Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Bebas
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet

Indeks Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet

Jabatan Deputi Perdana Menteri Pertama Uni Soviet, yang juga disebut Wakil Perdana Menteri Pertama Uni Soviet, adalah sinonim dari wakil kepala pemerintahan Uni Republik Sosialis Soviet (URSS); Deputi Perdana Menteri pertama tak selalu menjabat dalam jabatannya sendirian.

12 hubungan: Dewan Komisar Rakyat, Fidel Castro, Ivan Arkhipov, Josef Stalin, Lavrenti Beria, Lev Voronin, Maksim Saburov, Mikhail Pervukhin, Presidium Partai Komunis Uni Soviet XXII, Vladimir Velichko, Vsevolod Murakhovsky, Vyacheslav Molotov.

Dewan Komisar Rakyat

Dewan Komisar Rakyat (Совет народныхкоммиссаров or Совнарком, translit. Soviet narodnykh kommissarov atau Sovnarkom, juga disingkat SNK), adalah institusi pemerintahan yang langsung dibentuk setelah Revolusi Oktober tahun 1917.

Baru!!: Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet dan Dewan Komisar Rakyat · Lihat lebih »

Fidel Castro

Fidel Alejandro Castro Ruz adalah seorang pejuang revolusi dan politikus Kuba yang berhaluan komunis.

Baru!!: Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet dan Fidel Castro · Lihat lebih »

Ivan Arkhipov

Ivan Vasilyevich Arkhipov (Иван Васильевич Архипов; Kaluga, – Moskwa, 28 Februari 1998) adalah seorang negarawan Soviet-Rusia.

Baru!!: Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet dan Ivan Arkhipov · Lihat lebih »

