ia juga melancarkan ekspedisi militer ke Semenanjung Korea dan mendirikan ''Jun'' Xuantu dan Lelang di wilayah tersebut pada 108 SM. Setelah tahun 92 M, para kasim semakin terlibat dalam panggung perpolitikan istana. Mereka turut campur dalam perebutan kekuasaan antara klan berbagai maharani (permaisuri) dan ibu suri, dan hal inilah yang mengakibatkan kejatuhan Han. Wewenang kekaisaran juga ditantang oleh perkumpulan keagamaan Taoisme yang mengobarkan Pemberontakan Serban Kuning dan Pemberontakan Wu Dou Mi Dao. Sesudah kematian Kaisar Ling (berkuasa 168–189 M), para kasim dibantai oleh para panglima militer. Kemudian, para ningrat dan gubernur militer menjadi panglima perang dan membagi-bagi wilayah kekaisaran. Dinasti Han secara resmi bubar setelah Cao Pi, Raja Wei, merebut takhta dari Kaisar Xian pada tahun 220 M.

Baru!!: Historiografi Tionghoa dan Dinasti Han · Lihat lebih »

Dinasti Tang

Dinasti Tang (pertama 618–690 & kedua 705–907), dalam romanisasi Wade-Giles ditulis Dinasti T‘ang (dibaca sebagai thang), adalah salah satu dinasti Tiongkok yang menggantikan Dinasti Sui dan mendahului periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan.

Baru!!: Historiografi Tionghoa dan Dinasti Tang · Lihat lebih »

Discovering History in China

Discovering History in China: American Historical Writing on the Recent Chinese Past (terjemahan: Menemukan Sejarah di Tiongkok: Penulisan Sejarah Amerika mengenai Masa Lalu Tiongkok Saat Ini) adalah sebuah buku karya Paul A. Cohen yang memperkenalkan pemikiran-pemikiran di belakang sejarah-sejarah Amerika mengenai Tiongkok sejak tahun 1840.

Baru!!: Historiografi Tionghoa dan Discovering History in China · Lihat lebih »

Enam Dinasti

Enam Dinasti (220–589 atau 222–589) adalah istilah kolektif untuk enam kekaisaran Dinasti Han yang berkuasa dari awal abad ke-3 M hingga akhir abad ke-6 M dalam sejarah dinasti Tiongkok.

Baru!!: Historiografi Tionghoa dan Enam Dinasti · Lihat lebih »

Hubungan Romawi dengan Tiongkok

Hubungan Romawi dengan Tiongkok mengacu kepada kontak yang utamanya tak langsung antara Kekaisaran Romawi dan Dinasti Han dan kemudian antara Kekaisaran Romawi Timur dengan berbagai dinasti dalam sejarah Tiongkok.

Baru!!: Historiografi Tionghoa dan Hubungan Romawi dengan Tiongkok · Lihat lebih »

Kekaisaran Partia

Kekaisaran Partia atau Kekaisaran Wangsa Arsak adalah adidaya politik dan kebudayaan di Iran pada zaman Klasik.

Baru!!: Historiografi Tionghoa dan Kekaisaran Partia · Lihat lebih »

Revolusi Xinhai di Xinjiang

Revolusi Xinhai di Xinjiang mengacu pada pertempuran Kelompok Revolusioner Anti-Manchu (反清革命党人) di Xinjiang selama Revolusi Xinhai.

Baru!!: Historiografi Tionghoa dan Revolusi Xinhai di Xinjiang · Lihat lebih »

Saat dua harimau bertarung

"Saat dia harimau bertarung" adalah sebuah peribahasa Tionghoa atau chengyu (idiom empat karakter).

Baru!!: Historiografi Tionghoa dan Saat dua harimau bertarung · Lihat lebih »

Tuyuhun

Tuyuhun (rekonstruksi bahasa Tionghoa Han Akhir: *tʰɑʔ-jok-guənʔ; Wade-Giles: T'u-yühun), juga dikenal sebagai Henan dan Azha, adalah sebuah kerajaan dinasti yang didirikan oleh bangsa-bangsa pengembara yang berkaitan dengan Xianbei di Pegunungan Qilian dan lembah hulu Sungai Kuning, di Qinghai, Tiongkok.

Baru!!: Historiografi Tionghoa dan Tuyuhun · Lihat lebih »

Wu Han (sejarawan)

Wu Han (11 Agustus 1909 - 11 Oktober 1969) adalah seorang sejarawan dan politikus Tiongkok.

Baru!!: Historiografi Tionghoa dan Wu Han (sejarawan) · Lihat lebih »

KeluarMasuk
Hei! Kami di Facebook sekarang! »