Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Bebas
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Daftar Kekuatan Besar kuno dan Kemaharajaan Gupta

Pintas untuk: Perbedaan, Kesamaan, Jaccard Kesamaan Koefisien, Referensi.

Perbedaan antara Daftar Kekuatan Besar kuno dan Kemaharajaan Gupta

Daftar Kekuatan Besar kuno vs. Kemaharajaan Gupta

Meskipun istilah "Kekuatan Besar" baru digunakan dalam historiografi dan ilmu politik sejak Kongres Wina pada tahun 1815. Kemaharajaan Gupta diperintah oleh raja-raja wangsa Gupta sejak 320 M sampai 550 M. Wilayahnya meliputi hampir seluruh India utara.

Kemiripan antara Daftar Kekuatan Besar kuno dan Kemaharajaan Gupta

Daftar Kekuatan Besar kuno dan Kemaharajaan Gupta memiliki 13 kesamaan (dalam Unionpedia): Aryabhata, Chandragupta I, Chandragupta II, Dinasti Han, Dinasti Tang, India, Kālidāsa, Kekaisaran Romawi, Kemaharajaan Gupta, Pataliputra, Samudragupta, Varāhamihira, Vatsyayana.

Aryabhata

IUCAA, Pune. Karena tidak ada informasi mengenai penampilannya, citra mengenai Aryabhata merupakan gambaran artis. Aryabhata (IAST:; आर्यभट) (476–550) adalah matematikawan dan astronom India pada masa kuno.

Aryabhata dan Daftar Kekuatan Besar kuno · Aryabhata dan Kemaharajaan Gupta · Lihat lebih »

Chandragupta I

Wangsa Gupta merupakan wangsa pertama yang berada di puncak kejayaannya dengan pengangkatan Chandragupta I, putra Ghatotkacha ke atas tahta kerajaan Gupta.

Chandragupta I dan Daftar Kekuatan Besar kuno · Chandragupta I dan Kemaharajaan Gupta · Lihat lebih »

Chandragupta II

Chandragupta II yang Agung (kerapkali disebut Vikramaditya atau Chandragupta Vikramaditya di dalam Sanskrit; juga dikenal sebagai dunia Yunani sebagai Sandrokottos) merupakan salah satu kaisar yang paling berkuasa di Kerajaan Gupta.

Chandragupta II dan Daftar Kekuatan Besar kuno · Chandragupta II dan Kemaharajaan Gupta · Lihat lebih »

