Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Pasang
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Ratoe Anom Ismail

Indeks Ratoe Anom Ismail

Pangeran Ismail bergelar Tuan Raden Dipati Ratu Anum Ismail atau Ratu Anom Mangkubumi Sukma Dilaga atau Sultan Ratu Anum Ismail (bin Sunan Nata Alam) adalah Wazir mu'adlam atau Perdana Menteri atau mangkubumi Kesultanan Banjar.

27 hubungan: Abdur Rahman dari Banjar, Adji Madoera, Amas Mattaram, Biaju Besar, Biaju Kecil, Daftar raja Banjar, Daftar tokoh Banjar, Daftar tokoh Kalimantan Selatan, Dewa Mappaconga Mustafa, Djazouly Seman, Hidayatullah II dari Banjar, Kiai Adipati Singasari, Muhammad Kaharuddin II, Muhammad Zaini Abdul Ghani/kekerabatan, Pangeran Djaija Samitra, Pangeran Mangkoe Boemi Nata, Pangeran Perbatasari, Pangeran Singamarta, Putra mahkota, Rahmatullah, Ratoe Sarib Anom, Ratu Anum Kasuma Yuda, Sejarah Kalimantan Selatan, Sulaiman dari Banjar, Sultan Banjar, Sunan Nata Alam, Tamjidillah II.

Abdur Rahman dari Banjar

Makam Sultan Muda Abdurrahman di Martapura,Kabupaten Banjar Pangeran Ratu Anum Sultan Muda Abdul Rahman atau Sulthan Moeda Abdoel Rachman (EBI: Sultan Muda Abdul Rahman), nama sebelumnya Pangeran Ratoe (1861) adalah Sultan Muda Kesultanan Banjar yang sedianya akan menggantikan ayahandanya Sultan Adam kelak sebagai Sultan Banjar, akan tetapi Pangeran Abdur-Rahman sendiri lebih dulu mangkat pada 5 Maret 1852.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Abdur Rahman dari Banjar · Lihat lebih »

Adji Madoera

Adji Daha, dinobatkan dengan gelar (abhiseka) Hadji Mandoera (Pangeran) (logat Banjar) atau Adji Mandoera (Pangeran) (logat Paser) adalah Pangeran dari Cantung (Bahasa Belanda: Vorst van Tjantong), kemudian pada sekitar tahun 1845 ia mengambil alih negeri Buntar Laut sepeninggal Gusti Dandai, bibinya, penguasa Buntar Laut yang tidak memiliki keturunan.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Adji Madoera · Lihat lebih »

Amas Mattaram

Raden Mataram bergelar Mas Mataram atau Maes Materan atau Amas Mattaram adalah Datu Taliwang yakni Raja negeri Taliwang (Karaeng Taliwang), pulau Sumbawa.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Amas Mattaram · Lihat lebih »

Biaju Besar

'''Pulang Pisau''' |'''Kota Palangka Raya''' |'''Gunung Mas''' 150px --- 150px --- 150px "Maka orang piadak ampat puluh hari ampat puluh malam, makan dan minum.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Biaju Besar · Lihat lebih »

Biaju Kecil

'''Biaju Kecil''' 150px Peta Zuid en Ooster Afdeeling van Borneo tahun 1862, wilayah negeri Biaju Kecil no. XIX Biaju Kecil adalah provinsi Kesultanan Banjar, yang secara geografis sekarang merupakan wilayah Kabupaten Kapuas di Kalimantan Tengah.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Biaju Kecil · Lihat lebih »

Daftar raja Banjar

Berikut ini adalah daftar raja Banjar yaitu Sultan Banjar dan leluhur/keturunan atau pecahan wilayah dari kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Indonesia.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Daftar raja Banjar · Lihat lebih »

Daftar tokoh Banjar

Daftar tokoh Banjar berikut ini memuat nama tokoh-tokoh yang berasal dari etnis Banjar serta yang secara genetis berdarah Banjar, baik yang lahir di Kalimantan maupun di perantauan.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Daftar tokoh Banjar · Lihat lebih »

Daftar tokoh Kalimantan Selatan

Daftar tokoh Kalimantan Selatan berikut ini memuat nama tokoh-tokoh yang lahir di Kalimantan Selatan.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Daftar tokoh Kalimantan Selatan · Lihat lebih »

Dewa Mappaconga Mustafa

Dewa Mas Mappaconga Mustafa Datu Taliwang (bin Jalaluddin Dewa Mas Muhammad Datu Gunung Setia) adalah Riwabatang (pemangku) Sultan Sumbawa (m. 1765–1775).

