Daftar Isi
17 hubungan: Garis besar Indonesia, Geger Tahta Kasepuhan (2020), Jaksa Pepitu, Keraton, Keresidenan Cirebon, Kereta Naga Paksi, Kesultanan Kanoman, Kesultanan Kasepuhan, Maulana Hasanuddin dari Banten, Maulana Yusuf dari Banten, Monarki, Pedati Gede Pekalangan, Perang Besar Cirebon, Sintren Cirebon, Sunan Gunung Jati, Tari Topeng Cirebon, Waryo.
Garis besar Indonesia
Lokasi Indonesia Peta Republik Indonesia Garis besar berikut diberikan sebagai ikhtisar dan panduan untuk memahami Indonesia: Indonesia–negara kepulauan berdaulat yang terletak di Asia Tenggara dan memiliki lebih dari 17.000 pulau di Asia Tenggara Maritim.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Garis besar Indonesia
Geger Tahta Kasepuhan (2020)
Geger Tahta Kasepuhan merupakan konflik penerus tahta Sultan Sepuh sepeninggal Sultan Sepuh Arief Natadiningrat.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Geger Tahta Kasepuhan (2020)
Jaksa Pepitu
Jaksa Pepitu adalah dewan jaksa yang ada sejak zaman pembagian Kesultanan Cirebon menjadi tiga kekuasaan hingga masuknya pengaruh VOC ke ranah hukum dan pengadilan.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Jaksa Pepitu
Keraton
Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Keraton (bahasa Jawa: kraton atau karaton) adalah daerah tempat seorang penguasa (raja atau ratu) memerintah atau tempat tinggalnya (istana).
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Keraton
Keresidenan Cirebon
Peta wilayah karesidenan Cirebon (setelah Indonesia merdeka) Karesidenan Cirebon atau bekas Karesidenan Cirebon yaitu wilayah administratif pemerintahan zaman Hindia Belanda dan zaman Inggris yang meliputi wilayah bekas kesultanan Cirebon setelah lepasnya wilayah Krawang sebelum tahun 1677 ketika sultan Cirebon pada saat itu pangeran Abdul Karim (Girilaya) dan kedua putranya yaitu pangeran Martawijaya ditahan Mataram dan wali sultan Cirebon yang dijabat pangeran Wangsakerta didesak oleh Amangkurat 1 untuk memenuhi persyaratan agar Belanda mau membantu Mataram menumpas Trunojoyo (Trunojoyo berhasil membebaskan pangeran-pangeran Cirebon yang ditahan Mataram atas bantuan persenjataan Banten)Ekajati, Edi Suherdi.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Keresidenan Cirebon
Kereta Naga Paksi
Kereta Naga Paksi atau yang biasa dikenal dengan nama kereta Kencana Naga Paksi merupakan kereta kencana milik kerajaan Sumedang Larang.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Kereta Naga Paksi
Kesultanan Kanoman
keraton kesultanan Kanoman Cirebon Kesultanan Kanoman (aksara Sunda: ᮊᮞᮥᮜ᮪ᮒᮔᮔ᮪ ᮊᮔᮧᮙᮔ᮪) adalah suatu wilayah hasil pembagian kesultanan Cirebon kepada ketiga orang puteranya setelah meninggalnya sultan Abdul Karim (Pangeran Girilaya) atau yang dikenal dengan nama Panembahan Ratu pakungwati II pada tahun 1666, tetapi menurut naskah Mertasinga, Sultan Abdul Karim telah meninggal di Mataram pada tahun 1585 saka jawa atau sekitar tahun 1662 m,Wildan, Dadan.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Kesultanan Kanoman
Kesultanan Kasepuhan
Kesultanan Kasepuhan (aksara Sunda: ᮊᮞᮥᮜ᮪ᮒᮔᮔ᮪ ᮊᮞᮨᮕᮥᮠᮔ᮪) adalah salah satu dari tiga wilayah hasil pembagian Kesultanan Cirebon kepada tiga orang putra Sultan Abdul Karim (Pangeran Girilaya) atau yang dikenal dengan nama Panembahan Ratu Pakungwati II yang meninggal tahun 1666.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Kesultanan Kasepuhan
Maulana Hasanuddin dari Banten
Makam Maulana Hasanuddin, tahun 1950-an Sulthanul-Auliya' wal-'Arifin asy-Syaikh as-Sulthan asy-Syarif Maulana Hasanuddin al-Hasani al-Bantani.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Maulana Hasanuddin dari Banten
Maulana Yusuf dari Banten
Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan merupakan putra dari Maulana Hasanuddin pendiri Kesultanan Banten.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Maulana Yusuf dari Banten
Monarki
Monarki (atau Kerajaan) berasal dari bahasa Yunani monos (μονος) yang berarti satu, dan archein (αρχειν) yang berarti raja.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Monarki
Pedati Gede Pekalangan
Pedati Gede Pekalangan merupakan satu dari dua kereta besar penganglut barang yang sisa kerangkanya masih bisa terlihat.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Pedati Gede Pekalangan
Perang Besar Cirebon
Perang Besar Cirebon merupakan sebuah peristiwa perjuangan seluruh elemen masyarakat Cirebon termasuk didalamnya para ulama, santri, petani, buruh dan abdi keraton yang berkesinambungan untuk berjuang melawan penjajah.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Perang Besar Cirebon
Sintren Cirebon
Sintren Cirebon adalah kesenian tari tradisional masyarakat pesisir utara pulau Jawa.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Sintren Cirebon
Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati, lahir dengan nama Hidayatullah atau lebih di kenal sebagai Sayyid Al-Kamil adalah salah seorang dari Walisongo, ia dilahirkan Tahun 1448 Masehi dari pasangan Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alam dan Nyai Rara Santang, Putri Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran (yang setelah masuk Islam berganti nama menjadi Syarifah Mudaim).
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Sunan Gunung Jati
Tari Topeng Cirebon
Tari Topeng kelana yang dipentaskan di Area Wisata Batik Trusmi Cirebon Tari Topeng Cirebon (Bahasa Cirebon: beksan topeng Cerbon) adalah salah satu tarian di wilayah kesultanan Cirebon.
Lihat Kesultanan Kacirebonan dan Tari Topeng Cirebon
Waryo
Ki Waryo (ejaan lama: Warjo) atau dikenal juga dengan nama Ki Waryo Sela merupakan seorang seniman multitalenta dari Cirebon yang lahir di Bongas, Sumberajaya, Majalengka, ayahnya merupakan Ki Miskat (Ki Empek) yang juga dikenal sebagai seniman serba bisa pada masanya.