Dinasti Han

Peta pengaruh Dinasti Han. Dinasti Han adalah dinasti kekaisaran Tiongkok (206 SM–220 M) yang kedua, berkuasa setelah Dinasti Qin (221–206 SM) dan sebelum Zaman Tiga Negara (220–280 M). Dinasti ini bertahan selama lebih dari empat abad, dan periode selama dinasti ini berkuasa dianggap sebagai zaman keemasan dalam sejarah Tiongkok. Hingga saat ini, kelompok etnis mayoritas Tiongkok menyebut diri mereka "suku Han" dan aksara Tionghoa disebut "aksara Han". Dinasti ini didirikan oleh pemimpin pemberontak Liu Bang, yang dikenal secara anumerta dengan nama Kaisar Gaozu. Sejarah dinasti ini sempat diselingi oleh Dinasti Xin (9—23 M) yang didirikan oleh seorang mantan wali penguasa, Wang Mang. Periode selingan ini membagi Dinasti Han menjadi dua periode: Han Barat atau Han Awal (206 SM—9 M) dan Han Timur atau Han Akhir (25—220 M). Kaisar berada di puncak masyarakat Han. Ia tidak hanya memegang tampuk pemerintahan Dinasti Han, tetapi juga berbagi kekuasaan dengan bangsawan Tiongkok dan para menteri pilihannya yang sebagian besar berasal dari golongan elit terpelajar. Kekaisaran Han dibagi menjadi daerah-daerah yang secara langsung dikendalikan oleh pemerintah pusat (yang disebut ''jun''), serta sejumlah kerajaan semiotonom. Kerajaan-kerajaan ini secara bertahap kehilangan kemerdekaannya yang masih tersisa, khususnya setelah Pemberontakan Tujuh Negara. Sementara itu, dari masa pemerintahan Kaisar Wu (berkuasa 141–87 SM), pemerintah Tiongkok secara resmi mendukung ajaran Kong Hu Cu sebagai ideologi pendidikan dan politik, yang digabungkan dengan kosmologi yang dicetuskan oleh para cendekiawan seperti Dong Zhongshu. Kebijakan ini bertahan sampai jatuhnya Dinasti Qing pada tahun 1911 M. Dinasti Han menikmati kemakmuran ekonomi dan pertumbuhan pesat ekonomi uang yang sebelumnya diperkenalkan pada masa Dinasti Zhou (sekitar tahun 1050–256 SM). Koin yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat pada tahun 119 SM tetap menjadi koin standar Tiongkok sampai masa Dinasti Tang (618–907 M). Untuk membiayai perang dan permukiman di wilayah perbatasan yang baru ditaklukkan, pemerintah Han menasionalisasi industri garam dan besi pada tahun 117 SM, tetapi monopoli pemerintah ini dicabut pada masa Dinasti Han Timur. Dinasti Han juga mencatat kemajuan yang signifikan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Contohnya adalah dalam pembuatan kertas, pemakaian kemudi di kapal, penggunaan bilangan negatif dalam matematika, serta penemuan peta timbul, bola dunia armiler bertenaga hidrolik untuk keperluan astronomi, dan seismometer dengan bandul terbalik yang dapat digunakan untuk mengetahui tempat terjadinya gempa bumi berdasarkan arah mata angin. Konfederasi suku nomaden yang disebut Xiongnu berhasil mengalahkan Han pada tahun 200 SM dan memaksa mereka untuk membayar upeti, tetapi Xiongnu tetap melanjutkan serangan militer mereka di perbatasan Han. Kaisar Wu melancarkan sejumlah perang melawan mereka. Kemenangan besar Han dalam perang ini akhirnya memaksa Xiongnu untuk menerima status sebagai negara pembayar upeti. Peperangan ini memperluas wilayah Han hingga ke Cekungan Tarim di Asia Tengah, membagi Xiongnu menjadi dua konfederasi terpisah, dan turut andil dalam membangun jaringan perdagangan luas yang dikenal dengan sebutan Jalur Sutra, yang menjangkau hingga kawasan Laut Tengah. Wilayah utara perbatasan Han kemudian diserbu oleh konfederasi nomaden Xianbei. Kaisar Wu juga memperluas wilayah ke Kawasan Selatan Tiongkok dan menaklukkan Nanyue pada 111 SM dan Dian pada 109 SM. Selain itu, ia juga melancarkan ekspedisi militer ke Semenanjung Korea dan mendirikan ''Jun'' Xuantu dan Lelang di wilayah tersebut pada 108 SM. Setelah tahun 92 M, para kasim semakin terlibat dalam panggung perpolitikan istana. Mereka turut campur dalam perebutan kekuasaan antara klan berbagai maharani (permaisuri) dan ibu suri, dan hal inilah yang mengakibatkan kejatuhan Han. Wewenang kekaisaran juga ditantang oleh perkumpulan keagamaan Taoisme yang mengobarkan Pemberontakan Serban Kuning dan Pemberontakan Wu Dou Mi Dao. Sesudah kematian Kaisar Ling (berkuasa 168–189 M), para kasim dibantai oleh para panglima militer. Kemudian, para ningrat dan gubernur militer menjadi panglima perang dan membagi-bagi wilayah kekaisaran. Dinasti Han secara resmi bubar setelah Cao Pi, Raja Wei, merebut takhta dari Kaisar Xian pada tahun 220 M.

Daftar Kekuatan Besar kuno dan Dinasti Han · Dinasti Han dan Kemaharajaan Gupta · Lihat lebih »

Dinasti Tang

Dinasti Tang (pertama 618–690 & kedua 705–907), dalam romanisasi Wade-Giles ditulis Dinasti T‘ang (dibaca sebagai thang), adalah salah satu dinasti Tiongkok yang menggantikan Dinasti Sui dan mendahului periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan.