Josef Stalin

Josef Stalin (lahir dengan nama Ioseb Besarionis dze Jughashvili) adalah tokoh revolusi dan politikus Uni Soviet keturunan Georgia. Ia menjadi kepala negara Uni Soviet sejak pertengahan era 1920-an sampai akhir hayatnya pada tahun 1953, dengan gelar Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet sejak tahun 1922 sampai 1952, dan Kepala Pemerintahan Uni Soviet sejak tahun 1941 sampai 1953. Meskipun mula-mula menjalankan pemerintahan Uni Soviet selaku kepala dari suatu rezim partai tunggal oligarkis yang memerintah dengan suara terbanyak relatif (pluralitas), Stalin akhirnya menjadi diktator de facto Uni Soviet pada era 1930-an. Sebagai pengamal setia gagasan-gagasan hasil tafsir Marxisme menurut teori-teori Leninisme, ia turut berjasa membakukan gagasan-gagasan ini menjadi paham Marxisme–Leninisme, sementara kebijakan-kebijakannya sendiri akhirnya dikenal dengan sebutan Stalinisme. Putra keluarga miskin asal Gori, Kekaisaran Rusia, ini mengawali perjalanan karier revolusionernya dengan menjadi anggota Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia yang berhaluan Marxis pada masa mudanya. Sebagai anggota partai, ia bekerja menyunting surat kabar partai, Pravda, dan menghimpun dana bagi faksi Bolshevik pimpinan Vladimir Lenin dengan cara merampok, melakukan penculikan, dan menjual jasa keamanan. Ia berulang kali ditahan, dan beberapa kali harus menjalani hukuman pengasingan di dalam negeri. Setelah kaum Bolshevik berhasil mengambil alih pemerintahan Rusia melalui Revolusi Oktober 1917, Stalin masuk menjadi anggota Politbiro, badan eksekutif partai komunis. Selaku anggota Politbiro, Stalin turut terlibat dalam proses pembentukan Uni Soviet pada tahun 1922. Setelah Lenin jatuh sakit lalu wafat pada tahun 1924, Stalin tampil menjadi pemimpin baru Uni Soviet. Di bawah rezim Stalin, "Sosialisme dalam Satu Negara" menjadi asas utama dari dogma partai, dan Kebijakan Ekonomi Baru yang dicanangkan oleh Lenin digantikan dengan ekonomi terpimpin yang tersentralisasi. Dengan menggunakan sistem Rencana Lima Tahun, Uni Soviet berusaha melakukan kolektivisasi dan industrialisasi yang berjalan dengan pesat, tetapi tidak mampu menghindari kemelut di bidang produksi pangan yang menimbulkan bencana kelaparan 1932–1933. Guna mengenyahkan pihak-pihak yang dianggap sebagai "musuh-musuh kelas pekerja", Stalin melancarkan gerakan "Pembersihan Besar-Besaran" yang mengakibatkan lebih dari sejuta orang dipenjarakan dan sekurang-kurangnya 700.000 orang dihukum mati antara 1934 sampai 1939. Rezim Stalin berusaha menyebarluaskan paham Marxisme-Leninisme ke luar Rusia melalui organisasi Komunis Internasional, dan mendukung gerakan-gerakan antifasis di seluruh Eropa pada era 1930-an, khususnya gerakan antifasis dalam perang saudara di Spanyol. Pada tahun 1939, rezim Stalin dan Jerman Nazi menandatangani sebuah kesepakatan untuk tidak saling menyerang. Atas dasar kesepakatan ini, Uni Soviet dan Jerman Nazi bersama-sama menginvasi Polandia, tetapi Jerman secara sepihak mengingkari kesepakatan ini dengan menginvasi Uni Soviet pada tahun 1941. Meskipun mula-mula terdesak, Tentara Merah Soviet mampu memukul mundur pasukan Jerman, bahkan berhasil merebut kota Berlin pada tahun 1945, dan mengakhiri Perang Dunia II di Eropa. Uni Soviet menganeksasi negara-negara Baltik dan menyokong pembentukan rezim-rezim pro-Uni Soviet di hampir seluruh kawasan tengah dan timur Eropa, di Tiongkok, dan di Korea Utara. Seusai Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat tampil menjadi dua negara adidaya di tataran dunia. Ketegangan-ketegangan yang timbul di antara kedua negara adidaya ini memuncak menjadi Perang Dingin antara Blok Timur yang didukung Soviet dan Blok Barat yang didukung Amerika Serikat. Stalin memimpin negaranya melewati kurun waktu pembangunan kembali pascaperang, dan pada kurun waktu inilah, tepatnya pada tahun 1949, Uni Soviet berhasil mengembangkan senjata nuklir. Pada tahun-tahun ini pula Uni Soviet sekali lagi mengalami bencana kelaparan dahsyat, dan merebaknya kampanye antisemit yang berpuncak pada kasus persekongkolan para dokter. Stalin wafat pada tahun 1953, dan jabatannya selaku kepala negara Uni Soviet di kemudian hari diduduki oleh Nikita Khrushchev yang justru mengecam pendahulunya itu dan memelopori suatu proses de-Stalinisasi atas segenap lapisan masyarakat Soviet. Sebagai salah seorang tokoh terpenting pada abad ke-20 menurut anggapan banyak orang, Stalin menjadi subjek dari suatu kultus individu yang mewabah dalam gerakan Marxis-Leninis internasional. Bagi para pemujanya, Stalin adalah pahlawan sosialisme dan kelas pekerja. Meskipun Uni Soviet akhirnya bubar pada tahun 1991, masih banyak orang di Rusia dan Georgia yang mengaguminya sebagai seorang pemimpin yang jaya pada masa perang, dan berjasa membangun Uni Soviet menjadi sebuah kekuatan besar di mata dunia. Sebaliknya, banyak pula yang mengutuk rezim totaliternya sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tindakan-tindakan penindasan massal, pembersihan etnik, ratusan ribu penghukuman mati, dan bencana kelaparan yang merenggut jutaan korban jiwa.

Baru!!: Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet dan Josef Stalin · Lihat lebih »

Lavrenti Beria

Lavrentiy Pavlovich Beria (bahasa Georgia: ლავრენტი პავლეს ძე ბერია, Lavrenti Pavles dze Beria; bahasa Rusia: Лавре́нтий Па́влович Бе́рия) adalah seorang politikus Soviet, Marsekal Uni Soviet, dan menteri pertahanan negara bagian, kepala keamanan Soviet dan aparatus polisi rahasia (NKVD) di bawah pimpinan Joseph Stalin selama Perang Dunia II, dan Wakil Perdana Menteri pada era pasca perang dunia (1946–53).

Baru!!: Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet dan Lavrenti Beria · Lihat lebih »

Lev Voronin

Lev Alekseyevich Voronin (Лев Алексеевич Воронин) adalah seorang pejabat Rusia Soviet.

