Logo
Unionpedia
Komunikasi
Temukan di Google Play
Baru! Ambil Unionpedia pada perangkat Android™ Anda!
Ambil
Akses lebih cepat ketimbang browser!
 

Sediaan apus darah

Indeks Sediaan apus darah

Sediaan apus darah sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) pewarnaan dengan Giemsa. Sediaan apus darah (sediaan apus darah tepi / preparat darah) adalah salah satu teknis pemeriksaan sel-sel darah menggunakan mikroskop.

12 hubungan: Anemia, Basofil, Eosinofil, Leukemia, Limfosit, Malaria, Mikroskop, Monosit, Neutrofil, Penyakit genetik, Sel darah merah, Talasemia.

Anemia

Anemia (dalam bahasa Yunani: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, dari ἀν- an-, "tidak ada" + αἷμα haima, "darah", disebut juga kurang darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.

Baru!!: Sediaan apus darah dan Anemia · Lihat lebih »

Basofil

Basofil Basofil adalah granulosit dengan populasi paling minim, yaitu sekitar 0,01 - 0,3% dari sirkulasi sel darah putih Basofil mengandung banyak granula sitoplasmik dengan dua lobus.

Baru!!: Sediaan apus darah dan Basofil · Lihat lebih »

Eosinofil

Eosinofil (eosinophil, acidophil) adalah sel darah putih dari kategori granulosit yang berperan dalam sistem kekebalan dengan melawan parasit multiselular dan beberapa infeksi pada makhluk vertebrata. Bersama-sama dengan sel biang, eosinofil juga ikut mengendalikan mekanisme alergi. Eosinofil terbentuk pada proses haematopoiesis yang terjadi pada sumsum tulang sebelum bermigrasi ke dalam sirkulasi darah. Eosinofil mengandung sejumlah zat kimiawi antara lain histamin, eosinofil peroksidase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase, plasminogen dan beberapa asam amino yang dirilis melalui proses degranulasi setelah eosinofil teraktivasi. Zat-zat ini bersifat toksin terhadap parasit dan jaringan tubuh. Eosinofil merupakan sel substrat peradangan dalam reaksi alergi. Aktivasi dan pelepasan racun oleh eosinofil diatur dengan ketat untuk mencegah penghancuran jaringan yang tidak diperlukan. Individu normal mempunyai rasio eosinofil sekitar 1 hingga 6% terhadap sel darah putih dengan ukuran sekitar 12 - 17 mikrometer. Eosinofil dapat ditemukan pada medulla oblongata dan sambungan antara korteks otak besar dan timus, dan di dalam saluran pencernaan, ovarium, uterus, limpa dan lymph nodes. Tetapi tidak dijumpai di paru, kulit, esofagus dan organ dalam lainnya, pada kondisi normal, keberadaan eosinofil pada area ini sering merupakan pertanda adanya suatu penyakit. Eosinofil dapat bertahan dalam sirkulasi darah selama 8-12 jam, dan bertahan lebih lama sekitar 8-12 hari di dalam jaringan apabila tidak terdapat stimulasi.

Baru!!: Sediaan apus darah dan Eosinofil · Lihat lebih »

Leukemia

Leukemia; dalam bahasa Yunani leukos λευκός, "putih"; aima αίμα, "darah"), atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih). Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita. Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya. Pada tahun 2000, terdapat sekitar 256,000 anak dan dewasa di seluruh dunia menderita penyakit sejenis leukemia, dan 209,000 orang diantaranya meninggal karena penyakit tersebut, Hampir 90% dari semua penderita yang terdiagnosa adalah dewasa. The Leukemia & Lymphoma Society. Retrieved 2009-07-02.

Baru!!: Sediaan apus darah dan Leukemia · Lihat lebih »

Limfosit

Limfosit (lymphocyte).

Baru!!: Sediaan apus darah dan Limfosit · Lihat lebih »

Malaria

Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasit (sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe Plasmodium.

Baru!!: Sediaan apus darah dan Malaria · Lihat lebih »

Mikroskop

Mikroskop atau teropong tuma (serapan dari microscoop) adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati benda yang sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara langsung.

Baru!!: Sediaan apus darah dan Mikroskop · Lihat lebih »

Monosit

Sel monosit mempunyai inti sel berwarna biru. Monosit (monocyte, mononuclear) adalah kelompok darah putih yang menjadi bagian dari sistem kekebalan.

Baru!!: Sediaan apus darah dan Monosit · Lihat lebih »

Neutrofil

Bercak darah menunjukkan granulosit neutrofil, di mana tiga lobus nukleus dapat terlihat. Neutrofil (neutrophil, polymorphonuclear neutrophilic leukocyte, PMN) adalah bagian sel darah putih dari kelompok granulosit.

Baru!!: Sediaan apus darah dan Neutrofil · Lihat lebih »

Penyakit genetik

Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kelainan pada genom yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis.

Baru!!: Sediaan apus darah dan Penyakit genetik · Lihat lebih »

Sel darah merah

Sel darah merah, eritrosit (red blood cell (RBC), erythrocyte) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi mengikat oksigen yang diperlukan untuk oksidasi jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang.

Baru!!: Sediaan apus darah dan Sel darah merah · Lihat lebih »

Talasemia

Pola penurunan sifat genetik pada penderita talasemia. Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan Italia.

Baru!!: Sediaan apus darah dan Talasemia · Lihat lebih »

KeluarMasuk
Hei! Kami di Facebook sekarang! »