Daftar Isi
5 hubungan: Kidung Tantri Demung, Sastra Jawa Baru, Sastra Jawa Kuno, Sastra Jawa Pertengahan, Sastra Kangean.
Kidung Tantri Demung
Kidung Tantri Demung menurut tradisi Bali, ditulis oleh dua orang yaitu Ida Padanda Nyoman Pidada dan adiknya Ida Padanda Ketut Pidada dari Griya Punia di kecamatan Sidemen Karangasem dan ditulis pada tahun 1650 Saka atau 1728 Masehi.
Lihat Sastra Jawa-Bali dan Kidung Tantri Demung
Sastra Jawa Baru
Sastra Jawa Baru kurang-lebih muncul setelah masuknya agama Islam di pulau Jawa dari Demak antara abad kelima belas dan keenam belas Masehi.
Lihat Sastra Jawa-Bali dan Sastra Jawa Baru
Sastra Jawa Kuno
Sastra Jawa Kuno atau sering kali dieja sebagai Sastra Jawa Kuna meliputi sastra yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuna pada periode kurang-lebih ditulis dari abad ke-9 sampai abad ke-14 Masehi, dimulai dengan Prasasti Sukabumi.
Lihat Sastra Jawa-Bali dan Sastra Jawa Kuno
Sastra Jawa Pertengahan
Sastra Jawa Pertengahan muncul pada masa Kerajaan Majapahit, mulai dari abad ke-13 sampai kira-kira abad ke-16.
Lihat Sastra Jawa-Bali dan Sastra Jawa Pertengahan
Sastra Kangean
mencakup segala jenis kesusastraan (utamanya berbahasa Kangean) yang berkembang atau berasal dari pulau Kangean maupun wilayah Kepulauan Kangean secara umum.