Daftar Kekuatan Besar kuno dan Dinasti Tang · Dinasti Tang dan Kemaharajaan Gupta · Lihat lebih »

India

India, dengan nama resmi Republik India, adalah sebuah negara federal yang bersistem parlementer dengan berbentuk republik konstitusional di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian dari Anak Benua India.

Daftar Kekuatan Besar kuno dan India · India dan Kemaharajaan Gupta · Lihat lebih »

Kālidāsa

Kālidāsa Kālidāsa (Devanāgarī: कालिदास) adalah pujangga dan dramawan dai India kuno, salah satu karyanya yang berjudul Kavilaguru (Guru dari para pujangga).

Daftar Kekuatan Besar kuno dan Kālidāsa · Kemaharajaan Gupta dan Kālidāsa · Lihat lebih »

Kekaisaran Romawi

Kekaisaran Romawi (Imperium Romanum; Basileía tôn Rhōmaíōn) adalah periode pasca-Republik dari peradaban Romawi kuno, dicirikan dengan pemerintahan yang dipimpin oleh kaisar, dan kepemilikan wilayah kekuasaan yang luas di sekitar Laut Tengah di Eropa, Afrika, dan Asia.

Daftar Kekuatan Besar kuno dan Kekaisaran Romawi · Kekaisaran Romawi dan Kemaharajaan Gupta · Lihat lebih »

Kemaharajaan Gupta

Kemaharajaan Gupta diperintah oleh raja-raja wangsa Gupta sejak 320 M sampai 550 M. Wilayahnya meliputi hampir seluruh India utara.

Daftar Kekuatan Besar kuno dan Kemaharajaan Gupta · Kemaharajaan Gupta dan Kemaharajaan Gupta · Lihat lebih »

Pataliputra

Pataliputra (IAST), berdekatan dengan kota Patna saat ini, adalah sebuah kota pada zaman India kuno, dibangun pertama kali oleh penguasa Magadha, Ajatashatru pada tahun 490 SM sebagai sebuah benteng kecil dekat sungai Gangga.

Daftar Kekuatan Besar kuno dan Pataliputra · Kemaharajaan Gupta dan Pataliputra · Lihat lebih »

Samudragupta

Samudragupta yang Agung, pemimpin Kerajaan Gupta (335 M – 375 M), dan pewaris Chandragupta I, yang dianggap sebagai salah satu orang yang hebat dan jenius di dalam bidang militer di Sejarah India sesuai dengan Sejarawan V.A Smith.

Daftar Kekuatan Besar kuno dan Samudragupta · Kemaharajaan Gupta dan Samudragupta · Lihat lebih »

Varāhamihira

Varāhamihira (sekitar awal abad ke-6), juga disebut Vārāha atau Mihira, adalah seorang polimatik Hindu yang tinggal di Ujjain (Madhya Pradesh, India).

Daftar Kekuatan Besar kuno dan Varāhamihira · Kemaharajaan Gupta dan Varāhamihira · Lihat lebih »

Vatsyayana

Buku karya Vatsyayana, Kamasutra Vātsyāyana adalah nama seorang filsuf Hindu dalam kitab Weda yang dipercaya telah hidup sekitar abad 3 di India.

Daftar Kekuatan Besar kuno dan Vatsyayana · Kemaharajaan Gupta dan Vatsyayana · Lihat lebih »

Daftar di atas menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

Perbandingan antara Daftar Kekuatan Besar kuno dan Kemaharajaan Gupta

Daftar Kekuatan Besar kuno memiliki 215 hubungan, sementara Kemaharajaan Gupta memiliki 32. Ketika mereka memiliki kesamaan 13, indeks Jaccard adalah 5.26% = 13 / (215 + 32).

Referensi

Artikel ini menunjukkan hubungan antara Daftar Kekuatan Besar kuno dan Kemaharajaan Gupta. Untuk mengakses setiap artikel dari mana informasi itu diambil, silakan kunjungi:

Hei! Kami di Facebook sekarang! »