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Dewa Mappaconga Mustafa · Lihat lebih »

Djazouly Seman

K.H.M. Djazouly Seman atau biasa dikenal Abah Anang adalah seorang ulama Banjar asal Martapura.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Djazouly Seman · Lihat lebih »

Hidayatullah II dari Banjar

Sultan Hidayatullah II, terlahir dengan nama Gusti Andarun, dengan gelar mangkubumi Pangeran Hidayatullah kemudian bergelar Sultan Hidayatullah Halil Illah (lahir di Martapura, 1822 – meninggal di Cianjur, Jawa Barat, 24 November 1904 pada umur 82 tahun), adalah pemimpin Kesultanan Banjar yang memerintah antara tahun 1859 sampai 1862.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Hidayatullah II dari Banjar · Lihat lebih »

Kiai Adipati Singasari

Kiai Adipati Singasari (1778-1835) adalah adipati (gubernur) Banua Lima yang beribu kota di Sungai Banar (sekarang Amuntai Selatan) pada masa pemerintahan Sultan Banjar Sunan Nata Alam.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Kiai Adipati Singasari · Lihat lebih »

Muhammad Kaharuddin II

Lalu Muhammad bergelar Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin Syah II bin Dewa Pangeran adalah Sultan Sumbawa ke-13 yang bertahta tahun 1795-1816 dari dinasti DEWA DALAM BAWA.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Muhammad Kaharuddin II · Lihat lebih »

Muhammad Zaini Abdul Ghani/kekerabatan

Tidak ada deskripsi.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Muhammad Zaini Abdul Ghani/kekerabatan · Lihat lebih »

Pangeran Djaija Samitra

Pangeran Jaya Sumitra atau Pangeran Djaija Semitra atau Pangeran Djaja Samitra atau Pangeran Djaya Simitra adalah sekretaris pribadi Sultan Adam, Raja Banjar.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Pangeran Djaija Samitra · Lihat lebih »

Pangeran Mangkoe Boemi Nata

Pangeran Husin bergelar Pangeran Mangkoe Boemi Nata atau Pangeran Mangkoe Boemi atau Pangerang Mangkoe Boemie atau Pangeran Mangkubumi Nata Kasuma (bin Sultan Sulaiman) adalah mangkubumi Kesultanan Banjar yang dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Pangeran Mangkoe Boemi Nata · Lihat lebih »

Pangeran Perbatasari

Gusti Kacil atau Gusti Muhammad Tarip (Syarif) bergelar Pangeran Perbatasari adalah mangkubumi Kesultanan Banjar (Pagustian) dan sekaligus seorang pejuang perang Banjar.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Pangeran Perbatasari · Lihat lebih »

Pangeran Singamarta

Raden Suta-Soma bergelar Pangeran Singa-Marta adalah Pemangku Mangkubumi Kerajaan Banjar dan Menteri Besar (Duta Besar) Kesultanan Banjar untuk kerajaan-kerajaan di pulau Sumbawa.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Pangeran Singamarta · Lihat lebih »

Putra mahkota

Putra mahkota atau putri mahkota adalah calon pewaris tahta pada suatu monarki.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Putra mahkota · Lihat lebih »

Rahmatullah

Makam Sultan Rahmatullah Sultan Rahmatullah adalah Sultan ke-2 dari Kesultanan Banjar.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Rahmatullah · Lihat lebih »

Ratoe Sarib Anom

Ratu Sarib Anom (EBI: Ratu Syarif-Anum) adalah isteri kedua Sultan Pontianak Sultan Syarif Abdurrahman bin Hussein al-Qadri.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Ratoe Sarib Anom · Lihat lebih »

Ratu Anum Kasuma Yuda

Pangeran Mas bergelar Ratu Anum Kasuma Yuda adalah mangkubumi Kesultanan Banjar.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Ratu Anum Kasuma Yuda · Lihat lebih »

Sejarah Kalimantan Selatan

Sejarah Kalimantan Selatan merupakan catatan historis dari sebuah kawasan yang semula dihuni manusia prasejarah hingga menjadi kawasan provinsial berpemerintahan, yakni provinsi Kalimantan Selatan.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Sejarah Kalimantan Selatan · Lihat lebih »

Sulaiman dari Banjar

Sulaiman Saidullah II atau yang lebih dikenal dengan nama regnalnya Sultan Sulaiman al-Mu'tamidullah (1761 – 1825) adalah Sultan Banjar ke-11 yang memerintah antara tahun 1801 hingga tahun 1825.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Sulaiman dari Banjar · Lihat lebih »

Sultan Banjar

Berikut ini adalah daftar figur-figur pemimpin yang memerintah di Kesultanan Banjar yang disebut Paduka Seri Sultan Banjar atau Susuhunan, Panembahan Banjarmasin.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Sultan Banjar · Lihat lebih »