Baru!!: Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet dan Lev Voronin · Lihat lebih »

Maksim Saburov

Maksim Zakharovich Saburov (Максим Захарович Сабуров) adalah seorang insinyur, ekonomi, politikus, Ketua Gosplan sebanyak tiga kali dan kemudian Deputi Perdana Menteri Pertama Uni Soviet.

Baru!!: Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet dan Maksim Saburov · Lihat lebih »

Mikhail Pervukhin

Mikhail Pervukhin Mikhail Georgievich Pervukhin (Михаи́л Гео́ргиевич Перву́хин) adalah seorang pejabat Soviet pada Era Stalin, Era Khrushchev dan awal Era Brezhnev.

Baru!!: Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet dan Mikhail Pervukhin · Lihat lebih »

Presidium Partai Komunis Uni Soviet XXII

Anggota anggota Presidium Komite Pusat Partai Komunis Uni Soviet adalah seorang anggota nomenklatura, kelas pemerintahan de facto di negara tersebut.

Baru!!: Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet dan Presidium Partai Komunis Uni Soviet XXII · Lihat lebih »

Vladimir Velichko

Vladimir Makarovich Velichko (Владимир Макарович Величко) adalah seorang pejabat dan wirausahawan Soviet.

Baru!!: Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet dan Vladimir Velichko · Lihat lebih »

Vsevolod Murakhovsky

Vsevolod Serafimovich Murakhovsky (Всеволод Серафимович Мураховский) adalah seorang politikus Ukraina-Rusia.

Baru!!: Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet dan Vsevolod Murakhovsky · Lihat lebih »

Vyacheslav Molotov

Vyacheslav Mikhailovich Molotov(bahasa Rusia: Вячеслав Михаилович Молотов) lahir dengan nama belakang Skryabin (bahasa Rusia: Скрябин)) adalah seorang politikus dan diplomat Uni Soviet. Ia merupakan tokoh Bolshevik Lama dan salah satu figur utama dalam Pemerintahan Uni Soviet dari dasawarsa 1920-an, setelah ia menjadi orang kepercayaan Joseph Stalin. Molotov menjabat sebagai Ketua Dewan Komisar Rakyat (Perdana Menteri) dari 1930 hingga 1941, dan sebagai Menteri Luar Negeri dari 1939 sampai 1949 dan dari 1953 hingga 1956. Ia menjabat sebagai Wakil Pertama Perdana Menteri dari 1942 hingga 1957, ketika ia dicopot dari Presidium Komite Pusat oleh Nikita Khrushchev. Pada tahun 1961, Molotov terpaksa pensiun setelah ia dicopot dari segala jabatannya dan dikeluarkan dari Partai Komunis. Molotov merupakan salah satu penandatangan utama pakta non-agresi dengan Jerman Nazi pada tahun 1939 (juga disebut Pakta Molotov–Ribbentrop). Isi-isi yang paling penting dari pakta tersebut ditambahkan dalam bentuk protokol rahasia yang mengatur rencana penyerangan Polandia dan pembagian wilayahnya. Molotov sendiri tahu bahwa aparat Soviet melancarkan pembantaian Katyn pada masa ini. Seusai Perang Dunia II, (Perang Patriotik Raya), Molotov terlibat dalam proses perundingan dengan sekutu-sekutu Barat, dan selama proses tersebut ia dikenal akan kecakapan diplomasinya. Ia tetap menjadi diplomat dan politikus Soviet yang sangat berpengaruh hingga Maret 1949, ketika ia tidak lagi disukai oleh Stalin dan jabatan di kementerian luar negeri diserahkan kepada Andrei Vyshinsky. Hubungan Molotov dengan Stalin semakin memburuk, dan Stalin bahkan mengkritik Molotov dalam pidatonya selama Kongres Partai ke-19. Setelah Stalin menjemput ajalnya pada 1953, Molotov sangat menentang kebijakan de-Stalinisasi yang dilancarkan oleh Khrushchev. Molotov membela kebijakan-kebijakan dan tinggalan sejarah Stalin sampai ia meninggal pada 1986, dan ia sangat mengkritik para penerus Stalin, terutama Khrushchev.

Baru!!: Wakil Pertama Perdana Menteri Uni Soviet dan Vyacheslav Molotov · Lihat lebih »

Beralih ke halaman ini:

Deputi Perdana Menteri Pertama Uni Soviet, Deputi Perdana Menteri Tingkat Satu Uni Soviet, Deputi perdana menteri pertama uni soviet.

KeluarMasuk
Hei! Kami di Facebook sekarang! »