Sunan Nata Alam

Makam Sultan Tahmidillah di Desa Dalam Pagar, Martapura, Banjar Pangeran Nata Negara atau Nata Dilaga bergelar Sultan Tamhidillah atau Sulthan Tahmidillah (tepatnya Tahhmid Illah II) atau Wira Nata atau Panembahan Ratoe atau Susunan Sultan Sulaiman Saidullah (ke-1) atau Sunan Nata Alam atau Panembahan Batoe adalah mangkubumi dan Wali Sultan Banjar tahun 1761-1801. atau 1778-1808. Pangeran / raja ini menyebut dirinya Soesoehoenan Natahahalam; tetapi telah mendedikasikan pemerintah untuk putra tertuanya, di bawah pengawasannya, dengan nama Sulthan Sleeman Schahidullach. Istana yang dulunya bertempat tinggal di Caijoe-tangie, telah dibubarkan sejak tahun 1771, menjadi Marthapora: tempat kaum Sulthon membangun kota besar dan menggali sungai yang sangat lebar, terbagi menjadi dua bagian: dan juga nama dari Marthapoera di Boemie Kintjana, diubah. Ia kemudian memberi gelar kepada putera sulungnya Pangeran ratu Sultan Soleman menjadi Sulthan Sleeman Schahidullach / Sultan Sulaiman Saidullah (ke-2) dan ia sendiri selanjutnya bergelar sunan yang dianggapnya sebagai gelar yang lebih tinggi sehingga menjadi Sunan Sulaiman Saidullah dan juga menyebut dirinya Sunan Nata Alam. Semula ia menjadi mangkubumi Sultan Muhammad (sepupunya dan iparnya), dengan sebutan Pangeran Nata Mangkubumi. Sejak mangkatnya Sultan Muhammad pada tahun 1761, ia menjadi Wali Sultan dengan gelar Panembahan Kaharoeddin Haliloellah (EYD: Panembahan Kaharuddin Halilullah). Pada tahun 1762 ia naik tahta dengan gelar Sultan Akamuddin Saidullah (mulai Oktober 1762). Ia menggantikan Sultan Muhammad yang mangkat karena sakit paru-paru yang dideritanya sejal awal pemerintahnya (1759) dengan meninggalkan putera-puteri yang masih kecil. Atas perintah Dewan Mahkota tahun 1762 saudaranya yang bernama Pangeran Prabujaya dilantik menjadi mangkubumi (kepala pemerintahan). Sejak tahun 1767 ia melantik puteranya yang masih berusia 6 tahun sebagai Sultan dengan gelar Sultan Sulaiman yang dianggap sebagai pewaris Puteri Lawiyah binti Sultan Tahmidubillah (Muhammadillah). Jadi Sunan Nata Alam atau Tahmidillah 2 merupakan ipar (zwager) Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah. Sultan Sulaiman lahir pada tahun 1761 yang merupakan tahun mangkatnya Sultan Muhammad Aminullah. Ia juga dikenal dengan nama Sultan Tamhidillah atau Tahmidillah II yang merupakan paduan dari kata Tahmid dan Allah, secara harafiah Tahmid berarti keadaan menyampaikan pujian atau rasa syukur berkali-kali (kepada Allah). Sultan Tahmidillah II menikah dengan Puteri Lawiyah, anak Sultan Tahmidubillah/Sultan Muhammadillah. Sebagai legitimasi, maka dalam silsilah raja-raja Banjar menarik garis keturunan pewaris tahta dari Puteri Lawiyah binti Sultan Tahmidubillah/Sultan Muhammad, dan bukan dari garis keturunan Sultan Tamjidillah I. Sultan Tamjidillah I merupakan mangkubumi Sultan Kuning (ayahanda Sultan Muhammad). Sultan Tamjidillah I atau Sultan Tamjidullah I adalah ayahanda Sultan Tamhidillah /Sultan Tahmidillah II Jalur Silsilah Ratu Maemunah Yang Di Peristri Pangeran said Zein ♀ Syarifah Intan anak♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar(RATU SYARIF ABU BAKAR Putri Juriat ♂ Pangeran Sjerief Oemar (PANGERAN SYARIF UMAR).

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Sunan Nata Alam · Lihat lebih »

Tamjidillah II

Paduka Tuan Sultan Muda Tamdjid Illah (Sultan Moeda Tamdjid-Illah) bergelar Sultan Tamjidullah al-Watsiq Billah (سلطان الواثق بالله) atau Sultan Tamjid Allah II bin Pangeran ratu Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar, terlahir dengan nama Gusti Wayuri, adalah Sultan Banjar terakhir (ke-21) versi Belanda.

Baru!!: Ratoe Anom Ismail dan Tamjidillah II · Lihat lebih »

Beralih ke halaman ini:

Ratoe anom ismail, Ratu Anom Ismail, Ratu Anom Isma’il, Ratu Anom Mangkudilaga, Ratu Anum Isma'il, Ratu Anum Isma’il, Ratu anom ismail, Tuan Raden Dipati Anum Ismail.

KeluarMasuk
Hei! Kami di Facebook sekarang! »